Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Dariku Untuk Mereka

Bismillahirrahmaanirrahiim

Kadang aku merasa iri dengan temanku. Kenapa Allah menganugerahi dia kepintaran, kekuatan besar yang belum mampu mensejajarkan diriku dengannya. Dia gadis manis yang selalu terlihat tegar dan penuh kecerdasan. Tapi semua lenyap tatkala aku menyadari ternyata aku lebih beruntung daripada dirinya. Aku masih memiliki orang tua yang lengkap, sedangkan dia baru saja kehilangan ayah tercintanya. Yah, dia sekarang menjadi yatim.

Dari dulu aku sering kali mempunyai teman dekat seorang yatim, piatu, maupun yatim piatu. Setahuku, anak yatim memang sedikit nakal. Kenapa begitu? Karena anak yatim memang tidak boleh dimarahi. Kita tidak boleh menghardiknya (Bisa tergolong pendusta agama - Al Ma'un : 2) harusnya kita memeluknya, menyayanginya.

Nah, inilah yang beberapa tahun yang lalu sedikit menggalaukan hatiku. Kenapa? Saat masih sekolah, Ex-Boyfriendku seorang yatim. Aku jadi susah sendiri jika ingin marah karena sikapnya. Bahkan teman sekamar dan sahabat laki-lakiku juga yatim. Ketika itu, rasanya sulit hidup dipenuhi yatim.

Siapakah yatim itu?
Yatim berasal dari Bahasa Arab yang berarti kehilangan (kematian) ayahnya. Jadi, yatim adalah anak yang ditinggal mati ayahnya sedangkan piatu adalah anak yang ditinggal mati ibunya. Mereka yang disebut anak yatim-piatu adalah anak yang usianya kurang lebih dibawah 12 tahun. Bisa juga dihitung ketika mereka belum baligh.

"Barang siapa yang mengikutsertakan anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya sehingga mencukupinya, maka ia pasti masuk surga" HR. Abu Ya'la dan Tabrani - Shohih At Targhib, Al Albaniy :2543

Lalu, apa yang kulakukan saat mereka didekatku?
Tetangga dekat rumahku memiliki dua yatim disatu keluarga, satu laki-laki (6 TH) dan satu perempuan (4 TH). Anak yatim laki-laki itu sudah ditinggal ayahnya kira-kira tiga tahun yang lalu sedangkan adik perempuannya ditinggal ayahnya baru 6 bulan ini. Otomatis, dalam satu keluarga ada dua janda yang harus memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Terhitung sejak aku bekerja dua tahun ini, Bu e selalu mengingatkanku tentang bersedekah kepada mereka. Bukan dengan paksaan, tapi dengan sadar diri alhamdulillah aku menyisihkan sebagian uangku untuk mereka. Memang tidak seberapa, tapi aku terus berusaha kontinyu bukan saat ini saja, tapi selama aku masih bisa berbagi dengan mereka. 

Manfaatnya apa? Bukankah nanti uang kita akan habis?
Bagiku, uang bisa dicari karena Allah Maha Kaya dan aku tidak perlu menghawatirkan itu. Aku harus mengakui, rasanya begitu damai saat kita bisa memberi. Dariku untuk mereka memang tak seberapa, yang penting aku berusaha mengembalikan hak mereka. Bukankah rizki yang kita miliki sebagian juga milik mereka?

Kenapa kamu mau berbagi? Bukankah ada pemerintah yang juga menanggung mereka?
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara (UUD 1945 pasal 34 ayat 1)
Mereka bukan fakir miskin, mereka juga bukan anak terlantar karena kita sebagai saudara sesama muslim yang harus menanggung keberadaan mereka. Meskipun dibulan tertentu selalu diakan sedekah massal untuk yatama, tetap saja kita harus berbagi dengan mereka kapan pun juga.

Aku hanya membayangkan, bagaimana jika aku diposisi mereka? Posisi seperti nabi Muhammad yang saat belum lahir telah menjadi yatim dan ketika berumur 6 tahun menjadi piatu. Aku tak bisa membayangkan betapa hancurnya hati mereka. Bagaimana jika itu terjadi dengan keluargaku? Atau mungkin anak-anakku nanti?

Sampai saat ini Allah masih memberiku waktu untuk mengelus kepala mereka. Semoga saja sampai nanti aku masih diberi kesempatan untuk berbagi dengan mereka. Aku tak ingin apa-apa. Hanya sebuah doa, semoga Allah selalu menjaga mereka, agar saat dewasa nanti mereka tahu, mereka tidak sendiri dan mereka juga mau berbagi.


Artikel ini diikutsertakan pada Giveaway : Cinta Untuk Anak Yatim Oleh Achoey El Haris

10 comments

Honey said...

sukses dear kontesnya :)

semoga menang

ganbatte

saya setuju berbagi dengan anak yatim, mereka kehilangan banyak dibandingkan dengan kita :)

Ora Duwe Aran said...

sukses selalu mba

Arif Chasan said...

tak ada istilahnya habis harta karena sedekah.. :D

mimi RaDiAl said...

sering bgd mmbuktikan bahwa sedekah mlh bikin rejeki bertambah banyak... Insya Allah

sukses ya Ji.....mg menang!

Unknown said...

wah ikut GA ya,,,
moga menang ya,,,

achoey el haris said...

Tulisan ini mencerahkan, semoga semakin banyak orang tercerahkan dan tulisan ini terus berpahala.

Terima kasih ya atas partisifasinya di GA yg diadakan http://romantisan.com

Anonymous said...

Masalah berbagi... tidak peduli apakah ia yatim, piatu, yatim piatu atau bahkan orang tuanya masih lengkap, kita punya kewajiban untuk berbagi :)

Pakde Cholik said...

Sahabat tercinta,
Selamat, anda termasuk salah satu pemenang kuis di BlogCamp.
Silahkan simak pengumumannya di http://abdulcholik.com/2012/11/07/kisah-inspiratif-tentang-indari-mastutipuzzle-mimpi/

Saya menunggu nama dan alamat lengkap anda untuk mengirimkan buku.
Terima kasih.
Salam hangat dari Surabaya

achoey el haris said...

saya lihat2 sahabat pernah bikin 120 postingan dalam sebulan. Beuh keren :)

L. Nadira Rambe said...

ikut berdoa untuk mereka. sang yatim.

semoga sukses lombanya. :)