Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Icip-Icip Ramadhan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan sudah memasuki tanggal enam. Hem, kalian sudah melakukan apa saja? Ngajinya sudah berapa juz? Makin malas atau makin semangat?

Setelah Hari Pertama Ramadhan di Rumah, hari selanjutnya saya masih di rumah, hehe :uhuk. Di rumah terus, tidak bosan, Ji? Kadang saya kangen bukber bersama teman-teman. Tapi saya kebagian masak buat berbuka. Mau bagaimana lagi?

Namanya orang masak pasti tidak jauh dengan yang namanya icip-icip. Meski masakannya sederhana semacam Mendoan, Sayur Bening tetep kudu icip-icip. Sudah pas belum? Kurang asin atau kurang ajar? Dan sampai sekarang, acara icip-icip masih belum bisa saya hilangkan. Jadi jangan kaget kalau saya masak porsinya berkurang dari pas awal buat, hehe :uhuk.

Err kasus porsi berkurang itu berlaku kalau bukan ramadhan ya. Kalau ramadhan begini, icip-icip ramadhan paling jilat terus diludahin. Makruh memang. Habisnya kalau kasih bumbu, saya asal tanpa takaran. Kira-kira saja, pakai insting, hehe.

Pernah dulu puasa, waktu kecil saya khilaf makan kue sampai habis :uhuk. Ceritanya begini.

Waktu saya masih kecil, ketika akhir ramadhan Bu e selalu buat kue. Bukan kue kering model Dahlia atau Natsar. Kuenya itu terbuat dari terigu, telur, mentega, gula yang diuleni. Setelah apa ya namanya kalis (bukan?!) adonan dibentuk. Bu e biasanya pakai garpu dibalik, kadang dibuat bulet suka-suka.

Bertempat di dalam rumah tepatnya ruang tamu, Bu e dan saya beraksi. Bu e serius bentuk kuenya yang sampai sekarang tak bernama dan saya bantu ngrepoti :smile. Kalau dilihat, model kuenya kaya Gelek. Cuma lebih mini.



Gelek Sumber Gambar: http://hizistore.blogspot.in/2014/03/resep-cara-membuat-kue-perut-ayam-gelek-renyah.html

Karena saya bantu ngrepoti, saya juga bentuk adonan jadi bulat agak besar lalu saya goreng. Icip-icip ramadhan saya kumat. Setelah matang dan ditiriskan, itu kue saya makan. Bue tidak tahu, sayanya lupa kalau puasa hehe :hepi. Ini namanya rejeki :uhuk. Namanya anak kecil, belum balig, mau puasa saja sudah alhamdulillah.

Selesai makan, Bu e negur. "Lho! Kamu kan puasa," katanya. Saya ketawa ketiwi karena serius lupa. Akhirnya lanjutin puasa lagi deh.

Semenjak besar, khilaf makan atau minum saat ramadhan makin jarang. Tapi ya itu, tetap icip-icip ramadhannya belum hilang. Itulah mengapa ramadhan di rumah selalu punya cerita dan kesan tersendiri. Kalau diperantauan selalu saja kangen yang namanya masakan rumah. Kangen ramadhan di rumah.

Bagi kalian yang diperantauan, jauh dari rumah, kangen tidak ramadhan di rumah? Kalau saya yang pernah jauh dari rumah, seenak apa pun makan diperantauan, lebih enak makan sambal di rumah, bersama keluarga. Semoga kalian yang diperantauan bisa pulang dan icip-icip ramadhan di rumah, amin :hepi :hai.

Hari Pertama Ramadhan di Rumah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan jalan tiga hari, yey! Bagaimana puasanya? Tadarusnya? Masak apa hari ini?

Hari pertama Ramadhan di rumah adalah rutinitas yang sudah saya lakukan sejak dulu. Tak peduli di mana saya, hari pertama selalu menyempatkan diri untuk puasa bersama keluarga.

Ketika dulu sekolah, ramadhan hari pertama selalu libur. Jadi ya saya di rumah. Tanggal duanya saya balik, ngaji rutinitas ramadhan. Ngaji kitab ba'da ashar, ba'da isya' dan ba'da subuh. Setelah lulus sekolah, tidak ada lagi ngaji kitab. Setelah tarawih ya di mushola, tadarus, pulang ke rumah. Sore pertama ramadhan biasanya masak untuk berbuka. Ya begitulah kalau ramadhan tiba.

Tahun ini, Hari pertama Ramadhan di rumah juga. Tahun depan, entah. Semoga masih diberi umur untuk bertemu ramadhan lagi. Semoga ramadhan kali ini tambah berkah untuk kita semua, amin.

