Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Ngeblog. Show all posts
Showing posts with label Ngeblog. Show all posts

Energy Of Ngeblog

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Sudah berapa lama kalian ngeblog? Setahun, dua tahun? Berapa?

Kalau dilihat dari tahun, ternyata ya saya sudah cukup lama punya blog ini. Rasanya baru kemarin buat lalu dianggurin. Eh lah kok sudah bertahun-tahun ternyata. Kalau mau jujur, ilmu saya benar-benar belum ada apa-apanya.

Deadliner Menang Lomba, Beruntungkah?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Menutup Desember 2015, saya dapat kabar bahwa saya menang sebuah giveaway. Seneng? Banget!!! Niatnya cuma rame-ramein aja, soalnya pakainya foto. Saya sendiri kan nggak terlalu pede kalau liatin foto. Akhirnya saya nulis Melihat Dunia untuk GAnya di hari terakhir lomba. Dan kemenangan berujung pada hadiah Jilbab Syar'i, Cadar, Tumbless manset, dan juga komik. Thanks berat buat Mbak Ninda yang sudah menangin dan Mbak Susi yang sudah mau jepret saya.

#Mini Kuis: Aloha 2016!!!

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Apa kabar semua? Duh senengnya yang bisa libur panjang! Walaupun tanggal 31 sampai jam sembilan malam saya tetap kerja, ya disyukuri aja. Di luar sana banyak kan sarjana yang belum dapat kerja? Saya yang cuma lulusan SMA, bisa kerja sudah alhamdulillah.
Saya baru beres-beres blog dan lain-lain. Duileh ternyata banyak spam di sana-sini. Ya wis sekalian dimusnakan biar blognya makin kece.

Paket oh Paket

Bismillaanirrahmaanirrahiim....
Kamu Blogger? Mau dapat hadiah? Pengen? Malah sering dapat? Atau malah tukang bagi hadiah?
Alhamdulillah semenjak serius ngeblog di tahun 2011, saya bisa dapat hadiah. Satu hadiah satu bulan, ya lumayan. Namanya juga gratisan. Saya mah suka banget!!! Kalau lagi hiatus ngeblog, ya nggak usah ngarep dapat hadiah. Apalagi kalau yang nggak berani coba ikutan kuis. Di postingan Ketika AnakKampung Pergi ke Kota saja yang dapat pulsa adalah komentar terpilih. Nggak bakal ada yang ngasih hadiah secara cuma-cuma.
Ngeblog, mainnya serba online dan ketika dapat hadiah seringnya akan dikirim dengan paket. Pertama kali dapat paket buku filsafat, saya jingkrak-jingkrak kesenengan. Anak kampung dapat kado kan sesuatu banget!!! Setelah sering dapat paketan, sayanya jadi normal, nggak kaget lagi, hihihi.

