Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Fenomena Gerhana Matahari Total

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Apa yang sedang populer hari ini? Sebenarnya hari ini, 9 Maret 2016 adalah hari raya nyepi, makanya tanggal merah. Dibanding dengan perayaan nyepi, Fenomena Gerhana Matahari Total sepertinya lebih diminati. Kenapa?

Nyepi ini setiap tahun ada. Tapi kalau Fenomena Gerhana Matahari Total, kita harus menunggu selama 33 tahun. Jadi kalau tidak bisa menikmati tahun ini, ya sampai jumpa di tahun 2049, deh! Tapi menurut abang Wiki, tahun 2023 ada gerhana lagi.

Sebelumnya, gerhana matahari total ini terjadi pada tahun 1983. Bu e sendiri bercerita bahwa dulu di tahun itu adalah tahun pertama pernikahan Bu e dan Bapak. Ketika gerhana terjadi, Bu e dan yang lainnya pergi ke mushola. Lha si Bapak malah nonton TV. Ada cerita juga bahwa dulu ada yang nekat lihat gerhana. Hasilnya? Beliau yang saya tidak ketahui menderita kebutaan.

Bagaimana dengan Fenomena Gerhana Matahari Total tahun ini?

Tahun ini rame, banget! Jaman dulu pengetahuan belum secanggih sekarang. Mungkin mereka pada syok karena tiba-tiba semua jadi gelap. Dan karena dulu juga belum ada listrik, pastilah semua heboh. Tahun ini lebih heboh lagi. Teknologi canggih, jauh-jauh hari sudah dikasih tahu soal gerhana, listrik juga sudah ada, bahkan banyak yang menjadikan gerhana ini sebagai obyek wisata. Kurang apa lagi coba?!

Sebenarnya apa sih gerhana matahari total ini?


Ini Efek Samping Melihat Gerhana Matahari bagi Mata
Sumber: SindoNews
Gerhana Matahari Total ini terjadi apabila Bulan berada diantara Bumi dan Matahari pada garis lurus. Si Bulan ini penuh banget menghalagi cahaya Matahari. Beberapa tahun lalu ada sih gerhana matahari, tapi cincin. Nggak semua orang tahu dan juga masih aman bagi mata. Kalau untuk gerhana mahatari ini, tolong jangan dilihat dengan mata telanjang.

Lalu bagaimana kabar si Butho yang makan matahari?!

Saya masih ingat cerita itu, hihihi. Orang Jawa selalu cerita tentang ini kalau ada gerhana. Bukan hanya matahari, tapi bulan juga. Dulu masih kecil mah percaya aja. Kalau sekarang, nggak akan deh bilang sama anak-anak soal Butho Ijo.

Saya mau bercerita yang sebenarnya tentang gerhana, bukan mitos yang kadang nggak jelas kebenarannya. Saat kecil saya selalu beranggapan bahwa semua gerhana akan membuat mata buta. Sampai ada gerhana bulan, sayanya ketakutan sendiri. Padahal gerhana bulan mah aman. Cuma saya masih suka goyang-goyangin pohon berharap mereka bangun dan lihat gerhana.

Semoga Fenomena Gerhana Matahari Total ini menjadikan kita orang yang makin bersyukur. Bagaimanapun, ini adalah peringatan Allah. Bolehlah asyik dengan fenomena langka. Tapi, ada baiknya kita juga berdoa, solat gerhana misalnya.

Sayangnya Jawa nggak bisa lihat langsung ya! Baiklah! Lihat gerhana, jangan lupa pengaman matanya ya! Saya baca di berita online, lubang ozon kita ini sudah besar. Nah ada si sinar UV yang lolos dan ini sangat berbahaya bagi mata.

Bagi yang mau memotret gerhana matahari, ini tips yang saya dapat dari Sindonews:

1. Pilihlah titik lokasi yang tepat
2. Gunakan kamera digital DSLR, serta lensa 400 – 600 mm
3. Lindungi lensa kamera dengan filter seperti penggunaan filter ND (neutral density)
4. Tenangan saat memotret
5. Bidik objek gerhana matahari dengan mode Live View
6. Gunakan tripod, agar tidak goyang dan stabil.
7. Jangan lupa gunakan kacamata gerhana sebagai filter

Senang-senang sih boleh, tapi jaga keselamatan ya! Senang lima menit, jangan sampai tak bisa melihat selamanya ya! Happy Blogging!

17 comments

Alaika said...

Wow, tulisan yang sangat informatif dan upto date banget. Jadi ingat lagi akan teori ini.
Yup, senang2 boleh, tapi jangan sampe tak bisa melihat selamanya gegara nekad melihat gerhana dg mata telanjang ya, Ji. Hiii, nauzubillah.

Tarry KittyHolic said...

Hari ini, Ibu hamil disuruh goyang2 perutnya, katanya bangunin bayi dalam perut karena ada gerhana. Korban mitos :)

Rita Asmaraningsih said...

Wah..
Alu tadi ngambil foto dan bikin videonya cuma pake kamera hape aja.. Lumayan bisa dpt dokumentasinya walau sederhana..

Blogger Jepara said...

Kamu belum dipesan ya, di tahun 1983? hihihihihi...

Yg nekat itu asli nekat. Persiapan GMT 1983 itu sosialisasinya dimulai 2 tahun sebelumnya, sampai bikin pansus segala. Di TVRI juga gencar kala itu. Lah kok nekat juga

Susindra said...

Aku tidak mengabadikannya dengan kamera. eman-eman....

Ayu said...

untung juga sih aku gak siapkan kacatama filter matahari, dan lainnya, wong dari subuh udah ujan deres hahah.. meski gak liat matahari langsung tp merasakan perubahannya sudah wow sekali..

Enny Law said...

Di surabaya kena gerhana matahari sebagian. Tapi aku gak bisa lihat cuma tetep aja sholat khusuf.

Anisa AE said...

Aku gak liaaat. :D Sibuk masak di dapur. :D

Muhammad Buyung Ismail said...

kemarin ga lihat gerhana matahari total -___-

Prima Hapsari said...

Saya juga masih bercerita tentang si butho ama anak2 mbak, hihi..biar legenda buttho nggak ilang.

Jamaludin said...

Sayang banget gue ga sempet lihat, soalnya gue lagi kerja :)

Risti Amelia said...

menakjubkab bisa lihat fonomena gerhana matahari

Naqiyyah Syam said...

Iya ya, ini kamera hp aja tuh pada motret, kalau di Padang mendung enggak kelihatan, pas matahari terbit terang bangeeet, aku motret enggak menghadap matahari.

Iskandar Dzulkarnain said...

gerhana di Surabaya ga keliatan bedanya
cuma kayak mendung dikit aja

Eksapedia said...

Kemarin enggak sempet motret mbak. :D
btw Kendal cuma kena sebagian soalnya . hehehe
kemarin dg pedenya ane lihat langsung mataharinya tanpa pelindung, langsung maknyuss banget dimata, gak sampai 5 detik udah nyerah .. Huhuhu

Idah Ceris said...

Gerhana ngga nyampe Banjarnegara blas, Jiah. Aku cuma lihat di tipi ajaa. :D

Naru tau ada Butho gitu. . .

Hidayah Sulistyowati said...

Aku lihat bentar dari hape anakku, dia streaming dari mana entah. Soalnya aku prepare ke Yogya, nontonnya sambil wira wiri hihiiii...Gak sempat deh nungguin sampe selesai, udah naik travel ke yogya