Kalau kamu, Hari Pertama Ramadhan di Rumah juga?

Barang yang Maunya Dibeli Online

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Woaa hai :hai. Ramadhan segera tiba, yey! Ada yang pusing, ribet menghadapi ramadhan? Ayo merapat ke sini!

Momentnya pas banget deh! Saya mau cerita. Sebelum ramadhan juga, bumi kita ini sudah panas. Nah kalau sudah begitu, bawaannya malas keluar rumah. Mau belanja, panas. Kudu hemat energi.

Jaman modern kaya gini dan penggunaan internet yang semakin maju, sekarang banyak orang yang buka toko online. Mau beli apa saja tinggal cus, barang diantar. Betul-betul hemat energi :uhuk.

Bicara toko online, ada beberapa barang yang mau saya beli.

1. Buku
Alasannya karena di Jepara tidak ada toko buku besar dan buku yang dijual juga kurang update. Beda kalau beli di toko online. Kita bisa update buku-buku terbaru. Oh iya, kita juga bisa preorder sama penulisnya. Dan kadang, ada buku yang hanya di jual online, jadi kita tidak menemukannya di toko buku.

2. Sepatu
Err, sebagi perempuan, namanya sepatu itu untuk menunjang penampilan :uhuk. Saya pakai sandal jepit pun oke. Cuma, kadang saya ingin terlihat tinggi biar tidak dikira anak SMP.

3. Tiket
Tiket apa saja. Bisa kereta, pesawat, hotel atau apa pun. Berhayalnya sih bisa traveling keliling mana saja. Jadi kalau punya uang banyak, langsung urus ini itu dan saat tiba di tempat tujuan tinggal menikmati liburan.

4. Baju
Selain sepatu, saya juga suka lihat baju-baju, gamis dan kawanannya. Sebenarnya paling enak buat baju sendiri, jahit, pilih bahan dan model. Tapi untuk menghemat biaya, toko online penjual baju sekarang ini semakin oke. Dari segi bahan lumayan nyaman dipakai dan kisaran harganya juga ramah di kantong, hehe :smile.

5. Jam Tangan
Saya sudah lama sekali tidak punya jam tangan. Sekarang lihat jam, pegang saja HP. Tapi kadang, saya rindu masa di mana setiap menit saya nengok jam. Saat apakah itu? Ujian, hahay.

Salah satu jam yang saya suka itu Jam Analog merk Fortuner yang ada di tokoumami.com. Ini toko saudara Dapur Umami? Bukan! Tidak ada hubungan sama sekali.



Selain harga yang murah tapi tidak murahan, kualitas jam ini bagus. Cocok juga dipakai laki-laki maupun perempuan.

Membeli barang dengan online itu ya mudah tapi susah. Pertama kita harus jeli, dari harga, bahan dan lainnya. Kita juga harus tahu, penjual ini bisa dipercaya atau tidak. Tanya teman, pernah tidak beli di A atau B. Harus hati-hati karena modus penipuan semakin canggih.

Mudahnya membeli online itu kita bisa melakukan transaksi di mana saja tanpa bertatap muka. Setelah bertanya harga dan lain-lain, kita tinggal mentransfer uang sesuai kesepakatan bisa lewat ATM atau internet banking maupun SMS banking. Kadang ada juga lho toko online yang mau dibayar di tempat. Tentunya di kota-kota tertentu.

Untuk buku, sepatu dan baju saya sudah pernah menggunakan jasa online di Zalora dan republikfiksi.com. Nah tinggal tiket sama jamnya ini yang masih diangan-angan. Tapi ya kalau punya uang lain, kelima benda di atas bolehlah diorder lagi hihi.

Namanya orang hidup, menuruti keinginan itu tidak akan pernah ada habisnya. Aku ingin ini itu banyak sekali. Sering saya ulangi, belilah sesuatu ketika dibutuhkan. Jaga-jaga untuk persiapan boleh, tapi lebih enak kalau membeli dan langsung dimanfaatkan. Tapi kalau beli dan menunpuk buku, ya #Ngikik #Nunduk :uhuk, siapa tahu bisa buat perpustakaan hehe.

Bye :hai

Postingan ini diikutsertakan dalam Event Tokoumami 1st Giveaway

@jiahjava jiahaljafara32@gmail.com

Mimpi Basah

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Duh, judul saya itu lho! Hihi :uhuk. Kalian kalau sudah menginjak dewasa tentu tidak asing dengan yang namanya Mimpi Basah. Mimpi basah itu ya mimpi dan kamu merasa basah.

