Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label 8 Minggu Ngeblog. Show all posts
Showing posts with label 8 Minggu Ngeblog. Show all posts

Liburan (Part 6)


Jadi setelah ketemu Mas Usnan aku ditinggal :hwa . Katanya mau nyariin ojek. Ojek dah dapat aku ditelfon, soal berapa bayarnya aku suruh nego sendiri :hiks . Pengalaman yang dulu-dulu, aku nggak pinter nawar. Kalau kejebak ini bisa tekor. Lihat tas, ambil voucer taksi yang aku punya. Apa pakai taksi aja kali ya?


Sekitar jam satu WITA, Pak Ojek datang. Setelah nego mencapai kesepatan harga akhirnya ngojek ke hotel :uhuk . Turis pribumi amazing kaya aku memang keren :uhuk . Aku yakin pasti sudah 11-12 sama Cinta Laura, udah hujan becek naik ojek :uhuk .


Kemarin waktu browsing di peta, jarak dari terminal ke hotel itu dekat. Cuma aku dodol nggak lihat skalanya :uhuk . Ternyata ngojek memakan waktu sampai satu jam lebih. Pegel? Nggak kok. Pegelan waktu tidur berjam-jam di bus, ciyus deh .


Akhirnya, berkat Pak Ojek yang bernama Wayan itu aku berhasil sampai Hotel Sapta Petala, Jl Kubu Anyar No 27 Kuta Bali . Matur terima kasih sambil minta nomor HP Pak Wayan, siapa tahu ntar butuh :uhuk . Cek in juga aku di Hotel sama Mbak resepsionisnya. Dapat kamar nomor 106 .


Masuk kamar, rebahan, ngelurusin punggung. Ditelfon Bapak, laporan kalau aku sudah sampai hotel. Setelah itu ngisi baterai HP, hidupin TV dan ketiduran sampai sore.


Aku bukan perempuan malam. Kalau di rumah jarang sekali ke luar malam. Hey! Kali ini di Bali, masa sih nggak mau lihat suasana malam? 


Setelah langit terlihat gelap dan sudah bersihin badan, aku keluar kamar. Niatnya mau lihat suasana malam di Kuta itu kaya apa sambil cari makan. Ya udah aku jalan ke luar, lihat sana sini. Woooo ternyata sama aja kaya di Jepara. Malam-malam kendaraan masih lalu lalang. Niatnya mau jalan agak jauh dari hotel, tapi gerimis mengundang. Jadilah habis beli makan langsung kabur ke kamar hotel.


Makan, nonton TV, lihat HP, gluntang-ngluntung di kasur dan tertidur. Ya Allah! Sehari di Bali dan aku gitu-gitu aja. Beneran katrok luar biasa huahahahah :uhuk .

Liburan (Part 5)



Setelah naik bus kembali, aku menuju bangku 24ku. Sekarang perjalanan ke terminal Mengwi. Ke luar pelabuhan aku pikir dekat, ternyata lumanyun jauh banget. Bus melewati hutan-hutan. Banyak pohon di sekeliling jalan. Jadi ingat kalau balik ke tempat kerja yang juga desa terpencil dikelilingi hutan jati :smile . Kembali bobok ria aja daripada manyun bosen lihat jalan :uhuk .


Ternyata sekian jam terlewati sampai pukul sembilan waktu HPku alias jam sepuluh WITA. Kemarin Mbak penjual tiket bilang sekitar jam sepuluh sampai kalau tidak macet. Lha kok jauh banget ternyata. Bali itu yang kelihatannya di peta kecil ternyata luar biasa gedhe. Jepara yang segitu aja kesasar. Nah ini Bali! Bisa hilang beneran aku :hwa .


Dari balik jendela bus aku lihat jalanan Bali. Melewati Tabanan tempat Mbak Ayu Itik Bali berdomisili. Oh iya, aku juga sempetin SMS Mbak Ayu sama Mas Ari ngasih tahu aku sudah sampai di Bali.


Satu persatu penumpang mulai turun. Ada yang turun di Kediri. Eh, kirain Kediri Jawa Timur, ternyata ada juga di Bali :uhuk . Penumpang sampingku yang pendiam banget juga turun. Dia turun sama beberapa orang yang kelihatannya ke Bali untuk merantau bukan jalan-jalan kaya aku :uhuk .


Sekitar jam sebelas WITA Pak kernet ngasih tahu kalau sudah sampai Mengwi. Akunya yang dodol ini nggak turun :uhuk . Kenapa? Aku itu dari Jepara sudah pesan tiket pulang, jadi ceritanya mau sekalian ngambil. Eh lha dalah sampai bagasi :uhuk . Ini statusnya kaya kalau aku naik bus Indonesia Jepara-Surabaya, langsung sampai bagasi.


Turun dari bus, gerimis masih mengundang. Aku tanya ke Pak Supir tentang alamat hotelku. Katanya lumayana jauh. Mungkin nanti bisa dicariin ojek. Aku juga SMS Mas Agen, nanyain tiketku. Akhirnya SMS-an ria sama Masnya. Dia kaget waktu aku bilang ke Bali sendiri dan ini kali pertama huahahaha :uhuk .


Oh iya, Masnya yang bernama Usnan ini baik pakai nelfon segala :uhuk *DigamparIstrinya :etc . Nelfon maksudnya kasian mungkin ya :smile . Sempet juga tanya Mas Ari kalau ke Hotel enakan naik apa. Katanya pakai bus apa gitu, aku lupa . Tapi sama Mas Usnan ini ditawarin buat bantu nyari tuh hotel. 


Habis dari jum’atan Mas Usnan datang ke bagasi bus. Eh bused, wajahnya 11-12 sama Budi Doremi, kemudian nyanyi. Do doakan kuharus pergi, Re relakan aku di sini, Mi misalnya aku kan pulang, Fa fastikan kau tetap menunggu *NyebarRecehan :uhuk . Jadi siapakah yang akan mengantarku ke hotel?

