Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Fiksi. Show all posts
Showing posts with label Fiksi. Show all posts

Menikmati Rindu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

"Sayang...,"

Pagi ini kau tak ada di singgasanamu, dapur. Tak ada sarapan, baju belum disetrika, dan si kecil mulai bangun mencarimu. Kulirik jam, pukul enam. Ke mana kamu?

Pesta Fiksi #25Januari - Waktu yang Mencengkeram


                Bismillaahirrahmaanirrahiim....
***
                Kugenggam erat smartphoneku. Kurasakan keringat dingin membasahi sekujur tubuh. Pukul 00.27 dan mataku masih belum terpejam juga. Jika kutahu akhirnya akan semenakutkan ini, lebih baik kuajak Nina untuk menginap. Sialnya!

Ini Kah Kisah Cinta


Bismillaahirrahmaanirrahiim....
***
                Entah kenapa detak jantungku terasa begitu cepat. Kurapikan kaos yang kupakai. Kutenteng soft case gitarku dan berjalan menuju halaman rumah Maya. Secara resmi, ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi rumah Maya. Kupikir setelah mengantarkannya sampai depan rumah beberapa hari lalu, aku bisa bertemu ayahnya. Sayang, kata Maya saat itu ayahnya sedang dinas ke luar kota.

Prompt #100: Rumah Lama

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***


"Kamu pinjam HPku ya! Semua aplikasinya hilang!"

"Bukan aku! Ngapain juga pake HP kamu!"

"Mama! Andre jahat!"

"Dasar tukang ngadu! Kamu itu apa-apa bilang Mama!"

"Andre, Indri! Kalian bisa tenang tidak?" Mama mereka menghampiri kedua anak kembarnya.

"Lihat, Ma! Semua aplikasi di HP aku ilang. Pasti Andre ini yang usil buang semuanya."

"Salah siapa Indri naruh HP sembarangan. Bukan salah Andre, Ma kalau mainin HPnya."

Mama mereka memijit pelipisnya. Dulu keduanya akur. Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini?

"Mbok, Yam! Minta minum!" teriak Andre.

"Ma! Papa kenapa nggak pulang? Sudah seminggu ini!"

Mama mereka menunduk, tiba-tiba teringat rumah mereka yang lama. Rumah kecil mereka di kampung sana ketika belum punya apa-apa.

***

Prompt #100: Rayakan Seratus!

#FFRabu: Cincin

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

“Aku dilamar!!! Lihat cincin berlian bermata satu ini. Ya Tuhan! Aku gugup sekali!” teriak Mona histeris.

“Selamat ya, Sayang! Akhirnya penantian hubungan panjangmu terjawab!” sambung Vina antusias.

Aku menyeruput jus jeruk di gelas hingga tandas. Vina melolot, memberi kode agar aku mengatakan sesuatu pada Mona.

“Itu cincin asli, Mon?”

“Emang kamu nggak lihat?” ucapnya sambil menyodorkan jemarinya yang bercincin.

Aku meliriknya tapi kemudian Mona menarik tangannya.

“Kamu mana bisa bedain? Pakai berlian nggak pernah! Nggak punya sih!” sambungnya.

Aku mendengus jengkel.

“Baru juga dilamar, punya cincin. Kamu nggak tahu apa? Saturnus make cincin bermilyar tahun nggak nikah-nikah!”

Dan Mona menangis.

***

#FFRabu @MondayFF #Cincin

Prompt #99 - Rise to the Sky

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***


"Aku tak bisa hidup seperti ini! Aku punya banyak mimpi! Dari awal kamu tahu. Kenapa sekarang kamu mengekangku?"

Aku tersadar dari lamunanku ketika suara tangis memekakkan telinga di tengah panas dan kemacetan jalan raya. Seorang anak merengek karena balon di tangannya lepas dan terbang ke langit.

Kulihat balon itu melayang jauh, meninggalkan pemiliknya. Aku bertanya-tanya, di mana akhirnya balon itu berhenti? Kehabisan karbit kah atau menabrak burung hingga akhirnya pecah di udara? Apakah ketika lepas dari pemiliknya dia sedih atau justru bahagia?