Ji, kamu perempuan, tapi kok Mimpi Basah? Serius basah?

Saya serius. Kapan saya bohong? Eh kalau pun bohong kalian tidak tahu :uhuk.

Ceritanya waktu itu malam sebelum ulang tahun Mbak pertama saya. Saya pulang jualan, malam dan tidur di rumahnya bersama Sinta, keponakan jenong saya. Entah karena lelah atau apa, saya mimpi.

Mimpi itu ya bunga tidur. Di dalam mimpi itu saya ehm, ehm :uhuk. Hayo pikirannya.... Saya berdebat dengan Kakak lelaki saya. Saya sedih dan menangis tersedu-sedu. Masih dalam tangis, eh Mbak saya bangunin. Saya masih belum sadar, sesenggukan dan Sinta ikut nangis.

Selang beberapa menit, saya diam lalu tidur lagi sambil mikir. Saya kenapa? Masa gitu saja nangis sampai terbawa ke dunia nyata?

Pagi hari saya bangun. Mata saya tembem. Mbak saya ketawa-ketiwi karena insiden nangis saya. Padahal ya kalau nangis biasa, sadar, mata saya gak tembem. Entahlah.

Jadi begitulah mimpi basah saya. Basah akan air mata hehe :uhuk. Kalau kalian, mimpi apa yang terbawa ke dunia nyata?

Euroworld


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Aku melihat pemandangan di depanku dengan suka cita. Setelah bertriliun abad entah berapa lama melewati penantian dan siksaan, akhirnya ini yang kudapatkan. Euroworld, dunia baru. Dunia dengan keindahan berkali-kali lipat dari bumi.

Aku melihat sungai dengan air susu segar yang mengalir. Bau semerbak kasturi dan wanita-wanita cantik yang bersenda gurau dengan para pria. Aku menundukkan kepala. Apa benar tempatku di sini? Terakhir di bumi usiaku 90 tahun. Mungkihkah aku masuk pada kamar yang salah?

"Hai! Mau ke mana?" aku menghentikan langkah ketika seseorang mencekal tanganku.

"Tempatku bukan di sini," ujarku pelan. Aku menunduk, rasanya pipiku bersemu. Pemuda di depanku mirip sekali dengan mendiang suamiku di bumi.

"Tempatmu di sini, bersamaku. Terima kasih telah menjaga martabatmu, ibadahmu, imanmu dan kesetianmu untukku," katanya.

Aku mendongak mendapati sinar mata yang sama dengan mata suamiku.

"Kamu siapa? Aku ini hanya nenek tua. Tidak kah kau ingin seperti mereka? Berdua bercumbu dengan bidadari cantik?"

Dia tersenyum lalu menarikku ke tepian sungai yang begitu jernih. Dia memanduku duduk di sebuah batu.

"Aku suamimu dan kau istriku."

Pandanganku jatuh pada bayangan di dalam sungai. Seorang pemuda dengan gadis cantik bukan nenek tua di sampingnya.



***

Usia 40 Tahun Tak Perlu Makan, menurut saya ini gila. Bukannya tidak perlu, mungkin mengurangi. Tapi, makan yang ada di buku tersebut makan apa coba? Jangan-jangan tak perlu makan hati, hehe :smile. Jelas saat memasuki usia 40 adalah masa perubahan besar dari segi fisik maupun mental. Mungkin ada tips hebat dari buku Usia 40 Tahun Tidak Perlu Makan.

Oh iya, FF saya di atas mengambil tema MFF Prompt 79 - Welcome to Euroworld, Dunia Baru dan #Cermat @PenerbitMizan - Hari Tua, Hari Bahagia. Saya ingat ada sebuah cerita bahwa di surga nanti hanya ada anak muda. Orang tua tidak ada. Sampai-sampai ada nenek-nenek yang nangis gara-gara Nabi Muhammad bilang bahwa nenek-nenek tidak ada di surga. Bisa baca ceritanya di sini. Semoga kelak kita jadi penghuni surga, amin :smile

Nilai Uang Tergantung Kebutuhan


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Manusia hidup pasti butuh uang. Menabung Biar Untung juga butuh dengan uang. Sayang sekarang nilai uang tidak seberapa. Semua dikarenakan nilai uang tergantung kebutuhan.

Banyak yang bilang uang limaratus perak itu tidak ada artinya. Limaratus buat apa? Kerokan? Tapi, coba deh lihat penjual bensin eceran. Untung limaratus perak saja dijalani.

