Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Rumah. Show all posts
Showing posts with label Rumah. Show all posts

Sebagai Hunian atau Investasi, Rumah di Bandung Sama Menariknya

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

rumah-di-bandung

Membeli rumah di Bandung kini tak hanya dilakukan oleh warga kota ini saja, tapi juga pendatang, termasuk dari Jakarta. Hal ini karena sebagai kota besar, harga rumah di Bandung masih cenderung relatif murah dibanding Jakarta. Tapi tentu saja ada alasan lainnya yang jadi daya tarik Bandung.

5 Ide Furnitur Ramping untuk Hunian Luasan Kecil

Bismillaahirrahaanirrahiim....

Beragam tipe hunian yang hadir belakangan ini, baik sejumlah rumah dijual atau apartemen, menyebabkan preferensi para pencari properti pun semakin beragam.

Jika dahulu biasanya rumah dijual atau apartemen dengan luasan besar adalah yang paling banyak dicari, di zaman sekarang tidak begitu. Faktor harga rumah dijual atau apartemen yang selalu meningkat setiap tahunnya, menyebabkan para pencari properti rumah dijual dan apartemen lebih memilih pada opsi rumah dijual atau apartemen yang berukuran tidak terlalu besar.

Cara Kredit Rumah di Daerah Medan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kredit perumahan di Medan merupakan usaha yang sekarang sedang banyak dijalani oleh beberapa orang. Usaha menawarkan kredit perumahan di daerah Medan menjadi sangat menjanjikan karena sudah banyak lapangan kerja yang terdapat di daerah tersebut. Hal itu tentunya akan menambah minat masyarakat untuk berpindah rumah ke Medan.

Sejasa.com, Solusi Pintar Renovasi Rumah Lancar

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan masuk tanggal 18. Biasanya nih kalau mau lebaran, saya nyempatin diri buat bersih-bersih rumah. Walaupun tiap hari disapu, kadang ada saja yang ingin dibereskan. Entah ganti posisi almari, meja, atau tempat tidur. Intinya sih, walaupun rumah sederhananya, kalau bisa rasanya ya kaya istana.

Icip-Icip Ramadhan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan sudah memasuki tanggal enam. Hem, kalian sudah melakukan apa saja? Ngajinya sudah berapa juz? Makin malas atau makin semangat?

Setelah Hari Pertama Ramadhan di Rumah, hari selanjutnya saya masih di rumah, hehe :uhuk. Di rumah terus, tidak bosan, Ji? Kadang saya kangen bukber bersama teman-teman. Tapi saya kebagian masak buat berbuka. Mau bagaimana lagi?

Namanya orang masak pasti tidak jauh dengan yang namanya icip-icip. Meski masakannya sederhana semacam Mendoan, Sayur Bening tetep kudu icip-icip. Sudah pas belum? Kurang asin atau kurang ajar? Dan sampai sekarang, acara icip-icip masih belum bisa saya hilangkan. Jadi jangan kaget kalau saya masak porsinya berkurang dari pas awal buat, hehe :uhuk.

Err kasus porsi berkurang itu berlaku kalau bukan ramadhan ya. Kalau ramadhan begini, icip-icip ramadhan paling jilat terus diludahin. Makruh memang. Habisnya kalau kasih bumbu, saya asal tanpa takaran. Kira-kira saja, pakai insting, hehe.

Pernah dulu puasa, waktu kecil saya khilaf makan kue sampai habis :uhuk. Ceritanya begini.

Waktu saya masih kecil, ketika akhir ramadhan Bu e selalu buat kue. Bukan kue kering model Dahlia atau Natsar. Kuenya itu terbuat dari terigu, telur, mentega, gula yang diuleni. Setelah apa ya namanya kalis (bukan?!) adonan dibentuk. Bu e biasanya pakai garpu dibalik, kadang dibuat bulet suka-suka.

Bertempat di dalam rumah tepatnya ruang tamu, Bu e dan saya beraksi. Bu e serius bentuk kuenya yang sampai sekarang tak bernama dan saya bantu ngrepoti :smile. Kalau dilihat, model kuenya kaya Gelek. Cuma lebih mini.



Gelek Sumber Gambar: http://hizistore.blogspot.in/2014/03/resep-cara-membuat-kue-perut-ayam-gelek-renyah.html

Karena saya bantu ngrepoti, saya juga bentuk adonan jadi bulat agak besar lalu saya goreng. Icip-icip ramadhan saya kumat. Setelah matang dan ditiriskan, itu kue saya makan. Bue tidak tahu, sayanya lupa kalau puasa hehe :hepi. Ini namanya rejeki :uhuk. Namanya anak kecil, belum balig, mau puasa saja sudah alhamdulillah.

Selesai makan, Bu e negur. "Lho! Kamu kan puasa," katanya. Saya ketawa ketiwi karena serius lupa. Akhirnya lanjutin puasa lagi deh.

Semenjak besar, khilaf makan atau minum saat ramadhan makin jarang. Tapi ya itu, tetap icip-icip ramadhannya belum hilang. Itulah mengapa ramadhan di rumah selalu punya cerita dan kesan tersendiri. Kalau diperantauan selalu saja kangen yang namanya masakan rumah. Kangen ramadhan di rumah.

