Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

#8MingguNgeblog 4 : Warnaku

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu keempat


Warna, kamu suka warna apa? Bisa lihat template blogku? Hijau, i love green coz I care to be green :uhuk . Ini bukan lantaran aku ngefans kolor ijo atau hulk ya, ini murni karena aku memang suka. Design Earth Hourku satu tahun yang lalu saja hijau :uhuk .


Kata orang, cewek itu biasanya suka warna manis seperti pink. Pernah juga ada yang bertanya, warna kesukaanmu apa? Aku jawab hijau, eh dianya bilang begini. Kamu ngga normal!!! So what gitu lho? Aku memang ngga normal, terus masalah buat lo? Ngga semua cewek suka yang manis-manis macam pink. Aku cewek unik, limited edition, jadi suka-suka aku kalau suka warna hijau :smile .

Salah satu baju hijau yang aku pakai buat kopdar sama Mbak Noorma
Aku suka warna hijau sudah sejak lama. Kadang, aku sengaja buat baju yang berembel-embel hijau. Dilihatnya adem sih, meskipun ya agak-agak takut kalau  tiba-tiba ada kambing yang ngejar :smile . Sayuran hijau? I love it, apalagi dibuat pecel. Tapi kalau di jus mentahan gitu, aku mikir-mikir dulu deh :uhuk .


Sayangnya, karena kesukaanku terhadap warna hijau, Bu e pernah bilang kalau aku ngga bisa ke Jogja. Nah lho? Tahu kan soal mitos baju hijau di parangtritis? Nah, yang jadi kendala itu. Bagaimana jadinya kalau-kalau aku dibawa lari ombak? Aku kan ngga bisa renang :uhuk .


Sebentar, aku akan mengingat kapan aku jatuh cinta dengan si hijau. Sepertinya ketika aku masih kecil setelah menonton sebuah FTV. Entah di tahun berapa aku lupa, yang jelas FTV itu begitu mengharukan. Aku masih ingat pemainnya, cuma yang ku tahu namanya hanya Ria Irawan. Tokoh dan karakter yang diceritakan pun aku masih ingat, namanya Sulam.


Namanya anak kecil, nonton mah nonton aja ngga tahu judulnya. Setelah aku googling, ternyata judul FTVnya Sulam.  Ini bukan Sulam yang naik haji itu ya, ini sesosok Sulam yang kurang waras tapi tetap rajin puasa ramadhan dan sembahyang. Dalam kisahnya, Sulam yang kurang waras itu minta baju baru sama pak ramadhan buat lebaran idul fitri gitu deh. Ditanya juga sama pak Ramdhan, warnanya apa? Sulam bilang hijau, katanya hijau itu warna kesukaan Rosulullah. Sebagai seorang anak, jelas saja aku tersugesti dengan penuturan Sulam itu. Dari situlah, sepertinya aku mulai ngefans sama warna hijau. [Bica cek cerita Sulam disini dari Novel Karya Ahmad Tohar - sutradara Choirul Umam]


Sebenarnya, walau pun aku suka hijau tapi ngga semua benda-benda yang aku punya memiliki unsur warna hijau. Sering kali Bu e malah beliin aku baju atau benda-benda berwarna manis dan terang seperti pink. Perlengkapan makeupku juga banyak yang pink. Lagian, kulitku yang item ini kalau keseringan pakai warna hijau, kelihatan banget gelapnya :uhuk .


Warna kesukaanmu menggambarkan dirimu? Aku pikir mungkin iya mungkin ngga. Semua orang punya penilaian sendiri tentang warna yang mereka sukai. Tapi toh apa pun warna yang kita suka, kelihatan warna-warni itu jauh lebih indah. Seperti pelangi, walaupun hanya biasan matahari, tapi aku tetap yakin ada keindahan didalamnya.


Yang jelas, mari warnai hidup kita dengan hal-hal positif dan terus berkarya. Saatnya kita menjadi pelangi untuk orang lain. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari hijaukan bumi, bukankah hijau lebih segar dipandang mata? I care to be green :uhuk #lho? :smile

Tidak Naik Kelas

Tidak naik kelas itu rasanya, biasa aja sih :uhuk . Sebagai manusia normal, jelas rasa malu itu ada. Aku malu pada diriku, temanku dan juga pelatihku. 


Aku memang bukan murid yang baik. Selama sekolah, aku juga pernah dikeluarkan dari kelas karena tidak membawa buku pelajaran. Aku juga pernah berdiri di depan kelas gara-gara tidak hafal conversation, mukhadatsah atau tidak hafal hadis dan Alqur'an yang diajarkan. Soal Alqur'an, biasanya aku membuat alibi bahwa aku sedang haid :uhuk , tapi beneran haid sih :smile . Meskipun sering remidi atau berdiri di depan kelas, tetap saja guruku menaikkanku. Mungkin beliau sudah bosan sama badgirl sepertiku :uhuk .


Kali ini, untuk pertama kalinya aku memutuskan untuk tidak naik kelas. Kenapa aku? Harusnya yang memutuskan itu pelatihku bukan? Hihihi. Intinya sih, yang paling tahu aku adalah aku bukan pelatihku :hepi .


Aku sadar diri, absennya diriku beberapa bulan dan tidak pernah latihan sendiri membuatku blank, lupa materi-materi yang dipelajari. Yang patut diketahui adalah aku bukanlah putri raja. Life must go on, dengan tanpa aku pelajaran tetap berlanjut. Dengan kata lain, aku ketinggalan banyak pelajaran dan rada susah buat ngejar :hwa . Harusnya, saat aku absen latihan, aku bisa belajar sendiri macam anak kuliyahan begitu. Toh modul aku sudah punya. Tapi ya itu, modul tipis pun aku tidak khatam. Memahaminya itu lho yang bikin ngantuk. Mending baca novel kayanya :uhuk . Selain karena alasan yang ku sebutkan, nyatanya aku malah kepincut buat FF, ikutan Giveaway, kontes dan sebagainya. Wes pokoknya pelajaran itu tidak masuk sama sekali.


Akhirnya, aku meyakinkan diriku, lebih baik aku tidak naik kelas daripada ikut ujian tapi pemahaman setengah-setengah. Ilmu kok setengah-setengah, bisa bahaya buat diri sendiri apalagi orang lain. Ketika pelatihku bertanya, yah itulah jawabanku. Beliau sendiri sudah tahu sih tentang alasan absenku dari latihan. Bagusnya, beliau malah kasih jempol :uhuk . Katanya bagus, mau komitmen dengan dirinya sendiri :uhuk .


Sebenarnya, walaupun kita tidak bertatap muka dengan guru kita, toh kita bisa belajar sendiri. Bukankah ibu dari ilmu adalah pengulangan? Ilmu juga bisa kita ikat dengan tulisan dan mencatatnya. Intinya sih, aku tidak mau menyesal gara-gara sok-sokan ikut ujian tapi tidak paham materi-materi yang sudah dipelajari. Mending aku tidak naik kelas aja deh :uhuk . Kalau kalian pilih mana?

Lampu Bohlam #9 - Perempuan


Apa kabar semuanya? Bosen lihatin updaten gejeku ya? :uhuk . Kali ini aku mau posting lagi tentang perempuan. Aku kan perempuan, wanita, gadis single, wajar dong yah kalau nulis-nulis hal yang berbau perempuan banget. Oke, langsung saja kita ke topik perempuan.


Aku, adalah anak perempuan terakhir orang tuaku. Menjadi anak perempuan bontot itu, sesuatu. Dua orang kakak perempuanku menikah muda. Sekarang tinggal aku anak perempuannya. Ada sih dua saudara laki-laki. Satu Kakak yang satu adik masih kelas X MAN.


Aku, mau tidak mau karena punya perbandingan jelas saja dibandingkan. Namanya orang desa itu, nikah muda adalah hal yang sangat wajar. Kebanyakan sih, setelah lulus SMA, kalau tidak kuliah ya nikah. Begitu juga yang terjadi dengan kedua kakak perempuanku. Mereka menikah diangka 20-an. Apakah dijodohkan? Tentu saja tidak. Sudah ada yang melamar saja, jadi kenapa harus ditunda? Bagaimana denganku? 


Aku sudah melewati angka 20 :smile. Aku kuliyah? Belum. Aku kerja, dari pada ngganggur kan ya. Dulu sih pernah pengen nikah muda. Tapi ternyata, jalannya beda. Sudah 21, tapi entahlah. Aku masih punya cita-cita menggantung diangkasa, aku ingin meraihnya. Nikah? Siapa juga yang tidak mau. Aku pun ingin menyempurnakan separuh agamaku. Tapi kan menikah bukan hanya karena tuntutan usia. Aku juga ingin punya suami high quality. Satu visi dan misi dalam menjalankan rumah tangga. Maka dari itu, aku masih mempersiapkan diriku untuk menjadi perempuan yang high quality. Semuakan harus seimbang, bukan begitu?


Dulu pernah sama teman kamar debat masalah perempuan. Katanya gini, “Mbak, kalau perempuan yang keluar dari Ponpes tidak langsung menikah, katanya jodohnya bakalan susah ya?” Aku nyengir dan menjawab, “Itu cuma sugesti, Allah sudah mengatur jodoh kita.” Aku sih hanya positif thinking. Sampai segitunya rasa takut tidak kebagian jodoh :uhuk .


