Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Say Goodbye to X

“Kau yang dulu sangat manis. Tapi kau yang sekarang… tetaplah kau dan aku mencintaimu.” 8

Meleleh aku :uhuk . Sekarang aku balik lagi buat posting tentang X nya Mbak Annesya. Kalau X yang kemarin adalah perjuangan Andra untuk mendapatan Ariel yang ternyata berhasil-berhasil hore #GayaAlaDora :smile .


Sebenarnya gak berhasil amat sih Andra ini. Meskipun Ariel mau menikah dengannya, toh Ariel ini masih belum bisa memaafkan Andra yang meninggalkannya tujuh tahun yang lalu.


Kehidupan pengantin baru yang menurutku “Aneh”. Kata penulisnya sih, gini nih kalau orang pinter nikah sama orang pinter. Jadi gelo, sarap bikin sakit perut.


Paling ngga, aku mau kasih jempol buat Andra yang dengan sifatnya yang keras itu, dia mau mengalah untuk Ariel. Dia mau melunakkan hatinya yang keras itu hanya untuk Ariel seorang.  Katanya sih, Andra pikir dia akan jadi pemenang saat bisa mendapatkan Ariel. Ternyata, dalam percintaan, jadi pecundang pun tidak jadi masalah :smile .


Semua berjalan masih dengan pertengkaran dan kemesraan yg bergulir antara Andra dan Ariel. Mbak Nessya membuatnya begitu cepat antara pertengkaran, kemesraan dan hati Ariel yang mulai meluluh.  Ya, Ariel berfikir tidak ada salahnya untuk bermimpi.  Tak ada salahnya untuk memaafkan Andra dan semua masa lalunya. Ariel mencoba untuk memulai kehidupan bahagia dengan Andra.


Sayang, semuanya membuatku galau :hwa . Sehari sebelumnya masih haha hihi di hari itu Mbak Nessya langsung nembak tiga episode yang bikin aku nangis guling-guling. :hwa . Suer beneran aku nangis sampe tembem gara-gara mikirin Andra yang katanya –mati- lalu beralih ke Ariel. Bagaimana nasib dia nanti ha? Dia baru mulai bahagia eh, jadi gitu ceritanya.


Memori  rancangan kebahagiaan dalam otakku hancur seketika. Aku sakit hati, merana. Aku bayangin kalau aku jadi Ariel. Baru juga mau bahagia eh, kena cobaan lagi. Berat hidupku ini #GalauKeUbun-Ubun :hiks .
Tak ada hari tanpa bayang wajahmu
Mengapa dirimu yang selalu hadir di benakku
Getar hatiku memanggil namamu
Tanpa kusadari air mata ini bergulir

Saatku bernyanyi
Kala ku melangkah
Ku s'lalu memikirkanmu

Mungkin kah ku juga ada di hatimu
Mungkin kah kau menangis mengingatku
Mungkin kah kau pun memendam perih
Dan tenggelam dalam kerinduan

Seringkali ku berpura tertawa
Aksara boneka yang tersenyum paksa tersiksa

Kala kuberlari
Saat kumelamun
Kau memenuhi hatiku

Mungkin kah ku juga ada di hatimu
Mungkin kah kau menangis mengingatku
Mungkin kah kau pun memendam perih
Dan tenggelam dalam kerinduan

Tak seorang pun tahu
Ku tersenyum bukan bahagia
Karna memang tak mungkin tanpamu
Oh jujur saja
Ku tak mungkin
Jujur saja
Akan ku coba
Hidup tanpamu
Oh, ku menangis lagi

Mungkin kah ku juga ada di hatimu
Mungkin kah kau menangis mengingatku
Mungkin kah kau pun memendam perih
Dan tenggelam dalam... kerinduan
S4 – Mungkin remake 2AM – I Wonder You Hurt Like Me


Belajar dari Andra : Meskipun dia agak boros, tapi Andra baik setengah mati. Dia sering memberika uangnya pada orang yang butuh. Andra, aku butuh duit, bagi dong! :uhuk . Andra mengajarkan  Ariel, aku dan orang lain untuk terus bermimpi. Yah, jangan pernah takut untuk bermimpi.


Ariel, mengajarkanku tentang bertahan hidup. Sebagai wanita, bagiku sosok Ariel begitu kuat. Dia yang selalu berusaha keras untuk bertahan dan memperjuangkan apa yang dia mau.


Anggara, sosok pria yang setia dengan cintanya. Kalau Anggara ini masih muda, 25 tahunan lah. Aku mau jadi istrinya :uhuk .
 “Ada sesuatu yang tak pernah berakhir meski telah terhenti. Sesuatu itu disebut kenangan, yang membuat Andra kembali mencarimu setelah tujuh tahun. Dan yang membuatmu kembali lagi saat ini… adalah bentuk lain dari kenangan. Pada akhirnya, semua manusia akan kembali pada orang yang dicintainya dan tak bisa lari lagi.”

