Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Ibu. Show all posts
Showing posts with label Ibu. Show all posts

Ibu Gila, Anak Luar Biasa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Anak masih balita kok diajak ke hutan. Apa kamu sudah gila?

Hidup di desa, kampung dan masih erat dengan mitos ini itu membuat saya sedikit syok saat tahu ada ibu yang berani mengajak anaknya ke alam bebas, dalam hal ini hutan. Saya nggak akan masalah kalau memang mereka tinggal di pedalaman hutan. Tapi ini, Ibu yang tinggal di kota atau paling tidak bukan hutan. Apa mereka ingin kembali ke peradaban masa lalu?

Ibu Rumah Tangga atau Wanita Karir Saja Ya?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Dahulu kala ketika masih MAN, saya bercita-cita nikah muda dan jadi Ibu Rumah Tangga plus kuliyah, kalau punya biaya. Berkarir lalu bekerja di kota nggak ada dalam pikiran. Kalau pun tinggal di kota, ya karena kuliyah. Cita-cita saya nggak muluk-muluk. Saya masih orang desa, pikiran kampung karena melihat banyak orang yang nikah muda termasuk Mbak-Mbak saya.
Waktu berlalu, nikah muda di bawah usia 20 tahun tak lagi berlaku. Saya tidak kuliyah, saya kerja, apa saja yang penting bisa beli kuota. Sekarang saya main internet, baca info dari internet, pokoknya saya nggak mau ketinggalan. Meski orang desa, semoga rejekinya kota, hahaha.

Masih Bu e, Belum Ada yang Lain

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Selamat Hari Ibu Bagi semua Ibu dan Calon Ibu!!!
Sekarang ini saya hanya punya satu Ibu, entah tahun depan #Eh. Masih Bue, Belum Ada yang Lain, hehe. Saya memanggilnya Bu e. Kayanya sih sudah beberapa post ngomongin Bu e di sini. Ada Bu e, Bu e oh Bu e, Perempuan Tambal Ban, Deman Korea dan kemarin Anak Motor.
Bu e merupakan anak ketiga dari lima bersaudara yang kesemuanya perempuan. Katanya sih Pendawi Lima. Hah! Ada-ada saja. Eh tapi, kalau nomor tiga berarti Bu e Arjuna dong! Walah!!! Dibanding saudara yang lain, Bu e emang paling cantik sih, hihihi #AnakSholihahMujiIbunya. Badan Bu e tinggi, saya aja kalah. Gemuk? Nggak juga.
Bu e punya lima anak hidup dan satu kali keguguran. Adik saya paling bontot yang lebih dahulu menghadap Tuhan. Semua anak Bu e lahir dengan normal. Rata-rata semua lahir sendiri tanpa bantuan bidan. Kaya Kakak laki-laki saya yang lahir di dekat pohon pisang. Saya sendiri katanya lahir setelah solat subuh. Kalau si adik, saya malah sempet denger dia nangis waktu Bu e sudah rebahan di kamar. Alhamdulillah semua kelahirannya dipermudah. Seumur-umur Bu e juga nggak pernah KB. Sampai hari ini saya belum dapat adik lagi sih, hihihi.
Dulu saat saya di Ponpes ada yang belum pernah ketemu Bu e. Sekalinya datang, masa Bu e dikira kakak perempuan saya? Ini saya yang bermuka boros atau Bu e yang awet muda? Sampai sekarang, Bu e memang terlihat muda sendiri. Padahal, cucunya saja sudah empat.
Kata Mbak saya, masakan Bu e itu ngangenin. Jadi kalau Mbak yang domisili Pati pulang ke Jepara, dia akan makan banyak. Makanan yang Bu e buat sebenarnya ala kadarnya, tapi ya enak. Kalau jauh dari rumah itu, selalu ada yang di kangenin.
Pagi tadi saya mengucapkan selamat hari ibu pada Bu e. Bu e lagi masak dan saya nyodorin tangan buat salim. Cipika-cipiki? Saya nggak biasa gitu sih. Kado? Alhamdulillah sebelum hari ibu saya sudah memberi Bu e sandal hasil harbolnas kemarin. Waktu itu saya memang bilang ini untuk kado hari ibu. Jujur saya memang jarang banget ngasih sesuatu ke Bu e. Jadi pas sandal itu diterima, Bu e kaya berkaca-kaca gitu.
Sumber
Semoga Bu e selalu sehat, rajin ibadah dan diberi panjang umur untuk melihat anak cucu buyutnya. Untuk Bapak pun sama. Saya tahu, saya belum bisa membahagiakan Bu e dan Bapak. Tapi, saya tetap berusaha untuk menjadi anak yang baik. Bahagialah selalu, Bu.... Saya hanya punya doa untukmu.
Selamat hari Ibu!!!