Intinya sih, aku mau mengahapus sugesti Mbahku yang bilang, buat apa sekolah tinggi-tinggi, toh pada akhirnya perempuan itu akan jadi ibu rumah tangga yang ngurusi anak, dapur dan kasur :uhuk . Hai Mbah, aku satu-satunya cucu perempuanmu yang melalang buana di dunia maya lho :smile .

Lampu Bohlam #9 - Perempuan

Prompt #10: Shioban dan Kereta Kuda

Credit

"Kereta kuda hanya untuk para ratu dan penyihir." 

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika aku menginginkannya?" kata Shioban sambil mendelik ke arah jin penjaga.

"Kamu bukan ratu, apalagi penyihir."

"Tapi, sekarang ini aku ratumu, jadi kamu harus menuruti semua perintahku."

"Aladin tidak pernah meminta kereta kuda. Dia senang sekali saat menggunakan karpet terbang.”

“Turuti perintahku atau,”

“Atau apa?”

“Aku akan memasukkanmu ke dalam kendi lagi, lalu menguburkannya di dalam lubang yang sangat dalam!”

“Hah! Jangan Ratu Shioban.”

Shioban tertawa. Akhirnya dia bisa menakhlukkan jin kendi yang baru ditemukan dekat sumur tua yang ada di belakang rumahnya.

***

“Ayo jalan!”

“Kemana Ratu?”

“Kepesta kerajaan dong Jin. Malam ini aku akan jadi Shioban si Ciderella dengan kereta kuda!”

“Ingat, jam dua belas malam Ratu harus pulang!”

“Hei, kenapa? Bukankah Ciderella bisa pulang pagi?”

“Ingat janjimu Ratu!”

***

Shioban duduk sendiri di kereta kudanya. Dia masih mengingat pesta dansa semalam bersama pangeran. Seperti cerita yang sudah-sudah, saat jam dua belas malam, Cinderella berlari dari pangeran. Sayang, sepatu kaca yang dia kenakan lupa untuk dilepaskan.

“Hai Shioban, melamun saja! Tumben benar hari minggu ini mau ikut, biasanya juga memilih tidur dan malas-malasan di rumah,” goda Shiomay kakaknya.

Ayah yang melihat kedua anak gadisnya hanya tersenyum penuh rahasia.

“Sudahlah, Ayah ayo let’s go!” seru Shioban sambil melirik kendi disampinya.

Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara s’patu kuda

Monday Flashfiction

Happiness Theory

Novel By Arbie Sheena

Ngikik banget gara-gara notes FB yang saling ngetag Giveaway Happiness Theory milik si Mbak Arbie Sheena. Kalau kemarin yang sempat kena tag, pasti pada ngakak :uhuk . Gimana ya? Wong malem itu deadline :smile . Pokonya, kmarin itu heboh deh :hepi .


Nah, kali ini ceritanya aku mau maraton gara-gara postingan Teh Nchie yang berjudul Happiness Theory . 

Teori kebahagiaanku:

Kerjakan sesuatu dengan hati, niscaya kita akan menemukan kebahagiaan di dalamnya. Ketika kita bahagia, maka cinta dan kesuksesan akan datang dengan sendirinya. Kita tidak perlu merasakan sukses dahulu baru bahagia, tapi dengan bahagia maka kita akan sukses. Percaya atau tidak, rasa itu menular. Jika kita selalu bahagia, maka semua yang ada disekitar kita akan merasa bahagia. Apa sih yang terpenting dalam hidup kita? Uang? Harta? Tahta? Wanita, pria? Bukankah kebahagiaan itu jauh lebih penting? Karena dengan bahagia, kita akan mendapat segalanya  .
~Jiah Al Jafara


Eh tapi, setelah baca postingan Teh Nchie, aku jadi mikir. Kok bahagia itu pakai teori segala ya? Kenapa ngga langsung praktek aja? Tapi toh, yang namanya ilmu memang kudu ada teorinya. Walaupun saat praktek dilapangan hasilnya ngga sama dengan teori, bukanlah suatu masalah. Hidup ini kan berkembang. Semua bergerak maju bukan mundur. Emangnya situ undur-undur kok jalan mundur?


Bumi aja berputar ke depan ngga pernah berhenti sejenak untuk mundur. Dalam teori sekolah pun, dulu begini sekarang begitu. Semua berubah sesuai tuntutan jaman dan global warming #ApaanSihIni? :uhuk .


Karena bahagia itu sederhana, kita semua berhak bahagia. Menelisik lagi, bahwa hakikat kebahagiaan adalah bersyukur dengan segala yang Dia berikan kepada kita. Biarpun kita-kita yang ngetag sama sekali ngga ada yang menang versi dewan juri, paling ngga hari ini dan kemarin-kemarinnya lagi dan dimasa depan, kita memutuskan untuk bahagia [RZ Hakim]. Karena kita sadar, Bahagia itu kamu [Sari Widiarti]. Saat kamu, kita bisa berbagi dengan orang lain. Berbagi tertawa berbagi bahagia :smile .


Bagaimana dengan teori kebahagiaanmu?

Rumahku Surgaku

Source
Rumah, aku belum punya rumah sih, tapi aku ingin segera punya. Maksudnya? Aku ingin segera punya rumah dengan suamiku :smile . Bagiku, rumah adalah zona paling nyaman sedunia. Aku bisa ngumpet, bisa santai, bisa gila-gilaan, dan semuanya ada di rumah. Ibarat kata, Rumahku surgaku. Kenapa begitu? Alasannya simple aja sih. Rumah bukan hanya tempat istirahat, tetapi tempat kita mengukir sejarah.


Rumah impianku itu sebenarnya ngga perlu besar, sederhana saja sih. Mungkin hanya beberapa ruangan, tergantung nanti aku punya anak berapa. standarnya rumahlah. Yang jelas harus ada kamar, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Di depan rumah nanti aku akan buat taman bunga atau apotek hidup. Biar deh halaman ngga terlalu luas, yang penting nanti ada pohon di depannya. Oh iya, nanti aku akan reques suamiku supaya membuatkanku perpustakaan pribadi. Tentu saja ruangan itu tidak usah terlalu besar yang penting bukunya banyak, hehehe. Lalu posisi rumahku dimana dong? Entahlah, lagi-lagi tergantung suamiku nanti. Pokoknya terserah dia mau ngajak aku aku tinggal dimana. Aku mah oke-oke sajalah.



Hei, rumah itu istana kita. Kita membangunya dengan hati untuk kebahagiaan kita nanti. Sebenarnya sih lebih enak beli rumah dari pada membuatnya dari nol. Tapi itu semua tergantung situasi dan kondisi. Banyak rumah dijual dengan harga bervariasi. Mau murah, mahal ada kok. Mau posisi dimana saja tinggal search di google dan semua beres. Jangan lupa untuk jeli dalam memilih rumah. Mumpung masih hidup, bukankah lebih baik memilih rumah yang nyaman dan membangun kebahagiaan di dalamnya? Kenapa? Karena jika rumah masa depan kita sudah terbuka, kita tidak bisa memilih ukurannya. Paling hanya muat sebadan saja. Bukankah begitu?

BeraniCerita #08 : Cangkir Rolie

Credit

Aku membuka bajuku kemudian menggantikannya dengan seragam dinasku. Ku lirik benda yang sejak sebulan yang lalu tersimpan di lokerku. Sebuah cangkir kopi dengan bekas lipsik merah Angelina Rolie. Darimana aku tahu namanya? Tentu saja aku tahu bahkan semua orang pun tahu. Dia artis terkenal itu. Semua filmnya masuk Box Office. Ketika melihat Cangkir itu, aku enggan sekali mencucinya. Bekas lipstik bibir Rolie sungguh mempesona.


Nah, hari ini aku melihatnya lagi. Dia datang dengan gaun ungu yang manis. Tentu saja masih dengan bbir merahnya yang sexi. Dia, tersenyum padaku kemudian mengangkat telunjuk kanannya.


Aku mendekatinya dengan secangkir kopi ditanganku.

"Aku hamil!"

Deg! Bagaimana mungkin? Kakiku tiba-tiba lemas.

"Kamu lupa? Haruskah aku mengingatkanmu tentang malam itu? Bukankah kita sering bercumbu mesra?"

Ha? Rolie? benarkah? Sepertinya baru kemarin aku menyapamu disini. Kenapa secepat ini?

"Mas, kopi saya!" Rulie mengagetkanku.

"Ah iya, ini silakan,"

"Makasih. Sayang, cepat kesini ya, aku tunggu."

Tap. Rulis menutup telfonnya.

"Pelayan!"

Seseorang memanggilku, aku harus kembali bekerja.

#8MingguNgeblog 3 : Tak Pandang Usia

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga


Hei, hari ini masih bertema wanita, perempuan, gadis, girl ya ya ya. Jangan bosan ya :smile . Inspirasi nomor satuku Bu e, tidak perlu meragukan itu. Wanita memang unik, jadi yah tidak kaget kalau banyak orang yang menuliskan tentang sesosok wanita sebagai inspirasi kehidupannya.