Ini tentang kenangan. Seberapapun kita berusaha mengubur masalalu, yang namanya kenangan pasti akan muncul. Kerinduan yang membuncah dan sering kali tak bisa dimengerti apa yang dirindukan.
Kamu jangan pernah lupakan doamu, kamu tak akan tahu kapan Tuhan akan mengabulkannya. 13

Dari sini aku masih tetap percaya tentang kekuatan doa yang tulus. Aku masih percaya tentang keajaiban Allah yang sering kali tidak bisa difikir dengan logika. Kebaikan yang tulus akan menuai hasil pada akhirnya.
“Dan berdoalah, niscaya Allah akan mengabulkan”


Mungkin bukan saat ini, di tempat ini, di dunia ini doa kita akan dikabulkan. Mungkin diakhirat nanti. Kita tak pernah tahu itu.


Thanks for Mbak Nessya yang sudah berhasil membuatku menangis lagi. Setelah Flames to Dust -yang sebenarnya sudah kutulis di buku agendaku- di cerita X ini aku benar-benar menghayati. Apa yang kamu sampaikan telah sampai, paling tidak kehatiku.


Doaku, semoga tulisanmu ini bisa terbit lagi amin. Ah 2014, jadi best seller amin. Mantan-mantan yang terdepak bisa baca cerita X ini :uhuk .


Dan apa yang terbaik? Akhirnya yang membuatku terharu. Ah nangis guling-guling lagi :hwa .
“Dan yang terakhir lebih baik daripada yang awal” (Ad-Dhuha : 4)


Hanselll… Aku naksir kamu :luph

***
Cintakan membawamu kembali
(bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu)
Kembali di sini (kembali di sini)
Menuai rindu membasuh perih

Bawa serta dirimu
(perihnya hatiku untuk melawan waktuku)
Dirimu yang dulu (dirimu yang dulu)
Mencintaiku (mencintaiku) apa adanya

Cinta kan membawa kembali seperti yang dulu
Suasana yang dulu hatiku yang dulu
Bersama jiwaku dirimu yang ku tunggu-tunggu
Perihnya hatiku tuk melawan semua waktuku
Damaikan semua rasa indahkan
Membawa jauh lara senyuman canda tawa
Kau bawa dirimu padaku
We’re gonna be together me and you
(XO-IX - Cintakan membawamu)

Tentang #8MingguNgeblog

Aku menulis ini bukan untuk pembelaan atas apapun. Sebenarnya tidak penting apa yang kulakukan didunia nyata terkait keikutsertaanku dalam #8MingguNgeblog yang digelar oleh Angingmammiri beberapa bulan yang lalu. Mau aku jungkir balik, dunia tak perlu tahu. Aku bukan seleb. Aku hanya aku gadis dari desa kecil di daerah Jepara. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mungkin aku yang hanya aku bisa melewati #8MingguNgeblog? Apa yang telah kulakukan selama 8 minggu itu?


Ini jawabanku :


Aku tahu #8MingguNgeblog itu sebelum minggu pertama. Aku lupa darimana, kemungkinan dari Mbak Mugniar saat di FB atau di twitter WB. Aku merasa tertantang dengan itu. Apa aku bisa melewati 8 minggu dengan menulis sementara banyak sekali keterbatan dalam hidupku.


Aku bekerja dari pagi sampai malam. Aku sering menuliskan bahwa sudah setahun lebih aku bekerja di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan jati. Akses internet sedikit sulit. Dulu sering kali aku pergi ke warnet malam hari yang lumayan jauh, melewati hutan, kuburan seorang diri. Bukankah dalam dunia maya, hal itu sangat tidak penting untuk diketahui?


Beberapa kali aku bertanya pada panitia bagaimana cara mengikutinya. Apa mungkin aku yang bukan orang Makassar dan sama sekali belum pernah ke Makassar bisa menjadi peserta? Ternyata jawabannya bisa dan syarat-syarat keikutan sebagai peserta kupenuhi.


Aku mencatat semua tanggal deadline setiap minggunya. Dengan modal HP bututku, aku browsing setiap senin pagi untuk mengetahui tema yang diberikan. Ya, aku hanya punya HP butut. Aku tidak punya Android, BB, atau apapun itu.


Tentang hadiah, munafik kalau aku tidak menginginkan hadiah. Aku hanya berfikir, mungkin menyenangkan jika bisa buku Lakon Fragmentarisnya Mbak Mugniar atau pulsa ratusan ribu yang bisa membuatku berongkang ria tanpa memikirkan pulsa internet yang harus kubayar.


Diminggu pertama sampai minggu kelima setiap minggunya aku mengerjakan satu tema dengan satu post.  Aku sama sekali tidak tahu tentang jumlah post yang ternyata bisa menambah poin. Mulai minggu keenam, aku berusaha membuat postingan lebih untuk satu tema. Bukan untuk apa-apa, hanya saja aku mau jadi salah satu juara untuk mendapatkan buku itu.


Sering kali Mbak Noorma bertanya, minggu ini temanya apa? Sudah buat apa belum? Kalau pun aku mau menang sendiri, tentu aku tidak akan memberi tahu tema itu. Tapi aku tidak sejahat itu.


Sampai diminggu ketujuh, aku sama sekali tidak menyentuh komputer dan jelas itu membuatku frustasi. Di minggu itu, dua hari full aku mengikuti seminar training Matematika. Ditambah lagi telfon dari paket ini itu yang juga mengantarkan buku dari Hibah buku yang harus kusumbangkan terkait kemenanganku dalam sebuah kuis.


Akhirnya, sabtu diminggu ketujuh aku bisa pulang karena di pagi hari ada PILGUB JATENG. Aku bisa libur dua hari, minggu dan senin sehingga aku bisa menuliskan poin-poin yang sudah kurancang untuk tema minggu ketujuh.