Sumber: gambargratisdotcom
Ngomongin paketan, ini pasti ada yang nganter. Menurut Mbah saya yang sering nerima paketan, kurir yang nganter itu cowok. Kenapa si Mbah yang nerima? Lha yang sering di rumah kan beliau, jadi seadanya aja lah. Mbah sering cerita kalau yang nganter itu si A, si B, ah yang ganteng, yang tubuhnya kecil, macem-macem deh. Kata Mbah juga ada yang sampai kesengsem rambutan di belakang rumah dan akhirnya minta.
Sebelum sampai di rumah, kadang si Masnya nelfon saya. Minta petunjuk arah atau ciri-ciri daerah dekat rumah. Saya obrolin aja, syukur-syukur ada yang nyantol, penasaran sama saya lalu apel malam minggu #Eh, hehehe. Saya seneng akhirnya mereka menemukan rumah saya, hihi. Ya maksudnya paketan saya kan selamat sampai tujuan.
Dari semua kesenangan itu ada juga hal yang gemesin dari Mas kurir ini. Saya pernah kena semprot! Katanya saya ngerjain dia. Hadeh! Buat apa ngerjain kurir yang nggak dikenal? Dia memang bukan kurir yang biasa nganter sih. Katanya dari luar Jepara. Daripada nyari ribut, sayanya minta maaf aja biar beres. Dih bener-bener deh!
Gara-gara belanja Harbolnas kemarin, saya nyaris kena kasus yang sama. Waktu itu yang ngurus paket, nelfon dan minta saya untuk mengambil paketan tersebut. Katanya nggak tahu rumah saya, takut nyasar. Hello! Masa kurir takut nyasar???!!!
Saya sih mau saja ngambil kalau waktu diantar ke rumah tapi nggak ada yang nerima jadi paket balik ke kantor. Tapi ini, belum juga berjuang nyari alamat kok ya putus asa? Saya nggak mungkin banget lah nulis alamat palsu.
Setiap pekerjaan pasti ada yang namanya risiko. Ketika kita memilih bekerja tapi banyak di jalan, kita harus tahu medannya. Okelah kalau secara nyata kita belum pernah melihat karena kunjungan perdana, tapi kita hidup di jaman yang serba canggih. Ada peta online, GPS, atau google earth. Kalaupun kita tak punya itu semua, kita masih punya mulut untuk bertanya. Bukankah malu bertanya sesat di jalan?
Saya sangat mengapresiasi untuk orang-orang yang berani mengambil risiko. Walaupun hanya kurir, mereka sangat berjasa terhadap keselamatan paketan milik kita. Terima kasih buat Mas kurir yang berhasil sampai ke rumah dan membawa hadiah saya dengan baik. Dan untuk kurir yang pernah memarahi saya, semoga Allah mengingatkan dia. Ketika kita bekerja untuk melayani orang lain, hargailah mereka. Saat menghargai orang lain itu artinya kita mengahargai diri sendiri. Selamat menerima hadiah!!!

Happy Blogging!!!

Jendela Rumah Jiah Pindah Alamat

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Judulnya kok nggak banget ya? Ho iya, kepanjangan, hehehe. Pernah lihat Jendela Rumah Jiah yang lama? Susah komen? Template pasaran? Itu dulu. Sekarang mah cantik, kaya yang punya, hehehe.
Jadi, blog buku saya sekarang pindah ke blogspot. Dulu di Mywapblog dan yang di sana sudah saya non aktifkan. Kenapa pindah? Alasannya supaya yang mau komen gampang dan saya sendiri tidak keteteran kalau mau blog walking. Saya baru sadar, punya blog banyak, beda tempat pembuatan itu makan hati. Lari ke blogspot lah, Wordpress, Mywapblog, cantik guling-guling. Sekarang mah enak. Walaupun ngereview masih jarang, tapi kan dikenal orang, ehehe.