Bu e memang sosok yang keren. Aku sudah sering menuliskan beliau disini, di Demam Korea misalnya. Tapi kan, aku tidak hidup dengan Bu e seorang. Disekelilingku masih banyak wanita-wanita super inspiratif yang patut diacungi jempol. Thanks buat kalian semua. Kalian semua istimewa, kalianlah the next Kartini.


Pertengahan Juli 2012 saat ada pameran buku di Gedung Wanita Jepara aku mendapat tugas untuk menjual sebuah produk disana. Meskipun namanya pameran buku, tapi disana bukan hanya buku yang dijual. Aku menawarkan ke semua orang. Dari anak sekolah, mahasiswa/siswi, bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-nenek semua aku tawari. Kebetulan produk yang aku jual memang bisa dikonsumsi segala usia, jadi aman.


Dalam suasana yang ramai, kebetulan stand yang ku tempati itu disamping pintu masuk, posisi yang pas. Biasanya jika yang datang usia sepuh [Tua], beliau-beliau itu datang bersama keluarga. Rombongan besar begitu. Tapi, hari itu aku melihat sesosok nenek, tidak tinggi, berjilbab, berlajan santai dengan seorang anak laki-laki. Kemungkinan besar itu adalah cucunya. Nenek itu pun tak luput dari penawaranku. Setelah mengobrol sebentar, kata Beliau anaknya itu sudah jadi agen produkku. Yah wes, tak perlu waktu lama aku pun mempersilakan Beliau masuk ke arena pameran.


Selang beberapa waktu, Beliau keluar menuju sekretariat untuk menukarkan kertas undian. Sejenak aku terpesona dengan beliau. Usia beliau mungkin setara dengan Mbahku. Mbahku sendiri kalau mau pergi pasti aku atau kakak yang antar. Lha ini? Seorang nenek diantar cucunya yang masih usia SD. Ah, mungkin saja rumahnya dekat. Jadi, apa yang perlu ditakutkan?


Waktu pun berlalu, 16 Juli 2012 hari terakhir pameran. Hari terakhir aku bertugas. Semua tentu saja masih sibuk dengan aktifitasnya. Yang jelas, beberapa hari yang telah berlalu meninggalkan kenangan-kenangan manis diantara kami para penjaga Stand. Tapi , hei! Aku melihat nenek itu lagi masih dengan cucu laki-lakinya yang seumuran SD. Aku tersenyum padanya. 


Ingatanku menghayalkan tentang beliau. Siapa dia? Dimana rumahnya? Kemana anak-anaknya? Kenapa Beliau hanya dengan cucunya? Pertanyaan-pertanyaan itu membombardir pikiranku. Aku harus menyelesaikannya, titik. Tidak ada waktu lagi. hari semakin sore dan mungkin ini kesempatan terakhirku untuk bertemu beliau.


Dengan hati yang mantap, aku menghampiri beliau yang sudah keluar dari arena pameran buku. beliau duduk manis di depan Stand Perpustakaan Jepara. Sekedar dudukkah?


Aku memulai aksiku. Basa-basi aku berkenalan dan bertanya nama beliau. Taslinah, alamat Lebuawu Pecangaan. Hei, Pecangaan itu jauh dari pusat kota Jepara. Untuk kesana, harus naik Bus dan jika sudah sore, penumpang mungkin saja penuh. Sedangkan Beliau hanya bersama cucu kecilnya, tanpa sepeda motor atau pun mobil. Apa yang beliau tunggu? Hari sudah sore, kenapa tidak pulang? Itu yang keluar dari bibirku. 


Aku, sedikit tercengang dengan jawaban beliau. Katanya, Beliau akan menunggu pengundian hadiah. Ya Rabb, bukankah itu ba'da isya'? Dan saat itu baru ashar. Lalu bagaimana dengan kepulangan Beliau nanti? Beliau pun memberitahukan bahwa Beliau punya saudara di dekat Gedung Wanita Jepara. Alhamdulillah, tenang hatiku.


Pertanyaan lain muncul, kenapa beliau duduk di stand Perpustakaan? Hanya sekedar duduk? Ternyata aku salah. Beliau akan mendaftar untuk mendadapatkan kartu anggota agar bisa meminjam buku di Perpus. Jleb! Skakmat untukku. Aku yang sudah sejak MAN ingin punya kartu itu sama sekali belum mengurusnya. Lalu beliau yang sudah sepuh ini? Ya Allah, aku malu.


Betapa terkejutnya aku waktu beliau ngengeluarkan hampir semua persyaratannya. Ada fotocopy KTP, pas foto warna, semua sudah Beliau persiapkan. Makin malu saja aku ini. Beliau juga menuliskan namanya. Ya Allah, tulisan tangan beliau bagus. Dengan usianya yang tidak muda, Beliau berhasil membuatku meraba dada, malu. Beliau suka sekali dengan buku. Beliau masih membaca tak pandang usia. Sungguh aku malu. 


Dalam keluargaku sendiri, hanya aku yang punya banyak buku. Bapak, ada beberapa yang masih Beliau baca. Mbahku, Beliau buta huruf. Lalu dia, Bu Taslinah semangatnya itu sungguh luar biasa. Secara personal memang aku sama sekali tidak mengenalnya. Tapi dari pertemuanku yang singkat itu, beliau menyisakan kenangan manis. Aku merinding, jika tua nanti, masihkah aku seperti Beliau? Mencintai buku, mencintai baca. Masihkah mataku setajam Beliau, membaca tanpa kacamata? Lalu, tulisan tanganku, masih bisakah aku produktif, menginspirasi orang lain? Saat posisi kami di desa, tak banyak toko buku mewah, bisakah?


Semua berkecamuk dalam dada. Yang pasti, aku berterimakasih kepada-Nya yang telah mempertemukanku dengan sosok hebat seperti Bu Taslinah. Aku belajar untuk mencintai buku, tak pandang usia. Setelah itu sampai hari ini, aku tidak lagi bertemu Beliau. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan oleh-Nya. Lalu jika Beliau sudah tidak ada, semoga Beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya.


Yah, Beliau adalah Perempuan Hebat. Perempuan Inspiratifku. Bukan lewat tulisan, bukan lewat kata. Tapi semangat dan cintanya terus mengakar di dada.





Foto dokumen pribadi. Aku memotret Beliau tanpa sepengetahuannya. Saat itu aku malu untuk meminta foto bersama :smile

Kalian The Next Kartini

Wanita adalah tiang negara. Bila wanita itu rusak, maka rusaklah negara itu.

Hari ini, sepertinya banyak sekali aksi menulis inspirasi, apresiasi untuk kaum wanita. Setidaknya, hari ini aku juga ikut berbangga karena aku wanita, calon istri dan Insya Allah calon ibu.


Wanita dulu dibanding sekarang jelas sudah sangat berbeda. Dulu wanita tidak diakui, dibuang, dibunuh. Tapi kini jendela sudah terbuka. Semua bebas sesuai aturannya.


Wanita diciptakan dengan segala keunikannya. Aku masih ingat saat guru matematikaku yang juga seorang wanita mengatakan bahwa wanita itu diciptakan dengan 1% otak dan 99% perasaan. Dengan kekuatan otak yang 1% itu, wanita mampu mengubah ladang tandus menjadi padang rumput nan mempesona. Yah, semua itu karena perasaannya, karena ketulusannya.


Numero uno for me, Bu e. Bukan hanya Bu e  tapi kalianlah wanita paling menginspirasi dalam kehidupanku. Bu e yang selalu bangun lebih pagi, menyiapkan sarapan untuk kami. Bu e  wanita yang tidak berpendidikan tinggi tapi memberikan segala arti tentang hidup. Bu e, love you forever.


Menjadi wanita dengan segala peranannya bukanlah hal yang mudah. Ketika menjadi istri, menyiapkan segala kepeluan suami. Lalu berubah menjadi ibu, mengurus anak, mendidik mereka. Tidak lupa mengatur membersihkan istana mungil yang menjadi surga untuk keluarganya. Lalu wanita, tidak lepas dengan peranannya di masyarakat, sosial. Wanita seolah berubah wujud menjadi gurita dengan tangan-tangannya mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas-tugasnya. Yah, seperti itulah sosok Kalian. Kalian wanita-wanita hebat yang ada disekelilingku.


Kalian itu Ibuku, Kakakku, Sahabatku, teman-temanku, guruku yang menginspirasi sepanjang hidupku. Aku hidup bukan hanya dengan keluargaku. Aku juga hidup dengan kalian. Lewat suara kalian, tulisan tentang kehidupan kalian, semuanya membuatku belajar bagaimana hidup ini. Aku hanya sebagian kecil wanita yang terhipnotis segala sifat positif kalian.


Pernahkah kalian bertanya, kenapa Kartini? Kartini terkenal karena suratnya, Habis Gelap Terbitlah Terang. Wanita lain juga berhak mendapatkan posisi yang sama. Ada Hadijah istri Nabi Muhammad, Cut Nyak Dien, Cut Meutia bahkan Ratu Shima. Mereka punya peranan masing-masing yang mengispiratif dalam hidup kita.


