Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Fajar Untuk Dhira



Dhira terbangun dari mimpinya. Masih jam empat pagi, subuh belum berkumandang. Aku melihatnya sekilas, wajahnya sedikit gelisah. Dhira pun bangun, membersihkan wajah manisnya dengan air wudhu. Sejenak dia terpaku, bersujud di hadapan-Nya.






Lama terdiam, adzan subuh mengalun merdu. Keningnya menatap lantai, masih berkelut dalam doa yang khusuk. Aku hanya bisa menatapnya, berteriak pun dia tak akan mendengarku.






Pukul lima pagi. Sedikit tergesa, Dhira mengambil jaket merahnya. Entah apa yang akan dia lakukan di pagi yang masih berbintang ini. Dalam gelap, Dhira masih berjalan menelusuri jalan arah sungai. Apa mungkin dia akan ke sungai? Di hari yang masih gelap ini? Bukanah Dhira sangat takut akan gelap? Aku membuntutinya dari belakang, berharap dia tahu aku masih menjaganya.



Flash~






"Ray, apakah fajar antara musim hujan dan kemarau itu indah?" Tanya Dhira padaku saat chatting






"Tentu saja, keindahannya lebih dari fajar musim semi di Seoul. Makanya, usai liburan musim panas, segeralah melihat sakura yang gugur dan saat musim dingin di Seoul tiba, datanglah ke Indonesia,"






"Kenapa harus musim dingin?"






"Karena saat musim semi, kita berdua akan kembali ke Seoul,"






"Ah kau itu... Oh ya, kamu mau janji untuk mengajakku melihat fajar?"






"Tentu saja, aku akan membawamu ke sungai di desaku. Kita akan sama-sama melihat fajar,"






Back~






Gelap, jalanan sungai memang tak pernah ada lampu. Bibir Dhira terus saja berkomat-kamit mengharap lindungan-Nya. Dasar gadis keras kepala, senekat inikah Dhira ku? Samar-samar suara gemericik air sungai mulai terdengar. Udara sejuk masuk ke pori-pori hidung. Dhira mulai bisa sedikit bernafas lega. 






Dhira, tahukah kau? Aku juga lega melihatmu seperti ini. Ketakutanmu sedikit hilang, berganti dengan rasa ingin tahu. Meski gelap, tetap saja kau terjang jalanan itu sendirian.






"Ray, fajar telah muncul," Teriakmu senang






Perlahan kau mulai mengeluarkan kamera kecil dari sakumu. Fajar ini kau abadikan sendiri.












Gunung yang besar terlihat kecil, merahnya langit, ah indah. Ini fajar untuk Dhira, untukmu.






"Ray, andai saja kau melihatnya, fajar gelap ini. Minggu depan di Seoul sudah musim semi haruskah aku kembali? Kembali tanpamu? Semusim ini telah berlalu tanpa dirimu. Sepertinya bayang wajahmu masih teramat teringat dihatiku," Ucap Dhira lirih






Aku terisak, ya Tuhan. Sekarang bawa aku pergi dalam keabadian Mu. Aku tak sanggup lagi melihat Dhiraku ini. Sungguh, ini lebih dari cukup, ini lebih indah.






"Ray, baik-baik yah disana, bersama Tuhan. Ray, Rest in peace... love you,"








"Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Satu Tahun dari blog celoteh .:tt:. "









NB : sebenarnya ini kelakuanku tadi pagi :uhuk kepo banget liat fajar di kali :smile

Lebih Indah - Adera





Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu






Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna


Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku






Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu






Repeat reff


Kaulah yang terbaik untukku


Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku


Repeat reff

Jadi Demo Ya?

Kemarin, 27 Maret 2012 waktu aku liat berita katanya akan terjadi demo massal diberbagai penjuru Indonesia dalam rangka menolak kenaikan BBM. Jadi demo ngga sih?? Kalo di Jepara ada, tadinya aku pengen ikut. Tapi, aku kerja :uhuk makanya ngga jadi. :peace

Sewaktu pulang kerja, liat TV isinya yah demo-demo gitu. Di Makassar, di Solo, masih banyak lagi deh. Mahasiswa yang udah kepojok, eh malah dipukulin pak polisi, kasian :hwa . Nah kalo rakyatnya pada demo, Pak Beye kemana nih??

Dari berita, kabarnya Pak Beye sedang di Seoul lihat boyband menghadiri acara puncak KTT keamanan nuklir. Disana, beliau memberikan pidato dan berdiskusi tentang terorismen nuklir. Wuih, keren banget deh :waduh

Jadi inget waktu Irfan, keponakanku yang umurnya 7 tahun ngomel-ngomel karena di TV isinya cuma kenaikan BBM. Padahal aku sedikit yakin, dia tuh paling ngga ngerti apa itu kenaikan BBM. Si Irfan aja risau, apalagi buruh, rakyat kecil dan lainnya?

Sama halnya yang terjadi pada Mei 1998 saat reformasi dan krisis moneter. Waktu itu aku masih TK, ngga ngerti sama sekali kalo ada kerusuhan disana-sini. Waktu MAN dan belajar sejarah, nah lho, ternyata gitu toh ceritanya.

Aku bukan seorang ekonom, aku juga bukan ahli sejarah dan aku bukan anggota DPR. Aku mana ngerti urusan BBM dan kawanannya. Demo yah demo, monggo aja asal jangan anarkis. Namanya juga mengeluarkan pendapat dan ekspresi masing-masing orang itu berbeda.

Belajar dari sejarah, "Jas Merah" Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah tumbangnya Presiden Soeharto jaman dulu harusnya bisa dijadikan pelajaran berharga. Saat bangsa ini berdemo, Alm Pak Harto malah melawat ke negara Timur Tengah. Ya wes, lengser deh...

Intinya apa? Aku mau belajar lagi tentang sejarah. Aku juga mau demo, tapi demo pada diri sendiri. Ingat perbaikan diri dimulai dari I aku. Yah, aku mau berdemo untuk menjadi pribadi yang benar dan lebih baik. Tahu sendiri kan, jadi orang baik itu susah, godaannya banyak banget :uhuk

Oh yah, resminya kalau BBM naik itu dimulai dari tanggal 1 April. Waktu semalam ngga sengaja nonton acara, mana lupa nama acaranya lagi :uhuk katanya gini.

"Nanti kalo pak Beye pulang, tau ngga beliau berkata apa. April MOP soal BBM :uhuk "

Mungkin aja, kita kan ngga pernah tahu yang akan terjadi nanti :hepi