Dari kecil, saya memang sudah suka buku. Punya buku sendiri? Nggak juga. Bapak nggak pernah beliin buku cerita. Seringnya dulu pinjam di Perpustakaan sekolah. Jujur, paling suka buku cerita daripada buku pelajaran. Pinjam pun kalau betulan kepepet karena ada tugas, hahahay.
Waktu MTsN, saya mulai rajin ke Perpus itu kelas VIII. Secara letaknya di depan kelas. Bacanya? Tetep buku cerita. Waktu itu yang paling banyak sastra lama, model Siti Nurbaya, seangkatan HAMKA gitu deh. Novel terbaru? Nggak ada!!! Itu novel sastra saja kalau kovernya masih bagus, baru, disimpan di Multimedia. Padahal, nongkrong di Multimedia itu harom. Kita hanya bisa ke sana kalau pelajaran. Alhamdulillah selama MTsN, saya berhasil menghabiskan beberapa kartu perpus dan dikenal penjaga perpus. Bangga? Tidak!!! Wong sayanya lupa buku apa yang pernah dibaca.
Masuk MAN, saya masih doyan nongkrong di perpus. Bacanya? Waktu itu agak meningkat. Saya sudah mau baca nonfiksi, buku motivasi gitu. Baca ceritanya? Tetep masih jadi prioritas, haha. Kalau lagi bosan dengerin pelajaran, ya diem-diem baca novel yang ditaruh di laci. Ketahuan? Alhamdulillah sekarang ini baru saya bongkar #SungkemPakBuGuru. Walaupun perpustakaan lumayan jauh dari kelas, saya rela jalan ke sana. Enaknya kalau telat masuk, nggak dapat omelan karena di tangan ada buku pinjaman. Selama di MAN ini, dua kali penghargaan diadakan, dua kali juga saya menyabet sebagai salah satu peminjam terbanyak. Hapat hadiah? Ho oh, buku juga.
Setelah lulus, saya kerja. Karena punya buku cuma 1-2 biji, sayanya jarang sekali baca. Sampai akhirnya saya ngeblog, ikutan GA dan dapat hadiah buku. Seneng? Banget!!! Waktu itu tahun 2011. Pertama kali ikut GA, kenal orang, pertama kali nerima paketan, hahaha. Yang ngasih namanya Mas Amri, blognya Man and The Moon. Sayang beliaunya hiatus lamaaaa.
Gara-gara ngeblog inilah buku saya jadi banyak. Hasil mengais dari GA tentunya. Bukunya macem-macem. Novel, fiksi, nonfiksi, cerita anak, motivasi, komik, banyak lah jenisnya. Mau nggak mau saya jadi tergerak untuk membaca lagi. Sayangnya, sampai hari ini belum kelar-kelar habisin semua buku. Gilanya, kalau ada pameran buku, diskonan, saya kepincut, beli satu dua biji. Untuk e-book, kadang saya baca juga. Tapi porsinya sangat sedikit. Saya lebih nyaman baca buku di tangan sih. Natap layar untuk baca itu kadang cape.
Dulu waktu saya masih suka ke perpus daerah, saya juga pinjam buku di sana. Kadang suka kalap mau pinjam banyak. Sayang, pinjaman dibatasi 2 picis untuk dua minggu. Sekarang karena kerja, saya tidak bisa ke sana. Padahal kartu anggotanya baru diperbarui beberapa bulan yang lalu.
Ji, ngapain kamu koar-koar di sini? Kenapa nggak langsung di Jendela Rumah Jiah?
Jendela Rumah Jiah tuh khusus bahas buku. Kalau curhat kaya gini, bisa kena semprit saya. Tuuu di pojokan blog saya anggota apa, BBI!!! #Gaya. Jadi, kalau mau tahu buku apa saja yang saya baca, silakan tengok ke sana. Syukur-syukur ninggalin komentar. Kalau mau, follow blognya, hihihi.
Baca buku itu habisin waktu. Nggak ada kerjaan yang lain, Ji?
Baca emang habisin banyak waktu sih. Halah! Situ baca status facebook, twitter, kan juga habisin waktu. Lha kok tiap saat masih dilakuin? Manfaatnya apa coba?
Kalau saya baca dan review karena nambah pengetahuan. Wujud terima kasih karena dikasih buku sama orang. Pengingat karya orang. Dan yang terakhir untuk catatan pribadi saat saya punya perpustakaan nanti.
Waktu dulu saya nulis Jendela Rumah Jiah lama, saya bilang ingin punya perpustakaan pribadi. Dan di tulisan ini, Jendela Rumah Jiah PindahAlamat, saya ingin punya Taman Baca, bukan untuk saya, tapi untuk orang lain. Mau tahu latar belakang dari cita-cita saya punya Taman Baca? Tunggu di post saya selanjutnya.

Sampai jumpa!!!


SanWa Comeback Giveaway

Pekerjaan Baru

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Awal yang baru di hari baru dan tempat baru. Sebulan lebih saya merasakan itu. Ya meski bukan kota baru, tapi suasana hati saya mendadak baru. Saya punya pekerjaan baru setelah beberapa waktu menganggur. Sebenarnya sih saya nggak nganggur-nganggur amat. Side job saya dari jaman bahula masih saya kerjakan, jualan es dan sosis goreng. Saya sih fine-fine saja waktu teman saya pada lihat saya jualan. Toh apa yang saya kerjakan halal dan enak. Soalnya saya suka blander sama gorengin dagangan saya, hahahha.