Hai Wanita, kalian semua motivasiku untuk menjadi lebih baik. Aku ingin seperti kalian, Mama Gurita. Aku ingin menjadi wanita yang dirindukan dia, dan wanita yang dicemburui bidadari surga serta wanita yang menginspirasi orang lain.


Kalian, The Next Kartini yang menginsirasi semua orang. Kalianlah sumber segala kehebatan. Wanita, karena kalian istimewa.


Lomba Blog ZALORA Wanita Terinspiratif

Wanita Terinspiratifku diikutkan pada ZALORA Indonesia dan Blog ZALORA Indonesia

21 April

Aih Hari Kartini. Teman-teman semua pada memperingatinya ngga? Aku? Waktu jaman sekolah sih iya. Buanyak banget acara Kartinian secara warga Jepara gitu kan ya :uhuk . Dulu pas jaman SD, hampir semua siswi pada dandan di Hari Kartini. Pada bangun pagi-pagi trus ke salon atau tukang tata rias demi bisa kelihatan cantik saat ikut lomba jalan kemayu di sekolah. Bajunya kebaya, sanggulan, dandan menor. Aku? Cuma dua kali dandan :uhuk . Ikutan lomba juga? Ngga sih :smile . Dandan pertama saat kelas lima SD gara-gara dapat tugas jadi paduan suara. Dandan kedua kelas enam SD gara-gara jadi petugas upacara :uhuk . Habis itu ngga lagi-lagi deh :smile .


Di tahun-tahun selanjutnya, aku ngga pernah sama sekali dandan di Hari Kartini. Why? Sekolah ngga mewajibkan sih. Paling pol kita-kita upacara bendera, dengerin ceramah pembina upacara yang pasti semua petugasnya perempuan. Kadang aku berfikir, kok di Hari Kartini malah perempuan yang disuruh tugas? Harusnya para lelaki gitu kan ya? Biar kita orang perempuan bisa santai-santai :uhuk .


Ada beberapa hal yang mengesankan saat Hari Kartini yang telah aku lalui. Dulu kelas lima SD aku dapat hadiah juara 1 wiru jarik dalam rangka Hari Kartini. Sebenarnya itu lomba diadakan beberapa hari sebelum Hari Kartini. Lombanya yah macem-macem gitulah. Ada cerdas cermat, makan kerupuk, masukin pensil ke botol pokoknya yang seru-seruan gitu deh. Selain dapat hadiah dari wiru jarik, aku juga dapat hadiah juara tiga cerdas cermat hahaha. Hadiahnya? Buku tulis gitulah. Tapi seneng :uhuk .


Paling asoy di Hari Kartini adalah 21 April tahun 2010 tepat setelah aku ujian kelas XII MAN. Dihari sebelumnya, Guruku yang jaga Perpus namanya Mbak Adkha ngasih tahu supaya besok aku masuk sekolah. Kebiasaan yang beredar itu, setelah ujian siswa-siswi kelas XII jarang masuk. Why? Ngga kenapa-kenapa sih. Mau ngapain coba? Tinggal nunggu pengumuman ini itu kan ya :uhuk . Nah, waktu aku tanya untuk apa? Jawabnya masuk aja gitu. Otakku yang On gitu mikir, mungkin disuruh jadi wakil sekolah saat upacara di alun-alun Jepara kali yah.


Esok harinya, waduh aku telat. Sampai di sekolah sudah jam tujuh lebih. Mulai panik tapi untung sama satpam masih dibukain pintu. Mendadak Syok :shock lihat ada juga anak kelas XII :omg . Aku salah kostum :hwa . Jangan pada mikir bahwa aku berdandan pakai sanggul, ngga sama sekali. Lalu? Hari itu hari rabu, harusnya pakai seragam hijau muda. Lha aku malah pakai putih abu-abu. Sama adik kelas yang seragamnya batik abu-abu [Model seragam baru], aku diajak jejer barisannya gitu deh. Jadinya linglung gimana-gimana gitu :uhuk .


Parahnya, hal yang tidak ku sangka terjadi. Tiba-tiba ada pengumuman dari Perpus bahwa ada beberapa anak yang dapat hadiah :omg . Waktu aku kelas X, untuk pertama kalinya saat Perpus memberikan hadiah, kebetulan aku dapat salah satunya :uhuk. Sebuah buku agenda tebel yang juga dipunyai Ibu-Bapak Guru. Saat pegumuman yang dapat hadiah, eh aku masuk salah satu penerimanya coba. Antara seneng tapi susah. Saltum gini udah kelihatan batang hidungnya sama guru-guru, masa ngga maju? Dengan rada malu-malu tapi mau, aku maju deh. Ih beneran malu :shy . Bayangin, dapat hadiah saat salah kostum, difoto lagi. Yang ngasih Kepala Sekolahnya langsung :uhuk , untungnya ngga dapat poin pelanggaran :smile . So amazing gitu deh :hepi .


Awalnya aku eman-eman banget buat buka. Tapi karena eh karena teman yang lain penasaran, aku buka deh. Jreng-jreng :omg . Buku Ada Surga di Rumahku karya Dr. Nashir Sulaiman  Al-Umar, Bimbingan untuk berumah tangga :hiks . Ini guru-guruku pada doain aku cepet nikah apa ya? Anehnya, juara satu dan tiga dapatnya novel sama buku remaja gitu. Kayaknya guruku rada-rada sentimen kok ngasih aku buku bimbingan :uhuk . Tapi aku seneng :smile .


Meski sudah tiga tahun berlalu, aku masih ingat betul saat itu hahaha :mabok . Sayangnya sih, sampai hari ini aku belum menyelesaikan tuh buku. Padahal, novel dengan ketebalan yang sama dengan buku itu sekitar seminggu bisa selesai. Ini buku satu biji sudah tiga tahun ngga selesai-selesai. Dari situlah aku mengambil kesimpulan, lha baca buku bimbingan gitu aja belum rampung kok mau nikah? Nikah sama siapa? Ibarat kata, orang mau perang itu butuh persiapan. Olah raga aja butuh pemanasan baru main. Kalau ngga pemanasan bisa kram. Lha ini punya niatan nikah tapi belum tahu ilmunya, apa kata dunia?


Duhai guruku yang telah memberikan aku buku itu. Jangan marah ya :smile . Aku akan merusaha membaca lembar demi lembarnya untuk bekalku nanti. Terimakasih buat bukunya. Dibanding novel, sepertinya buku ini memang jauh lebih wah karena aku bisa menggunakannya untuk bekal hidup berumah tangga. Sampai disini, jangan ada yang tanya, Kapan Aku Nikah?

Aku dan Kopi


Kata para penulis disebelah, menulis tanpa secangkir kopi itu hambar. Apa itu juga berlaku bagiku? Tentu saja tidak. Kebetulan, aku bukanlah pecinta kopi. Bukan berarti aku membencinya, tidak sama sekali. Toh aku masih anggota WB yang kebanyakan pecinta kopi. Jadi, apa aku bermasalah dengan kopi? Tentu saja tidak sama sekali. Ini tentang personal taste yang memang berbeda.


Dulu waktu kecil, aku masih bisa minum kopi. Aku juga suka memanjat pohon kopi dan mengambil buahnya. Aku mengulumnya, manis sekali. Aku suka bau bunganya yang seperti melati. Kadang saat bunganya banyak, semerbak baunya itu ku kira milik makhluk halus. Ah ternyata ngayal.


Waktu kecil, aku sering sekali icip-icip kopinya Bapak. Nah ditegur kan sama Bu e. "Anak kecil jangan terlalu banyak minum kopi, ntar ndakik," ultimatum Bu e. Ndakik itu ketagihan. Ada benarnya juga karena aku jadinya pengen terus minum kopi. Akhirnya aku putuskan untuk berhenti sampai sekarang ini.


Dalam pemberhentian ini, aku juga tidak serta merta tidak minum sama sekali. Kalau dalam bentuk pop ice kopi, aku masih bisa meminumnya, tapi jarang sekali. Dalam kondisi hangat, satu dua teguk aku masih mau meminumnya. Yah sekedar menghormati si pemberi kopi.


Pernah disuatu pertemuan arisan RT yang kebetulan aku yang mewakili, tuan rumah menyediakan kopi sebagai jamuannya. Aku meminumnya dan tahu apa yang terjadi? Aku ngantuk sangat. Entah itu karena kopi atau karena kondisi dan suasa yang memang mendukung untuk ngantuk, aku tidak tahu.


Lalu, apa hubungannya kopi dan penulis? Entahlah. Ada kalanya seseorang itu bisa semangat menulis saat ditemani secangkir kopi. Banyak sekali teman blogger yang berhasil dengan cara itu. Tapi ya itu, tidak untukku.


Aku menulis karena aku suka. Aku tidak ingin tergantung dengan apapun. Sering kali melawan mood agar bisa menghasilkan karya. Aku tidak perlu secangkir kopi atau setoples cemilan untuk menemani menulis. Aku hanya butuh konsentrasi dan menuangkan semua yang ada difikiranku kemudian menuliskannya. Tidak ada ritual khusus dalam menulis. Yang pasti, aku lebih suka kondisi sendiri dan tenang seperti di kuburan.