Aku sampai di rumah pada sabtu sore dan langsung mengecek buku-buku dari Hibah buku. Aku mencatat semua buku yang jumlahnya banyak itu. Ba'da isya', aku langsung pergi ke Jepara Kota untuk membeli bahan review tulisanku. Sekitar jam sembilan malam aku baru pulang dengan kondisi kedinginan karena di Jepara Kota hujan begitu deras.


Sekitar jam setengah sebelas malam aku mulai mengetik semua yang telah kutulis dan bukuku. Aku berhenti di jam setengah tiga pagi karena bagaimanapun aku harus tidur. Orang tuaku sendiri tidak akan rela melihat aku mengetik untuk mengejar sesuatu yang semu.


Pagi hari aku beraktivitas seperti biasa, ngebabu kalau di rumah. Bu e yang benar-benar baik membiarkan aku tidur lagi karena tahu aku tidak tahan begadang. Setengah sepuluh aku mulai beraktivitas lagi dan tentu saja aku pergi ke tempat pemungutan suara.


Mulai  jam satu siang aku mulai mengetik lagi entah yang keberapa. Kenapa jam satu? Aku punya keponakan kecil yang harus kuajak bermain sementara ibunya masak. Akhirnya di sore hari aku menyelesaikan semuanyanya. Sekitar dua belas tulisan. Delapan untuk #8MingguNgeblog dan sisanya untuk review lain.


Ba'da isyak, aku sudah bersiap untuk ke warnet yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Sebelumnya, aku mampir ke rumah Pak Lurah untuk minta janjian bertemu besok hari senin perihal buku hibah itu.


Aku melewatkan dua jam di warnet untuk memposting dan menjadwalkan semua yang kutulis. Jam setengah sepuluh malam aku sampai di rumah dengan kondisi rumah sepi. Aku terpaksa naik jendela rumah yang lebih tinggi dariku untuk masuk rumah yang kupikir ada Bapak Bu e yang tidak mendengar panggilanku.


Ternyata aku keliru, rumah sepi karena semua orang pergi ta'ziyah ke rumah buyutku yang letaknya sekitar 500 meter dari rumah. Aku pun segera bertandang ke sana untuk ikut ta'ziyah. Semua berakhir, pemberangkatan jenazah pada jam 12 malam.


Pagi hari, setelah mengetahui tema apa untuk minggu terakhir membuatku sedikit frustasi lagi. Komunitas ideal, apa itu? Bagaimanapun sulitnya, aku harus segera memenuhi janji yang telah kubuat dengan Pak Lurah.


Aku menuntaskan semua misi tentang hibah buku itu. Ini tentang bagaimana aku ingin membantu desaku untuk mencintai membaca, mencintai buku. Apa tidak ada misi lanjutan? Tentu saja ada. Sampai hari ini aku masih mencari donatur yang mau suka rela membantu desaku.


Aku memang bukan siapa-siapa di desaku. Aku sama sekali tidak mengikuti komunitas apa pun di desa karena kondisiku yang memang tidak  di rumah. Saat di rumah pun aku lebih memilih membantu jualan pop ice kakakku ketimbang nongkrong atau berkumpul dengan anak muda di desaku.  Bukankah aku memang egois? Dan Pak Lurah sebenarnya sama sekali tidak mempermasahkan itu. Siapa juga yang peduli?


Senin ba'da dzuhur aku mengetik lagi semampuku. Badanku yang mulai kaku karena terlalu lelah dan ya, aku masih punya pekerjaan lain, membantu Bu e, misalnya.  Sore hari aku menyelesaikan empat tulisan untuk minggu kedelapan. Aku fikir, ini usaha terakhirku mengikuti tantangan ini. Apapun hasilnya, ini yang telah kukerjakan, tanpa mengurangi atau menambahi apapun.


Jam delapan malam aku kembali pergi ke warnet. Sayangnya, tepat saat itu lampu mati. Aku masih bersikeras berkendara motor sendiri dalam kegelapan untuk mencari warnet yang siapa tahu punya genset sehingga hidup dan aku bisa memposting tulisanku.


Mungkin akan ada pertanyaan kenapa aku sampai seperti itu? Karena pada hari selasa aku kembali bekerja dan tidak tahu apa mungkin masih bisa memposting tulisanku itu. Pada jam sembilan lebih, lampu hidup dan aku memutuskan untuk ke warnet lagi. Semua harus clear tidak boleh ditunda lagi.


Aku berhasil melewati #8MingguNgeblog dengan sukses paling tidak untukku sendiri. Memang tulisan yang kubuat tidak sebanyak peserta lain yang bahkan bisa menulis 44 post. Aku menang melawan diriku sendiri, bukankah itu menyenangkan?


Soal EYD atau pun kualitas tulisan yang kubuat, aku tidak terlalu peduli. Aku bukan lulusan Bahasa karena saat MAN aku memilih IPA meskipun aku suka sekali sastra. Aku juga belum kuliah karena aku bekerja. Tulisan yang kubuat, ya hanya itu. Apa yang kufikir, apa yang datang dari hatiku.


Penolakan, jelas aku sudah sering mengalaminya. Aku bukan orang kaya. Aku juga bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kumau. Tapi, aku ingat Kiaiku pernah berkata, "Usaha tanpa doa itu sombong, berdoa tanpa usaha itu bohong."