Liburan (Part 4)


Yang namanya tidur sambil duduk aku biasa. Tapi duduk di bus berjam-jam itu luar biasa, mana dinginnya tuh AC. Beberapa kali terbangun saat tidur, tapi berusaha tidur lagi. Sampai Banyuwangi 29 November 2013 berhenti untuk solat subuh. Karena aku nggak solat, aku bobok lagi. Gerimis mengundang, dingin banget.


Bangun tidur tahu-tahu sudah busnya sudah naik kapal feri :omg . Harusnya, saat bus naik kapal, semua penumpang turun dan naik kapal yang bagian atas. Berhubung gerimis mengundang, aku narik selimut nggak turun. Lihat dermaga dari kaca Bus. Ombak laut juga tidak terlalu besar. Ambil makanan, sarapan pagi sambil update status twitter.



Kurang lebih satu jam kapal menyebrangi laut menuju Bali. Akhirnya sekitar jam 7 sampai juga di pelabuhan Jembrana Bali :uhuk . Huaaa~ mimpi apa bisa menghirup udara Bali??? :omg . Bus mulai turun dari kapal feri. Bus berjalan ke luar. Sekeliling pelabuhan penuh patung. Beneran pulau Dewata :uhuk .


Bus berjalan dan harus melewati pemeriksaan penumpang. Pak supir dan kawanannya ngasih tahu bahwa kita -Semua penumpang- mempersiapkan TKP dan turun melewati pemeriksaan.

Injakkan pertama di Bali

Pelabuhan Gili Manuk Jembrana, Bali
Burem karena hujan atau kameranya ya? :uhuk


Sedikit becek karena masih gerimis. Kemarin-kemarin Mas Ari Tunsa bilang Bali jarang hujan. Eh waktu aku datang disambut dengan hujan. Jadi terharu :hwa . Setelah mengambil KTP, turun mengikuti para lelaki. Melewati petugas, dilihat muka cantikku :shy . Jalan lagi ke bus. Ternyata aku yang paling akhir masuk :uhuk . Ish ada bapak-bapak geje bilang gini,


“Anak kecil ke Bali sendiri, emang sudah punya KTP?”


Hello! Aku sudah 21 tahun tahu :jiah :smile .

Liburan (Part 3)



Oke lanjut cerita tentang liburan kemarin ya :smile .


Ketika hampir semua blogger heboh dengan rencana ke BN - Blogger Nusantara, aku sendiri hebring ngurusin persiapan ke Bali . Semua persiapan tiket, voucer, makanan, minuman, obat, buku, baju untuk ke Bali sudah oke.  Ada satu hal penting lain yang harus kulakukan sebelum ke Bali. Apa itu? :smile . 


Aku menghubungi blogger Bali atau yang berdomisi di Bali. Mau kopdar? Ngarepnya gitu :uhuk . Ada Mas Ari Tunsa, Mas Gandi, sama Mbak Ayu Itik Bali. Aku minta nomor HP mereka semua :uhuk . Sebenernya alasan yang paling masuk akal adalah biar aku bisa minta bantuan mereka kalau-kalau aku hilang saat di Bali, huahahah :uhuk . Mengingat masa lalu *Halah :wek waktu main ke rumah Mbak Susi, ambil tiket di terminal yang Jepara sendiri aja kesasar :shy *Peluk Mbak Erry yang juga hobi kesasar *Tos :hai :uhuk .


Oke, mari kita let’s go!


Setelah makan de el el, jam satu siang 28 November 2013 aku diantar Bapak ke terminal. Sampai di sana, anak Bapak dan Bu e ini -aku- ngobrol geje sama Mbak yang jual tiket. Setelah bus datang, aku pamit sama Bapak. Pukul 14.15 WIB, bus berangkat. 





Aku mendapat tempat duduk no 24. Karena nomor 23-24 masih kosong, maka aku milih dulu yang di dekat jendela. Banyak hal yang bisa dilihat dari jendela :uhuk . Oh iya, kemarin aku belum ngasih alasan kenapa milih naik bus :smile . Selain karena lebih murah meskipun perjalanannya sangat lama, aku juga terobsesi untuk naik kapal :uhuk .


Meskipun Jepara itu daerah laut, aku sama sekali belum pernah naik kapal :smile . Dulu pas kecil pernah naik perahu, waktu ikut mancing Kakak juga naik perahu tapi perahunya diikat jadi gak sampai tengah laut :uhuk . Karena Kapooor *eh :uhuk begitu terobsesi dengan kapal sampai-sampai beberapa FF yang aku buat berbau laut dan kapal. Contohnya FF Bloating of Boat yang berubah jadi Mencari Dibah. FF terakhirku untuk MFF Idol Poem Stage juga sengaja milih puisi berjudul Air Laut yang Menerpa Wajah Kita karya Adimas Immanuel *jangan tanya siapa dia, aku juga nggak kenal :uhuk *ditimpukbuku . Kalau sudah bau laut gitu, aku kan jadi terinspirasi nan obsesi :uhuk .


Selama perjalanan aku sengaja jadi Sleeping Beauty. Tujuannya? Biar nggak mabok :mabok . Sampai Kudus, baru deh bangku sampingku terisi dengan sesosok laki-laki :hiks . Bodo amat, tarik selimut tidur lagi :smile .



Setelah sekian waktu, bus mulai penuh. Ternyata hanya aku yang jadi makhluk paling cantik di sana :omg . Jadi sepanjang perjalanan di bus aku cewek sendiri :hwa . Waktu agak sorean, tiba-tiba terbangun dan lihat patung kelinci. Oh my God! Itu si kelinci yang sudah sekian lama pengen aku lihat. Patung kelinci di kota dua kelinci, Pati . Sayang aku telat motret soalnya busnya jalan cepet banget. Kembali tidur deh :smile .


