Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Kecelakaan. Show all posts
Showing posts with label Kecelakaan. Show all posts

Kecelakaan Bus Gara-Gara Nikita Willy

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kecelakaan Bus Gara-Gara Nikita Willy. ini saya alami waktu jalan ke Bandung beberapa waktu yang lalu. Parah? Entah, tapi alhamdulillah saya selamat.

Pergi ke Bandung itu salah satu mimpi saya. Meski bukan Liburan Impian, tapi saya bersyukur bisa ke sana. Punya Kakak yang keliatannya belum ada gandengan itu nguntungin. Dan saya jadi salah satu opsi yang bisa diajak jalan-jalan cantik.

Hari Ini Setahun yang Lalu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Apa yang kalian alami tepat di tanggal 7 Desember setahun lalu? Hari bahagia kah? Atau justru ada duka?

Setahun yang lalu, hari minggu saudara saya di Desa Bawu Jepara sedang membetulkan rumah. Kami menyebutnya nyambat. Hari itu juga tepat seminggu saya di rumah setelah menginap dua minggu di Pati, rumah Mbak kedua. Niatnya, saya nganterin Bu e ke rumah saudara sementara saya dolan ke rumah teman di desa yang sama  yang baru melahirkan.

Saya bertemu dia setelah sekian lama. Dia punya bayi, tapi menggendong bayinya masih susah. Kadang saya membantunya. Maklum, selama dua minggu di Pati, saya juga ikut mengurus bayi. Azzam kecil yang 15 November 2015 tepat setahun.

Pukul sebelas saya pamit pulang dan menjemput Bu e. Entah kenapa waktu itu saya maksa ingin pulang. Saya pikir, namanya motor pinjam, sebelum siang ya buat jemput Kakak Ipar yang kerja. Bu e sebenarnya nyaranin agar pulang ba’da dzuhur saja. Tapi sayanya tetap keukeuh.

Di perjalanan pulang, saya banyak berpikir tentang kecelakaan yang saya lihat beritanya di TV. Musim hujan, tak hati-hati bisa kecelakaan. Lalu bagaimana jika saya sendiri yang mengalaminya?

Setelah tanjakan, tiba-tiba ada mobil box yang lewat. Posisinya mepet dengan motor yang saya kendarai. Entah karena panik dan mungkin syok, saya yang sudah di pinggir jalan tidak bisa menghindari bagian belakang mobil box tersebut. Kepala saya dan spion motor bagian kanan terkena pantat mobil box dan kami terjatuh. Saya setengah sadar selama beberapa detik. Orang-orang berlarian menolong saya dan Bu e. Kepala, pundak, tangan, kaki, sekujur tubuh saya sakit. Mobil box itu berhenti dan menolong dan kami dibawa ke klinik terdekat.

Tepat saat dzuhur kami sampai di rumah dengan kondisi yang saya berani bilang beruntung. Saya tak sampai gagar otak. Tulang saya tak ada yang patah. Yang sedikit parah di bagian pergelangan kaki kanan karena luka yang cukup dalam. Untungnya sih tidak perlu dijahit. Tangan siku saya lecet. Bu e juga lecet, tapi memang tidak parah.

Untuk berjalan normal, saya butuh waktu satu bulan. Untungnya lagi saya masih jadi pengangguran, jadi bisa istirahat. Sampai sekarang, ada beberapa luka di tangan dan kaki yang masih tersisa. Saya bersyukur karena sampai saat ini masih diberi nyawa. Saya dan Bu e sehat. Motor yang saya kendarai hanya lecet dan ya kaca spionnya pecah.

Walaupun sebelumnya pernah kecelakaan, tapi tetap kecelakaan saat itu yang cukup parah. Doa saya, semoga ketika berkendara kita diberi keselamatan. Dan ketika kita naik motor, atau kendaraan apa pun, jangan panik. Jangan lupa pakai helm dan jangan ngebut. Berpikir positif dan Allah akan selalu melindungi kita.


Hari Ini Setahun yang Lalu, apa yang kalian alami?

Saya (Tak) Peduli

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kemarin, FF yang saya buat dengan judul Di Dalam Pesawat ternyata terpilih menjadi FF terpilih di Monday Flashfiction. Selain itu, dalam voting, ternyata saya dapat banyak dukungan dan membawa pulang banner.



Fiksi ini mengingatkan fiksi saya yang lain yang juga pernah menjadi FF terpilih. Judulnya Bloating of Boat yang diubah menjadi Mencari Dibah.

Ketika membuat dua FF ini, saya berpikir sederhana. Padahal keduanya dibuat beberapa waktu setelah terjadi kecelakaan. Mencari Dibah setelah peristiwa perahu terbalik di Jepara pada 2013, sementara Di Dalam Pesawat setelah Pesawat Herkules jatuh.

Kesannya, dengan menulis FF itu, saya ini tidak peduli dengan penderitaan orang lain ya?!

Saya hanya mencoba berada diposisi orang-orang yang tidak menjadi korban yang tiba-tiba merasa takut kecelakaan. Siapa sih yang mau celaka? Tidak ada!

Ketakutan itu sebenarnya tidak berdasar. Rasa takut itu kita sendiri yang memupuknya sehingga berkembang menjadi praduga yang belum tentu terjadi. Padahal, apa yang kita prasangkakan, itu lah yang terjadi. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk berpikir positif.

Cara terbaik menghilangkan rasa takut dengan melawannya. Dan saya sedang menjalani itu. Desember 2014 saya sempat kecelakaan motor. Setelah sebulan bahkan sampai saat ini, saya selalu deg-degan kalau ada yang menyalip atau mepet motor yang saya tumpangi. Tapi toh saya tetap naik motor, untuk terapi tentunya.

Saya peduli dengan kedua kecelakaan tersebut. Bagaimanapun ada warga Jepara yang menjadi korban di sana. Seperti note saya di FF Mencari Dibah, bahwa rasa itu menular. Saya tidak ingin menampilkan kesedihan di sini.

Dan percaya atau tidak, ketika sebagian orang berduka, mungkin di dekat kita ada yang merasakan kebahagiaan atas kedukaan itu. Begitulah hidup, saling berpasangan dan melengkapi. Dan apakah itu artinya saya atau mereka tak peduli?