Saya tahu pekerjaan baru ini nggak ada elit-elitnya sama sekali dibanding pekerjaan yang lama. Gajinya pun lebih sedikit dibanding pekerjaan yang baru saja saya tinggalkan. Tapi saya senang, saya merasa hidup dan merasa semakin seksi, hihihi. Sekarang ini saya hanya penjaga Counter HP. Ya itulah pekerjaan baru saya.

Kenapa saya senang dan lebih hidup?

Karena jaraknya lebih dekat. Saya tinggal di RT 10 sementara Counter berada di RT 11 di desa saya. Selain itu, santainya lebih banyak dibanding kerjanya. Ini sih modus karena saya pemalas, hihih. Saya bisa melakukan banyak hal saat santai seperti nonton TV apalagi Cinta di Musim Cerry, main game, ngeblog, baca, momongin anaknya si bos atau momongin ponakan yang kebetulan nyusul. Gimana nggak hidup kalau hampir setiap hari selalu main sama anak-anak? Pasti heboh kalau mereka bertengkar terus nangis. Asik deh!!



Walaupun akhirnya saya pulang malam, tapi orangtua lihat saya di mana dan tidak was-was ketika saya pulang. Beda di pekerjaan yang lalu di mana saya setiap hari pulang malam dengan jarak tempuh yang lumayan jauh. Apalagi waktu itu musim begal. Meski saya pengalaman bekerja di desa tengah hutan, yang namanya orangtua selalu saja khawatir bagaimana keadaan anaknya. Apalagi saya perempuan. Kalau begini, beban pikiran orangtua kan berkurang.

Dan kenapa saya semakin seksi?

Karena saya senang dan kesenangan itu membuat saya bahagia. Setiap saat dibolehin nyemil bahkan Ibu Bos sengaja nyedianin toples makanan, hahaha. Kadang sih saya bawa dari rumah juga, hihihi. Hampir setiap malam ketika sampai di rumah saya makan. Bobot saya bertambah dan saya tak ingin diet. Saya menikmati setiap saya bisa makan walau hanya dengan sambal. Toh setiap hari ketika ke Counter saya naik sepeda sebagai ganti olahraga. Saya merasa sehat walau tubuh saya semakin berat dan tentunya seksi, hihihi. Yang paling penting, sayanya tidak sakit-sakitan.

Memang dibalik kesenangan ini ada tidak enaknya juga. Saya tidak bisa lagi ikut AMJ dan berkunjung ke Perpustakaan Daerah. Tidak ada liburan panjang tentunya. Itu saja yang membuat saya kangen setengah hidup.

Menjadi penjaga Counter seperti awal baru dari harapan dan mimpi-mimpi saya. Saya bisa bantu banyak orang dengan mengatur HP, internet atau lainnya. Saya bisa serius ngeblog tentunya. Yang paling enak sih kalau beli kuota, HP, dan lainnya untuk diri sendiri bisa dapat harga miring hehehe. Oh iya, karena ini saya juga tidak lagi kudet tentang HP dan Gadget. Lumayan tambah info walaupun belum punya sendiri.

Saya tidak peduli apa kata orang tentang pekerjaan saya. Yang penting saya bahagia dan orangtua serta keluarga yang lihat ikut bahagia. Uangnya sedikit? Tak apa yang penting berkah. Kalau bisa sih banyak dan berkah, rajin ibadah dan sedekah. Kalau kamu bagaimana?

Blogpost ini diikutsertakan dalam Giveaway #AwalYangBaru Kakiradotmydotid

Membuat Postingan Lewat HP

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Beberapa waktu lalu saya ikut GA tentang cerita di balik postingan blog. Saya bilang bahwa dalam kondisi normal saya akan post lewat HP. Iya HP bukan Handphone pintar. 

