Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #3: Telat!



"Gawat!"






Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!





"Tidak apa-apa," kataku menenangkan hati.






Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku.









“Yusuf, kemana saja? Cepat duduk disini,” Ucap Ayahku










Aku bernafas sejenak setelah semua mata tertuju padaku. Penghulu dan pegawai KUA juga sudah ada disana. Aku mengedarkan ekor mataku sejenak mencari mempelai wanitanya. Ah, dia disana di pojokkan ruangan dengan jilbab hijaunya. Aisyah terlihat begitu manis, ah astagfirullah.










Ayah Aisyah sudah berada di depanku. Rasanya begitu bergetar aku takut. Bagaimana jika aku salah dalam melafalkan qobulnya? Keterlambatannku ini membuatku amat gugup. Ayah Aisyah menjabat tanganku dengan mantap. Aku pun berusaha membuang grogiku dan berhasil melafalkan qobulnya dengan benar meski tidak terlalu lancar.










“Sah”










Alhamdulillah. Kelegaan terasa di hatiku. Aku yakin Aisyah juga merasakan kelegaan yang sama. Aku berdiri, ingin segera ku tinggalkan ruangan yang penuh dengan doa bahagia ini. Perlahan ku dengar suara lembut memanggil namaku. Aku berhenti dan melihatnya, Aisyah.










“Yusuf, mau kemana?”


“Aku, aku mau keluar sebentar. Aku banyak berkeringat, lagi pula disini tidak ada AC,”


“Maaf sudah merepotkanmu, rumahku ini memang tidak ada AC. Terimakasih atas bantuannya ya. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu ini,”


“Iya sama-sama, bolehkan aku keluar sebentar?”


“Iya silakan,”










Aku berjalan meninggalkan Aisyah dan keluarga kami. Ingin aku berlari membawa kepingan hati yang sudah tak berbentuk ini. Aisyah, gadis yang diam-diam ku cintai sejak SMA. Aku telat, aku terlambat menyatakan perasaanku padanya. Aku mengqobulnya bukan untuk diriku tapi untuk Fathi kakakku yang sedang berjuang di Afganistan.










Hari ini harusnya dia sendiri yang mengqobul Aisyah. Tapi semalam dia harus pergi bertugas dan memintaku untuk mewakilkan qobulnya. Andai semua bisa ditunda, tapi kakak tak mau dan tetap bersikeras melangsungkan pernikahan tanpa kehadirannya. Cukuplah ini terakhir kalinya aku terlambat dalam segala hal. Aku tak mau mengulanginya lagi.






312 Kata






Notes :


Pertama kali ikutan Prompt - Monday Flashfiction besutan Mbak Red Carra . Semoga bisa terus lanjut buat mengasah kemampuan nulis FF hihii :smile


Updates : Jawaban Tentang Qobul Yang Diwakilkan

25 comments

kartika kusumastuti said...

bagus mba idenya... nggak nyangka endingnya begitu... ternyata qobul bisa diwakilin ya? jadi tau deh,, makasi infonya mb... :)

Ririe Khayan said...

kereen deh, dah lancar bikin FF. Klo saya masih mbablas mulu neh bikin FF

#ikutan lht tekape ahhh

Helda Fera said...

Bener, baru tau kalo qobul itu bisa diwakilkan :) wah, gimana tuh rasanya ya? :) salam kenal Mbak

Tarry Kitty said...

Kalo resepsi nikah tanpa mempelai aq pernah dengar, tapi kalao Qobul diwakilkan kok ndak pernah tahu yak :).

Penghuni 60 said...

mulai hobi nulis FF ya.. semoga sukses deh dengan Prompt nya

nunung nurlaela said...

duh kasian Yusuf... makanya kalau suka, buruan lamar ntr diambil orang...ini lebih parah, diambil abangnya...he2. gpp, masih banyak akhwat lain kok, yakinlah! idenya kereen mbak...:-)

Nathalia Diana Pitaloka said...

no comment, nangis dulu hiks..

Unknown said...

hehe . . . siapa cepat dia dapat hehe . . .

mimi RaDiAl said...

bisa gtu ya neng ??!

boleh jg idenya...kerennn

Kinzihana said...

iya makin banyak akhwat laain.. tapi yang psti bukan saya ya.. anak saya udah 2 hihi

timpuk :D

Istiadzah said...

baru tau ijab-qobul boleh diwakilin. Emang bisa ya, mak?

Unknown said...

izin nyimak ya :)

Hairi Yanti said...

idem ama yang lain. Baru tau bisa diwakilkan ijab qabul.

L I N D A said...

mbak, qabul bisa diwakilkan? saya baru tau lho....wah kok agak gimana gitu ya...

techno said...

ikutan idem... ^^

Diah Kusumastuti said...

setahu saya memang qabul nikah bisa diwakilkan :)

Bocah Yatim said...

Berkunjung.

Orin said...

duh...kesian... *pukpukyusuf*

Akhmad Muhaimin Azzet said...

hiks... hiks...
semoga segera dapat ganti yang shalihah lagi...

Unknown said...

keren banget ide ceritanya..

Amy said...

Iya, sering-sering mengasah kemampuan. Kalo aku gak bisa bikin cerpen ato puisi geto

jurnal transformasi said...

Idenya hebat Mbak, mewakili kakak menikah dengan gadis yang dia cintai..Gimana porak-porandanya perasaan Yusuf yah..

ESSIP said...

waduh.. kalau istilah Jawa itu "suket pinggir embong" Jiah..

kalah cepet diapek uwong

RedCarra said...

jadi komen terbanyak adalah "ternyata ijab qobul bisa diwakilkan yak?" :))) hahahahaha... kok ga dijawab neng? :D

Nice idea... dan itu komennya Mak Hana paling bikin gregetan buat nimpuk beneran dehhh =)))

Mira Aqila said...

klo liat cerita ttg nikah ijab qobul.. aku inget dandananku dulu yang medokkkk bgt hahahhahah #komen ga nyambung

tapi .. jangan putus asa yusuf.. masih ada janda2 kembang diluar sana #siap2 ditoyor

hahahhahaha idenya ajiieeeebbbbb !!