Ketika seorang teman bertanya tentang hadiah traveling yang dijanjikan dalam #8MingguNgeblog, aku sama sekali tidak tahu menahu. Aku hanya menulis, "Sugestikan apa yang kamu mau, berjuang dan berusaha keras dan jangan lupa berdoa. Aku yakin, jika kamu sungguh-sungguh, Allah akan mengabulkan."


Inilah delapan minggu yang kulalui. Maaf telah mengecewakan sebagian orang disana. Orang lain, dunia pun bisa menilai, mana yang lebih dibanding yang lain. Dan Dia, tentu saja maha tahu apa yang kita lakukan.

X

. ...adakah kesempatan kedua untuk cinta yang telah lalu?
Dia pernah membuangku di masa lalu.
Di masa tersulit dalam hidupku, dia menjadi sama seperti lainnya, menatapku dengan pandangan jijik. Dia tak bedanya dengan manusia-manusia lainnya di dunia ini, yang menghakimi tanpa peduli.
Dia adalah mantan pacarku semasa SMA.
Atau bisa dibilang dia adalah cinta pertamaku. Kali pertama aku jatuh cinta dan semenjak itu aku tidak bisa lagi membiarkan hatiku terjatuh untuk kedua kalinya. Darinya aku belajar, jangan pernah mempercayai pria mana pun.
Namanya Andra.
Ketika ia menawarkan kembali apa yang dulu pernah membuatku melayang karena merasa dicintai, aku tidak sebodoh itu untuk membiarkannya menyakitiku. Tidak untuk kedua kalinya!
(X Part 1)

Sumpah lho! Ngomongin mantan aka X itu bikin ngeces kuping. Dulu aku sering sebel setengah hidup kalau ada yang ngorek-ngorek tentang mantan. Tapi sekarang, karena aku sudah sadar, ngomongin si X itu bukanlah sesuatu yang tabu :uhuk .


X ini juga merupakan judul cerbung Mbak Annesya yang terbaru. Dulu aku sempat menuliskan Masihkah dan Atran When You're Away dan alhamdulillah si Atran ini berhasil menemukan jodoh penerbitnya dan menjadi With/Out You :smile . Selamat kakak :hepi . Jah! Kok OOT sih :uhuk .


Yuk balik lagi ke X.


X bercerita tentang gadis bernama Ariel yang memiliki mantan bernama Andra. Awal pertemuan mereka itu ketika mereka sama-sama masuk SMA. Kerennya lagi mereka ini sama-sama mendapat nilai tertinggi saat penerimaan siswa baru. Duh ileh. Aku juga mau punya pacar pinter kaya mereka :smile .


Seperti cerita cinta pada umumnya, cinta, kagum, musuh. Ariel yang terbiasa bekerja keras banting tulang dan raga dalam mencapai kemenangan di bazar sekolah. Sementara Andra yang memang orang kaya, sak enak udelnya buat ini itu tanpa untung bahkan buntung. Gara-gara sifat jelek Andra itu aku sampai sentimen dan mencap agar tidak menyukai Andra. Diakhir pertunjukkan kelas, akhirnya Andra bisa mendapatkan Ariel, jeng jeng! :uhuk . Mereka resmi pacaran deh.


Walaupun mereka rival, Andra ketua OSIS dan Ariel wakilnya, mereka ini tergolong pasangan yang klop. Andra dengan mimpinya yang tak terbatas dan Ariel yang mengeksekusi setiap perencanaan dan budgetnya. Aku sendiri sampai salut dan geleng-geleng dengan pasangan gila seperti mereka. Dua manusia yang saling mengisi, saling berbagi.


Tak ada kisah tentang cinta 
Yang bisa terhindar dari air mata
Namun ku coba menerima, hatiku membuka
Siap untuk terluka

Sesuatu itu pasti ada ujiannya begitu juga cinta. Derita tiada akhir... :hiks . Kisah cinta Ariel dan Andra tidak semulus bayangan kita. Sebuah kejadian tak terduga menggoyahkan cinta mereka. Andra pergi meninggalkan Ariel disaat Ariel benar-benar menganggap Andra bisa membantu meringankan bebannya. Sakit? Sakit hati sangat. 


Mencintaimu,
bagaikan mencengkeram duri pada mawar yang indah,
darahku meleleh bersamanya. (X Part 25)

”Kau membuatku percaya bahwa keajaiban itu ada. Kau membuatku merasa bahwa tidak ada salahnya menulis puisi cinta dan menyimpannya dalam botol kaca. Aku datang hanya untuk mengatakan itu. Karena selanjutnya, aku akan selalu membencimu di sisa hidupku.”
(X Part 28)

Life must go on. Ariel harus tetap bertahan tanpa Andra, harus!

Setelah tujuh tahun, kehidupan Ariel yang sebenarnya hampir baik-baik saja tanpa kehadiran Andra tiba-tiba Andra muncul dihadapannya. Apa yang dia mau coba?