Alasannya?

Yaelah pakai ditanya. Ya karena belum kuat beli HP Pintarlah! Ahahay.

Saya punya 3 blog yang sering update dengan alamat yang berbeda. Blogspot, Wordpress dan Mywapblog. Yang paling mudah jelas Mywapblog karena memang blog khusus HP. Kalau Wordpress, saya biasanya pakai situs mobile dan postingnya juga lumayan mudah. Untuk Blogspot, saya ini yang agak bekerja keras. Begini langkah-langkah ketika saya akan ngepost di Blogspot:

1. Pahami minimal kode HTML dasar
HTML dasar antara lain, enter (<br />), Kode Gambar (<img src="url"/>), Kode Link (<a href="url">Kata yang diinginkan</a>), Gambar berlink  (<a href="url sumber gambar"><img src="url gambar"/></a>).

2. Masuk ke blog this
Setelah kita ngetik di sini, kita bisa langsung terbitkan. Tapi kalau mau dipoles dulu, ya kita simpan dulu di draft.

Kalau kamu gimana, Ji?

Saya? Bisanya kalau ngetiknya banyak dan dedlen ya langsung terbit. Kalau dikit dan butuh polesan ya saya draft dulu.

Di blog this ini sebenarnya lengkap. Ada klik link, gambar seperti post yang ada di tampilan komputer. Tapi menurut saya agak ribet dan habisin waktu serta kuota. Untuk memudahkan, maka saya langsung ngetik dengan post HTML bukan Compose. Inilah fungsi kita tahu dasarannya kode HTML. 

3. Masuk dasbor blog biasa
Karena blog this ini tidak ada label, dll, maka saya lanjut ke manual. Masuk blogger.com via HP. Saya edit post yang tadi terbit/mau di post. Kasih label, jadwal bila perlu. Setelah itu publish deh!

Kenapa sih, Ji ribet dari blog this ke dasbor biasa? Kenapa tidak langsung?



Saya pernah nyoba, hasilnya tidak ada enter di setiap paragraf. Semua jadi satu. Baca segitu panjangnya kan ngos-ngosan. Sebenarnya bisa saja langsung asal di setiap kalimat yang mau di enter kita beri kode (<br />). Menurut saya sih ribet banget. Makanya kalau sudah di blog this, saya tinggal edit bagian label saja.

Bagaimana? Posting dengan HP biasa mudah kan? Menurut saya sih mudah banget. Yang tidak mudah itu nulis postingannya, heheh.

Sampai jumpa!!!

Go For Istiqomah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Go for istiqomah. Duh bahasanyaaaa....

Kalau ditanya apa yang ingin saya capai di aktifitas blogging ini ya memang istiqomah. Istiqomah itu menetapkan hati, ciyeee!!! Gimana mau menetapkan hati wong hatinya terbagi dibeberapa blog #Walah. Lima tahun saya punya Sisi Lain, tapi ya gitu. Saya kerjanya main-main lha wong semua blog yang saya buat karena iseng doang. Maka dari itu saya serius mau istiqomah ngeblog.

Saya berharap bisa mengelola semua blog yang saya buat. Tak peduli sayanya jungkir balik nungging buat ngepost, pokoknya diusahain ada postingan setiap minggu di semua blog. Meskipun di bulan pertama ini sayanya nyut-nyutan bagi postingan.

Saya belum mau muluk-muluk ngebet ngiklan sana-sini. Yang penting itu tadi, istiqomah. Kalau harapan saya tinggi tapi males action, kan sama saja bohong. Kata orang Jawa, ‘Alon-alon waton kelakon’. Hati-hati yang penting jalan, tapi maunya wusssss Go For It gitu deh, hihih.

Terus biar bisa bagi post di masing-masing blog, ngaturnya gimana?