Itulah, aku dan kopi. Sampai hari ini, aku masih belajar tentang kopi. Berusaha mencari informasinya di google. Aku juga punya fiksi tentang kopi yang masih mengendap di draft. Sampai kemarin saat di rumah, aku masih membuatkan kopi untuk Bapak. Yah, aku masih bisa membuatnya meskipun tidak meminumnya. Kalau ada yang bertanya hal apa yang paling ku rindukan tentang kopi, aku akan menjawabnya. Aku rindu saat mantan Bos Koreaku memanggil lewat Tangga Most Wanted atau lewat interkom hanya untuk membuatkannya secangkir kopi atau bercangkir-cangkir kopi untuk teman-temannya.

Hah, orang Korea saja suka kopi buatanku apalagi orang Indonesia?



Tulisan ini diikutsertakan pada GA Salam Kenal Lomba Artikel Penulis & Kopi oleh Lisa Gopar

#CTK Giveaway


Title: Cerita Tentang Kita
Tagline: Ketika Rasa Tak Lagi Senada



ISBN: 978-602-225-633-5
Terbit: April 2013
Halaman : 144, BW : 144, Warna : 0
Harga: Rp. 34.100,00
Publish on LeutikaPrio
Penulis : Selvia Sari Rahmawati

Deskripsi:
Ini tentang aku dan kamu. Ini tentang kita. Goresan ini tetap akan terukir. Apabila dirimu masih mengukir hidupku menjadi lebih istimewa.

Melepaskanmu adalah caraku untuk membuatmu bisa bahagia. Aku terlanjur menyayangimu. Namun, mengapa waktu tak pernah cocok untuk kita? 

Salsa, cewek yang menganggap dirinya biasa saja bertemu dengan Okta, cowok konyol dan mengaku dirinya ganteng hanya karena sebuah topi. Pertemuan ini benar-benar tidak disangka oleh kedua belah pihak. Berkat Okta, Salsa bisa menggapai cita dan cinta menjadi lebih erat. Temukan perjalanan cinta mereka yang abstrak hanya disini!

 ***

Bisa download contoh bukunya disini
Cek #CeritaTentangKita di web LeutikaPrio hanya disini

***


How to buy #CeritaTentangKita?
1. Melalui LeutikaPrio
- Register di http://www.leutikaprio.com/daftar kemudian login, klik ini, klik BELI pada bagian bawah buku
- Akan tampil total biaya yang harus dikeluarkan
- Masukkan kode verifikasi -> klik check out
- Cek e-mail, transfer uang, dan lakukan konfirmasi pembayaran
atau
- SMS ke 081904221928 -nama, alamat, buku yang mau dipesan-
*Tinggal menunggu dan bersabar, pesanan bukumu akan tiba dan mendarat ke tanganmu. Happy reading!

2. Melalui Penulisnya Langsung
- Penulis berada di Sangatta, Kalimantan Timur. Untuk yang satu lokasi ataupun ingin langsung dari penulisnya, tetap diterima dengan senang hati *ongkos kirim ditanggung sendiri ya*
- Kirim nama dan alamat lengkap via e-mail ke v2ituaza@yahoo.com
- Konfirmasi pembayaran lalu pengiriman, dan buku akan segera dikirim ke alamatmu. Happy reading! 

****

Ini bukan tentang aku dan kamu tapi kita. Cerita Tentang Kita, ketika rasa tak lagi senada :hiks . Cinta itu fitrah dan Tuhan menghadirkannya diantara kita lewat pertemuan yang tidak disengaja. Ku fikir itulah takdir Tuhan. Mungkin Dia menciptakan aku untukmu dan kamu untukku, saat itu. Yah karena seiring berjalannya waktu, aku takut. Takut bila rasamu tak lagi senada dengan rasaku. 


Ketakutan itu, akhirnya menjerumuskanku pada satu kata, berpisah. Aku melepaskanmu, demi apa? Demi diriku sendiri, egoisnya aku. Aku takut lebih dalam mencintaimu hingga aku berfikir, bukankah lebih baik jika melepasmu. Ternyata itu adalah keputusan yang salah, mungkin. Jika ku yakin cinta, harusnya aku bisa melewati semuanya. Melewati suka duka denganmu, berjalan seirama mengarungi lautan cinta kita.


Abstrak. Aku dan kamu, kita tidak pernah bertemu. Aku jatuh cinta dan memilih melepaskanmu. Aku berduka, entah kamu. Aku menangis dan kamu? Entahlah. Bertahun telah berlalu. Masih tak bertemu, masih mengingatmu dan mungkin masih menyimpan rasa untukmu. 

~Jiah


Cerita Tentang Kita, novel dengan bahasa sederhana. Manis, benar-benar ringan untuk dibaca. Aku penasaran, kelas X-Einstein, X-Pascal, X-Newton, XI-IPA Shadewa, XI-IPA Nakula, XII-IPA Saturnus dan XII-IPA Venus. Kelas apaan coba? Bikin penasaran. Jadi pengen punya novelnya apalagi yang nulis masih SMA gitu kan ya. Jauh dong dibawahku. Pasti dia unyu-unyu hahaha :smile . Oh iya, si Okta dengan karakter konyol. Seperti apa? Sekonyol Ares Masihkah? Hooo, makin berjaya nguntitin cowok abegeh. SMADA ah, sekolah itu membuatku mengingat dirinya hihihi :uhuk . Kayanya novel ini rada mirip sama kisah aku dan dia hahaha #Ngarep :uhuk .


Sukses ya Sel buat novelnya. Semangat belajar jangan hanya matematikanya. Terus rajin menulis ya :smile .


#CTK Giveaway

Quiz Monday FlashFiction Prompt #2: Buku

Malam ini aku mempersiapkan semuanya. Besok pasti semua sesuai rencana.

***

Ku lirik kanan kiri memastikan semua aman terkendali. Perlahan ku raba-raba sesuatu dari dalam ransel kumalku. Yah, aku memegangnya, sedikit berbeda dari yang ku siapkan semalam. Aku menariknya ke laci meja. Aku mencuri pandang pada mata cantikmu. Bibirmu yang merah merekah, tubuhmu yang asoy membuatku berliur seketika. Jantung ini semakin berloncatan tatkala kamu datang mendekat. Ah payah! Hanya sampai bangku depan saja bukan bangku nomor tiga.


Teng! It show time.


Ku tarik benda yang sudah sejak tadi tersimpan rapi di laci. Ku raba memang agak berbeda, lebih tebal. Sedikit, aku masih bisa mencuri pandang padamu. Kamu tersenyum, aku malu. Kamu pasti tak akan pernah menyangka aku bisa melewati semua tantangan yang kamu berikan. Aku sudah membayangkan senyum indah akan kamu berikan untukku, hanya untukku. Jangankan senyum, bibir pun aku mau. Aku kembali berkonsentrasi. Setelah beberapa menit, ku tarik dan membukanya perlahan.


Rambutmu, parfummu, seragammu, aku suka


Dug! Apa ini? Aku melihatmu tersenyum ke arahku. Ku lanjutkan kembali aktifitasku. 


Kamu, bagian terbesar dalam sejarah hidupku. Bolehkah aku jadi aktris utama dalam drama cintamu?1


Ku baca sekali lagi. Aku melihat ke arahmu, ada garis melengkung di bibirmu. Perutku mulas seketika. Peluh mengucur di dada. Aku hanya bisa menelan ludah.


Teng! Mati aku! Kamu tersenyum ke arah ku. Toleh ke kanan kiri sudah tak bisa. Lembaran putih masih tetap di meja. Buku contekkanku mana? 


“Waktu habis. Ayo lembar jawabannya dikumpulkan!” katamu dengan suara lantang.



Notes: Buku harian yang sudah dua tahun lebih menemaniku. Meskipun dua bulan ini jarang nulis disana, tetep tuh buku ngga pernah lari dari dalam tasku, hehe :uhuk . Kebetulan aja tuh buku di dalam tas yang terbuka, nangkring disebelah kanan :smile .


"QUIZ MONDAY FLASHFICTION #2 - Sekilas Sekitarmu" 

1 : Kata-kata yang diambil dari buku harianku.

About Be A Writer

Pertama kali tau BAW itu pada bulan Maret 2013 lewat twitternya @Warung_Blogger. Biasalah acara promosi, update blog gitu. Langsung saja ke TKP. Lihat blog BAW, hem simple banget ngga ngejreng kaya blogku :uhuk . Kesannya jadi penasaran gitu, apasih BAW itu?