Bagi kalian yang diperantauan, jauh dari rumah, kangen tidak ramadhan di rumah? Kalau saya yang pernah jauh dari rumah, seenak apa pun makan diperantauan, lebih enak makan sambal di rumah, bersama keluarga. Semoga kalian yang diperantauan bisa pulang dan icip-icip ramadhan di rumah, amin :hepi :hai.

Hari Pertama Ramadhan di Rumah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan jalan tiga hari, yey! Bagaimana puasanya? Tadarusnya? Masak apa hari ini?

Hari pertama Ramadhan di rumah adalah rutinitas yang sudah saya lakukan sejak dulu. Tak peduli di mana saya, hari pertama selalu menyempatkan diri untuk puasa bersama keluarga.

Ketika dulu sekolah, ramadhan hari pertama selalu libur. Jadi ya saya di rumah. Tanggal duanya saya balik, ngaji rutinitas ramadhan. Ngaji kitab ba'da ashar, ba'da isya' dan ba'da subuh. Setelah lulus sekolah, tidak ada lagi ngaji kitab. Setelah tarawih ya di mushola, tadarus, pulang ke rumah. Sore pertama ramadhan biasanya masak untuk berbuka. Ya begitulah kalau ramadhan tiba.

Tahun ini, Hari pertama Ramadhan di rumah juga. Tahun depan, entah. Semoga masih diberi umur untuk bertemu ramadhan lagi. Semoga ramadhan kali ini tambah berkah untuk kita semua, amin.

Kalau kamu, Hari Pertama Ramadhan di Rumah juga?

Tanahku

Bismillaahirrahmaanirrahiim….


Kita manusia terbuat dari tanah, katanya. Dan aku percaya bahwa kita akan kembali di kubur di tanah yang sama dari mana kita diciptakan.


Ngomogin tanah, aku punya satu plastik kecil tanah yang dibawakan Bu e dari rumah. Dulu saat pertama kali meninggalkan rumah tahun 2004, Bu e juga bawain aku tanah. Katanya sih supaya di Ponpes aku kerasan. Tahun 2008 setelah satu tahun di rumah, aku tinggal di Ponpes lain dan tanah itu juga masih aku bawa. Kali ketiga, 2012 ketika aku tinggal di hutan, tanah yang lama mau aku bawa, tapi sama Bu e diganti tanah baru. Sekali lagi bilang, biar aku kerasan.


Nggak tahu itu asal mulanya dari mana, tapi ya aku percaya aja. Jadi ke mana pun aku pergi, tanah itu selalu aku bawa karena aku naruhnya di tempat pensil. Aku sih mikirnya bukan hanya biar kerasan, tapi biar kita juga ingat kampung halaman. Kampung di mana kita lahir dan dibesarkan. Kalau kamu, apa yang selalu kamu bawa dari kampung halamanmu? :smile .


Notes :
Kerasan is betah

Rumah, Istana Terindah

Setelah menikah nanti, aku sangat-sangat berniat memiliki rumah sendiri :uhuk . Aku sudah membayangkan ini itu tentang rumah bersama suami dan anak-anakku nanti. Tukang ngayal banget ya aku ini? :uhuk


Kedua kakak perempuanku, Mbak Santi dan Mbak Ita sudah punya rumah sendiri. Bukan rumah berkelas di kota-kota tapi rumah biasa yang nyaman untuk dihuni. Rumah memang istana terindah. Dari rumah semua bermula. Makanya kita berusaha membuat suasana nyaman, damai sentosa.


Beberapa bulan yang lalu sempat iseng tanya sama Kakak ipar tentang jumlah uang yang dikeluarkan ketika bangun rumah. Bila dihitung ternyata nilainya luar biasa gedhe. Dari beli batu, pasir, bata, semen, besi dan perlengkapan lain yang aku tak terlalu paham. Itu aja dipotong tanah yang tidak beli, kayu potong sendiri plus Kakak Iparku sendiri yang jadi tukangnya.


Setelah dipikir-pikir, saat ada orang yang jual rumah seharga milyaran itu mungkin untungnya sedikit jika dihitung rinci, rinci banget deh. Apalagi kalau rumahnya didaerah perumahan atau ditempat strategis seperti puncak. Pasti harganya memang sangat waw!


Awal Desember kemarin, aku dapat e-mail dari seseorang yang belum aku kenal. Namanya Pak Labib, beliau sedang jual rumah di derah Sukmajaya, Kota Depok.


Setelah aku lihat, rumahnya lumayan cuma uangku aja yang lumanyun hihihi :uhuk ditambah lagi aku domisili di Jepara Jawa Tengah :uhuk .


Rumahnya tingkat dua, kamar tidur ada tujuh, kamar mandinya tiga. Ada bagasi dan carport dan ada teras depan dan belakang. Sumber air dari sumur, sudah pakai penampung. Jarak ke jalan raya Tole Iskandar kurang lebih 250 meter. Dekat rumah sakit HGA, Alfamart, BCA, BRI, dll. Sarana transportasi umum sangat banyak (M04 jurusan Depok Timur - Pasar Minggu, D06 jurusan Terminal Depok - Simpangan, dll). Harga yang ditawarkan 1,4 M.


Minat? Call/SMS
0817-9919-624 (Pak Labib)
Cek di sini juga


Apapun pilihan kalian, bagiku Rumah, Istana Terindah. Tidak peduli berapa harga rumah tersebut, dari bahan apa mereka dibuat, asal ketika membuat dan menghuninya dengan penuh cinta, semua tak akan ada masalah :smile .