Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts

Tertangkap Kamera Google

Bismillaahirrahmaanirrahiim.... 

Siapa yang kangen jalan-jalan? Mau ke luar rumah? Ke mana enaknya?! 

Halo! Tak terasa kita sudah terlalu lama berada di rumah karena pandemi. Eh bukan kita ding, tapi saya, hahaha. Sebenarnya sesekali saya masih keluar untuk belanja bulanan, ATM, atau pasar. Pokoknya yang penting saja dan tak lupa tetap patuhi protokol kesehatan yang ada.

Cerita Saat Pertama Kali ke Jogja

Bismillaahirrahmaanirrahiim.....

Jogja memang selalu istimewa. Mau berapa kali pun ke sana, selalu ada cerita

Bicara Jogja memang enggak ada habisnya. Saya sudah beberapa kali ke sana, tapi tetap mau balik lagi dan lagi meski pernah Gelandang Semalam di Jogja juga enggak masalah. Bisa tinggal di sana? Boleh dicoba, hahaha.

Idul Adha Tahun Ini, Saya Tidak Pulang

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Idul Adha Tahun Ini, Saya Tidak Pulang. Seumur-umur, setiap perayaan hari besar saya selalu ada di rumah. Sengaja meliburkan diri walaupun nanti di rumah tidak ada acara apa-apa. Paling parah mungkin H-2 lebaran baru menginjakkan kaki di rumah.

Lalu kenapa saya tidak di rumah?

Ketika Anak Kampung Pergi ke Kota

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Siapa yang anak kampung? Ya pasti saya dong!!!

Minggu 29 November 2015 saya pergi ke Semarang sendirian. Semarang bagi saya ya kota besar. Kan lebih gedhe dari Jepara, hehehe. Sebenarnya pergi ke Semarang ini bukan pertama kalinya. Terminal Terboyo mah lewat. Ya memang saya berhenti disitu sih.

Pertama kali ke Semarang itu sekitar tahun 2006. Waktu itu bela-belain bolos hanya untuk jadi suporter adik kelas yang lomba. Acaranya di Gedung Haji Semarang. Saya dan beberapa teman yang lain akhirnya cuma ngerumpi sambil nikmatin hari bolos. Harusnya kami yang ikut lomba. Ternyata, kelas IX nggak boleh dan pemberitahuannya H-1 lomba. Gila nggak sih? Kasian adik-adik yang terpaksa ikut lomba dengan persiapan setengah hari doang.

Empat tahun kemudian, Februari 2010 saya dan dua orang teman pergi ke Semarang. Mereka nganterin saya buat tes masuk Universitas. Walau akhirnya saya nggak lulus tes, tapi ya lumayan jalan-jalan. Mana waktu ke lokasi dianterin cowok ganteng lagi, hihihi. Tapi, di foto ternyata dia nggak ganteng-ganteng amat #Walah. Tapi, makasih buat Alfin, Pato, Saudara-saudara Alfin yang sudah baik mau nampung saya waktu itu.

Satu dua tahun lalu saya kembali ke Semarang. Ceritanya saya mau interview. Saya buta arah, tak punya GPS, modal mulut untuk bertanya. Akhirnya saya sampai di tempat tujuan. Lumayan jauh bok! Waktu itu saya bisa diterima kerja kalau mau bayar ratusan ribu. Sayanya yang kelewat pelit, akhirnya nolak.

Nah yang terakhir ke Semarang ya kemarin itu. Mau ikutan Kampus Fiksi dan liat pameran buku di Gedung Wanita Semarang. Jam tujuh berangkat, jam sembilan sampai. Dan untuk pertama kalinya saya naik Trans Semarang, Saudara-saudara! Kondektur sama supirnya sih ganteng #Eh, tapi Mbak yang jual tiket kurang ramah. Ngomongnya cepet lagi! Kaya sales yang lagi promosi, peserta dilarang interupsi.



Mungkin saya terlalu excited sampai nongkrong lama-lama di koridor entah berapa. Yang jelas saya telat lima belas menit di acara Kampus Fiksi. Untung ditungguin di luar sama Mbak Susindra, Mas Catur dan Mas Saiful. Kami sama-sama peserta dari Jepara, tapi jalannya beda-beda. Acara Kampus Fiksi cukup meriah, menurut saya. Postingan Kampus Fiksi nanti ya, hehehe. Ini kan lagi kesenengan bisa liat kota. Pukul satu siang acara berakhir dan kami akhirnya makan siang. Setelah makan siang, jeng-jeng-jeng!!!

Perhatikan foto di bawah ini. Namanya orang kampung, selalu ingin tahu. Lokasi foto di samping Gedung Wanita. Kira-kira, saya lagi ngintip apa sih? Apa yang sebenarnya saya cari?



Saya akan pilih dua orang untuk mendapatkan pulsa masing-masing sepuluh ribu rupiah.

Jawabannya suka-suka kalian saja. Tapi yang saya pilih adalah jawaban yang mendekati fakta yang terjadi sesungguhnya dan jawaban yang paling gokil versi saya. Jangan lupa tinggalin akun yang bisa dihubungi, misal twitter, email atau FB. Siapa saja silakan jawab kecuali Mbak Susindra. Kenapa? Lha beliau kan pelaku utama yang menangkap basah kelakuan absurd saya. Batas waktunya sampai hari Jum’at, 11 Desember 2015.

Saya tunggu jawabannya ya!!!