Bangun tidur lagi sekitar jam delapan malam. Waktu itu berhenti di daerah Tuban untuk makan malam dan solat. Dasarnya malas de el el, aku tidak turun untuk makan. Ngecek HP, SMS orang rumah dah sampai di Tuban. Tak lupa internetan juga, cek e-mail. Gila! Ada e-mail dari Host MFF Idol, Mas Harry Irfan. Katanya sih lebih baik di cek ulang FF yang aku kirim mumpung belum DL pengiriman. Tengok kanan kiri, nggak ada warnet. Aku pusing deh ya gara-gara nggak bisa ngedit FFku itu.



Sebelumnya, aku dorong-dorong kopernya bos, eh jadi ghost writers . Beberapa waktu juga aku menghindari yang namanya gendong-gendong tas. Percaya aja aku sama sugesti wekeke :uhuk . Aku sempat buat Prediksi Jitu Top tentang nasibku di MFF Idol.  Sebelum perjalanan ke Bali, mau tidak mau aku gendong tas ke sana, ke mari . Kembali tidur dengan perasaan gundah. Untuk FF yang kukirim itu, lagi-lagi kupanjatkan doa. Tapi tetap saja feelingku kurang bagus :hiks .

Selamat Ulang Tahun Anging Mammiri

Bismillaahirrahmaanirrahiim….

Dari kemarin cerita tentang liburan :smile . Kali ini kelanjutan ceritanya diskip dulu soalnya mau tabur bunga buat Anging Mammiri :hore . Hei! Ada apa pula dengan Anging Mammiri? Kenapa sok penting sampai cerita liburannya tergeser?


Jadi, Anging Mammiri sedang berulang tahun yang ketujuh. Yang punya anak, bisa bayangin kan betapa gejenya usia tujuh tahun. Kalau aku sendiri saat berumur tujuh tahun itu jaman krisis moneter.  Padahal nggak ngerti tuh krisis moneter itu apa.


Anging Mammiri merupakan komunitas blogger Makassar Sulawesi Selatan. Lho Ji, kamu kan orang Jepara Jawa Tengah, kok bisa tahu Anging Mammiri Paccarita?


Yaelah, hari gini dunia maya bisa ngakses ke mana saja tahu :smile . Bahkan ya aku ngefans sama Mbak Maya Kemilau Cahaya Emas yang kebetulan orang Makassar :smile . Jadi intinya sama yang berbau Makassar aku suka :uhuk .


Awal kenal Anging Mammiri itu waktu AM ngadain 8 Minggu Ngeblog. Berkat colekkan Mbak Mugniar, akhirnya aku ikut menjadi salah satu pesertanya :uhuk . Setelah melewati 8 Minggu Ngeblog, amazingnya aku menjadi salah satu pemenang. Intinya ya, Anging Mammiri merupakan pendukung terbesar hingga akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di Pulau Dewata :smile .


Selama ngintip-ngintip di Anging Mammiri, aku seneng banget. Bukan karena menang ya, tapi karena anggota komunitasnya yang baik punya. Aku kan bukan orang Makassar, tapi mereka tetap terbuka, bijak kepada semua blogger yang menjadi peserta 8 MingguNgeblog. Mereka tidak pilih-pilih, pokoknya adil gitu deh.


Selamat ulang tahun buat Anging Mammiri. Semakin berjaya diusia tujuh tahun dan tambah sukses di tahun-tahun berikutnya. Bagiku, seorang blogger biasa yang seadanya, bisa mengenal orang-orang luar pulau, bisa menjadi bagian komunitas ini meskipun tidak terlalu aktif itu luar biasa.


Terima kasih buat Kak Rara atas voucer travelingnya, Daeng Ipul yang juga luar biasa menghadapi penolakan ketika pengumuman 8 MingguNgeblog, dan Kak Made ketua baru AM (Salam kenal :hai ) dan semua anggota AM yang luar biasa.



Tetap semangat berkarya ya AM. Aku toh belum sehebat AM yang bisa bertahan ngeblog sampai tujuh tahun. Ditunggu kegiatan lain seperti 8 Minggu Ngeblog lagi biar tetap semangat mengisi blognya :uhuk . Selamat ulang tahun :hore . Doaku, semoga aku bisa ke Makassar amin *eh :smile .

Lomba Blog 7ThnAM
Credit
Lomba Blog #7ThnAM “Kesan dan pesanku untuk Anging Mammiri”

Liburan (Part 2)



Jadi kelanjutan liburannya gimana? :uhuk . Setelah sampai di rumah, ngobrol geje dulu sama orang rumah :smile . Maklum, sebulan lebih nggak pulang. Waktu itu sih nyempetin beli keperluan buat perjalanan perdanaku ke Bali nanti :uhuk . Beli jajan, beli obat, plastik kresek hitam, pokoknya gitu-gitu deh. Sebelu magrib, ngeksis dulu di jembatan baru sungai di belakang rumah :uhuk .

Credit

Bu e, Mbak Santi, Sinta & Kakak


Malamnya, nyiapin baju, buku de el-el yang bakal dibawa. List pertama novel Maya Maia. Walaupun sudah berulang baca, tetep aja tuh novel aku bawa. Why? Aku hanya berfikir, siapa tahu bisa mampir Surabaya ketemu penulisnya huahahah :uhuk .



Tanggal 28 November 2013 setengah sembilan pagi aku ke terminal buat ambil tiket travel busnya. Astaga gilanya, aku lupa di mana terminal Jepara :hiks :uhuk . Padahal tiap naik bus ke arah rumah, pasti nglewatin. Lha kok bisa-bisanya lupa??? :mabok . Ternyata aku salah masuk gang :uhuk .


Hoya, aku pakai bus malam Surya Bali. Dapat travel ini juga hasil browsing di internet :uhuk . Kalau ada yang minat, browsing aja atau SMS aku. Ntar aku kasih nomor agennya :uhuk .


Sebelum meninggalkan semua aktifitas harian, aku mampir dulu ke warnet buat kirim FF untuk MFF Idol . Pasrah, Lillahi Rabbil 'Alamin deh soal FFku itu. Intinya sih aku sudah berusaha menulis FF itu dengan sekuat hati, fikiran dan tenaga.