Sungguh kusesali
nyata cintamu kasih
tak seperti terbaca hatiku
malah terabai olehku

Lelah ku sembunyi
tutupi maksud hati
yang justru hidup karenamu
dan bisa mati tanpamu

Andai saja aku masih punya kesempatan kedua
pasti akan kuhapuskan lukamu
menjagamu, memberimu segenap cinta

Ariel, seberapakah sakitnya ketika aku meninggalkanmu? Luar biasanya, aku bisa bertemu denganmu lagi dan kau masih begitu kokoh seakan kejadian tujuh tahun yang lalu tidak pernah terjadi. Luka-luka itu… semuanya hilang… kecuali luka yang memborok di dalam hatimu. Luka karena egoku.
Aku menangis karena aku tahu, aku tidak mungkin bisa mendapatkan hatimu lagi. Kamu yang pernah menjalani masa sulitmu seorang diri. Kau yang kini tidak bisa mempercayai siapapun, bahkan Tuhan sekalipun.
(X Eps 29)

Ya, Andra menginginkan Ariel kembali. Gila banget kan? Hello? Andra! Kemana saja lu saat Ariel benar-benar butuh dirimu? Kenapa kamu kabur?


Bagiku sendiri sebagai pembaca, aku tidak berhak menyalahkan Andra yang meninggalkan Ariel. Usia labil dan tidak biasa mendapat masalah membuat Andra Egois. Sementara Ariel, dia sudah terbiasa dengan masalah kehidupannya. Aku pikir, karena seringnya mendapat masalah menjadikan Ariel begitu kuat setelah tujuh tahun ditinggal Andra.


Bagaimana kalau cuma dia yang kuinginkan? Bagaimana kalau cuma dia yang terbaik? Itu artinya tak akan ada yang lebih baik.” (X Eps 30)

Membaca cerita ini bagiku sendiri memberikan banyak efek. Efek ngamuk-ngamuk sama penulisnya, ngambek tidak mau komentar karena klimaksnya terlalu nyesek, nangis Bombay. Sebel banget!!! Harus aku akui Mbak Nessya, sebagai pembaca aku itu terlalu over kali ya :peace .


Masalah itu datang tiba-tiba, kita tidak pernah bisa menduganya. Yang ada, kita harus mempersiapkan segala kemungkinan. Masalah berat bukan menjadikan kita down tapi justru membuat kita semakin kebal.


sebagai pasangan, harusnya kita memang saling mengisi. Kita mendengarkan apa yang dia mau dan sebaliknya. Ya, Ariel dan Andra adalah pasangan yang serasi. Tapi apakah benar rasa mereka masih sama setelah tujuh tahun perpisahan yang meninggalkan luka? Bisakah Andra meyakinkan Ariel untuk kembali jatuh cinta?


Tanya aja ya pada penulisnya hueheheh. Bagi yang tidak mengikuti cerbungnya, sukurin :wek ups maaf :peace . Episode awal telah turun dari blog untuk menghindari pembajakan yang sedang naik daun. Doakan saja semoga Mbak Nessya bisa segera lanjutin ceritanya sampai selesai terus ada penerbit yang ngelamar :uhuk . Aku mah mau juga dilamar :smile .


Akhir kata, buanglah mantanmu pada tempatnya. Tapi jika ternyata masih ada cinta diantara kalian, maka istikhorohlah :smile .

Bonus lagu

Di jejak langkahku
Ku mau kau tak ada
Di warna hidupku
Yang lama tenggelam
Bersama cintamu

Ku yakin tanpamu ku dapat lalui
Ku harap ini kan slamanya

Kini kau datang dengan sejuta cinta
Yang kau beri rasuki diriku

Kau curi lagi ...
Kau genggam lagi ...
Kau tawan lagi hatiku yang telah terbiasa tanpa dirimu
Kau jerat diriku

Kau yang pernah singgah di hati yang tertanam
Kau atau kesalahan yang membuatku cintai dirimu


Thanks for :
Mbak Annesya
Kesempatan kedua - Tangga
Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga
Kau Curi Lagi - J-Rock feat Prisa

Ramadhan Terakhir

Bismillahirrahmaanirrahim....
Andai Ramadhan ini adalah bulan terakhir untuk sahabat, ceritakan 1 impian yang ingin sekali sahabat wujudkan di bulan ini.

Aku punya 100 mimpi yang ingin kuwujudkan. Meskipun sampai hari ini keseratus mimpi itu masih belum tertulis dalam diaryku. Mimpi yang [tak] sempurna memang tapi aku berusaha untuk mewujudkannya, apa pun itu.


Kita tidak pernah tahu kapan jodoh, rejeki, mati datang menghampiri kehidupan kita ini. Yang jelas semuanya pasti. Mereka dekat jika kita mau mendekat. Mencoba menjadi magnet untuk setiap mimpi, rizki, dan jodoh. Bagaimana dengan kematian? Ya, mati juga pasti dan begitu dekat dengan kita. Tak peduli usia, dimana kita berada, sedang apa. Kalau saatnya mati ya mati. Yang ada kita harus mempersiapkan segalanya. Mempersiapkan diri untuk menjemput jodoh kita, menjemput rizki kita dan bersiap untuk bekal mati kita. 


Andai ini ramadhan terakhirku, apa yang akan kulakukan? Apa aku ingin menikah? Ya, aku ingin, tapi itu bukan prioritas utamaku saat ini.


Dalam 100 mimpiku aku menulis, "Ingin membuatkan usaha orang tua". Aku tahu benar, untuk mewujudkan mimpi ini banyak tangga yang harus kulewati. Paling tidak aku punya harus punya usaha sendiri, punya uang hingga akhirnya bisa memenuhi kebutuhan orang tua dan pastinya membuatkan usaha untuk mereka.