"Aku tak mengekangmu, tapi bukankah kita punya mimpi yang sama? Membangun rumahtangga bahagia?"

"Kita akan bahagia kalau punya uang. Kalau aku berhasil, aku bisa membelikanmu apa saja. Apa kamu tidak ingin punya baju, perhiasan yang layak?"

Kamu menunduk saat aku mengangkat ransel dan menyampirkannya di pundak.

"Kembalilah! Kumohon! Mimpiku hanya ingin bersamamu!"

Air mataku menetes. Klakson dari belakang berbunyi nyaring. Para penumpang mengumpat memintaku segera melajukan bus.

Samar kudengar suara nyanyianmu di DVD. Kamu tengah naik daun. Kamu tak perlu tahu. Aku meninggalkanmu bukan untuk meraih citaku, tapi agar kau melanjutkan impianmu.

***

Prompt #99 - Rise to the Sky

#FFRabu: Kapan Nikah?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***
Sumber

Kondangan pernikahan lagi? Siapa takut! Jangan panggil Vino kalau tak punya seribu satu cara untuk menjawab pertanyaan, kapan nikah.

“Hei, Vin! Mana gandengannya?” tanya Reza, si  tukang pamer pasangan.

 “Ada! Kenapa emangnya?” 

Keyakinan itu perlu. Kan setiap makhluk diciptakan berpasangan.

“Kapan nikah?”

“Segera!”

Dia tertawa.

“Kamu nggak percaya?” Aku melirik sekitar, “Kenalin, dia calon istriku!”

Perempuan yang baru lewat di sampingku bingung. Aku mengedip-ngedip.

“Betul, Nay?” tanya si Reza.

Perempuan itu mengangguk canggung.

“Selamat ya Be! Akhirnya Babe Harun punya mantu juga. Saya permisi dulu, Be!”

Reza kabur, sementara aku merinding waktu nengok ke belakang.

“Jadi, kapan kamu ngelamar Nay?”

***

#FFRabu @MondayFF #Pernikahan #JanganTanyaKapanSayaNikah

badge

#FFRabu: Lidah Mertua

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Hatchin!!!"

"Walah, cucu nenek pilek. Ini pasti gara-gara kamu ngasih makanan nggak bener! Kasih yang banyak vitaminnya! Baru punya anak satu aja nggak bisa ngurus. Gimana kalo anaknya banyak?"

Aku memijit pelipisku yang mendadak pening. Ibu mertuaku kalau datang ke rumah memang seperti itu.

"Kamu itu diajak ngomong mbok jawab. Sudah dibilang jangan dibeliin es masih saja dibeliin," omelnya lagi.

Aku melengos, pergi ke dapur untuk membuat teh kesukaan Ibu. Saat aku kembali ke ruang tamu anakku menangis.

"Cup-cup sayang. Mau beli apa? Oh itu es? Hayo-hayo kita beli!"

"Tapi, Bu,"

"Nggak papa lah biar nggak nangis."

***

Notes:
Nenek/Kakek kalau cucunya kenapa-kenapa yang disalahin ya orangtuanya. Ibu Bapakku biasanya sih gitu hahay :uhuk. Btw saya baru tahu daun itu namanya Lidah Mertua. Setahu saya namanya Ilat Boyo. Hambuhlah :hepi.

#FFRabu @MondayFF #Mertua

Sumber Gambar:
http://sutarni.pustakasekolah.com/manfaat-bunga-lidah-mertua.html

Prompt #90 - Tak Kan Pernah Ada

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



Orang bilang, pertengkaran menjelang pernikahan itu lumrah. Perdebatan, pertentangan bahkan keputusan membatalkan pernikahan sudah banyak terjadi. Sama halnya denganku saat ini.

"Sudah ada kabar tentang keberadaan Nay?"

Aku menggeleng sementara lawan bicaraku terlihat sedih.

"Aku pulang dulu. Semoga kita segera mendapat kabar baik."

Aku mengangguk lalu menyesap jus merahku. Aku bisa merasakan Nay dalam diriku. Nay yang selalu ada di pikiranku. Nay yang mengalir dan larut dalam darahku.