Karena saya belum punya HP pintar, saya biasanya corat-coret di kertas. Kalau malas sih langsung nulis dan di draft di masing-masing blog. Kadang kala sih saya simpan di e-mail. Tergantung sikon lah. Tapi kalau sayanya punya kesempatan nulis di komputer, saya simpan dulu beberapa tulisan di word. Untuk edit foto, biasanya ya dengan aplikasi HP. Kalau di komputer sayanya pakai Corel Draw, sekalian belajar.



Semoga sih saya istiqomah ngeblognya sampai nanti, sampai tua. Habisnya gimana, saya ngeri dengan perempuan di kampung saya yang sudah menikah. Banyak sekali mereka akhirnya milih jadi ibu rumah tangga tapi aktifitas dunia maya dibatasi suami yang tak mau membelikan kuota internet. Ini namanya kejam!!!

Nanti kalau saya menikah maunya ya jadi ibu rumah tangga tapi blogger juga. Blogger berduit pula. Jadi nggak perlu minta-minta sama suami kalau masalah kuota, ahahah. Walaupun gadis kampung, nanti saya tetep mau jadi Emak Gaoel, Ibu yang cerdas yang ngerti perkembangan jaman tapi tetap memegang teguh agama dan kebudayaan #Halah. Semoga nanti kalau saya sudah istiqomah, saya bisa menyebarkan virus-virus ngeblog itu asik.

Emang selama lima tahun nggak nyebar virus, Ji?

Sudah, tapi ya memang belum ampuh saja virusnya. Saya sudah bilang ngeblog bisa dapat duit, pulsa, buku, hadiah, banyak lagi bahkan dapat jodoh juga. Tapi ya memang muka saya kurang meyakinkan kali ya. Belum bisa nebar buku karya sendiri soalnya wong punyanya buku kroyokan.

Pokoknya, go for istiqomah!!!








Go For It Blog Competition

Wajah Baru

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Selamat tahun baru!!!!

Belagu belajar Corel Draw X7

Eh, belum tahun baru ding. Masih akhir tahun ini mah. Tahun baru hijriyah itu identik dengan hal seram. Tapi, saya mau stop tentang kesuraman. Masa depan terlihat cerah euy!!! Lihat saja template blog Sisi Lain yang seger ijo-ijo daun. Gimana?

Setelah bertapa beberapa waktu, akhirnya saya ganti template. Semua terasa mengulang masa lalu. Dulu saya juga otak-atik template sampai puas. Sekarang otak-atik lagi dan ya agak bingung juga mau dibuat seperti apa. Sementara sih kaya gini dulu. Kalau ketemu yang simple dan kece, mungkin ganti lagi.

Jujur, agak berat lepasin template lama. Habis sayanya suka. Tapi, di blog ini bukan hanya saya, tapi ada pembaca –yang mau baca- yang kurang nyaman dengan template kemarin. Ini wujud apresiasi saya terhadap para pengunjung dan pembaca blog ini.

Dengan wajah baru Sisi Lain, saya mengucapkan terima kasih kepada Mbak Lea, teman yang buatin heder lama Sisi Lain. Gara-gara editan header ini saya jadi mau belajar vector di PhotoShop sama Corel. Terima kasih juga buat Pyzam yang templatenya saya pake. Saya suka kamu, tapi saya harus melangkah maju. Merdeka!!!

Sudah begitu saja. Sampai jumpaaaa!!!


Susahnya Berbagi Hati


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Saya ini tipe orang yang setia, idaman seorang lelaki. Tapi, kadang kesetiaan itu tak melulu pada satu nama. Contohnya Blog ini, bertahun-tahun templatenya itu saja. Banyak yang protes, tapi ya gitu. Saya masih susah mencari pengganti template blog ini. Kalau ada yang nawarin mau bantu gantiin template, silakan saya terima.

Waktu berlalu dan ternyata kesetian saya sedikit memudar. Salah siapa? Salah saya tentunya. Semua kan pilihan saya.



Sekarang ini saya punya tiga blog. Sisi Lain, Ala Jiah isinya masih campur-campur. Dan Jendela Rumah Jiah khusus membahas buku. Saya tidak akan membahas alasan lahirnya tiga blog ini karena memang dulunya main-main saja, haha.

