Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Wilujengan Nagari Jepara 2016

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Jum'at malam, 8 April 2016 untuk pertama kalinya saya mengikuti acara Festival Kartini tahun 2016. Acara dibuka dengan Wilujengan Nagari. Hah, apaan tu?

Sehari sebelumnya
Dulu, bertahun-tahun lalu, saya ini sok tahu dan tak mau tahu tentang kegiatan yang ada di Jepara. Maksudnya sih pas acara ulang tahunnya. Saya masih ingat setahun lalu 'marah' gara-gara kenapa ultah Jepara dan acaranya di alun-alun saja?  Orang kalau iri karena nggak gaul di kota ya gitu deh, hihihi

Nah, jadi acara Wilujengan Nagari ini semacam bersih-bersih hati jiwa, raga, bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Karena yang ulang tahun ini Kabupaten, maka acaranya di alun-alun. Kegiatan ini juga bisa disebut sebagai sedekah buminya Jepara.


Jepara tahun ini berusia 467 dan dengar-dengar di Wilujengan Nagari ini ada 467 tumpeng. Sebelumnya saya bayangin, itu tumpeng apaan sampai sebanyak itu?

Sampai di lokasi bersama teman lain, Mbak Susi dan Rita Rina, kita cari posisi yang enak. Ceritanya kita janjian sama teman lain, jadi biar bisa ngumpul gitu.

Di alun-alun sudah banyak orang dan juga tumpeng. Ternyata dari berbagai instansi bawa tumpeng masing-masing. Misal dari SD X perwakilan guru 3 orang lalu daftar ke panitia kalau mereka bawa tumpeng.

Ketika acara dimulai, sajian teatrikal pun hadir. Saya bengong doang, ingat jaman sekolah. Intinya bumi tercinta ini kotor dan harus dibersihkan. Kebersihan bukan hanya tanggung jawab individu, tapi bersama. Makanya butuh kerjasama dan gotong royong. Pak Hadi Prayitno, Kabag Humas Setda Jepara sekaligus ketua Festival Kartini juga ikut main lho. Beliau ini sejarawan juga.


Setelah pertunjukkan, acara selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Panitia dan Pak Wakil Bupati. Lagi sibuk pidato, eh kok pada makan. Gimana ceritanya coba?

Saya nggak tau runut acaranya, diajak makan mah oke-oke saja. Kita makan dan di depan pidato, ini kelakuan ajaib bener. Saya nggak tahu perasaan yang di depan bagaimana. Mungkin mangkel atau malah biasa karena setiap tahunnya begitu.


Waktu makan tumpeng, saya duduk dekat Rita, adik kelas saya jaman MAN. Sambil makan malah curhat bahwa dulu kita pernah makan bersama sambil nangis. Apalagi dulu semua makanan kudu habis, nggak boleh tersisa. Tumpeng satu dan dimakan banyak orang tapi nggak habis, sedihnya. Yang satu belum habis, eh malah dikasih lagi. Sedih kuadrat karena menyisakan banyak nasi. Padahal, berkah makan bersama itu dibagian akhir, hwaaa.

Lalu bagaimana akhirnya?



Banyak tumpeng yang tersisa dan nggak utuh. Ketika doa, banyak yang sudah bubar. Andai saja semua patuh. Saat pidato kita mendengarkan, saat berdoa kita mengamini, dan saat makan kita bisa lebih berbagi tanpa memubadzirkan sesuatu.

Dan saya bersyukur karena akhirnya bisa tau salah satu budaya di Jepara. Mungkin acara ini ada kurangnya. Semoga tahun depan lebih baik.

Hiburan main-main setelah makan tumpeng
Ulang tahun bukan hanya tentang pesta megah. Mungkin saatnya kita menyederhanakan sesuatu, saling berbagi dan bersyukur tentunya.

Tari penutup
Happy blogging. Sampai jumpa!!!

8 comments

Tira Soekardi said...

keren ya acaranya , asyik bisa ke sana menikmati

Susindra said...

Andai saja semua patuh. Saat pidato kita mendengarkan, saat berdoa kita mengamini, dan saat makan kita bisa lebih berbagi tanpa memubadzirkan sesuatu.

Yang nulis sudah sesuai yg seandainya belum, ya? Au ah.. gelaap....

semoga jadi pertimbangan di tahun2 berikutnya. intinya sih.. jangan nunggu jam 9-10 dong ah. ngantuk.... kita sudah siap sebelum Isya'. Hahahahah

Jiah Al Jafara said...

Iya, Mbak. smoga tahun dpn msh bs liat

Unknown said...

waaah, meriah yaah mba acaranya,belum pernah berkunjung ke Jepara

Rosalina Susanti said...

Sayang banget ya j kalo banyak yg mubadzir :(
mendisiplinkan sebegitu banyak orang memang bukan hal mudah sih, semoga seiring waktu bisa semakin baik. Aamiin.

Titis Ayuningsih said...

Wih atraksinya bagus dan budanya masih tetap berjalan. Jepara kapan aku kesana hehe

Unknown said...

bener banget , pasti banyak banget tumpeng yang di buang, coba buat saya aja , heheehe

Dini septiani said...

Alhmadllah
ternya Tradisi Jepara masih banyak yang suka ya, Kalo mau datang ke jepara, datang saja pas bulan-bulan April, di bulan itu biasanya penuh dengan acar Festifal dan menampilkan berbagai Treadisi jepara, ada perang Obor, Arak-arakan Ratu shima, dan Kalinyamat, dan lainya.... Sobat