Kami bertengkar. Dia memutuskan membatalkan pernikahan kami. Dia marah. Dia mengatakan aku gila. Katanya aku butuh dokter. Padahal yang kubutuhkan hanya dia. Ya dia, hanya dirinya.

Memikirkannya membuatku haus rindu. Kusesap lagi jus merahku. Kuharap saat ini Nay tahu isi hatiku. Kusesap lagi dan sesuatu menyangkut di lidahku. Ah cincin Nay. Pantas saja aku merasakan belaian tangannya di wajahku. Rasa jari Nay memang tak ada duanya.

***

Notes:
Saya nggak tau mau nulis apa. Pengen minum es teh tapi nggak ada. Akhirnya buat es gula hihih #Segerrrr :uhuk

Prompt #90 - Tak Kan Pernah Ada | Monday FlashFiction

Prompt #87: Lara Hati

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Bisakah kau berhenti?" pinta Mulut.

Tangan tak peduli. Dia tetap memainkan nada-nada menyayat hati.

"Hai, Kaki! Bisakah kau mengantarku pergi? Aku sudah jenuh di sini!" perintah Mulut penuh emosi.

Kaki masih diam di tempatnya, melipat tanpa daya.

"Dan kau Mata! Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Aku tak melihatmu. Aku memandang Gitar. Dia yang menemani hari-hari kita. Kini kita menua bersamanya."

Gitar dan Tangan beradu, berduet memainkan lagu rindu.

"Kalian memuakkan! Aku akan minta bantuan Otak. Lihat saja, kalian akan dapat pelajaran!"

"Bahkan Otak telah mati atas ucapanmu, Mulut!" teriak Telinga.

"Pedang yang kau tancapkan benar-benar menusuk Hati. Kini dia telah mati!"

Mulut membisu. Senar Gitar beradu. Lagu lara kini menyesakkan dada.

***

Notes:
Saya norak pakai judul itu, hwa :hwa. Fiksi surealis itu nggak mudah #Ngik. Setidaknya saya mencoba :smile.

Prompt #87: The Old Guitarist | Monday FlashFiction

#FFRabu: Bukan Ular Berbisa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

"Jangan berbalik dan diam!" teriakku lagi.

Frustasi, aku kehilangan kata untuk mengingatkan Johan. Bahaya mengancam di belakangnya, tapi dia terlihat tenang-tenang saja. Harusnya aku menolak ajakannya menjelajah hutan. Sekarang pengandaian itu tak berguna.

"Bukan ular berbisa kan?"

Aku mengangguk sementara keringat dingin mengalir di sekujur tubuhku.

"Tapi,"

"Kalau begitu apa yang perlu ditakutkan? Apa aku perlu bergoyang ala India? Ah ya! Kita butuh suling untuk itu."

Bibirku bergetar, sementara Johan asik bergoyang meliuk-liukkan tubuhnya seperti gerakan ular. Dengan langkah hati-hati aku menarik tangan Johan. Sialnya aku kalah cepat. Kakiku terlilit, ular itu menguasai tubuhku, meremukkan tulang-tulangku.

***

#FFRabu @MondayFF

Notes:
Terus terang saya kurang puas dengan FF ini. Ya nggak papa lah buat pemanasan nulis fiksi. Eh dulu saya pas ketemu ular nyaris joget-joget saking takutnya. Kadang saya diam tapi sering lari sih. Sayanya lari eh ularnya ikut lari. Yang bener kita harus gimana kalau ketemu ular?

Prompt Quiz #8: Tahu Apa Kesalahan Anda?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

"Tahu apa kesalahan Anda?" tanyanya lagi sambil melotot karena aku tidak merespon pertanyaannya.

Dejavu, ini seperti kejadian tujuh tahun lalu saat pertama kali aku kena tilang. Badanku panas dingin dengan detak jantung yang berlompatan. Tapi sekarang tidak. Aku balas mendelik sementara dia kini menyeringai.

"Harusnya Anda tahu, memakai helm itu untuk keselamatan, bukan karena takut ditilang Polisi!" jelasnya.

"Setelah ini, saya akan selalu memakai helm untuk keselamatan, bukan karena takut POLISI," ucapku sambil menekan kata Polisi.