Pulang ke rumah deh. Untung ya sepanjang jalan nggak ada operasi SIM :uhuk soalnya aku naik motor sendiri hihih :smile . Sampai di rumah, tinggal nunggu jam keberangkatan. Pukul dua siang WIB, bus berangkat. Paling nggak, sebelum jam dua aku sudah duduk manis di bus :smile .


Hei, kenapa aku susah-susah pakai bus? Jawabannya lanjut di Liburan (Part 3) :uhuk .

Liburan (Part 1)

Kemarin aku sempat ambil cuti untuk liburan :smile . Bagiku, liburan itu artinya bebas dari rutinitas harian. Siapa sih yang nggak suka liburan? Libur telah tiba. Libur telah tiba, hore! :hore Hatiku gembira :hore .


Terlahir dari keluarga biasa yang punya banyak anak membuat keluargaku menjadi hangat *Maksudnya? . Maksudnya begini, liburan dalam artian pergi traveling, jalan-jalan ke luar kota menjadi sesuatu yang langka untuk keluargaku. Kalau sekedar ngumpul di rumah Mbah, ke pantai, ke kali sudah biasa. Tapi kalau ke luar kota, hem... jarang banget .


Dan betapa terharu bercampur amazing waktu dimention temen bahwa aku menjadi salah satu pemenang 8 Minggu Ngeblog . Nggak tanggung menangnya, juara 1 dan bisa memilih untuk mendapat hadiah menginap di hotel dan traveling ke Bali :omg . Rasanya ya seperti mimpi gitu deh .


Kok milih?


Iya. Jadi sebagai juara pertama aku berhak memilih hadiah. Sebelum memilih hadiah utama, aku browsing dulu kira-kira biaya ini itu sampai ke Bali itu berapa. Aku juga nelfon Bapak buat minta pendapat seandainya aku ambil hadiah utama. Setelah bla-bla-bla, akhirnya aku milih hadiah utama. Tentang 8 Minggu Ngeblog memang sesuatu banget deh :smile .


Tanggal 27 November 2013 sore aku pulang. Setelah booking hotel, milih tanggal jalan-jalannya, dan juga nyari travel. Intinya aku nyiapin diri untuk berangkat tanggal 28 November 2013. Liburan horeeeee :smile .

Tentang #8MingguNgeblog

Aku menulis ini bukan untuk pembelaan atas apapun. Sebenarnya tidak penting apa yang kulakukan didunia nyata terkait keikutsertaanku dalam #8MingguNgeblog yang digelar oleh Angingmammiri beberapa bulan yang lalu. Mau aku jungkir balik, dunia tak perlu tahu. Aku bukan seleb. Aku hanya aku gadis dari desa kecil di daerah Jepara. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mungkin aku yang hanya aku bisa melewati #8MingguNgeblog? Apa yang telah kulakukan selama 8 minggu itu?


Ini jawabanku :


Aku tahu #8MingguNgeblog itu sebelum minggu pertama. Aku lupa darimana, kemungkinan dari Mbak Mugniar saat di FB atau di twitter WB. Aku merasa tertantang dengan itu. Apa aku bisa melewati 8 minggu dengan menulis sementara banyak sekali keterbatan dalam hidupku.


Aku bekerja dari pagi sampai malam. Aku sering menuliskan bahwa sudah setahun lebih aku bekerja di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan jati. Akses internet sedikit sulit. Dulu sering kali aku pergi ke warnet malam hari yang lumayan jauh, melewati hutan, kuburan seorang diri. Bukankah dalam dunia maya, hal itu sangat tidak penting untuk diketahui?


Beberapa kali aku bertanya pada panitia bagaimana cara mengikutinya. Apa mungkin aku yang bukan orang Makassar dan sama sekali belum pernah ke Makassar bisa menjadi peserta? Ternyata jawabannya bisa dan syarat-syarat keikutan sebagai peserta kupenuhi.


Aku mencatat semua tanggal deadline setiap minggunya. Dengan modal HP bututku, aku browsing setiap senin pagi untuk mengetahui tema yang diberikan. Ya, aku hanya punya HP butut. Aku tidak punya Android, BB, atau apapun itu.


Tentang hadiah, munafik kalau aku tidak menginginkan hadiah. Aku hanya berfikir, mungkin menyenangkan jika bisa buku Lakon Fragmentarisnya Mbak Mugniar atau pulsa ratusan ribu yang bisa membuatku berongkang ria tanpa memikirkan pulsa internet yang harus kubayar.


Diminggu pertama sampai minggu kelima setiap minggunya aku mengerjakan satu tema dengan satu post.  Aku sama sekali tidak tahu tentang jumlah post yang ternyata bisa menambah poin. Mulai minggu keenam, aku berusaha membuat postingan lebih untuk satu tema. Bukan untuk apa-apa, hanya saja aku mau jadi salah satu juara untuk mendapatkan buku itu.


Sering kali Mbak Noorma bertanya, minggu ini temanya apa? Sudah buat apa belum? Kalau pun aku mau menang sendiri, tentu aku tidak akan memberi tahu tema itu. Tapi aku tidak sejahat itu.


Sampai diminggu ketujuh, aku sama sekali tidak menyentuh komputer dan jelas itu membuatku frustasi. Di minggu itu, dua hari full aku mengikuti seminar training Matematika. Ditambah lagi telfon dari paket ini itu yang juga mengantarkan buku dari Hibah buku yang harus kusumbangkan terkait kemenanganku dalam sebuah kuis.


Akhirnya, sabtu diminggu ketujuh aku bisa pulang karena di pagi hari ada PILGUB JATENG. Aku bisa libur dua hari, minggu dan senin sehingga aku bisa menuliskan poin-poin yang sudah kurancang untuk tema minggu ketujuh.


