Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Telat

Jam seolah berhenti bergerak. Antara rindu, cinta dan harapan kini merekah menjadi satu. 

Para undangan sudah memenuhi ruangan. Penghulu dan semua keluarga calon suamiku sudah datang. Mataku menjelajah ke segala arah. Sudah waktunya akad nikah, tapi kenapa Yusuf belum juga datang? Semoga tidak terjadi apa-apa dengannya.


Aku melihatnya sedikit tergesa saat mengetuk pintu. Matanya beredar ke segala arah hingga mata kami bertemu. Kutundukkan pandangan mataku.


Setelah beberapa menit, dengan mantap Yusuf menjabat tangan Ayah.


"Sah"


Doa menggema. Kelegaan memenuhi relung hatiku. Aku melihat gerak tubuhnya. Aku yakin Yusuf juga merasakan hal yang sama.


“Yusuf, mau kemana?” tanyaku sebelum dia beranjak pergi.
“Aku, aku mau keluar sebentar. Aku banyak berkeringat, lagi pula disini tidak ada AC.”
“Maaf sudah merepotkanmu, rumahku ini memang tidak ada AC. Terimakasih atas bantuannya ya. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu ini.”
“Iya sama-sama, bolehkan aku keluar sebentar?”
“Iya silakan.”


Yusuf pergi bersama rasa cinta ini. Harapan kehidupan baru. Kelegaan karena dia yang mengqobulku meskipun itu hanya perwakilan qobul Fathi kakaknya yang sedang berjuang di Afganistan yang kini sah menjadi suamiku.


Notes :
Ini Telat versi ceweknya yaaa. Versi cowok ada dimari :smile
FF ini juga diikutkan Quiz GA berhadiah novel A Cup of Tarapuccino
Jawaban akad nikahnya di mari Qobul Yang Diwakilkan

Jodoh

Cinta Pandangan Pertama. Mempelai wanita itu… Nay. Tersenyum bahagia, malu-malu dengan wajah memerah. Dia cinta pertamaku, cinta pada pandangan pertama saat aku dan dia berlari mengejar layang-layang putus saat masih SD. Manis, sederhana, mata belo, celana butut dan aku suka.

Source + Editan
Aku memandangnya, masih tak percaya dia yang jadi mempelai wanitanya. Mata kami kini saling bertemu, aku menunduk malu. Dia menghampiriku.


"Vino!"

"Nay...."

"Aku hampir ngga percaya dengan semua ini!" katanya dengan riang.

"Aku juga Nay. Seperti mimpi saja."

"Setelah kamu menghilang sekian lama, akhirnya kita bertemu juga."

"Iya."

"Kamu percaya jodoh, kan, Vin?"

"Tentu saja Nay. Vino percaya, kita memang ditakdirkan berjodoh."

"Gue suka gaya lu Vin!" ucap Nay sambil memelukku.

"Ih bused. Malu Nay dilihat orang!"

"Ngga papa. Aku ngga peduli!"

"Kamu itu ngga sabaran banget!"

"Egp tau!"

Dengan PD Nay menggandeng tanganku, mengenalkan kesemua orang siapa diriku, Vino. Aku hanya tersenyum malu melihat antusiasme Nay.


Aku masih terngiang kata-kata Ibu. Cinta pandangan pertama memang benar adanya. Kata Ibu, itu artinya jodoh. Aku pergi berlayar jauh menyeberangi pulau. Ternyata, apa yang Ibu bilang itu benar adanya. Jodoh itu tidak akan lari ke mana. Dia akan bertemu, pasti. 


Aku melihat Nay lagi. Wajahnya memancarkan cahaya. Akhirnya aku dan dia bertemu juga di pelaminan. Nay mempelai wanitanya dan aku tamu undangannya. 

***

RT @nafriyrrah: CINTA PANDANGAN PERTAMA. Mempelai wanita itu…

NGASIH HADIAH: SEPTEMBER BAHAGIA by harryirfan

Notes :
Inspirasi dari Sini :uhuk

Perubahan

Ngikik Ingat FF Nay yang kutulis kemarin. Geje gila bayangin fase perubahan hidupku dari anak-anak ke remaja trus sekarang kayanya agak dewasa dan akhirnya nanti menikah. Kapan? Nanti :smile #DoaKenceng


Setelah menikah, jelas kita kudu berubah menjadi lebih baik. Perubahan dari gadis single, jadi istri, jadi ibu, jadi nenek :omg ngga bisa bayangin.


Apalagi saat mantengin foto keponakan yang memakai baju sama saat tahun 2011 dan sekarang tahun 2013 diusianya yang sudah lima tahun.





Bisa lihat perubahannya? Lala dengan rambut tipis berubah menjadi Lala dengan rambut agak kribonya hihihi :uhuk . Yang jelas, dia masih aku semprong buat Demam Korea chibi-chibi tapi tetap face pribumi Indonesia.

Kita sekarang adalah kita di lima tahun yang lalu

Perubahan ada fasenya begitu pula denganku. Awalnya ngga percaya, bahwa aku sekarang adalah aku lima tahun yang lalu. Tapi setelah beberapa hal yang kulalui seperti dejavu.


Lima tahun lalu, aku kelas XI MAN. Aku ingat betul, dalam periode ini aku menjadi pembangkang. Sering pergi malam karena ikut pementasan teater [Anak belakang panggung]. Aku sering dihukum di depan kelas karena belum hafal beberapa materi pelajaran. Aku yang mulai pacaran dan melakukan hal-hal bodoh. Aku yang sering telat masuk sekolah. Yah, nilai sekolah terjun payung.


Aku lima tahun yang lalu adalah seorang yang tidak ingin dikekang, bebas semauku sendiri. Aku yang egois, aku yang menggebu dengan apa yang kumau.


Kenyataannya sekarang tidak jauh beda. Ternyata apa yang kulakukan lima tahun lalu 11-12 dengan sekarang ini. Aku yang menggebu dengan keinginanku. Berusaha percaya diri untuk mendapatkan apa yang aku mau.


Bedanya, aku bukan pelajar lagi harus lebih dewasa menghadapi berbagai kendala hidup. Bedanya, aku tidak punya niat untuk pacaran lagi. Bedanya, usia sudah kepala dua. Bedanya.... 


Intinya sih, kita harus berubah menjadi lebih baik. Jaman aja berubah dari lampu teplok jadi philip. Perubahan tidak serta merta terlihat buruk. Tinggal kita, bagaimana memandang perubahan itu. Kamu masih ngotot ngga mau berubah?


Ingat lho! Apa yang kita lakukan hari ini membawa dampak besar pada kehidupan kita di masa yang akan datang :smile

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11