Akhirnya setelah bongkar pasang BAW, eh ternyata isinya orang-orang keren semua beuh. Anggotanya kebanyakan para penulis yang sudah banyak melalang buana. Semakin tertarik deh dengan BAW. Sejauh aku membaca artikel, cerpen serta profil yang ada di BAW, ada tiga tulisan yang aku suka.
  • SC#19 Percakapan A2
Dalam tulisan ini memperkenalkan siapa-siapa yang berada di balik layar BAW. Ada Mbak Leyla Hana yang ternyata Kepsek BAW. Ada juga beberapa nama yang sudah tidak asing seperti Mbak Mugniar, Mbak Windi Teguh, Nyi Pede. Intinya sih dalam surat cinta yang agak sadis ini mengenalkan dan mengucapkan terimakasih pada semua keluarga BAW. Biar pun sadis, tapi surat cinta ini cukup menghibur.
  • SC# 15 Karena Kalian Istimewa
Dalam surat ini, banyak hal positif yang dapat kita ambil. Saat kita merasa menjadi manusia yang paling merana di dunia, pada saat yang sama ternyata ada yang jauh lebih tersiksa. Disini kita belajar untuk bersyukur dan menghadapi masalah dengan kepala yang dingin. Kita juga harus menyadari bahwa setiap orang diciptakan dengan karakter yang unik. Kita harus belajar memberikan kritik yang membangun dan menerima kritikan yang pedas. Dengan segala kritikan itulah kita akan lebih kebal dan memperbaiki semua hal.


Menjadi seseorang yang merangkap berbagai hal memang tidak mudah. Sering kali dalam mengerjakan sesuatu kita harus dipaksa. Seperti di dalam BAW dimana para anggotanya dituntut untuk menulis sesuatu dengan deadlinenya. Tujuannya pun baik agar anggotanya terbiasa untuk produktif dan menemukan ciri khas dalam tulisannya. Menjadi sesuatu yang besar memang tidak mudah. Banyak jalan berliku dan proses yang panjang untuk menjadi besar. Memang dalam surat ini tidak dikhuskan pada sebuah nama. Artinya ini untuk semua anggota karena kata penulis suratnya Kalian itu Istimewa.

  • Si Bodoh yang Mencabik Buku Pelajarannya

Cerpen ini benar-benar membuatku terharu. Orang tua yang begitu baik yang berkeyakinan bahwa anaknya akan menjadi orang hebat. Orang tua yang tidak pernah marah walaupun anaknya tidak mendapat nilai wah di kelasnya dan justru malah memberikan sesuatu yang lebih agar anaknya bisa lebih baik darinya. Terkadang kita sering kali meniru cara-cara seperti kebanyakan orang lain. Harusnya kita menyadari bahwa kita punya sesuatu yang unik yang membuat kita merasa nyaman saat melakukannya. Tak perlu jadi orang lain. Cukuplah menjadi yang terbaik dari diri kita. Tidak ada yang instan. Untuk sampai puncak kita harus melewati anak tangga yang sering kali melelahkan. Percayalah, dengan tekat dan kebiasaan bekerja keras kita akan menemukan kesuksesan.


Aku sendiri memang bukan bagian dari keluarga BAW, tapi aku suka BAW. Dari sini kita juga belajar tentang dunia tulis menulis. Jika aku punya waktu yang longgar, tentu aku ingin menjadi bagiannya. Sukses buat BAW. Semoga akan banyak penulis berbakat lahir dari sini. Oh iya, judul yang di header itu tidak kelihatan karena tulisannya putih, gambar header dan background juga mengandung unsur putih atau abu-abu. Mungkin bisa diganti warna lain biar nyaman bacanya. Pokoknya sukses untuk BAW. Be a writer be a winner :smile .

Tulisan ini diikutsertakan pada GiveAway BaW

animated gifs

#8MingguNgeblog 2 : Jepara Kota Ukir Kotanya Kartini


Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.

Jepara Jawa Tengah merupakan sebuah Kota Kabupaten yang berada di pesisir Pantai Utara. Aku, Jiah Al Jafara karena aku dari Jepara :uhuk . Pada tanggal 10 April kemarin, Jepara baru saja merayakan hari jadinya. Jepara Kota Ukir, Jepara Trus Karya Tataning Bumi dan Jepara Bumi Kartini. Masih belum kenal juga?


Jepara, Kota kecil eh besar ding yang dekat dengan Kota Kudus dan Kota Pati. Jepara merupakan kota kelahiran RA. Kartini pahlawan emansipasi wanita yang 21 April nanti akan berulangtahun. Sebagai kota kelahiran pahlawan, tentu saja di Jepara ada yang namanya Musium Kartini yang letaknya dekat dengan pendompo dan alun-alun Kabupaten Jepara. Di dalam musium tersebut, kita dapat melihat benda-benda peninggalan RA. Kartini, seperti kursi, meja, lukisan, dokar juga ada :smile .

Source
Tenang, di Jepara banyak juga yang berbau Kartini seperti Pantai Kartini yang terkenal dengan Aquarium Kura-kuranya. Si Kura-kura yang gede itu pernah masuk TV lho gara-gara hasil ramalan almarhumah Mama Laurent yang bilang si Kura-kura minta dimandiin. Kalau tidak dimandiin, akan ada Tsunami :omg . Bisa kelelep aku tidak bisa berenang. Tapi alhamdulillah tidak ada Tsunami :smile .

Source
Ada juga Stadiun GBK. Bukan Gelora Bung Karno tapi Gelora Bumi Kartini :uhuk . Club sepak bola yang sudah masuk TV, Persijaplah. Tahu kan? Pemainnya siapa? Aku tidak tahu sih :uhuk . Aha, mantannya si Jupe tuh sekarang masuk Persijap, si Gaston. Biar pun Persijap-MU sama-sama suka merah, kayaknya aku milih Madrid aja deh :uhuk .

Source
Biar kata Jepara bukan kota yang wah seperti Semarang, Jogja, Bandung, tapi Jepara juga bisa menghasilkan artis :uhuk . Aku pernah menulisnya disini dan ada tambahan lagi. Aku lupa coy kalau Jamal Mirdad sama Alex Komang itu dari Jepara :uhuk . Ini semua karena faktor U dimana usiaku masih imut banget gitu yah jadinya lupa sama mas-mas yang sepuh :smile .


Saatnya serius :smile . Selain Pantai Kartini, di Jepara juga masih banyak pantai-pantai lain seperti Pantai Tirta Samudra Bandengan, Pantai Pungkruk, Pantai Bondo, Pantai Sekembu dan masih banyak lagi. Setiap pantai memiliki karakteristik tersendiri. Ada yang ombaknya besar, ada yang tenang, ada yang pasir putih ada juga yang pasir hitam. Yang paling keren itu pantai yang ada di Karimunjawa. Disana airnya bening dan juga ada budidaya ikan Hiunya. Kalau aku bilang mah, Karimunjawa itu Balinya Jepara. Secara Internasionalnya malah disebut Karibiannya Jawa, widih :uhuk . Pokoknya disana turis bejibun deh, pantes tiket kapalnya agak mahal. Aku pernah kesana? Belum hehehe :uhuk .

Penangkaran hiu karimunjawa, Penangkaran hiu karimun jawa
Karimunjawa
Source
Jepara cuma gitu aja? Oh tidak . Masih banyak pojokan yang bagus kok :smile . Masih ada hutan pinus, hutan jati, hutan Sono. Ada juga Benteng Portugis di daerah Keling. Ada juga Air Terjun Songgo Langit dan Jurang Nganten. Ada apa lagi yah? Oh iya, masih ada sawah, kali, kolam renang, peternakan lele, masjid, sekolah, Ponpes, angkutan, bus, dokar, becak, motor, sepeda, ada semua deh. Main ke Jepara tidak akan menyesal :smile .

Benteng Portugis
Oh iya, di Jepara juga ada yang namanya Lombanan yang dilaksanakan setelah tanggal tujuh Syawwal. Bisa juga disebut Bodo Kupat karena biasanya ibu-ibu buat ketupat. Kegiatan ini tidak wajib sih, cuma pada tanggal ini biasanya pantai-pantai di Jepara ruame. Selain itu, ada juga Tradisi Perang Obor yang dilakukan di desa Tegal Sambi. Biasanya setelah ulang tahun Jepara tuh orang-orang pada perang. Beneran perang pakai obor lho :uhuk .


Perang Obor
Source
Masih ingat tentang Ratu Shima? Hayo-hayo pada buka buku sejarah :uhuk . Ratu Shima merupakan Ratu yang sangat adil di jamannya yang menguasai kerajaan Kalingga. Yang paling terkenal adalah kisah Ratu Shima yang memotong tangan adik kandungnya karena ketahuan mencuri. Nah lho, sama adik sendiri saja sampai seperti itu. Kerajaan Kalingga sendiri adanya di Jepara. Jakarta? Mana ada? Wah, ternyata Jepara punya dua wanita hebat :uhuk . Kata seorang juru kunci makam Sultan Hadlirin yang terkenal itu, perempuan Jepara itu terlahir cantik dan mempesona :uhuk *Ngaca* :smile .


Jepara Kota Ukir yang pernah ku tulis disini. Pusat kerajinannya sendiri di desa Mulyoharjo. Di sepanjang jalan kota Senenan-Tahunan juga banyak Showroom Mebel dan Ukiran yang keren punya. Sebagai seseorang yang pernah jualan mebel, aku tahu persis bahwa orang-orang bule atau turis luar negeri itu suka sekali ukiran Jepara.