Ibu, Cinta Tanpa Akhir

Bismillahirrahmaaanirrahiim....

SELAMAT HARI IBU DAN CALON IBU :smile

Hari ini aku nggak akan mengungkapkan terimakasihku pada Bu e. Bosen dong pastinya mondar mandir bewe isinya terimakasih kepada Ibu, khusus IBU. Toh untuk berterimakasih nggak perlu nunggu hari ibu, kan? :Smile . Santai, aku sudah sering kok nulis tentan Bu e :uhuk .


Jadi ceritanya begini, awal Desember 2013 sebelum aku balik ke hutan, aku sempat nonton TV acara Hitam Putih. Aku nggak akan bahas hostnya ya apalagi menyangkut acara tinju. No! Waktu itu, bintang tamunya Denada sama seorang ibu muda, aku lupa namanyanya. Ditag judulnya itu ditulisakan, IBU MENYUSUI 25 BAYI. Aku langsung wow gitu. Anaknya ada 25 biji? Kalau orang kampung mah biasa, lha ini ibu muda!?


Aku sendiri adalah anak ASI. Bu e menyusui kelima anaknya dengan ASI tanpa bantuan susu formula. Sampai usia segede gajah ini, aku malah nggak terlalu suka minum susu :uhuk . Sama seperti Bu e, kedua mbakku, Mbak Santi dan Mbak Ita juga menyusui anaknya hanya dengan ASI. Cuma bedanya, anak-anak mereka masih mau minum susu lain :smile .


Dari hasil baca-baca di sana-sini dan pelajaran jaman sekolah, manfaat ASI itu banyak banget, baik untuk ibu maupun anaknya sendiri. Bagi anak sendiri diantaranya, dapat meningkatkan daya imun, IQ lebih tinggi, gizinya sangat bagus untuk nutrisi anak, dll. Untuk Ibu, bisa mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, mengurangi resiko osteoporosis dan juga bisa jadi KB alami. Ini hanya sebatas pengetahuanku ya, kalau ada yang mau nambahi silakan. Maklum, aku belum pernah menyusui, lha nikah aja belum :uhuk .


Nah! Begitu banyaknya manfaat ASI sampai si Ibu muda ini mau menyusui 25 anak. Gimana ceritanya coba?


Aku kira, Ibu ini memang punya 25 anak kandung, tapi ternyata tidak. Ibu ini memberikan ASI yang sudah diperahnya untuk anak orang lain. Ada dokter yang datang, katanya Ibu ini luar biasa. Tepuk tangan meriah, semua orang bangga. 


Pertanyaan, Ibu ini agamanya apa ya? 


Sedikit menyinggung SARA, tapi ini mengingatkanku akan pelajaran fiqih jaman sekolah tentang Mahram Nikah atau orang-orang yang haram dinikahi. Kalau aku jelasin di sini, jadi bahas fiqih :smile . Salah satu mahram nikah adalah anak yang satu susuan. Dalam artian ini, bisa jadi susu langsung atau pakai sedotan, *eh maksudnya ASI perah.


Nah, apakah Ibu ini tahu siapa-siapa yang menerima ASInya? Kalau tahu ya alhamdulillah, kalau nggak ya gawat bin bingung. Kita tidak pernah tahu hari depan, apakah nanti suatu saat anak-anak hasil susuan ASI ibu itu jatuh cinta atau tidak. Kan mereka saudara, satu susuan. Terus ibunya si anak yang di kasih ASI, kok biasa aja ya anaknya nyusu orang lain? Aku yang belum paham persusuan seorang ibu atau gimana ya? :etc


Maka dari itu, aku sendiri sebagai wanita calon ibu akan lebih hati-hati tentang ASI. Aku nggak mau asal-asalan ngasih ASI ke anak orang lain. Bagaimana ya? Aku bukan tipe orang yang mengahalangi orang lain untuk jatuh cinta. Aku nggak mau anak yang aku kandung tiba-tiba membatalkan pernikahan karena baru tahu fakta bahwa calon pengantinnya ternyata satu susuan. Ini sangat kejammmmm!!!! *DramaBangetDeh :uhuk .


Terimakasih buat Bu e yang udah ngasih aku ASInya selama dua tahun. Aku ingat Bu e pernah cerita waktu aku disapih, malam-malam pasti nyari camilan. Sekarang malam-malam udah jarang nyemil lho Bu e. 


Habis ini, ada yang mau berbagi ASI? Walaupun manfaatnya banyak, coba dipikir lagi deh :smile .


Selamat Hari Ibu dan Calon Ibu :lope