"Nah, gitu dong! Anda pulang dulu ambil helm. Saya jagain motornya deh, Pak Polisi!"

***

Notes:
Saya mah gitu orangnya. Selalu deg-degan kalau lihat Pak Polisi. Padahal ya beliau itu gak nilang saya. Persepsi orang-orang yang susah hilang itu, pakai helm karena takut Polisi, bukan untuk melindungi diri. Hayo, siapa yang punya pikiran seperti itu juga???

Prompt Quiz #8: Ceritakan Kisahmu

Prompt #84 - Si Pembuat Boneka

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Ayah, mereka mengejekku! Katanya kakiku jelek, tidak bisa menendang bola dengan benar," adu Pinokio.

Geppeto meninggalkan boneka kayu yang sedang dikerjakannya lalu menghampiri Pinokio. Ditatapnya anak laki-lakinya itu. Matanya memerah seperti menahan tangis.

"Apa mereka memukul hidungmu juga?" tanya Geppeto.

"Tentu saja iya,"

Seketika hidung Pinokio bertambah panjang satu senti.

"Lihat, Yah! Ini pasti terkena infeksi. Hidungku tidak semancung ini!"

Geppeto mengelus kepala Pinokio dengan sayang. Tak tega dengan diskriminasi dan bullying yang dialami anaknya itu.

"Besok ajak teman-temanmu ke rumah. Ayah akan buatkan kaki dan tangan yang bagus agar bisa bermain bola!"

Pinokio ingin bertanya, tapi urung karena Ayahnya kembali sibuk dengan boneka-boneka kayunya.

***

"Ayah, Pino mau main dulu sama teman-teman! Ayo Guys!"

Geppeto melambaikan tangan pada Pinokio dan teman-temannya. Suara langkah kaki mereka kini seirama. Setelah membuat boneka kayu, boneka manusia kayu sepertinya ide yang luar biasa. Pikir Geppeto sambil membersihkan gergaji dan tangan kaki yang berlumur darah.

***

Notes:
Saya buat dekontruksi dongeng lagi. Kadang, orangtua melakukan apa pun agar anaknya bahagia seperti menuruti segala hal yang diinginkan anak. Warning buat saya sendiri sih agar nanti menjadi orangtua yang bijak.

Prompt #84 - Si Pembuat Boneka

Sumber Gambar: http://dongengadalahcerita.blogspot.in/2015/06/dongeng-pinokio-pinocchio.html

Surat (Pengingat) Kematian

Bismillaahirrahmaanirrahiim....





Marcella memungut botol kaca di depannya dengan was-was. Sudah dua hari dia menyepi di pulau dan memutuskan semua kontak orang-orang yang mengenalnya. Sedikit waspada, dia mulai mengambil surat yang ada di dalamnya.


KAMU AKAN MATI!!!


Marcella melempar kertas itu. Tubuhnya gemetaran. Perlahan dia menjauhi pantai sementara surat dan botolnya terbawa ombak. Seseorang telah mengancamnya, itu yang ada di pikirannya.

Marcella buru-buru lari ke kamarnya. Menutup pintu lalu menguncinya. Jangan-jangan ada orang yang mengetahui persembunyiannya. Jangan-jangan...,

Semua pikiran buruk terlintas di otaknya. Kematian orangtuanya karena kecelakaan, adiknya yang overdosis karena memakai obat-obatan, perusahaan ayahnya yang beralih tangan, lantas sekarang dia menerima surat ancaman. Tak bisakah hidupnya tenang setelah semua masalah yang menimpanya?

Marcella duduk, menekuk kaki, menyembunyikan wajah dilututnya. Sampai kapan dia harus ketakutan seperti ini? Menangis, tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.

Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un....!

Marcella berjengit. Televisi tua di kamarnya tiba-tiba hidup karena tadi mati lampu. Acara kultum di salah satu stasiun televisi sebelum magrib.
"Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nya lah kita kembali. Makhluk mati itu biasa, justru kalau hidup terus, itu yang bahaya!" kata Ustad di dalam tausiahnya.