Bisa Ji ngehandel 3 blog sekaligus?

Sebenarnya bisa-bisa saja kalau sayanya niat. Cuma kadang saya sok sibuk jadi ya semua dibagi sama rata versi saya. Posting ya posting saja, tapi memang ternyata tidak mudah.

Posting curhat, cuap-cuap, review, catatan kerja, sejenis itu menurut saya yang paling mudah. Ketika kita mengalami sesuatu lalu bercerita ulang kita tidak akan banyak berpikir. Review pun begitu. Asal tahu pokok dasarnya sambil cari info sana sini semua beres.

Untuk tulisan pertengahan, review buku menurut saya yang rada susah tapi gampang. Susahnya kalau sayanya lagi males baca buku cetak atau ilmu EYD yang kurang atau malah terbawa suasana jadi lupa buat catatan. Ada kalanya sayanya sudah baca, buat catatan tapi males nulis. Ya sudah, akhirnya blognya kosong. Bulan ini saja belum review apa-apa.

Dan dari semua jenis tulisan, menulis fiksi itu yang paling susah. Sering kalau ikut prompt di MFF kita diberi gambar atau kalimat bahkan kata untuk dijadikan fiksi minimal 100 kata. Ide itu kan kaya hantu. Kalau kita mudah nangkap, semua bisa mengalir. Kalau kitanya dang ding dung, ya mau jungkir balik tidak akan jadi cerita. Bahkan saya pernah cari ide cerita dan jongkok di depan kuburan. Dapat? Alhamdulillah iya hahay.Ceritanya ada di Dunia di Balik Pintu Kayu. Pernah juga sih ngambil foto fajar untuk cerita Fajar untuk Dhira subuh gelap di kali. Serem, tapi asik.





Dalam kondisi normal, saya akan posting semua tulisan saya dengan HP, bukan Henpon Pintar. Kalau tidak normal, kadang pinjam laptop atau plesiran cari warnet. Masih normal saja kadang disambi macam-macam. Ya ngemong ya sambil jualan. Tergantung dedlen lah!




Kenap sih Ji buat tiga blog, dibela-belain ngepost dengan peralatan seadanya? Apa sih yang kamu dapat?

Jujur, ketiga blog ini memang pernah menghasilkan sesuatu. Tidak banyak memang, tapi cukup memuaskan batin saya. Saya haus baca dan bisa mereview buku merupakan cara saya berterima kasih pada penulis serta pemberi buku. Cerita, curhat, review, cara saya berbagi yang mungkin akan berguna bagi saya sendiri bahkan orang lain. Dan fiksi adalah curcol, menyindir orang tanpa ketahuan. Lalu, bagaimana saya tidak bahagia? Kadang dapat fee pula.

Saat bertemu teman dekat, kadang saya bercerita tentang asiknya menulis.Ciptakan Peluangmu, saya bilang begitu. Karena mereka yang berkesempatan menuntut ilmu peluangnya juga besar. Dari menulis akan dapat peluang banyak teman, dapat ilmu, dan fee juga. Saya percaya, tidak ada yang sia-sia dengan apa yang kita lakukan.

Dan dari semuanya, apa saya bahagia? Ya, tentu saja. Saya bisa berekspresi dengan tulisan saya. Lalu bagaimana denganmu?

Giveaway Cerita di Balik Blog

Nulis Cakap, Job Review Kudapat

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Tidak bisa dipungkiri menulis di blog membawa dampak positif bagi saya. Dengan menulis otak saya dipaksa untuk berfikir sehingga terasah. Walaupun begitu saya sangat menikmatinya. Dari menulis, saya juga mendapat pundi-pundi hadiah #Dulu. Dari sanalah akhirnya job review datang.

Pertama kali mendapat job review itu ditawarin teman. Ditanyain berapa page rank blog Sisi Lain. Setelah e-mailan dengan pihak yang memberi job tentang syarat dan ketentuan apa yang harus saya kerjakan, akhirnya saya menulis job review untuk yang pertama kali.

