Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Cintaimu Kekuatan dan Kelemahanku



Aku cintaimu apa adanya

Sulit dijelaskan dan dijabarkan

Kenapa aku mencintaimu

Jangan pernah kau tanyakan

Karena aku memang tak tahu

Banyak yang membencimu

Memaki dan juga menghinamu

Tapi bagiku

Kau tetap mempesona

Rumusmu tak terkira

Kadang membuatku bertanya dan tak berdaya

Inikah cinta?

Yah ini cinta yang membuat kuat dan lemah

Untukmu Exacta





***********


Pertama,aku tak tahu kapan aku mulai menyukainya.Dia itu unik,perkalian,pembagian,penjumlahan, dan juga pengurangan.Rumusnya pun banyak,aljabar,KPK,FPB,subtitusi,eliminasi,luas,keliling,sin,cos,tangen,cotangen,gradien dan banyak lainnya.Aneh memang....Saat hampir semua teman sekelas tidak menyukainya,matematika menjadi kekuatan terbesar dalam karirku sebagai pelajar.Banyak cerita manis tentang aku dan juga matematika.Matematika menjadi tonggak gairahku dalam belajar.






Pernah saat kelas tiga SD,waliku berhalangan untuk mengajar.Guru agamaku,namanya Suprayitno dan kami memanggilnya Pak Yet datang dan memberi soal matematika.Beliau berkata,jika ada yang berhasil mengerjakan soal dan semuanya benar,maka akan mendapat hadiah spesial,kecupan manis katanya.






Teman-teman pada takut tuh dapat ciuman,hahaha tapi aku cuek bebek dan mengerjakan soal tersebut.Tak dinyana,dua orang yang berhasil menjawab dengan benar,aku dan teman laki-lakiku(aku lupa namanya).Hadiahnya???Hem disun pipi sama Pak Yet and dapat duit buat jajan,lumayan....hehehe.Ini bukan pelecehan,ingat bukan!!!Karena beliau seperti kakek yang sayang pada kami.Itu salah satu kenangan antara aku,matematika dan Pak Yet guru paling sepuh di SD.






Suatu saat,pernah aku menjadi wakil lomba antar SD dimapel matematika.Apa aku menang???Tidak juga,karena aku kurang cepat dalam menjawab soal.Aku mendapat nomor empat dari sekitar sepuluh peserta.Sebel???Jelaslah...Tapi aku yakin,kelak aku akan mendapat kesempatan lagi,pikirku waktu itu.






*********


Tahun berlalu,teman-teman memilih masuk SMP tapi aku memilih MTsN Bawu Jepara sebagai tempat menimba ilmu.Di MTsN tersebut,yang satu SD ada dua orang dan mereka laki-laki semua.Jadilah aku tidak punya koneksi siapapun,berjuang sendiri tanpa ada unsur KKN.Aku memang sengaja memilih sekolah yang jauh dari rumah dan juga teman-teman karena itu adalah sebuah tantangan.






Kegilaanku semakin menjadi.Virus matematika makin merajai otak dan fikiranku.Aku sangat salut dengan pelajaran satu ini.Dia berhasil memporakporandakan hatiku yang lemah.Bu Neneng guru matematika dikelas tujuh yang begitu sabar menghadapi kami murid-murid yang berasal dari berbagai desa di Jepara.Beruntunglah karena aku masuk kelas favorit sehingga persaingan sehat didalam kelas sangat terjaga.






Aku masih ingat saat pelajaran matematika bab angka positif dan negatif.Jujur,saat itu aku masih sangat bingung.Kalaupun mengerjakan soal dan benar,itu faktor keberuntungan dari Allah untuk ku.Bu Neneng mengajarkan bahwa,jika min (-) anggap saja hutang dan jika positif (+) anggap saja membayar/punya.Dari situlah kupraktekkan dan alhamdulillah aku bisa paham sampai sekarang.






Aku menikmatinya.Aku suka matematika just it karena itu aku juga suka gurunya.Pak Umar yang pernah mengajar dikelas delapan yang kalau mengawasi tes,matanya selalu lirik kesana kemari.Pak Umar lucu namun tegas dan serius.Beliau juga pernah memberi tugas membuat bangun tabung dan kerucut dari kertas.Tugas mudah,tapi membuat bulatnya itu yang menyusahkan.