Aku sampai di rumah pada sabtu sore dan langsung mengecek buku-buku dari Hibah buku. Aku mencatat semua buku yang jumlahnya banyak itu. Ba'da isya', aku langsung pergi ke Jepara Kota untuk membeli bahan review tulisanku. Sekitar jam sembilan malam aku baru pulang dengan kondisi kedinginan karena di Jepara Kota hujan begitu deras.


Sekitar jam setengah sebelas malam aku mulai mengetik semua yang telah kutulis dan bukuku. Aku berhenti di jam setengah tiga pagi karena bagaimanapun aku harus tidur. Orang tuaku sendiri tidak akan rela melihat aku mengetik untuk mengejar sesuatu yang semu.


Pagi hari aku beraktivitas seperti biasa, ngebabu kalau di rumah. Bu e yang benar-benar baik membiarkan aku tidur lagi karena tahu aku tidak tahan begadang. Setengah sepuluh aku mulai beraktivitas lagi dan tentu saja aku pergi ke tempat pemungutan suara.


Mulai  jam satu siang aku mulai mengetik lagi entah yang keberapa. Kenapa jam satu? Aku punya keponakan kecil yang harus kuajak bermain sementara ibunya masak. Akhirnya di sore hari aku menyelesaikan semuanyanya. Sekitar dua belas tulisan. Delapan untuk #8MingguNgeblog dan sisanya untuk review lain.


Ba'da isyak, aku sudah bersiap untuk ke warnet yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Sebelumnya, aku mampir ke rumah Pak Lurah untuk minta janjian bertemu besok hari senin perihal buku hibah itu.


Aku melewatkan dua jam di warnet untuk memposting dan menjadwalkan semua yang kutulis. Jam setengah sepuluh malam aku sampai di rumah dengan kondisi rumah sepi. Aku terpaksa naik jendela rumah yang lebih tinggi dariku untuk masuk rumah yang kupikir ada Bapak Bu e yang tidak mendengar panggilanku.


Ternyata aku keliru, rumah sepi karena semua orang pergi ta'ziyah ke rumah buyutku yang letaknya sekitar 500 meter dari rumah. Aku pun segera bertandang ke sana untuk ikut ta'ziyah. Semua berakhir, pemberangkatan jenazah pada jam 12 malam.


Pagi hari, setelah mengetahui tema apa untuk minggu terakhir membuatku sedikit frustasi lagi. Komunitas ideal, apa itu? Bagaimanapun sulitnya, aku harus segera memenuhi janji yang telah kubuat dengan Pak Lurah.


Aku menuntaskan semua misi tentang hibah buku itu. Ini tentang bagaimana aku ingin membantu desaku untuk mencintai membaca, mencintai buku. Apa tidak ada misi lanjutan? Tentu saja ada. Sampai hari ini aku masih mencari donatur yang mau suka rela membantu desaku.


Aku memang bukan siapa-siapa di desaku. Aku sama sekali tidak mengikuti komunitas apa pun di desa karena kondisiku yang memang tidak  di rumah. Saat di rumah pun aku lebih memilih membantu jualan pop ice kakakku ketimbang nongkrong atau berkumpul dengan anak muda di desaku.  Bukankah aku memang egois? Dan Pak Lurah sebenarnya sama sekali tidak mempermasahkan itu. Siapa juga yang peduli?


Senin ba'da dzuhur aku mengetik lagi semampuku. Badanku yang mulai kaku karena terlalu lelah dan ya, aku masih punya pekerjaan lain, membantu Bu e, misalnya.  Sore hari aku menyelesaikan empat tulisan untuk minggu kedelapan. Aku fikir, ini usaha terakhirku mengikuti tantangan ini. Apapun hasilnya, ini yang telah kukerjakan, tanpa mengurangi atau menambahi apapun.


Jam delapan malam aku kembali pergi ke warnet. Sayangnya, tepat saat itu lampu mati. Aku masih bersikeras berkendara motor sendiri dalam kegelapan untuk mencari warnet yang siapa tahu punya genset sehingga hidup dan aku bisa memposting tulisanku.


Mungkin akan ada pertanyaan kenapa aku sampai seperti itu? Karena pada hari selasa aku kembali bekerja dan tidak tahu apa mungkin masih bisa memposting tulisanku itu. Pada jam sembilan lebih, lampu hidup dan aku memutuskan untuk ke warnet lagi. Semua harus clear tidak boleh ditunda lagi.


Aku berhasil melewati #8MingguNgeblog dengan sukses paling tidak untukku sendiri. Memang tulisan yang kubuat tidak sebanyak peserta lain yang bahkan bisa menulis 44 post. Aku menang melawan diriku sendiri, bukankah itu menyenangkan?


Soal EYD atau pun kualitas tulisan yang kubuat, aku tidak terlalu peduli. Aku bukan lulusan Bahasa karena saat MAN aku memilih IPA meskipun aku suka sekali sastra. Aku juga belum kuliah karena aku bekerja. Tulisan yang kubuat, ya hanya itu. Apa yang kufikir, apa yang datang dari hatiku.


Penolakan, jelas aku sudah sering mengalaminya. Aku bukan orang kaya. Aku juga bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kumau. Tapi, aku ingat Kiaiku pernah berkata, "Usaha tanpa doa itu sombong, berdoa tanpa usaha itu bohong."


Ketika seorang teman bertanya tentang hadiah traveling yang dijanjikan dalam #8MingguNgeblog, aku sama sekali tidak tahu menahu. Aku hanya menulis, "Sugestikan apa yang kamu mau, berjuang dan berusaha keras dan jangan lupa berdoa. Aku yakin, jika kamu sungguh-sungguh, Allah akan mengabulkan."


Inilah delapan minggu yang kulalui. Maaf telah mengecewakan sebagian orang disana. Orang lain, dunia pun bisa menilai, mana yang lebih dibanding yang lain. Dan Dia, tentu saja maha tahu apa yang kita lakukan.

#8MingguNgeblog 8 : Komunitas Fans Club

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Fans club, termasuk komunitaskah? Mungkin iya.