***
Note: Setiap makhluk pasti mati. Ramadhan akan segera pergi. Yuk ibadah lagi. Semoga kita istiqomah sampai nanti, amin.

http://www.kampungfiksi.com/2015/07/ceritera-juli-11-pesan-dalam-botol.html

Kotak Rahasia Pandora

Bismillaahirrahmaanirrahiim....





Cepat kemari. Aku menemukan sebuah kotak. Ada tulisan RAHASIA di atasnya. Bantu aku membukanya.


Aku membaca lagi SMS dari Pandora lima menit yang lalu. Apa aku harus ke sana menemuinya? Sudah malam, sedangkan besok mulai UTS. Dengan IQ yang pas-pasan, bagaimana aku menghadapi ujian tanpa belajar? Tapi, apa isi kotak itu? Aku menjadi sangat penasaran.

Posisi?

Terkirim

Aku menyalakan senter di HPku. Sambil mengendap-endap, aku melangkah hati-hati. Anak-anak di asrama pasti sedang belajar di kamar. Guru penjaga, ya itu yang aku tidak tahu. Aku menuju tempat sesuai petunjuk Pandora.

"Ike!" lirih, kudengar Pandora memanggilku.

"Gimana ceritanya kamu bisa sampai di sini?"

"Itu nggak penting! Sini bantu aku buka kotak ini. Penasaran banget deh!"

"Kita balik deh! Perasaanku nggak enak,"

"Ya udah balik sana!"

Pandora cemberut, masih terus berusaha membuka kotak rahasia itu. Mau tak mau aku membantunya.

Klik!

Kunci kotak rahasia terbuka. Pandora membukanya perlahan. Kami menatap isi kotak itu dalam diam. Pandora menutupnya, tapi aku menahan.

***

Kupandangi nilai-nilai UTS ditanganku. Nilainya nyaris sempurna. Untuk pertama kalinya, aku bisa menyaingi Pandora. Kini semua anak tak akan memandangku sebelah mata. Tak ada lagi Ike yang menempel si pintar Pandora. Ah bahagianya!

Besok UTS terakhir. Kuambil kertas dari bawah kasurku. Kertas kunci jawaban dari kotak rahasia yang ditemukan Pandora.

***

CeriteraJuli #10 Kotak Pandora @KampungFiksi

Notes:
Kaya kurang greget. Aaa padahal cerita ini tak patut ditiru. Gara-gara Pandora!

Prompt #83 - Di Dalam Pesawat



Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Kruuukkk....

Kutoleh tempat duduk di sampingku. Laki-laki itu tersenyum. Aku meringis memegang perutku yang lapar.

Pesawat baru lepas landas selama 15 menit. Tapi, perut yang lapar ini tidak bisa kompromi. Andai aku menyempatkan makan sebelum naik pesawat. Andai pesawat yang kutumpangi memberi snack secara gratis.

Kualihkan perhatian untuk melupakan rasa lapar. Kupandang gumpalan awan di langit. Awannya seperti membentuk wajah calon istriku.

Kruuuk....

Jangan lagi!

Kulihat laki-laki di sampingku berdiri. Menengok ke depan dan belakang seperti memastikan sesuatu. Dia mengambil tasnya.

Tiba-tiba pikiran buruk terlintas di otakku. Apa dia akan menyabotase pesawat? Ya Tuhan! Apa ini akan menjadi pengalaman pertama dan terakhirku naik pesawat?

"Sttt..., jangan berisik!" ucapnya lirih.

Aku merapal doa. Tuhan tolong aku!

Dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Ada lemper, tahu bakso, gorengan, air minum juga ada. Dua puluh lima ribu saja!"

***

Terinspirasi dari cerita Mas Huda di sini. Pengalaman pertama terbang ketemu calon istri. Awas lebaran ini ke Jepara e, sama istrinya. Kita kopdar hihi :uhuk.

Prompt #83 - Di Dalam Pesawat

Sumber gambar: http://www.cbc.ca/m/touch/

#FFRabu: Ingat Kamu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Sambil mengumpat aku membuka pintu kamarku. Ingin rasanya membabat makhluk yang sudah berani mengganggu acara tidur siangku.

"Sia..., eh Nay. Tumben kemari. Ade angin ape?"

Amarahku merosot seketika melihat wajah cantik Nay, anak Ibu Kontrakan.