Kelas sembilan,Bu Liftianah dengan suara serak-serak basahnya membuat matematika makin terasa mudah.Sungguh ini tingkatan yang menyita karena matematika menjadi salah satu mapel Ujian Akhir Nasional (UAN).Memasuki akhir semester satu,aku dan dua teman lain terpilih menjadi wakil lomba MIPA tingkat SMP di Semarang.Senang bukan kepalang.Aku?Kenapa aku?Aku hanya murid biasa yang suka matematika.






Karena persiapan lomba itu,banyak keuntungan yang aku peroleh.Aku tidak ikut pelajaran seperti biasa dan asyik nongkrong di Perpustakaan dan multimedia.Dikasih materi yang belum pernah ku pelajari,beberapa hari dapat makan siang gratis dan makin sering ditegur guru karena berkeliaraan diluar kelas saat jam belajar.






H-1 menuju lomba.Kabar mengejutkan datang dari Bu Lif.Beliau mengabarkan bahwa peserta lomba adalah kelas delapan bukan sembilan.Kami kecewa,sangat....Jangan bertanya kenapa bisa Misunderstand seperti itu,karena aku memang tidak tahu.Bu Lif kalang kabut mencari sasaran tembak untuk menjadi mangsa si matematika.Terpilihlah Riza dan Linda adik kelasku yang menjadi juara paralel kelas delapan.Dengan hati yang bercampur aduk,aku dan teman-temanku menjadi tutor untuk Linda dan Riza.Kami mengajarkan sedikit tentang apa yang pernah diajarkan oleh Bu Lif.Bu Lif juga minta kami esok harinya ikut ke Semarang sebagai cadangan.Sekalipun kami tidak ikut lomba,paling tidak kami bisa tahu bagaimana lomba itu,bisa jalan-jalan ke Semarang dan juga dapat bonus uang saku.Aku masih yakin matematika memang menjadi keberuntunganku.





***********


Waktu makin berlalu,UAN semakin mendekat.Les setiap hari membuat rambutku semakin keriting,padahal memang asli kriting dan nggak pengen rebonding.Pak Heru,Bu Huda,Bu Lif,Pak Umar,Pak Arif,Bu Tutik,guru matimatika yang secara bergantian setia memberikan les siang dan malam.Jujur,saat mengikuti les sedikit frustasi.Apalagi setelah ikut karantina sekitar sepuluh hari sebelum UAN.Dikarantina,otak benar-benar diperas soal-soal bahasa Indonesia,Bahasa Inggris,dan juga matematika.Dikelas,anak-anak yang ikut karantina sering ketiduran termasuk aku sendiri.Sempat juga aku jatuh sakit,mungkin karena lelah dan depresi jauh dari rumah.






Semua berlalu dengan cepat,tiba hari UAN Matematika.Aku mengerjakan soal itu dengan semangat '45.Dengan teliti kukerjakan soal demi soal.Soal ada dua tipe,kode A dan kode B dan aku mendapat kode A.Hampir semua soal sesuai dengan prediksi seperti yang sering dibahas dalam les.Soal berjumlah 30 dan ada dua yang masih belum ku jawab.Soal pertama karena ketika aku hitung,hasil tak ada dipilihan jawaban.Soal kedua karena aku masih ragu,tentang soal diagonal ruang kubus/balok,apakh 4 atau 6?






