Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Perubahan. Show all posts
Showing posts with label Perubahan. Show all posts

Perubahan Dimulai dari Kita

            Bismillaahirrahmaanirrahiim....

            Akhir-akhir ini banyak sekali berita menghebohkan. Dari bom Sarinah, seorang dokter wanita yang hilang, wanita meninggal setelah minum kopi, dan masih banyak lagi. Kenapa harus perempuan? Kenapa banyak kekerasan terhadap perempuan? Kenapa perempuan tidak melawan dan justru malah mudah tergoda?

            Saya sendiri sebagai seorang perempuan harus mengakui bahwa saya juga sering tergoda terhadap sesuatu. Saya tidak mau ketinggalan saat melihat perempuan lain bisa melakukan hal yang luar biasa. Kami sama-sama perempuan. Dia bisa kenapa saya tidak?

#365HariJokowiJKGagal

Bismillaahirrahmaanirrahiim....



Hari ini sudah satu tahun Pak Jokowi dan Pak JK memimpin kita. Sebagi wujud kecintaan rakyat terhadap Presidennya, dan betapa bebasnya berpendapat, maka rakyat membuat peringatan dengan #365HariJokowiJKGagal. Sudah satu tahun lho, dan gagal!!! Bayangkan!!!

Mana janjimu dulu? Katanya BBM turun. Katanya nggak banyak pengangguran. Katanya rupiah naik. Katanya asap bisa hilang cepat? Mana??? Satu tahun saja gagal, apalagi yang tinggal empat tahun kepemimpinan???

***

Itu sih kata mereka, bukan saya, heheh. Tahu nggak sih? Satu dari lima tahun itu harusnya baru, bukan sudah. Empat tahun bukan tinggal, tapi masih. Begitulah seharusnya kata yang kita pakai. Sudah cukup Balonku yang mengatakan empat itu tinggal!!! Jaman sudah maju, kita harus berpikir ke depan dan luas!!! #Merdeka!!!

Beda kepala, beda cara memimpin dan berpikir. Kita tidak bisa menyamakan Presiden satu dengan yang lain. Dan setiap sesuatu itu butuh proses, penyesuaian, adaptasi. Presiden itu bukan Tuhan yang berkata, “Jadilah, maka jadi.”. Presiden itu manusia biasa, sama seperti kita.

Kecewa itu lumrah, menuntut janji itu wajar. Tapi, sudahkah kita bercermin?

Kita ini bisanya cuma jadi penonton. Ngamuk-ngamuk, komentar sok pintar, sok tahu segalanya. Suka nuntut ini itu. Tapi, apa yang sudah kita lakukan untuk bangsa kita tercinta ini? Sudahkah kita melakukan hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya? Sudahkah kita mengajarkan hal baik pada anak-anak, remaja pemimpin masa depan kita? Sudahkah kita jadi kreatif bukannya konsumtif?

Perubahan itu dimulai dari kita sendiri. Kita tidak bisa hanya menuntut tanpa melakukan sesuatu yang berguna, yang nyata.

Saya yang tidak berpendidikan ini berusaha berpikir logis, obyektif bukan memihak. Waktu 365 hari yang sudah lewat tidak bisa dijadikan tolak ukur gagalnya kepemimpinan. Jika sudah empat tahun dan bangsa kita masih terpuruk, mungkin saya akan berkata ini gagal. Revolusi Mental, harusnya kita memang melakukannya. Selain memperbaiki akhlak, kita juga harus memperbaiki mental dan pemikiran kita. Berpikirlah positif, maka akan positif.

Presiden Cuma satu dan kita tidak bisa menarik beliau untuk menyelesaikan semua masalah yang mungkin kita sendiri yang menyebabkannya. Mari bantu beliau mewujudkan harapan-harapan kita bersama bukan keinginan segelintir orang. Beliau itu bisa, kalau kita percaya. Dan apakah kamu percaya bahwa yang akhir itu lebih baik dari permulaan?


Perubahan

Ngikik Ingat FF Nay yang kutulis kemarin. Geje gila bayangin fase perubahan hidupku dari anak-anak ke remaja trus sekarang kayanya agak dewasa dan akhirnya nanti menikah. Kapan? Nanti :smile #DoaKenceng


Setelah menikah, jelas kita kudu berubah menjadi lebih baik. Perubahan dari gadis single, jadi istri, jadi ibu, jadi nenek :omg ngga bisa bayangin.


Apalagi saat mantengin foto keponakan yang memakai baju sama saat tahun 2011 dan sekarang tahun 2013 diusianya yang sudah lima tahun.





Bisa lihat perubahannya? Lala dengan rambut tipis berubah menjadi Lala dengan rambut agak kribonya hihihi :uhuk . Yang jelas, dia masih aku semprong buat Demam Korea chibi-chibi tapi tetap face pribumi Indonesia.

Kita sekarang adalah kita di lima tahun yang lalu

Perubahan ada fasenya begitu pula denganku. Awalnya ngga percaya, bahwa aku sekarang adalah aku lima tahun yang lalu. Tapi setelah beberapa hal yang kulalui seperti dejavu.


Lima tahun lalu, aku kelas XI MAN. Aku ingat betul, dalam periode ini aku menjadi pembangkang. Sering pergi malam karena ikut pementasan teater [Anak belakang panggung]. Aku sering dihukum di depan kelas karena belum hafal beberapa materi pelajaran. Aku yang mulai pacaran dan melakukan hal-hal bodoh. Aku yang sering telat masuk sekolah. Yah, nilai sekolah terjun payung.


Aku lima tahun yang lalu adalah seorang yang tidak ingin dikekang, bebas semauku sendiri. Aku yang egois, aku yang menggebu dengan apa yang kumau.


Kenyataannya sekarang tidak jauh beda. Ternyata apa yang kulakukan lima tahun lalu 11-12 dengan sekarang ini. Aku yang menggebu dengan keinginanku. Berusaha percaya diri untuk mendapatkan apa yang aku mau.


Bedanya, aku bukan pelajar lagi harus lebih dewasa menghadapi berbagai kendala hidup. Bedanya, aku tidak punya niat untuk pacaran lagi. Bedanya, usia sudah kepala dua. Bedanya.... 


Intinya sih, kita harus berubah menjadi lebih baik. Jaman aja berubah dari lampu teplok jadi philip. Perubahan tidak serta merta terlihat buruk. Tinggal kita, bagaimana memandang perubahan itu. Kamu masih ngotot ngga mau berubah?


Ingat lho! Apa yang kita lakukan hari ini membawa dampak besar pada kehidupan kita di masa yang akan datang :smile

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11