Bukan tanpa alasan aku memimpikan hal ini. Aku hanya berfikir bagaimana kehidupan tua mereka nanti. Aku mati dan tak membawa apa-apa dan mereka? Mereka butuh hidup, kebutuhan akan semakin meningkat. Aku tak ingin Bu e, Bapak membanting tulang terlalu keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika mereka punya usaha, aku yakin mereka akan berusaha mengelola usaha itu dengan baik. Hidup memang tidak melulu tentang uang, tapi hidup memang butuh uang.


Untuk dia, bukan aku tak peduli, bukan aku tak ingin bertemu dengannya. Aku mau, tapi bahagiaku saat ini adalah melihat senyum orang tuaku. Aku tak mau melihat wajah lelah mereka. Ya, itu yang kumau.


Bagaimana aku mewujudkannya? Aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Yang jelas aku tidak mau melogikakan apa yang kuimpikan. Yang jelas aku berusaha mempersiapkan mimpi-mimpiku. 


Doaku, semoga aku masih bisa bertemu ramadhan tahun yang akan datang, lagi dan lagi. Tapi, jika ini ramadhan terakhir, semoga apa yang kulakukan, apa yang kutulis bisa bermanfaat untuk orang lain, amin.

Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie

Takut dirajam Pembaca

Duh ileh, judulnya serem bener ya :uhuk . Seperti melakukan dosa besar saja sampai-sampai dirajam segala :smile .


Sekali lagi aku minta maaf karena sampai hari masih belum bisa BeWe, masih belum ikut GA, masih belum buat fiksi sama sekali. Tidak penting apa yang kukerjakan saat ini. Tapi jujur, mendapat tantangan untuk membuat ending dari cerita orang lain itu bikin kepala bergemuruh.


Seperti melihat pertandingan sepak bola membaca pun begitu. Kita sering komentar sak enak udel sendiri menurut sudut pandang yang kita tangkap. Kita sering memaki-maki penulis karena memberikan ending yang tidak sesuai dengan apa yang kita mau.


Kemarin, mungkin Mbak Hanny si penulis geregetan sama aku dan mbak Nessya sebagai pembaca cerbungnya sampai-sampai Mbak Hanny minta kami buat nulis ending versi masing-masing. Gila? Banget! :omg . Ini cerita orang dan aku menulis ending versiku sendiri. Duh ileh. 


Banyak hal yang harus kupahami. Bagaimana ceritanya, apa tujuan dari cerita itu, setting, EYD, dan yang terpenting adalah logika dari cerita tersebut. Masuk akal tidak, nyambung tidak dengan episode yang sudah lewat. Pokonya gitu deh.


Yang bikin deg-degan ya itu, pembaca. Mereka suka versi yang mana versi penulis asli atau versi pembaca kaya aku :uhuk . Semoga sih habis ini tidak ada yang mention mencaci maki hehehe :uhuk . Kalau kamu suka ending yang mana? :smile

Kulminasi (Ending Versi Honeylizious)
Kulminasi (Ending Versi Jiah)
Kulminasi (Ending Versi Anessya)

Marhaban Ya Ramdhan

Bismillahirrahmaanirrahim


Ya Rabb, terimakasih karena aku masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan sucimu.
Ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku, keluargaku,sahabatku, guruku, teman-temanku, kami semua kaum muslimin muslimat al ahyaai minhum wal amwat.
Jadikan kami hambaMu yang lebih baik dan semakin baik, amin.
Marhaban ya ramadhan, ya syahrash Shiyam....

Maaf

Malam 8 Juli 2013, aku sempatkan diri nelfon orang rumah, Bapak Bu e. Aku ingin minta maaf pada mereka. Kalian tahu apa reaksinya?


"Memang kamu punya salah apa? Kan belum lebaran."


Hadeuh, rasanya pengen nelen galon. Dosaku kan banyak Bapak :hwa . Sebagai anak perempuan terakhir, aku belum bisa menuhin keinginan Bapak. Keinginan yang 'itu'. Iya, tenanglah Bapak Bue, aku memikirkannya jauh lebih jauh.


Ketika Bapak bertanya kapan aku pulang, ya nanti setelah tugasku selesai. Aku masih juga belum menjawab pertanyaan yang kubuat untuk calon partner hidupku nanti. Calon yang mau diwawancarai masih terlalu banyak dan aku harus mempelajarinya. Ah, maksudku calon karyawan di perusahaan tempatku bekerja. Jah, ini jalan ceritanya kemana ya?


Intinya sih, aku minta maaf pada teman-teman semua. Maaf karena belum bisa bewe, maaf kalau komentarku ngga banget, maafkan atas semua tulisan-tulisanku yang mungkin menyinggung. Maaf karena aku ngga pernah SMS. Kita punya kesibukan masing-masing dan saat ini aku kebagian sibuknya. Maafkan aku ya :peace :smile :hepi :hwa 

Doaku

Bismillahirrahmaanirrahim….


Sudah lama sekali aku tidak menulis fiksi. Kangen? Jelas. Rasanya tanganku begitu gatal ingin segera menyelesaikan, menuangkan semua isi otak dan ide-ide yang bermunculan. Kenyataan yang ada, aku harus lebih bersabar lagi untuk mematangkan semuanya. Semua butuh proses begitu juga dengan jalannya sebuah fiksi.