Gimana tidak jadi komunitas wong mereka para anggotanya pasti menyukai sesuatu yang sama, misalnya suka artis. Aku suka beberapa artis, aku juga tahu nama-nama fans clubnya seperti Smashblast penggemar Smash, Afganisme pecinta Afgan Syahreza, Vidies penggemar Vidi Aldiano, BCLicious penggemarnya BCL, dan masih banyak lagi fans club artis yang tidak bisa disebut satu persatu.


Nah, itu aja yang di Indonesia  belum sampai Negara lain. Sekarang yang masih menjamur itu bintang Hallyu Koreanisme hihihi :uhuk . E.L.F alias Everlasting Friendnya SUJU (Super Junior), Hottest penggemar 2PM, ada Sone penggemar SNSD, lalu Big Bang dengan VIPnya , huaaa :hiks mumet :mabok .


Beda Negara, beda personality para fansnya. Kalau di Indonesia sendiri menurutku fans-fans artis ini tidak terlalu gila seperti fans artis di Korea. Di Indonesia lebih sering menjodohkan artis A dengan artis B. tapi kalau di Korea, para fans biasanya menganggap bahwa artis itu milik mereka. Tak heran jika banyak artis yang merasa tidak pede karena pendapat fans-fansnya yang kadang mematikan pamor.


Bagaimana denganku? Ya, aku juga suka artis atau band, boyband, gilrband dan kawanannya. Tapi bagiku, suka ya suka tidak sampai bela-belain beli ini itu segala perlengkapan yang dimiliki artis idola. Aku mah biasa-biasa aja, tidak mau fanatik dengan ini itu.


Apa artinya menera adalah sejenis komunitas yang ideal? 
Kata ideal sendiri menurutku itu subyektif tergantung siapa yang menilai. Ada kalanya fans club ini memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka. Misalnya karena ngefans ustad ini, si ini jadi sering pergi ke pengajian. Bukankah itu sebuah kebaikan?


Bagiku, ngefans ya biarin aja deh. Toh untuk membeli ini itu pakai uang mereka sendiri. Eh tapi yang belum bisa cari duit pasti minta uang sama orang tuanya ya? Wah, kalau berduit sih oke-oke aja, tapi kalau tidak? Resiko sendiri deh.


Siapa pun yang kita idolakan, setidaknya kita tetap memegang prinsip-prinsip yang berlaku. Dimana kita bisa menghargai idola kita. Kita bisa mengambil hal-hal positif yang mereka lakukan bukan malah mendukung tindakan mereka yang sudah keluar jalur.


Sebagai komunitas dan fans club, baiknya untuk mengisi hari-hari kita gunakan untuk kegiatan positif, menggalam amal misalnya. Kita mengundang idola kita untuk ikut berpartisipasi membangun negeri yang lebih baik. Aku percaya, mereka akan mau melakukannya, kecuali yang mata duitan :uhuk .


No body perfec dan setiap sesuatu pasti punya kekurangan. Seidaknya dengan komunitas kita bisa saling berbagi, saling menghargai, saling memahami tentang visi da misi yang sama-sama kita miliki. 


Idola adalah panutan kita. Pilihlah idola yang baik, yang bisa mengajak kita pada kebaikan. Ikutilah komutas yang mengarah pada kegiatan positif. Apa pun bakat atau kesukaan yang kamu miliki, kembangkanlah, jangan ragu, pasti ada yang mendukungmu untuk hal-hal positif.


Setiap komunitas punya caranya sendiri untuk menarik perhatian anggotanya. Setiap komunitas punya cara sendiri untuk mebantu orang lain. Mereka terkadang terlihat ekstrim, tapi jauh dilubuk hati yang paling dalam, mereka sama baiknya dengan kita. 


Komunitas, mereka juga butuh orang lain. Tinggal bagaimana cara mereka membuat para anggotanya nyaman dan merasa inilah komunitasku, ini komunitas pilihanku, ideal menurutku bukan menurut orang lain. Jadi, apa komunitasmu? Fans club apa?

#8MingguNgeblog 8 : Komunitas

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Akhir-akhir ini sering sekali muncul berita tentang komunitas geng motor yang meresahkan masyarakat. Banyak kegiatan yang sebenarnya tidak berguna justru malah membuat orang lain ketakutan. Banyak kegiatan yang menurut mereka mengasyikkan tapi malah membuat keributan di jalanan gara-gara aksi balapan liar mereka. Sebenarnya apa sih yang mereka cari?


Oke, mereka memang bagus karena bisa bergaul dengan orang lain, bisa bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki persamaan hobi atau pun tahta strata sehingga sanggup membentuk sebuah komunitas. Tapi toh kalau komunitasnya justru menuju hal-hal negatif, apa gunanya?


Apa yang mereka inginkan? Ya, aku tahu, sebagai anak muda mereka memang sedang mencari jati diri. Jati diri sebenarnya bisa terbentuk jika kita peka sejak kecil dan menampung apa-apa daya kreatifitas yang kita miliki di tempat yang tepat dengan orang yang tepat.

Kenapa tempat dan orang yang tepat? 

Kita, manusia diciptakan memilik keunggulan dan kekurangan masing-masing. Kita bisa membicarakan suatu hal, hobi misalnya dengan orang yang memiliki minat yang sama. Dengan begitu, kita bisa mendapat nasihat atau bimbingan mana yang tepat karena mereka tahu, dampak positif maupun negatif dari apa yang akan kita lakukan. 


Saat tepat, kenapa butuh waktu yang tepat? Ya, ada kalanya hobi memang harus diasah dari kecil supaya bisa terlatih dengan baik saat dewasa nanti. Dengan waktu yang tepat untuk melatih hobi tanpa memforsirkan diri, insya Allah semua akan berjalan dengan baik.


