Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Perpustakaan. Show all posts
Showing posts with label Perpustakaan. Show all posts

Perpustakaan Roudhotul Hikmah

Ngomongin perpustakaan itu kaya ngomongin kosmetik. Bagiku, ngga perlu mahal asal nyaman di wajah :uhuk .


Nah, dari berbagai perpustakaan yang pernah kukunjungi, ada satu perpustakaan yang berbeda dari perpustakaan lain. Perpustakaan Roudhotul Hikmah di pesantrenku dulu :uhuk .


Perpustakaan itu kecil banget. Ukuran kurang lebih 3x4 meter. Ada dua almari buku, satu meja dan dua kursi. Penjaga perpustakaannya gimana? Cakep? Boro-boro, kagak ada malahan. Jadi, sebenarnya perpustakaan itu semi kantor administrasi ponpes. Biar hemat, jadi disatuin aja :uhuk.


Dulu biasanya aku berkunjung pas hari minggu kalau tidak pulang dan hari jum'at saat anak putra jum'atan. Maklum, posisi perpustakaan dekat dengan pondok putra. Kadang ke sana sama teman putri atau Niswah anak perempuannya Pak Kyai kalau dia di rumah. Dari kebanyakan pengunjung, kayanya hanya aku dan Niswah yang tertarik banget sama buku-buku di sana. Ya, kita sama-sama suka baca :smile .


Banyak kitabnya dong ya?


Em, lumayan. Ada beberapa kitab terjemahan. Paling sih aku bacanya sekilas :uhuk . Di sana itu banyak sekali novelet jadul Indonesia maupun terjemahan. Ngga tahu deh itu nemunya di mana. Baunya aja emmm, bau kertas kusam berdebu. Tapi aku fine-fine aja bacanya. Model novelet lupus banyak banget. Buku sastra juga ada.


Aku sering berkuasa pas hari minggu. Selonjoran baca-baca majalah jadul tahun 2000-an. Widih, bener-bener kaget liat artis-artis jaman dulu. Maklum, tahun 2000 aku masih SD :smile .


Kalau udah bosen, nyatat buku yang dipinjam di buku petugas. Mungkin ya tujuannya agar kita mandiri dan jujur heheh :hepi . Sebelum balik ke kamar, biasanya aku sama Niswah metik jeruk yang ada di depan perpustakaan ahaha. Sumpah! Jeruknya kecut banget!!! Paling kita makannya pakai kecap hihihi :smile .


Buku paling diingat pas minjem di perpustakaan itu, novel Sang Mucikari sama buku kedokteran tentang janin. Wah! Aku suka keduanya. Sang Mucikari sendiri bercerita tentang germo yang baik hati. Err, germo kok baik hati ya? Ya, pokoknya dia baiklah. Kalau yang buku kedokteran itu, dimulai dari sperma yang menempel pada sel telur sampai jadi anak manusia. Semua ada dalil-dalil Al-Qur'annya. Keren banget deh.


Pengenlah sekali-kali aku balik berkunjung ke sana. Lumayan coy kalau dari rumah. Lha wong ke pesantren aja pas idul fitri hehehe :uhuk .


Kangen pake banget!!!


Library Giveaway

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 8

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan kepikiran untuk mengajukan perpustakaan desa kepada Pak Lurah. Why?


Aku memang suka perpustakaan, aku suka buku dan aku menikmati setiap moment yang aku lakukan di perpustakaan. Banyak hal dan ilmu yang bisa aku dapatkan dari sana. Beruntung sih, saat dulu sekolah perpustakaannya lumayan lengkap.


Setelah ngeblog, aku ingin juga membuat perpustakaan pribadi. Hey, sebenarnya bukan saat ngeblog juga tapi ketika masih sekolah aku sudah berpikiran seperti itu. Aku mengumpulkan buku-bukuku ketika sekolah, semua soal-soal tes mau pun ujian masih aku simpan di kardus. Semua itu rencananya akan aku taruh di perpustakaan pribadiku nanti setelah menikah.


Semakin sering beraktivitas di dunia maya dan melihat betapa banyak pemuda yang peduli dengan anak-anak Indonesia yang kekurangan buku, aku jadi semakin berkeinginan untuk membuat perpustakaan. Tapi kali ini bukan pribadi tapi umum.


Selain alasan itu, ada juga alasan lain untuk mengajukan perpustakaan desa. Desa tempatku kerja yang bukan desa kelahiranku termasuk desa terpencil karena dikelilingin hutan. Nah, suatu ketika aku mampir di balai desanya dan melihat ada perpustakaan disana. Selain itu, perpustakaan keliling juga singgah di salah satu SD desa yang berakridetasi A. Wah, semakin iri saja aku. kenapa desaku ngga kaya gitu ya?


Akhirnya, dengan berbagai diskusi yang kuajukan dengan beberapa orang, aku memantapkan hati untuk mengurus ini kepada Pak Lurah. Sebelum melanjutkan itu semua, aku mencari artikel-artikel contoh betapa banyak pemuda cinta akan buku dan peduli dengan anak-anak lain yang kekurangan buku. Sebut saja salah satu kegiatan yang terkenal itu Blogger Hibah Sejuta Buku.


Satu kali pertemuan dengan Bu Lurah, ternyata gayung bersambut dengan baik. Yang lebih kerennya, ternyata dari pihak Pak Lurah telah membuat perpustakaan desa yang kupikir belum ada. Kondisi perpustakaannya memang belum punya gedung sendiri. Kata Bu Lurah, Insya Allah tahun ini akan di bangun gedungnya. Intinya sih dari pihak sana sedang mengumpulkan buku-buku dan persiapan untuk sosialisasi tentang betapa pentingnya membaca bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk semua orang.


Aku selalu percaya, setiap perbuatan baik pasti mendapat ridho-Nya. Alhamdulillah, ternyata aku menang kuis berhadiah buku yang harus disumbangkan kepada taman baca. Tanggal 22 mei kemarin bukunya sampai dan Insya Allah besok akan kuserahkan langsung kepada Pak Lurah di balai desa.


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga yakin aku bisa memikirkan hal seperti ini. Rasanya dulu aku terlalu egois hanya memikirkan diriku sendiri. Lalu sekarang, kenapa aku ngga berbagi dengan orang lain? Menularkan kepada banyak orang betapa penting membaca.


Sekarang ini, tugasku adalah ikut membantu mencari donatur atau siapa pun yang mau menyumbang buku untuk perpustakaan desaku. Jika waktuku sudah longgar, aku juga ingin ikut Bu Lurah mensosialisasikan kepada rakyat desa. Ya, negara yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil dan aku ingin memulainya dariku kemudian desa kelahiranku. Kalau ngga sekarang, kapan lagi aku memajukan desaku?


Kalau aku ngga ngeblog, aku mungkin akan menjadi pemuda yang hanya menyusahkan masyarakat, egois dan tak tahu diri. Saatnya kita berubah untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia kaya arti dan bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana dengan dirimu? Sudahkah kamu berbagi untuk desamu? Apa harus jadi blogger dulu? Tentu saja ngga. Andainya pun aku bukan blogger, paling ngga aku akan berusaha untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk desaku :smile .