"Nay inget Abang mulu," katanya malu-malu.

Aku meringis. Ini mah pucuk dicinta ulam pun tiba. Jarang-jarang Nay bisa lugu begini. Biasanya galak setengah mati.

"Abang jadi malu, Nay. Segitu kangennya ya?"

"Nay sebenernye mau bobok siang, eh keinget Abang. Langsung aja Nay ke sini."

"Terharu Abang jadinya. Diinget mulu sama Nay,"

"Iya Nay inget Abang belum bayar kontrakan 3 bulan. Buruan gih bayarnya!"

***

#FFRabu @MondayFF

Yuk Fiksian Bareng Kampung Fiksi

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Ehem, jadi begini ceritanya. Dari sejak, sejak kapan ya? :uhuk akhir tahun 2011 aku tuh seneng baca-baca fiksi di internet. Waktu itu nggak sengaja nemu Kampung Fiksi.  Namanya juga kampung fiksi ya isinya cerita fiksi. Selain itu, banyak juga semacam materi dan tips-tips tentang menulis. Sejauh aku baca, cukup menarik walaupun waktu itu aku belum banyak nulis fiksi.


Akhir tahun 2011 menuju awal 2012 aku ikut jadi Nekaders di J50Knya Kampung Fiksi. Rasanya itu luar biasa walaupun pada akhirnya aku gagal untuk menyelesaikan ceritaku itu. Aku mengerjakan cerita dengan judul Bukan Mawar Putih dan sinopsis gejenya ini. Nasibnya tuh cerita gimana? Ya masih ngedraft :uhuk . So sibuk sayanya #Alasan :smile .


Walaupun aku sampai sekarang belum menyelesaikan cerita itu, tapi aku terus belajar untuk membuat cerita fiksi. Salah satu hal lain yang aku ikuti di Kampung Fiksi itu nulis Post Card Fiction. Post card fiction pertamaku berjudul Dear Suamiku yang ternyata masuk berapa besar gitu. 50 besar kalau nggak salah :uhuk . Walaupun nggak menang tetep nggak kapok dan aku ikut lagi nulis post card edisi valentine.


Post card valentine ini unik karena kita kudu kirim post card itu ke salah satu admin Kampung Fiksi, Mbak Ria Tumimomor. Ini juga pengelaman pertamaku yang sama sekali belum pernah kirim post card :uhuk . Dan yaaa aku bikin sendiri tuh kartu, huahaha :uhuk . Menang? Ya belum hihih. Tapi intinya sih menyenangkan :smile .


Terakahir, aku ikut yang namanya #writingprojectFF Kampung Fiksi yang merupakan progam terbaru Kampung Fiksi. FF pertama yang kukerjakan berjudul Refleksi Masa Lalu. Menang? Belum. Serius deh! Penasaran setengah hidup, kenapa belum pernah boyong apa-apa dari Kampung Fiksi?


Ah baiklah. Walaupun nggak menang, bolos J50K tahun 2013 dan 2014, aku tetep ngefans sama Kampung Fiksi. Dari sini aku banyak belajar tentang fiksi. Biar kata novelku belum ada yang cetak, tetep kalau ada acara di Kampung Fiksi aku akan berusaha ikut :uhuk .


Yah, begitulah pengalaman gejeku bersama Kampung Fiksi. Semoga di Ulang Tahunnya yang 3 makin jaya dan makin sukses, amin. Buat kamu, kamu, kamu yang suka ngefiksi, yuk fiksian bareng Kampung Fiksi :smile





"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."

LIEBSTER BLOG AWARD 2014

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Alhamdulillah, awal tahun dapat award :hepi . Lumayanlah bisa buat bahan postingan sekaligus menuhin Gudang Awards :uhuk . Kali ini award datang dari Mas Momo DM Bianglala Kata. Let's enjoy it :smile .

Credit

1. Jika diharuskan merevisi salah satu tulisan di blog pribadi, tulisan mana yang paling ingin direvisi? Sertakan link tulisan dan alasannya juga, ya. Iya.

Banyak sih sebenarnya yang butuh revisi salah satunya tulisan Surat Cinta, link ini. Ini tulisan juadul banget, sangat berantakan. Aku baca ulang, ngos-ngosan banget :uhuk .