Aku santai seperti tak punya dosa karena waktu masih lumayan panjang.Aku duduk dipojok depan sebelah kiri diruang ujian.Aku melongo membuat seorang pengawas mendekat.Aku deg-degan mengira Beliau curiga dengan tindak tandukku.Dengan lembut Beliau bertanya,"Kurang soal mana?Kenapa tidak dikerjakan?".Aku jawab saja soal itu tidak ada jawaban yang benar.Masa' iya soal UAN nggak ada jawabannya???Aneh-aneh saja aku ini.Aku pun memperlihatkan hasil hitungan soal itu






Beliau melihat hasil hitungan yang kukerjakan kemudian meminjam pensilku dan melingkari sesuatu.Aku coba teliti dan menghitung lagi,ternyata aku salah hitungan.Akhirnya kutemukan jawabannya,aku senang.Perlu diingat,beliau tidak memberi jawaban tapi mengoreksi hitunganku.Apakah ini termasuk pelanggaran saat ujian???Kini tinggal satu soal lagi yaitu diagonal ruang kubus/balok.Tiba-tiba aku mengingat sesuatu.Bu Lif pernah menggambarkan dikelas bahwa diagonal ruang kelas/kubus/balok ada 6.Aku pun memilih jawaban 6 dan selesailah semuanya.






**********


Akhir perjuangan selesai.Kini tiba saat pengumuman sekaligus perpisahan.Harapan kecilku,aku bisa ikut sepuluh besar nilai ujian madrasah.Mungkin aku bisa mencetak sejarah itu karena aku tak pernah mendapat peringkat tersebut.Pengumuman dimulai,hatiku berdebar kencang sekencang-kencangnya.Jantung berdetak begitu cepat 1 2 3 sampai 10 tidak pernah muncul namaku.Lemas bukan kepalang,sedih hatiku ini.Kini pengumuman nilai "BAGUS" dalam UAN.Pasrah,itu yang ada dibenakku karena harapan itu hanya mimpi.Nama-nama disebutkan,1 2 3 glek....ada namaku.Diam seribu bahasa,sejenak senyumku mengembang sedikit tak percaya.Aku maju podium bersama teman-teman lainnya.Ini sejarah yang indah,nilai matematika ku "BAGUS".Masih belum percaya,pengumuman sepuluh besar UAN.Dan lagi....aku bisa ikut didalamnya.Ya Rabb syukur ku panjatkan pada Mu.Ini keajaiban yang tak terhingga.






Dari sinilah semua dimulai.Karena keberuntungan itu,aku bisa mencatatkan cerita manis dalam kehidupanku.Aku dapat uang untuk beli sepatu baru dari penghargaan tadi,masuk MAN dan gratis SPP satu semester,dan juga gratis seragam sekolah.Matematika membawa berkah bagiku.Tak bisa dipungkiri,di MAN nilaiku standar dan menurun.Dibanding murid dari sekolah lain,aku pasti kalah nggak ada apa-apanya.Matematika itu kekuatan dan kelemahanku.Walau bagaimanapun,aku tetap cinta matematika sampai sekarang dan nanti.






Teruntuk semua yang kuhadirkan dalam cerita ini,terimakasih banyak atas semuanya.






"Cerita keberuntungan ini saya persembahkan dengan ikhlas untuk diikutkan ke kontes 'Keberuntungan'nya Nuel"









Kata terakhir maksa bener

Ya sudahlah

10 comments

Una said...

Wow keriting juga tho...
Semoga menang ya :)

Jiah Al Jafara said...

@ mb' Una : hahaha,,masih sodaraan kita mb' :-D

socafahreza's blog said...

wow saya jadi inget pas jaman SD itu enak banget guru2nya..
kunjungi balik ya :)

Jiah Al Jafara said...

@socafahreza : hahaha,,masa kecil :-D

Anonymous said...

flash back :)
nice story ^^

Jiah Al Jafara said...

@ chilfia : thanks ya,,makasih dah mampir :-D

Si Belo said...

Mau donkkk...di ajariiin MTK sama jiaahhh :)

guud luck ya say ^^

Jiah Al Jafara said...

@ naya : MTK SD,,hayoookkk monggo :-D
Thanks yah mb' Nay :-D

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

karna waktu pengumumannya akan mau tiba dan biar mudah dan cepat, mohon kirimkan alamat rumah ke email saya >> immanuel.lubis@gmail.com

jadi ketika saya mengumumkan nama pengumumannya, saya ga perlu mengkonfirmasi lagi kepada anda. Terimakasih

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said...

cek

http://immanuels-notes.blogspot.com/2011/12/sorry-guys-gue-baru-sempet-sekarang.html