Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Teater. Show all posts
Showing posts with label Teater. Show all posts

Anak SMA Hot

Bismillahirrahmaanirrahiim….


WeBe ngadain PKK lagi hore :hepi . Rasanya sesuatu banget dong kalau seorang aku nggak ikut ngeramaiin. Menang kalah nggak penting, yang penting ramein, itu aja sih :uhuk .


Ngomongin anak SMA, aku belum pernah sih jadi anak SMA :shy . Iyolah, aku dulu ogah masuk SMA dan lebih milih masuk MAN :uhuk . Tetep setara kan ya? Iya dong :uhuk .


Dulu waktu aku mau lulus MTsN, guru olah ragaku bilang kalau kita sudah masuk kelas dua SMA, kita ini akan jadi anak yang bandel. Gara-gara sugesti guruku itu, aku beneran jadi anak bandel bok :uhuk . Memang sih di Sisi Lain aku kelihatan baik, padahal mah nggak sama sekali. Aku banyak dosa, suka bully tapi sering dibully. Ah sudahlah. Ini nih cerita Anak SMA Hot versiku :uhuk .


Masuk kelas XI aku mulai kenal dunia luar gara-gara ekskul teater yang aku ikuti. Dulu mah aku alim, jarang keluar malam. Tapi semenjak jadi salah satu pejabat di teater, mau nggak mau aku jadi sering keluar malam. Ngaji di ponpes sering ijin, pulang pagi maksimal subuh karena harus sekolah juga. Ngapain coba? Ikut pentaslah :uhuk . Meskipun jadi regu inti tapi jarang main di panggung, aku sering jadi orang belakang layar termasuk ngontrol keuangan. Maklum, aku bendahara :uhuk .


Hoi! Cerita Anak SMA Hotnya mana?


Sabar-sabar. Mari kita mulai :uhuk . Jadi, awal tahun ajaran baru 2008 seperti biasa di sekolah ada yang namanya kemah ta'aruf, kemah perkenalan gitu. Dalam kemah, anak teater ini buat semacam warung sambil jual makanan gitu deh. Nah karena kakak kelas XII sibuk, anak teater kelas XI ini digilir buat jaga warung. Aku kebagian? Jelas!


Tanggal 14 Agustus bertepatan dengan hari Pramuka, kelasku XI IPA 1 dapat giliran ikut upacara. Karena alasan piket jaga warung teater, aku nggak ikut tuh upacara di lapangan kecamatan yang lumayan jauh dari sekolah. Padahal itu memang alibi, males ribet ganti seragam resmi :uhuk . Ketua kelasku nggak berdaya buat ijinin karena yang harusnya minta ijin itu lurah teaternya. Sialnya, si lurah ini nggak lapor noh sama guru yang absen. Tahu kah apa yang terjadi?


Tanggal 20 Agustus, guru BP yang ganasnya nggak ketulungan masuk noh ke kelas-kelas. Katanya gini, siapa yang nggak ikut upacara Hari Pramuka dan Upacara 17 Agustus ke lapangan sekarang! Pas itu jam sebelas siang, terik matahari be!


Sebenarnya gurunya nggak nyebutin nama. Kalau pun aku nggak ngaku beliau-beliau juga nggak tahu. Kayanya aku tipe-tipe geje, ikut aja keluar menuju lapangan. Di lapangan noh kita -yang kena hukuman dengan berbagai alasan- diminta hormat sama bendera yang berkibar di tiang. Ada beberapa teman yang syok :shock lihat aku ikut berdiri :uhuk . Lho? Kok kamu!? :uhuk .

Credit
Pas jam istirahat teng pukul 12 aku melarikan diri. Bener-bener hot deh di kepala. Sampe-sampe pas jam pelajaran dimulai yang kebetulan pelajaran muhadatsah aka percakapan bahasa arab, aku absen nggak ikut hafalan :uhuk .


Yah begitulah cerita Anak SMA Hot versiku. Rasanya dijemur di lapangan itu beneran hot pakai banget deh. Wis sekali doang nggak mau ngulang, hahaha :uhuk . Semoga anak muridku nggak baca ini :smile . Nggak layak kalau inget filosofi kata guru, digugu lan ditiru :uhuk .


"Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger"

#8MingguNgeblog 8 : Komunitas Teater

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Aku suka sastra, aku suka nyanyi dan terasa aneh karena dari orang tuaku bukanlah orang yang berbau seniman atau pecinta seni. Coba lihat Kevin Aprilio yang ayahnnya Adi MS dan ibunya Memes yang suka dunia musik. Semuanya menurun pada anaknya. Lha aku dari mana coba?


Masuk MAN, aku tertarik untuk ikut ekskul teater, namanya Teater Nandur. Pertama memang sedikit aneh karena pendapat beberapa gelintir orang yang mengatakan anak teater itu rada kurang genap. I don’t care, aku belum mencobanya baru memberikan penilaiannya.


Setelah bergabung dengan Teater, ternyata sangat-sangat mengasyikkan. Disini aku bisa menjadi apa yang aku mau. Ya, aku bisa memerankan apa saja yang sebenarnya bukan aku. Ya, aku menjadi aktris untuk diriku sendiri.


Dari teater juga aku belajar bahwa sebenarnya aku lebih cocok untuk menjadi pemain belakang yang ingin mensukseskan pertunjukkan. Apa aku melakukannya? Tentu saja iya. Aku suka posisi ini, aku menikmatinya.


Harapan pun tinggal harapan. Setelah lulus sekolah, aku belum lagi ikut komunitas seni apapun. Harapannya, aku ingin sekali ikut komunitas teater. Dari komunitas ini, aku berharap bisa terus belajar seni teatrikal di dalamnya.


Komunitas Teater, mungkin pertemuannya nanti ngga setiap hari seperti sekolah, paling ngga seminggu sekali bolehlah. Di komunitas teater ini kita bisa belajar banyak tentang dunia akting. Kita bisa berbagi tentang bagaimana akting yang baik, apa saja yang perlu kita pelajari misalnya mimik muka, teknik vokal serta pengambilan nafas yang baik sehingga menghasilkan suara yang keras tapi ngga menyiksa pita suara.


Setelah kita belajar banyak hal dikominitas teater ini, mungkin kita akan mengadakan pertunjukkan untuk amal bagi mereka yang membutuhkan. Kita bisa mengajukan undangan atau bantuan kepada artis-artis yang lebih dahulu bergelut dengan dunia teater seperti Butet Kartarajasa, Slamet Raharjo, Sujiwo Tejo, Lula Amaria, Happy Salma dan masih banyak lagi.  


Andai saja di Jepara ada ya, aku akan mengikutinya jika aku ngga sibuk. Hey, apa mungkin di Jepara sudah ada tapi akunya aja yang ngga tahu? Entahlah, may be yes may be no.


Teater, kadang memang dianggap ngga terlalu wah dibanding seni lain. Tapi aku sendiri merasakan betapa ngga gampangnya berakting dalam teater. Akting di teater ngga kaya akting pemain sinetron yang dikit-dikit cut, lalu baca naskah lagi. Di teater kita harus full akting, menjiwai semua yang kita perankan. Ngga ada yang namanya cut lalu tiba-tiba bilang lupa naskah. Nothing. Cobalah bermain teater dan kamu akan merasakan sensasinya.


No body perfec begitu juga komunitas. Harapannya, dalam komunitas teater, orangnya ngga hanya pintar akting untuk membohongi masyarakat, tapi untuk memperjuangkan mereka yang butuh bantuan. Lewat gerak dan akting mereka menyuarakan sosial yang ada di masyarakat.


Bukankah di bumi ini kita hidup di panggung sandiwara? Kita berakting sesuai skenario yang digariskan oleh-Nya. Intinya, kita di dunia ini berusaha menampilkan sebuah panggung atraksi terbaik dalam hidup kita, menutup cela yang jelek untuk dipertanggungjawabkan nanti di akhirat.


Masihkah kalian berakting untuk membohongi diri sendiri? Yuk mari kita bersosialisasi dengan orang lain, belajar berbagi dengan manusia lain. Kita makhluk sosial, kita butuh hidup dengan orang lain. Kita butuh yang namanya komunitas untuk menyambungkan kegemaran kita dan memberikan wadah kreatifitas dalam diri kita. Apa pun aktivitasmu dan bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan minat kalian tapi tetap mengedepankan hal-hal positif. Bagaimana dengan komunitasmu?