2. Apa alasan yang mendasari sehingga akhirnya memutuskan untuk menulis di blog?

Banyak alasan kenapa aku akhirnya menulis di blog. Yang paling dasar adalah aku bisa menyimpan tulisan dan membukanya dengan bebas bukan hanya untuk pribadi seperti di diary yang bisa hilang atau rusak. 

3. Tuliskan nama pengunjung blog yang selalu kamu tunggu-tunggu komentarnya pada tulisanmu di blog (minimal 3 orang). Apa alasannya?

Hadew siapa ya? Sebenarnya aku rindu banyak orang yang dulu ngeblog dan sekarang hiatus bahkan ngilang kaya Mbak Naya Belo. Aku tahu dia baca, tapi ya kadang kangen juga komentarnya. Untuk sekarang, jelas saya kangen Mbak Hana HM Zwan, Mbak Lidya, Mbak Susi yang selalu ngasih koment di postku :uhuk . Untuk bagian fiksi, paling kangen sama Mak Carra, Mak Isti, Mak Latre, pokoknya yang kejam kalau komentar huahahha :uhuk .

4. Buku apa yang membuat dirimu berkata dalam hati, “Seharusnya saya yang menulis buku ini”? Sertakan judul buku, nama pengarang, dan alasannya, ya.

Ehem, maaf aku belum nemuin ya :smile . Nanti kalau sudah ketemu buku yang bisa buat hatiku ngomong, "Seharusnya aku yang nulis nih buku!" baru deh aku tulis wekeke :uhuk . 

5. Ada berapa buku yang dari sejak membeli sampai sekarang belum pernah kamu baca sama sekali? Buku apa saja?

Berapa ya? Lupa :uhuk . Bukunya di rumah, sekarang masih ngungsi di hutan jadi nggak bawa buku banyak :wek . Ada 3-4 beli belum kesentuh dan lebih dari 10 buku hadiah yang masih plastikan. Judul apa? Jangan disebutin ah, takut ketahuan sama yang ngasih :peace . Rata-rata sih bukan novel, buku nonfiksi. Makanya agak susah nyeleseinnya :smile . Kalau novel ya langsung bablas :shy .

6. Dari sekian yang pernah kamu beli, judul buku manakah yang paling membuatmu menyesal telah membelinya? Kenapa?

Berdamai dengan Hati. Cover bagus, isinya yah gitu deh. Beneran terbukti cover bagus nggak jadi jaminan isinya.

7. Pulang (Leila S. Chudory) atau Murjangkung (A.S. Laksana)? Kenapa?

Pulang. Dari judul aja, aku tuh pengen pulang, pulang dalam artian sebenarnya titik. Tapi kudu bersabar, kontrak kerjaku di hutan belum selesai. Lho? Ini nggak bahas buku :uhuk . 

8. Apa kegagalan dalam tulis-menulis (draft, proyek/tantangan/lomba atau hal terkait lain) di tahun 2013 yang paling membuatmu terpacu untuk bangkit dan menulis lebih baik lagi?

Kegagalan karena nggak jadi pemenang dalam MFF Idol 2013 huahahah :uhuk . Tapi nggak sedih kok, karena dari situ aku banyak belajar dan ya sepertinya tulisan fiksiku jauh lebih baik.

9. Apa keberhasilan terbesar yang kamu raih dalam tulis-menulis di tahun 2013?

Bisa masuk di Best of Mondayflashfiction untuk fiksi dan Benang Merah untuk nonfiksi. Something deh :uhuk . Yah, aku bukan siapa-siapa dan bisa nulis di sana itu sesuatu banget. Dan di 2013 juga aku banyak banget nulis fiksi.

10. Apa tujuan utama (goal) kamu sebagai seorang penulis?
Investasi masa depan. Karena dengan menulis, aku bisa menyimpan banyak hal yang mungkin hilang dari memori otak. Dan ya kalau suatu hari bisa nulis buku solo, pasti bisa :smile , itu juga termasuk investasi :uhuk .


Selesai yey! Asiknya bisa bawa pulang award ehehhe :uhuk .