Doaku, semoga aku bisa melewati masa percobaan tiga bulan ini, amin ya Rabbal'alamin

Aku Pasti Bisa

Sudah baca tulisanku tentang Mimpi Yang [Tak] Sempurna? Penting? Tidak juga sih :uhuk . Hanya saja dalam postingan itu aku menuliskan mimpi masa kecilku yang belum kesampaian :smile . Eh tapi, dibilang belum ya aku sudah pernah mengajar sih :uhuk .


Dulu aku sempat mengajar sebagai guru ngaji di mushola dekat rumahku. Dibayar? Jelas tidak. Aku ngajarnya suka-suka sih. Siapa yang mau ngaji, hayuk. Kalau tidak ada, ya wes yang penting aku sudah ngejongkrok di depan meja.


Rata-rata anak yang mengaji itu usia SD. Mereka mungkin mengatakan bahwa aku ini mirip Mak Lampir. Kerjanya marah-marah terus. Poin kerennya karena aku sering sekali menyuruh mereka mengulang. Ibarat kata, ngaji mereka tidak naik-naik. Wuih, pada sebel setengah hidup deh.


Kalau mau jujur, aku sebenarnya suka anak-anak. Cuma kalau sudah agak gede, aku sering sebel dan jengkel dengan tingkah dan pola piker mereka. Perasaan dulu pas aku kecil tidak sampai segitunya deh *Pencitraan :uhuk .


Beberapa bulan ini Alhamdulillah aku dan beberapa karyawan lain sering ikut pelatihan mengajar membaca. Awalnya yah aneh secara backgroundku sama sekali bukan pengajar apalagi guru PAUD, TK atau playgroup.


Dari sini, kita dituntut tidak hanya mengajar tapi mendidik. Kalau mengajar, aku yakin siapa pun bisa melakukannya asal dia sanggup untuk menguasai pelajaran yang akan diajarkannya nanti. Nah, karena yang kuajar adalah anak-anak, jadi aku harus menanamkan pendidikan baik pada mereka.


Pola pikir anak-anak jelas sangat berbeda dengan orang dewasa. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, bernyanyi, loncat-loncat dan bebas apa pun yang dia mau. Saat kita mengatakan ‘Jangan ini, jangan itu’ maka respon yang diterima adalah perintah karena sifat mereka sangat penasaran dengan hal-hal baru.


Sebagai seorang yang dibilang dewasa, kita sering sekali mencap anak dengan sebutan buruk karena melakukan satu kesalahan. Misal saja, anak nakal. Mantra yang kita ucapkan ini justru menjadi sugesti yang terekam kuat dalam otak anak. Maka dari itu, hendaklah kita sebagai orang dewasa, orang tua selalu menerapkan pola pikir positif pada anak. Misal saat anak naik ke atas pohon. Jangan katakan tidak, nanti jatuh tapi katakan hati-hati ya Nak. Jangan lupa berdoa. Bukankah itu sesuatu yang sangat keren?


Aku punya murid yang sangat hiper aktif namanya Haunan. Menurut curhat Uminya, Haunan sudah tiga kali keluar masuk PAUD. Informasi, Haunan tidak mau diatur bahkan pernah tidak sengaja melukai pelipis gurunya. Orang tuanya sampai pusing, bagaimana mengatur anak ini.


Nah, hari itu aku dapat tugas bermain dengan Haunan. Kuajak dia tepuk tangan, meloncat, bernyanyi dan bermain. Aku mengajaknya mengobrol ala anak-anak. Kutanyakan apa kesukaannya. Dia juga bilang bahwa ada kambing bagus di depan rumahnya.


Setiap anak punya sifat ajaib tersendiri. Tinggal bagaimana kita bisa atau tidak mempelajari karakternya. Semua anak sama, mereka ingin bermain dan aku berusaha mewujudkan apa yang dia mau.


Dari sini aku banyak belajar tentang pentingnya memberikan pendidikan saat usia dini. Anak adalah hasil fotocopy kita di masa yang lalu. Anak adalah kertas kosong yang bebas kita coret dengan tinta warna-warni. Di sinilah saatnya kita belajar, mau jadi apa anak kita nanti? Kalau mau jadi baik, kita harus memberikan pendidikan sebaik mungkin. Tapi kalau kita cuek bebek dan sering mengatakn hal-hal yang kurang baik di depan mereka, maka jangan salahkan jika mereka mengikuti apa yang kita lakukan atau bicarakan.


Keluargaku memang bukan seorang pengajar tapi aku bersyukur betul dengan pendidikan dari orangg tuaku. Yuk mari kita perbaiki diri. Toh pendidikan dengan kata-kata positif tidak hanya berlaku pada anak tapi pada semua orang. Kata-kata positif merupakan semangat yang luar biasa. Seperti sebuah mantra, sugesti positif akan terus menjalar menjadikan kita tidak mudah putus asa. Apa pun yang terjadi, katakan pada muridmu, pada semua orang, Aku Pasti Bisa! 


Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Si Sulung


Seksi

Hai, hai :uhuk . Ngga kangen nih sama aku? Aku harap jangan :smile.