Ke musium, pantai, stadiun, kerajaan, ukiran semuanya sudah. Oh iya, Jepara kan punya tenun namanya Tenun Troso yang terletak di Desa Troso. Coraknya tidak kalah kok dibanding kain tenun daerah lain. Jadi kalau ke Jepara, bisa tuh si tenun buat oleh-oleh.

Tenun Troso
Source
Ngomongin oleh-oleh jadi lapar. Bagi pecinta durian, di Jepara ada kok pasar durian yang sudah terkenal itu. Bisa puas-puasin diri dengan beli durian yang harganya irit. Mau Pindang Serani, Soto Jepara, Sup Pangsit, Horok-horok, Tempong, Brayo, Lato, Adon-adon Coro, Es Dawet, Es Gempol pokoknya maknyus bikin perut kenyang.

Biar kata Jepara bukan kota metropolitan dengan gedung tinggi menjulang, tapi Jepara punya banyak hal yang patut dilihat. Masih banyak potensi alam yang bisa di eksplor. Biar pun tidak ada Gramedia, Matahari Departemen Store, Mall Besar, cukup deh Jepara dengan Swalayan dan Saudara yang lumayan gede. Jangan ditambah soalnya ntar sawahnya kegusur, banjir.


Rasa Lokal yang patut disyukuri. Biar deh jadi ndeso, toh kita disini masih bisa hidup. Masih ada pasar tradisional, masih ada becak yang bebas polusi, masih bisa main futsal, berenang di kali, pantai atau pun kolam renang. Masih bisa nonton TV, dengerin radio, dan masih bisa internetan. Kurang apa lagi coba? Bukankah Rasa Lokal memang indah? Intinya sih, I Love Jepara. Tapi toh tidak jadi jaminan aku akan menikah dengan orang Jepara :uhuk .

[BeraniCerita #07] Si Pendiam yang Aneh

Berani Cerita #07
Ini pertama kalinya aku masuk sekolah baruku. Suasananya sama seperti sekolahku yang dulu, hanya saja aku bingung, dimana bangku kosong? Hei, dia di pojok ruangan dengan laki-laki berkulit pucat disampingnya.

“Boleh aku duduk disini?”

Deg! Dia menatapku. Sorot matanya tajam. Tak banyak bicara, dia hanya menggeser posisi duduknya agar aku bisa duduk di bangku sebelahnya.

"Aku Bella, kamu siapa?"
"Adward."
"Aku siswi baru, mohon bantuannya ya?"

Dia mengangguk tanpa sepatah kata.

***

Sudah seminggu ini aku sebangku dengan Adward. Dia tetap saja sama tidak banyak bicara denganku atau dengan yang lain. Wajahnya pun bersemu merah saat aku menatap dan berbicara padanya tentang pelajaran. Mungkin jika lubang semut bisa menampung tubuh jangkungnya, Adward akan memilih bersembunyi disana daripada harus berbicara dengan orang lain.

Teman sekelas yang lain sepertinya juga enggan berbicara dengan Adward. Kulitnya yang pucat, jarang bicara, wajah bersemu merah. Aku pun mulai curiga, jangan-jangan Adward itu....

Hari tidak begitu terik. Tidak seperti biasa, si Adward kulit pucat memakai kaca mata hitam. Suasana kelas sudah sepi karena jam sekolah telah usai. Aku harus memastikan semuanya.

"Adward, tumben pakai kaca mata,"
"Ada masalah?"
"Tidak. Apa kamu tidak suka matahari?"
"Hei, darimana kamu tahu?"

Aku mendelik, dia menatapku tajam.

"Kamu tahu dari mana?" ulangnya.

Aku ketakutan. Dia memojokkanku di sudut ruangan. Tangan pucatnya menekan dinding. Wajah kami begitu dekat.

"Jawab aku!" perintah Adward dengan sedikit senyuman. Gigi taringnya, aku baru melihat lewat senyumannya itu.

"Aku...."

Ya Tuhan.... Mungkinkah dia sejenis vampire seperti yang ada di film-film itu?

"Jangan bilang siapa-siapa ya?" bisiknya.
"Jadi semua itu benar?"
"Tentu saja. Aku tidak suka Matahari. Bisa kalap cin kalau liat high heels,"

Me and Family


Mbak Santi, Sinta, Aku, Lala, Mbak Ita

Foto ini diambil tanggal 14 April 2013 kemarin saat Mbak Ita akan pulang ke Pati. Foto bertiga ini adalah foto pertama yang diambil selama aku hidup :uhuk . Dulu waktu kecil, saudaraku yang empat itu pernah foto bersama minus aku karena aku sedang sakit. Aku sama sekali tidak punya foto keluarga besar, if you know. Why? Anggota keluargaku bukanlah orang-orang yang narsis. Orang desa, apa sih pentingnya? Waktu nikahnya kedua kakakku ini, sebenarnya setiap angggota keluarga dapat giliran foto. Tapi ya itu, ngga sama-sama. 

Setelah kedua Mbakku nikah, mau ambil foto mereka susahhhh banget. Katanya malu, udah emak-emak, ngga mau narsis. Foto ini benar-benar membuatku terharu :hwa . Tumben bener kedua Mbakku mau diajak foto begini. Yah meskipun Mbakku yang satu itu kejepretnya pas merem :smile . Intinya sih, akhirnya aku punya foto pose bertiga... horeee!!! :uhuk . Bisa liatin ke teman-teman bahwa aku memang punya dua kakak perempuan :wek :smile .


Postingan ini diikutsertakan dalam CAPek-Ma Berbagi  dengan Tema “Me and Family” 

Prompt #9: Parfum

Credit
"Parfum-parfum wangi. Ada banyak rasa, jeruk, apel, mangga, pokoknya wangi punya. Ayo beli dibeli harga murah, mahal semua ada. Ibu, Bapak, Mbak, Mas, Om, Tante, Adik-adik ayo beli. Monggo dilihat-lihat, dijamin tokcer. Buat para suami atau istri ada parfum yang bisa bikin lengket pasangan. Ayo-ayo dibeli,"

"Mas, tadi ada parfum yang bisa bikin lengket ya?" tanyaku sembari jongkok di depan lapak lesehannya.

"Iya Mbak ada. Ini parfum bagus lho asli dari tetesan minyak wangi Nyi Roro Kidul. Mbak tahu sendirikan, Ratu Pantai Selatan itu pandai sekali memikat lelaki? Lha, ini tetesannya lho Mbak!"

"Tetesan? Kenapa cuma setetes? Kenapa ngga satu galon sekalian?"

"Ah Mbak ini. Parfum ini tidak dijual oleh sembarang orang Mbak. Ini warisan turun temurun dari Kakek Buyut saya,"

"Emang Kakek Buyut Anda pernah jadi pacaranya Ratu Pantai Selatan?"

"Sttt, jangan keras-keras Mbak. Ini rahasia, percayalah! Kalau Mbak mau, saya bisa kasih diskon buat parfum ini,"

"Parfumnya kaya apa sih? Harganya berapa?"

"Harganya 500 ribu Mbak, diskon 50% jadi Mbak bayar 200 ribu saja,"

"He? Dari mana pula itu perhitungannya?"

"Itu rumus diskon dari Kakek saya Mbak. Jadi gimana?"

"Lihat dulu deh parfummnya,"

Pedagang itu dengan hati-hati mengambil bungkusan kain putih dari tas besarnya. Perlahan-lahan dia membukanya, cling! Botol parfum itu begitu menyilaukan mataku. Botol parfum dengan pita merah jambu itu....

"Yakin nih Mas harganya 200 ribu?"

"Yakin Mbak. Mbak boleh pegang sebentar, tapi sebentar ya!"

Ku amati botol itu dengan seksama. Ku pegang, ku raba.

"Mas, ini kan botol parfum saya yang sebulan lalu hilang di bus. Nih ada ukiran huruf J di bawah pantat botolnya. Harganya juga cuma 50 ribu"

Pedagang itu melotot, tutup lapak. Pulang Ah....

Monday Flashfiction

#8MingguNgeblog : Sekitar Rumah, Seram?

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.


Aku lahir di sebuah desa di daerah Jepara Jawa Tengah. Hidup di desa itu, yah menyenangkan. Apa-apa serba ada dan lagi, kita dekat dengan keluarga lain, tetangga. Rumahku menghadap jalan yang biasa dilewati angkot. Jadi kalau hujan deras dan aku posisi di dalam angkot, maka tinggal bilang kiri angkot berhenti dan lari menuju teras rumah.


Disebelah barat rumahku itu kebun kosong sekitar dua petak rumah. Satu petak milik Bapak yang sekarang ditanami kacang tanah. Yang satu petak milik Mbah Siti, kosong. Baru setelah itu ada rumah milik Mbah Kani. Tetangga yang masakannya enak baget. Setelah lulus MAN, aku pernah bantu Mbah Kani masak di rumahnya untuk di jual besok harinya. Bumbunya sama seperti yang Bu e buat. Tapi kok ya hasilnya enak begitu. Oh iya, almarhum suami Mbah Kani itu Polisi. Waktu meninggal aku masih kecil, jadi ya lupa wajahnya seperti apa.