Bagiku, komunitas yang baik adalah komunitas yang bisa membawa anggotanya menuju hal-hal positif. Sebut saja komunitas pecinta lingkungan dimana para anggotanya diajak untuk mencintai lingkungan hidup. Misalnya saja dengan mengadakan kegiatan penanaman tanaman atau pohon, mendaurulang sampah.


Semua yang mereka lakukan bisa bermanfaat bukan hanya untuk masyarakat tapi untuk bumi kita. Dengan kegitan penghijauan atau go green, lapisan ozon yang berlubang bisa terselimuti lagi. Bukankah itu sangat menyenangkan?


Aku tak habis pikir, kenapa masih ada komunitas tidak jelas tapi justru di gandrungi. Ada komunitas underground yang katanya suka berpakaian hitam. Entah kegiatan apa yang mereka lakukan, apa bisa bermanfaat untuk orang lain? Paling semuanya hanya menyenangkan anggotanya.


Parahnya, para komunitas underground atau komunitas geng motor ini mereka memiliki solidaritas yang kuat. Jadi, jika ada anggotanya yang bermasalah dengan satu orang atau komunitas lain, maka semua anggotanya akan mendukung habis-habisan tanpa peduli mereka salah atau benar. 


Bagaimana jika posisinya mereka yang salah tapi tetap saja melakukan tawuran atau peperangan? Ujung-ujungnya masyarakat sipil yang menjadi korban. Apa mereka juga tidak berfikir jika peperangan yang mereka lakukan itu membahayakan diri mereka dan orang lain? Akan banyak pertumpahan darah gara-gara hal sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik-baik.


Ah, komunitas. Sebagai blogger dan masyarakat yang baik, ada baiknya jika kita membantu memberi penyuluhan untuk mereka. Mengarahkan mereka untuk bergabung dengan komunitas yang berdampak positif yang bisa berguna untuk orang lain, masyarakat, negara atau bahkan bumi.


Kita bisa memberikan sample-sample dari artikel-artikel tentang kegiatan yang mereka lakukan. Bagaimana cara pemanfaatannya hingga mengarahkan mereka untuk menjadi seseorang yang bisa dibanggakan.


Jangan pernah berhenti untuk mengajak orang lain menuju kebaikan. Aku yakin, menjadi sesuatu yang baik itu tidak pernah merugikan tapi justru akan mendatangkan keberkahan yang berlimpah. Jadi, bagaimana dengan komunitasmu?

#8MingguNgeblog 8 : Komunitas Teater

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Aku suka sastra, aku suka nyanyi dan terasa aneh karena dari orang tuaku bukanlah orang yang berbau seniman atau pecinta seni. Coba lihat Kevin Aprilio yang ayahnnya Adi MS dan ibunya Memes yang suka dunia musik. Semuanya menurun pada anaknya. Lha aku dari mana coba?


Masuk MAN, aku tertarik untuk ikut ekskul teater, namanya Teater Nandur. Pertama memang sedikit aneh karena pendapat beberapa gelintir orang yang mengatakan anak teater itu rada kurang genap. I don’t care, aku belum mencobanya baru memberikan penilaiannya.


Setelah bergabung dengan Teater, ternyata sangat-sangat mengasyikkan. Disini aku bisa menjadi apa yang aku mau. Ya, aku bisa memerankan apa saja yang sebenarnya bukan aku. Ya, aku menjadi aktris untuk diriku sendiri.


Dari teater juga aku belajar bahwa sebenarnya aku lebih cocok untuk menjadi pemain belakang yang ingin mensukseskan pertunjukkan. Apa aku melakukannya? Tentu saja iya. Aku suka posisi ini, aku menikmatinya.


Harapan pun tinggal harapan. Setelah lulus sekolah, aku belum lagi ikut komunitas seni apapun. Harapannya, aku ingin sekali ikut komunitas teater. Dari komunitas ini, aku berharap bisa terus belajar seni teatrikal di dalamnya.


Komunitas Teater, mungkin pertemuannya nanti ngga setiap hari seperti sekolah, paling ngga seminggu sekali bolehlah. Di komunitas teater ini kita bisa belajar banyak tentang dunia akting. Kita bisa berbagi tentang bagaimana akting yang baik, apa saja yang perlu kita pelajari misalnya mimik muka, teknik vokal serta pengambilan nafas yang baik sehingga menghasilkan suara yang keras tapi ngga menyiksa pita suara.


Setelah kita belajar banyak hal dikominitas teater ini, mungkin kita akan mengadakan pertunjukkan untuk amal bagi mereka yang membutuhkan. Kita bisa mengajukan undangan atau bantuan kepada artis-artis yang lebih dahulu bergelut dengan dunia teater seperti Butet Kartarajasa, Slamet Raharjo, Sujiwo Tejo, Lula Amaria, Happy Salma dan masih banyak lagi.  


Andai saja di Jepara ada ya, aku akan mengikutinya jika aku ngga sibuk. Hey, apa mungkin di Jepara sudah ada tapi akunya aja yang ngga tahu? Entahlah, may be yes may be no.


Teater, kadang memang dianggap ngga terlalu wah dibanding seni lain. Tapi aku sendiri merasakan betapa ngga gampangnya berakting dalam teater. Akting di teater ngga kaya akting pemain sinetron yang dikit-dikit cut, lalu baca naskah lagi. Di teater kita harus full akting, menjiwai semua yang kita perankan. Ngga ada yang namanya cut lalu tiba-tiba bilang lupa naskah. Nothing. Cobalah bermain teater dan kamu akan merasakan sensasinya.


No body perfec begitu juga komunitas. Harapannya, dalam komunitas teater, orangnya ngga hanya pintar akting untuk membohongi masyarakat, tapi untuk memperjuangkan mereka yang butuh bantuan. Lewat gerak dan akting mereka menyuarakan sosial yang ada di masyarakat.


Bukankah di bumi ini kita hidup di panggung sandiwara? Kita berakting sesuai skenario yang digariskan oleh-Nya. Intinya, kita di dunia ini berusaha menampilkan sebuah panggung atraksi terbaik dalam hidup kita, menutup cela yang jelek untuk dipertanggungjawabkan nanti di akhirat.