Jadi, uang sedikit atau banyak itu nilainya tergantung dari seberapa kebutuhan kita. Kalau dalam sebulan kita butuh bayar ini itu berjuta-juta, uang seratus ribu tentu tak ada artinya. Beda kalau kebutuhan kita tidak terlalu banyak. Uang seratus ribu bisa untuk belanja di pasar satu minggu. Kadang, di situlah saya merasa beruntung karena tinggal di desa dengan harga yang serba murah :uhuk.

Coba tengok. Uang berjuta-juta itu kalian ke mana kan? Jungkir balik cari uang kok masih kurang?

Biar dolar naik, harga naik yang penting kita pintar memanage keuangan. Apalagi mau puasa :Smile. Dan satu hal yang penting. Bersyukur dengan rizki yang Allah berikan :hepi.
:hai

Menabung Biar Untung

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Sejak dulu namanya menabung itu membawa untung. Saya masih ingat saat kecil saya membeli celengan kendi dari tanah liat. Saya mengisinya kalau punya uang, hehe. Kalau sudah terkumpul, uangnya untuk beli sesuatu.


Semakin besar, saya masih menabung tapi tidak di celengan. Saya menyimpannya di dompet atau apa pun. Ya mau bagaimana lagi? Orangtua saya tidak punya uang lebih untuk tabungan khusus. Lima anak sekolah semua. Jadi pintar-pintarnya kita mengatur uang.


Ketika saya mulai bekerja, saya menabung lewat emas. Awalnya sih santai, tapi akhirnya Mbak saya menyarankan untuk buat tabungan yang ada ATMnya. Setelah dipikir, akhirnya saya buat ATM juga :uhuk.


Sekarang ini jenis tabungan dan bank sangat banyak. Berbagai keuntungan yang ditawarkan bervariasi. Semua kembali pada masing-masing orang. Dan saya akhirnya pilih BRI.


Ada alasan tertentu?


Alasan simpelnya karena saya tinggal di desa dan BRI paling mudah diakses di mana saja. Tapi ya kalau saya modal dikit untuk jalan ke kota, bank lain sebenarnya banyak juga hehe.


Dibilang gaul, saya ini ya kudet. Saya mainnya nabung di pasar (Ada mobil BRI yang nongkrong di pasar) atau kalau nganggur ya langsung ke bank. Sesekali mengambil uang atau transfer di ATM. Saya sedikit tidak peduli dengan apa-apa yang ditawarkan. Tapi sekarang, kok ya saya penasaran, apa saja sih yang bisa saya dapat dari menabung di BRI?


Lewat Cermati.com yang merupakan perusahaan start-up yang bergerak di bidang teknologi finansial membuat saya tahu informasi finansial atau keuangan. Selain itu di cermati.com info finansialnya mudah diakses dan lebih berguna bagi setiap orang dengan menggunakan platform teknologi. Dari sini saya banyak tahu jenis-jenis tabungan seperti Tabungan Bisnis, Tabungan Anak, Tabungan Pensiun, Tabungan Pegawai, dan Tabungan Haji.


Untuk bank BRI sendiri memang belum selengkap tabungan lain. BRI Britama menawarkan tabungan bisnis, tabungan anak dengan Britama Junio dan tabungan BRI Haji. Kalau bagi saya yang masih orang biasa, ketiga penawaran di atas lumayan menggiurkan. Saya belum memikirkan tabungan pensiun sih :uhuk.


Contoh Britama Junio. Setoran Pertama Rp 250 ribu. Cover asuransi kecelakaan diri hingga Rp 150 juta. Buku tabungan dan kartu dengan gambar karakter khusus anak-anak dan saya yakin mereka akan suka. Waktu masih anak-anak sudah diajari menabung, coba bayangkan apa keuntungan yang diperoleh saat besar nanti? Bunga tabungannya sampai kepintaran mereka dalam mengelola keuangan.


Mau menabung di mana saja terserah sih. Intinya sebisa mungkin, sedikit apa pun uang yang kita punya, kita sisihkan untuk menabung. Kita tidak pernah tahu kebutuhan ajaib yang tiba-tiba muncul. Kalau kita punya tabungan, kita kan bisa tenang, hehehe.


Oh iya, jangan lupa untuk update info-info terbaru tentang finansial. Walaupun orang desa, tidak ada salahnya kita melek teknologi. Cermati kebutuhan, cermati keuangan, manage betul-betul, dan cermati untuk menabung biar untung.


:hai