Disebelah timur rumahku, rumah milik Mbah Ikah adiknya Mbahku. Rumahnya tingkat satu, besar. Dibanding rumahku sih beda dikit. Rumahku tidak tingkat, cuma Bapak memang membangunnya lumayan Tinggi. Oh iya, suami Mbah Ikah, Mbah Parman itu punya mebel. Kadang-kadang setiap hari lembur dan itu sangat berisik. Suara mesin, amplas, pokonya alat-alat itu buat kuping panas. Waktu aku belum kerja, setiap Idul Fitri pasti ada dispensasi karena keberisikan tuh mesin. Sekarang, tidak ada amplop nongol, hehehe.


Diseberang jalan, ada rumahnya Lek Yadun dan Mbah Murah. Dulu sebelum rumah Mbah Murah dibangun, rumah yang di tempati Lek Yadun itu yang Mbah Murah tinggali. Rumahnya Joglo, khas Jawa banget. Pokoknya dulu bisa jadi ancer-ancer atau patokan kalau ada yang tanya rumahku dimana. Sekarang patokan rumahku sudah beda karena rumah Joglonya itu sudah tidak ada.


Belakang rumah? Kandang sapi :smile . Bukan sapi Bapak sih, tapi sapinya Mbah Parman. Kalau belakang bagian barat, ada rumah Mbakku ibunya Sinta. Dibelakangnya rumah Mbakku ada bagian kebun milik Kakak sama milikku. Belakangnya lagi kebun yang dulu katanya bekas kuburan. Waktu kecil kalau main disitu agak takut. Bagaimana kalau ada tulang yang tertinggal lalu bangkit? Hiii seram!!! Biar pun di kebun belakang agak horor, tapi disana juga banyak pohon yang bisa bermanfaat. Ada pohon pepaya, srikaya, rambutan, pisang, kelapa, matoa, mangga pokoknya asik deh. Apalagi waktu berbuah, yummi :smile .


Oh iya, dibagian depan rumah sebenarnya ada bagian kosong yang memang dibagi sedemikian hingga untuk usaha anak-anaknya Bapak yang ada lima biji. Memang tidak luas, intinya bisa buat sepetak usaha. Satu petaknya sudah ada bangunan bekas rumah Mbakku. Isinya dua ruangan. Yang bagian depan untuk toko jahit Lek Sri yang belakang untuk tidur Kakak dan Adikku. Ini nih hasil jahitan Lekku.

Dibagian depan yang lain, ada dua pohon matoa yang gede. Kalau pas berbuah itu, bikin tetangga ngiler, hehehe. Ada juga pohon rambutan tapi kecil. Ada juga bunga Kaca Piring yang agak mirip dengan Mawar. Ada juga bungan Melati yang kadang kalau berbunga dan baunya menyeruak, aku kira ada makhluk halus yang lewat. Yang tidak kalah penting di depan rumah itu ada Tambal Ban milik Bapak. Ini sekarang yang menjadi patokan ketika ada yang tanya alamat, terutama Mas JNE, hehehe.

“Mbak rumahnya sebelah mana?”
“Dari pasar Kopen ke arah timur. Tanya tambal ban nomor dua milik Bapak .... Nah itu rumah saya Mas.”

Done!

Hem, kangen juga sama suasana rumah dan sekelilingnya.  Sudah setahun ini aku memilih menginap di tempat kerja karena jarakknya lumayan. Kondisi tempat kerja juga di desa kecil yang dikelilingi hutan. Jadi dalam rangka penghematan dan keamanan bekerja, aku tidur disana. Rumahku memang desa, tapi rumah yang sekarang jauh lebih desa. Ke warnet/fotocopy saja harus naik motor yang jauhnya jauh. Lumayan ribet juga, tapi inilah pilihanku. Yang paling keren, depan rumah kerjaku ini kuburan. Apa itu menyeramkan? Hiii.... Menurutku tidak :smile . Aku sering keluar malam-malam lewat kuburan ini dan sampai sekarang belum ada makhluk-makhluk yang mengajak berkenalan :uhuk .

Hutan di Desa tempatku kerja
Depan Rumah kerja

Bagaimana dengan sekitar rumahmu?

Galau?

Sepuluh hari ku nanti
Jawabanmu oh kasih
Setiap saat ku harap
Ada keajaiban dalam dirimu

Wiwiwiwi

Aku galau! Hello? Hari gini masih jaman galau-galauan? Alihkan perhatian dengan mengikuti banyak kegiatan :smile


Sebenarnya kalau boleh jujur, aku menggalau sudah sejak akhir Maret kemarin. Why? Padahal sore tanggal 31 Maret sudah Kopdar sama Mbak Noorma dan Mas Fauzul suaminya terus sama si kecil Noofa, lha kok masih galau? Gara-gara ngga ketemu Mbak Susi? Ngga juga sih :uhuk . Selama Mbak Susi masih bermukim di Jepara, Insya Allah diusahain buat dolan :smile . Lalu aku kenapa?


Malam itu 31 Maret, niatku mau ikutan GAnya Bundha Yati sekalian jadwalin postingan Review buku Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti karya Pak Dhe Cholik, novel Selingan Semusimya Mbak Al trus Review draf novel Atran : When You're Away milik Mbak Annesya yang ku tulis dari jam 11 malam sampai setengah tiga pagi ditanggal yang sama. Kaburlah aku ke warnet kan ya naik sepeda mini. Kata-katanya, Om ku yang usianya dibawahku dua-tiga tahun itu buka warnet. Itung-itung dekat gitu kan ya :smile .


Sampai disana, udah buka komputer, eh internet ngga nyala :hwa . Udah tak tunggu beberapa menit ngga ada perubahan. Akhirnya cuma mindah data dari flashdisk pinjeman ke memori HP ku, done. Pulang, ngrunekan nih hati. Nyari si Kakak buat nemenin ke warnet.


Skip.


Sampai di warnet desa tetangga, langsung ambil posisi. Hidupin komputer nyolokin HP, ngecek data dan foto yang akan di pajang. Jreng-jreng! Data is corrupt, kurang lebih gitu tulisannya. Mendadak pingsan! Ngga ding, cuma syok :shock dan lemes, bingung. What happen? Foto-foto yang baru ku ambil hilang, data buat review, e-book, lagu-laguku, foto yang dulu banget, semua ngga ada. Mulailah aku mencari kambing piaraan. Pasti ini Virus, siapa lagi coba? Kakaku sendiri ikut lemes lihat aku yang ngomel, galau bin bingung. Yah wes, back to home ngga mau lama-lama gara-gara depresi.


Balik ke rumah tengkurep, sedih :hiks . Aku laporan sama Bu e, Bapak . Eh Bu e malah bilang gini, "Jadi aku ya tak tangisi," . Untungnya kewarasanku masih mendominan dan ku jawab, "Iya kalo habis nangis balik, kalo ngga? Percuma dong," .


Akhirnya aku milih kabur tidur di rumah Mbakku sambil ngabisin buku yang kemarin ku baca. Paginya, aku benar-benar malas bangun. Aku harap semua itu cuma mimpi. Kenyataannya, itu memang nyata dan aku harus balik kerja :hwa .


Kemarin sih sebenarnya sudah browsing tentang itu. Katanya tuh virus cuma ngehidden data kita dan mengubahnya menjadi sesuatu hingga ngga bisa terbaca [Virusnya canggih beuh]. Aku juga sudah scan tuh memori, sudah download software recovery, trus pakai juga software yang back data gitu. Sampai sekarang belum ada hasilnya. Iya data yang ke hapus jaman dulu muncul, tapi data yang ku cari ngga ada. Kemarin di player musiknya masih bisa di denger meskipun di buka di memori ngga bisa. Kalau sekarang malah ngga bisa sama sekali. Yang masih selamat itu lagu ost Rooftop Prince sama ost Flower Boy Next Door yang memang aku simpan di folder berbeda dengan folder musik yang hilang itu.


Mungkin ini teguran dari-Nya. Aku positif thinking aja, ngga mau galau berkepanjangan dan mengalihkan perhatian dengan buat lagi tulisan trus baca buku yang ku bawa dari rumah. Kalau dipikir-pikir, kehilangan segitu aja kok repot banget ya? Coba bayangin kalau kita kehilangan memory otak? Amnesia? Wah. 


Harusnya ya aku bersyukur atas semua yang terjadi. Nyatanya, aku jadi tahu kalau ada software yang bisa balikin data, aku jadi tau tentang recovery. Toh aku masih punya tangan untuk menulis. Aku masih punya review novel dan buku yang akan aku posting meskipun memang masih tulisan tangan. Memori otakku masih berfungsi, aku sehat dan aku bisa mengulang apa saja yang hilang.


Percayalah, semua pasti ada hikmahnya. Tak perlu galau sampai nangis bombay :uhuk . Sampai hari ini pun, aku belum memformat memori HPku. Aku masih berusaha mencari jawaban atas nyempilnya file-fileku. Kalau pun nanti akhirnya harus memformat. Ya sudah. Toh aku masih punya back up foto di picasa, masih punya back up e-book di e-mail. Aku yakin, semua akan baik-baik saja :smile