Masihkah kalian berakting untuk membohongi diri sendiri? Yuk mari kita bersosialisasi dengan orang lain, belajar berbagi dengan manusia lain. Kita makhluk sosial, kita butuh hidup dengan orang lain. Kita butuh yang namanya komunitas untuk menyambungkan kegemaran kita dan memberikan wadah kreatifitas dalam diri kita. Apa pun aktivitasmu dan bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan minat kalian tapi tetap mengedepankan hal-hal positif. Bagaimana dengan komunitasmu?

#8MingguNgeblog 8 : Monday Flashfiction

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Komunitas, apa sih komunitas itu? Menurutku, komunitas itu kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan, misalnya berasal dari daerah yang sama, memiliki hobi yang sama, punya makanan favorit yang sama, pokoknya yang serba sama deh.


Kali ini aku mau mengenalkan Monday Flashfiction sebuah grup di Facebook. Nah lho, ini kan bahas komunitas, tapi kenapa jadi grup ya? Bagiku, Monday Flashfiction atau MFF itu tergolong komunitas. Kenapa Komunitas? Karena di dalam grup ini memiliki kesamaan visi dan misi tentang dunia sastra terutama flashfiction.


Flashfiction, apa itu flashfiction? Flashfiksi adalah cerita kilat, singkat, padat maksimal 500 kata tetap mengedepankan masalah yang ada tapi memiliki ending yang nyentil, melintir dari bayangan pembaca.


Awal aku kenal flashfiction itu saat aku berburu tentang lomba atau giveaway. Nah kebetulan di facebook aku nemu giveaway yang disana minta untuk nulis flashfiction. Nah lho? Aku sama sekali ngga tahu tentang flashfiction.


Kalau biasanya aku ikut giveaway cuma nulis surat, puisi atau cerita pengalaman, ini aku malah tertantang buat nulis fiksi model flash. Akhirnya aku langsung berburu dan cari tahu apa itu flashfiction. Aku mencoba belajar sesuatu yang baru yang ngga pernah kupelajari di sekolah.


Dari sini aku belajar tentang membuat fiksi kilat yang berakhir cetar membahana badai. Jujur ini bukan hal mudah, makanya aku sampai jatuh bangun bingung gimana caranya buat ending yang jleb. Beberapa kali setelah itu, aku mencoba lagi untuk ikut lomba yang berbau flashfiction.


Dulu sempat ada 15 hari buat FF, tapi aku ngga ikut. Aku masih bingung dan kurang pede mengingat waktu on lineku yang bertubrukan dengan waktu pemberian tema. Yang ku kenal pesertanya itu kebanyakan pemilik wordpress. Disana ada Mbak Orin, Mbak Neeque, Mbak Amela. Itu peserta yang ku ingat, tapi toh sebenarnya banyak juga yang minat kaya Mbak Denok Habibi.


Setelah itu, ada juga giveaway dari Mbak Inge yang mengajukan tiga judul untuk membuat flashfiksi. Dari situ, aku kenal banyak peserta seperti Kakaakin, Ari Tunsa, Puteri Amirilis. Flash fiksi yang mereka buat cukup cetar membahana dan menang lho :uhuk .


Dari situ semua, aku belajar tentang flashfiction. Semakin lama, kalau ada lomba atau giveaway flash fiksi aku mencoba untuk ikut. Seperti saat louncing Berani Cerita atau event postcardfiction valentine dari Kampung Fiksi.


Ketika nyari judul di Berani Cerita, aku menemukan Prompt. Apa itu prompt? Aku sendiri ngga tahu. Langsung saja aku menuju TKP tempatnya Mbak Red Carra. Kebetulan aku baru saja mengenalnya diakhir 2012 lewat twitter. Sempat mentionan sama Mbak Carra untuk join ke grup FB Monday Flashfiction. Akhirnya aku diterima dan bergabung di dalamnya.


Di grup yang lain, ngga ada model prompt-prompt man macam ini. Jujur, saat diterima di grup ini aku merasa tersanjung dan merasa kecil. Dari sini aku mengenal banyak orang yang sama-sama menyukai flashfiction dan mau belajar di dalamnya. Tak peduli laki-laki perempuan, tua muda semua bisa belajar disini.


Setiap senin, kita selalu disuguhi satu tema untuk belajar membuat flashfiction. Di hari rabu, kita akan mengadakan games fiksi mini. Lalu jum’at kita akan belajar tentang kebahasaan dimana kita akan disodori pengetahuan bahasa sesuai EYD.


Monday Fiction, sebuah komunitas yang komplit, menurutku. Selain hal-hal yang kusebutkan diatas, beberapa kali juga MFF ngadain kuis untuk semua anggota yang mau ikut. Adakalanya juga kita bersharing ria berbagi ide atau apa pun pandangan kita tentang dunia fiksi. 


Di MFF sendiri toh ngga melulu anggotanya berkewajiban untuk ikut prompt. Adminnya sendiri memberikan kebebasan untuk ikut atau ngga. Selain prompt tiap minggu, MFF juga bekerja sama dengan Berani Cerita dan Lampu Bohlam. Aih, disini kita ngga akan bosen deh. Apa lagi kalu emak-emak sudah kumpul, pasti ada aja sesuatu yang dibahas. Dari MFF, aku tahu bahwa ternyata aku bisa nulis fiksi. Fiksi yang ku buat pun semakin terarah ke arah mana genrenya. Thankyou so much.


Sesuatu itu memang ngga pernah ada yang sempurna. Tapi paling ngga, di MFF telah menjanjikan sebuah komunitas pecinta FF yang hangat dan berkeluarga. Terimakasih buat semua anggota, mak admin yang keren-keren. I love you full sama kalian. Terimakasih karena mau menerimaku untuk menjadi bagian dari keluarga besar MFF. Maaf karena sering absen sharing. Jujur I’m falling in love whit you.