Kemarin, aku sempat menulis tentang lingerie – Tampil Sexy di Depan Suami Sendiri - dan alhamdulillah menuai banyak :uhuk :smile . Bukannya aku sok sexy atau bagaimana. Aku cuma belajar profesional ketika mengerjakan sebuah job termasuk tentang lingerie. 


Ngomongin tentang keseksian wanita terutama seorang istri, bagiku ngga hanya lewat penampilan fisik. Kita tahu bahwa tidak semua wanita memiliki tubuh ideal layaknya peragawati. Dalam diri kita, pasti ada saja kekurangan yang memang harus kita tutupi dan mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih.


Aku sangat setuju dengan komentar Mak Hana yang menampilkan keseksiannya dengan merawat diri dan memakai wangi-wangian. Kita sebagai istri ngga harus kok pakai-pakai lingerie. Yang penting saat suami di rumah, kita berdandan untuk dia, menampilkan yang terbaik untuk dipandang.


Bagiku sendiri, ketika seorang istri memanggil suaminya dengan kata sayang, cinta yang lembut dari hati, itu sudah termasuk seksi lho. Untuk aku sendiri, aku akan menampilkan keseksianku dengan cara berdebat dengan suami *nanti kalau sudah menikah. Jika aku berhasil memenangkan perdebatan, mungkin aku akan terlihat semakin seksi hahaha :uhuk.


Ini bonus lagunya Mulan – Makhluk Tuhan Yang Paling Seksi

Otak mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
memikirkan aku
Mata mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
menatap aku

Aku seperti ada
didalam penjara
cinta~mu

Bibir mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
cium pipi ku
Bibir mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
sebut nama ku


Kamulah mahkluk Tuhan
yang tercipta
yang paling sexy
Cuma kamu yang bisa
membuat ku
terus menjerit
Ow ow ow (ah ah ah)
Ow ow ow (ih ih ih)

Hati mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
memeluk hati ku
Jantung mu sexy
itu terbukti
dari cara mu
cemburu pada ku

Bagaimana seksi versimu? Kalau aku lebih suka jadi seksi konsumen :wek .

Penumpang

“Mbah! Sudah tua masih ke pasar. Mbok di rumah. Nyusahin orang!” kata kondektur bus yang kutumpangi. 

Kuulurkan tanganku pada wanita sepuh yang berdiri ringkih di depan pintu bus. Dia, mengacuhkanku dan duduk sendiri tanpa mau dibantu.

“Kemarin Mbah ini dimarahi penumpang lain Mbak. Duduknya kan menuhin angkot. Kenapa anaknya ngga nglarang?” ucap teman dudukku.

Bukankah ini mandiri? Lalu bagaimana saat aku tua nanti?

Tampil Sexy di Depan Suami Sendiri

Sebenarnya, akhir tahun 2012 yang lalu aku sempat mengerjakan draft yang berjudul "Aster in Your Heart". Tadinya aku fikir, aku bisa menyelesaikannya dengan cepat. Tapi ternyata, kerjaan makin banyak dan aku kepincut untuk mengerjakan Giveaway hehe :uhuk .


Ngomongin tulisan, mau tidak mau jika ingin menjadi penulis, kita kudu doyan baca. Selain itu, paling tidak kita wajib tahu tentang materi-materi yang akan kita tulis. Misalnya, setting tempat, penyakit, hukum, termasuk pakaian seperti lingerie sexy.


Jah, kenapa contohnya lingerie sexy coba? Tidak ada yang lain? :uhuk


Ini kulakukan karena dalam suatu adegan, tokoh perempuanku ini memakai lingerie sexy untuk menarik perhatian suaminya. Ingat! Ini suaminya yah, bukan selingkuhannya :smile . Apa draft ceritaku cerita dewasa?  Mungkin iya :uhuk . Ya iyalah cerita dewasa wong mereka ceritanya sudah menikah bukan lagi pacaran. 


Seberapa dewasakah? Entahlah. Kalian bisa mengukur kedewasaanku lewat Flash Fiksi yang kubuat atau cerita yang lain. Yang jelas, aku pun kesulitan menulis adegan karena belum menikah hehehee :uhuk .


Back to lingerie sexy. Jadi, tokoh perempuanku ini bingung bagaimana agar bisa menarik perhatian suaminya. Dia memutuskan untuk memakai lingerie. Masalahnya, dia tidak punya pakaian seperti itu. Akhirnya dia googling untuk mencari toko yang jual lingerie. Berhubung dia malu, jadi dia memutuskan untuk mencari lingerie online.


Bisa dibayangkan betapa ribetnya diriku ini? Yang punya suami siapa coba? Tokoh perempuanku. Tapi menurutku, sekali-kali boleh dong tulisanku agak berkonten :uhuk .

Andai saja penampilan tokohku sesexy gadis di atas, perutku pasti mual karena ngakak wehehe. 


Tidak ada salahnya kok kita tampil sexy di depan suami sendiri. Halalan thoyyiban karena sudah diqobul di depan penghulu dan saksi. Jadi, pakai lingerie sexy kenapa harus risi kalau di depan suami? *Notes : Jangan terlalu memasukkan ke hati apa yang kutulis ini. Ini hanya resep seeorang yang baru berteori tapi belum praktek*


Harapannya sih, semoga sebelum 2013 ini berakhir, hatiku akan terketuk untuk menyelesaikan "Aster in Your Heart". Semoga saja :smile .