Post job review pun terbit. Setelah itu saya laporan via e-mail link postingan yang saya buat. Beberapa waktu setelah postingan saya diteliti, akhirnya fee pun datang.

Dari pihak pemberi job tadinya mau bayar via paypall. Berhubung saya belum punya, akhirnya fee ditransfer lewat rekening. Dasar sayanya ndeso karena baru punya rekening, dapat transferan itu We O We wow banget. Lumayanlah buat beli kebutuhan keluarga sama perlengkapan rumah tangga.

Saya sadar ternyata mendapat job review itu enak. Sama enaknya kalau dapat hadiah buku-buku de el el :uhuk. Mulailah saya meningkatkat tulisan dan tentunya tebar link supaya page rank saya naik. Iseng lagi saya sengaja cari job review. Dapat? Alhamdulillah hehe :smile.

Saya tahu, dibandingkan blog lain dari segi tulisan, page rank maupun alexa rank, Sisi Lain belum ada apa-apanya. Tapi ketika blog kita berhasil dapat job, saya rasa itu adalah sesuatu yang keren. Kenapa keren?

Yang namanya orang memberi pekerjaan, tentunya melihat siapa yang akan mengerjakan. Masa sih? Iya dong :uhuk. Hal yang perlu kita perhatikan supaya bisa dapat job review antara lain:

1. Blog yang punya ranking dan alexa rank mumpuni.

Tidak semua blog bisa mendapat job. Job diberikan kalau blog kita punya ranking atau paling tidak blog kita populer. Masa iya blog sepi komentar dan jarang blogwalking isi satu postingan di kasih job? Tidak mungkin kan? Ingat tujuan job review itu membuat web/apapun yang kita review terkenal. Cara meningkatkan rank antara lain: blogwalking, tebar link, sering posting dan share tulisan. Coba deh tanya Suhu Google!

2. Bisa mengolah kata dengan baik.

Untuk pengolahan kata, selain bakat dalam menulis kita juga harus sering menulis. Dengan banyak menulis, mau tidak mau kita juga belajar bagaimana merangkai kata yang baik dan bisa dipahami orang lain. Kalau kita sudah bisa seperti itu, orang tidak akan malas membaca karena tertarik dengan apa yang kita sampaikan. Coba bayangkan kalau kita menggunakan bahasa alay? Bahasa Vickynisasi yang entah artinya apa. Siapa coba yang akan tertarik?

3. Siapa cepat dia dapat.

Page rank oke, bahasa oke, apa lagi?

Setahu saya, untuk dapat job review kita juga butuh yang namanya kecepatan. Kita harus sadar diri bahwa blog keren itu banyak sekali. Kalau kita tidak cepat, bye bye job review.

4. Faktor keberuntungan.

Kamu sudah memenuhi 3 faktor di atas dan masih belum dapat job? Tenang, kamu mungkin masih punya keberuntungan. Tetap semangat menulis walaupun tidak mendapatkan uang. Siapa tahu tiba-tiba ada e-mail memberi tawaran job. Saya pernah? Iyes :smile.

Saya pernah mendapat job review dari e-mail pengelola salah satu toko online yang terkenal di Indonesia. Hadiahnya bukan uang, tapi voucher belanja. Rejeki, siapa sih yang mau nolak? Dari voucher tersebut saya belikan sepatu. Gaya sedikit lah soalnya biasa beli di pasar :uhuk.


Bagi saya, walaupun fee job review yang saya terima tidak banyak, saya tentu saja sangat bersyukur. Tandanya, apa yang saya tulis itu bermanfaat dan bisa menghasilkan sesuatu. Bangga tidak? Tentu saja.

Jadi, sudah pernahkah kamu mengerjakan job review? Mau job review? Tingkatkah tulisanmu! :smile :bye
"Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Blogger dan Job Review" oleh Petrus Andre yang didukung oleh Ajeng Angelina dan Elisa Fariesta."