Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Nasihat [Bukan Hanya] Untukku



Baru saja kemarin aku pulang eh sekarang sudah balik kerja lagi :smile . Masih terngiang jelas saat aku duduk berdua dengan Bu e di malam senin 27 Januari 2013. Biasanya aku dan Bu e ngobrol seadanya. Tapi kali ini lebih cenderung kearah serius :smile . Sudah kaya disuruh nikah aja beuh pake seriusan segala :uhuk










Jadi, kemarin Bu e cerita bahwa di desaku kemarin ada geger-geger gitu aka ramai-ramai . Kalau soal lomba agustusan mah biasa, tapi ini geger karena ada arakan anak-anak muda yang melakukan tindakan asusila. Empat orang laki-laki dan dua orang perempuan seumuranku dan seumuran kakak di temukan di sebuah gubuk di sawah. Kayaknya udah kaya di film aja tuh pelaku diarak ke balai desa. Selain itu, ada juga adik kelasku SD yang hamil. Kebanyakan adik kelasku memang sudah menikah. Tapi kali ini yang hamil itu belum menikah . 










Mendapati kenyataan yang terjadi di desaku, mendadak Bu e galau karena memikirkanku anak gadis yang tinggal satu-satunya yang kini berada jauh dari rumah. Bu e sangat hawatir kalau-kalau 'something wrong' terjadi denganku mengingat di kantor aku sendiri yang perempuan. Aku juga beberapa kali ada tugas malam dan melewati hutan walaupun sekarang sudah jarang sih :smile










Ketika Bu e cerita itu, air matanya sedikit menetes membuatku sakit. Begitu menghawatirkan kah diriku ini? 










Aku bilang pada Bu e agar berfikir positif. Aku meyakinkannya bahwa aku baik-baik saja. Insya Allah tidak akan terjadi hal-hal buruk padaku. Insya Allah juga aku selalu menjaga diri dan tak terbesit sedikit pun dalam pikiranku untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Aku masih punya malu. Jika aku melakukan pelanggaran, bukankah itu juga mempermalukan keluarga? Bukan aku sendiri.










Bu e bilang, jadi perempuan itu 'Udetnya' [semacam tali dari kain] harus kenceng [kuat] . 'Barang' satu itu jangan sekali-kali diberikan kepada lelaki meskipun sudah bertunangan. Jangan gampang terbujuk rayuan dengan embel-embel 'melakukan sekarang atau nanti akan sama saja. Sekarang dan nanti kamu itu milikku' . Nasihat itu sebenarnya datang dari Mbahku, ibunya Bu e . Bu e selalu mengingatnya dan kini mewariskannya padaku.










Aku sadar, sebagai seorang gadis single aku sudah pantas untuk memiliki pendamping. Mungkin karena aku masih sendiri itu makanya Bu e sering kali was-was mengingat kakak perempuanku menikah saat seusiaku ini. Bu e Bapak selalu berdoa dan aku juga berusaha membuka hatiku untuk siapa saja. 










Memiliki seorang anak perempuan memang tidak mudah. Kita harus menjaga mereka, memberikan mereka pendidikan moral agar bisa menjaga diri, harkat dan martabatnya sebagai wanita. Menguatkan 'Udet' akan selalu ku bawa sampai mati dan mewariskannya pada anak-anak perempuanku nanti.










Ketika aku bertanya bagaimana nasib mereka pelaku asusila, Bu e pun menjawab. Tadinya empat laki-laki dan dua perempuan itu akan di nikahkan saja. Tapi karena tidak banding dan tidak mungkin poliandri, mereka pun tidak menikah. Adik kelasku yang hamil itu tidak ada yang mau bertanggung jawab. Betapa rusaknya wanita dan laki-laki jaman sekarang, dunia memang sudah tua. Tidakkah mereka tahu adzab Allah itu sangatlah pedih? Cukuplah sekarang mereka mendapat hukuman dari masyakat jangan mengulangi lagi. Tidakkah mereka berfikir bagaimana jika itu terjadi pada anak-anak, adik, kakak, keluarga mereka? Astagfirullah










Semoga ini bisa menjadi pelajaran penting buatku Nasihat [Bukan Hanya] Untukku, keluargaku dan juga orang lain. Jaga diri kita, jaga anak kita. 






"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" ~QS. An-Nuur ayat 26






"Tulisan ini diikutsertakan pada Give Away Perdana Dellafirayama, seorang ibu labil yang tidak suka warna hitam dan hijau"

Antara Surabaya dan Purwokerto



CAHAYA langit tak seindah cahaya hati yang kini berbunga. Dulu tak pernah terfikir akan jadi seperti ini. Tapi aku selalu yakin, semua kan indah pada waktunya. 






Hati ini memang sedang berbunga. Kau tahu kenapa? Ini semua karena CINTA. Cinta antara kau dan aku dan juga Cinta-Nya yang akhirnya akan menyatukan kita.






Dulu hatiku sama sekali tak berPENGHUNI. Aku meredamnya sendiri, membangun tembok untuk ku huni sendiri. Tapi ternyata aku bodoh, karena aku tak sanggup menahan gejolak hati yang tak bertepi. Di detik 60 aku baru menyadari. Ada kamu yang telah meluluhkan hati ini. Yah kamu, mantan kekasihku.






Aku memanggilnya Om John. Dulu aku kira dia itu masih bersaudara dekat dengan John Pantau dan John Terry :uhuk . Couplenya, Mb' Enny, yang sebenarnya tak ku ketahui berapa usianya, mungkin setara denganku tapi aku senang saja memangginya mb' :hepi . Ini tentang mereka menurut versiku :uhuk. Cinta antara Surabaya dan Purwokerto yang bersemi di dunia maya :luph . 










Aku tahu keduanya dari dunia maya, dari ngeblog juga. Dulu aku pernah ikut GAnya Om John yang hadiahnya template. Tapi, aku belum menang waktu itu. Beberapa kali aku juga Bewe di rumah mayanya dan yah aku tertarik dengan Quotenya "Aku tidak menyebut ini cinta, ini hanya sebatas intikali" . Mb' Enny, dulu itu postingannya kegalauan tapi enak juga kok. Oh iya, jiahjava.ngetik.com itu hasil karya Mb' Enny dan Kokonya :uhuk










Jadi, ini kisah cintannya dimana sih??? :smile










Aku tak tahu dari mana cinta itu datang. Tapi yang jelas, cinta itu perlahan hadir diantara hati Om John dan Mb' Enny. Aku mencoba menjadi pembaca yang baik, mengikuti sedikit kisah mereka yang tentu saja membuatku iri setengah hidup. Kau tahu akhirnya? Mereka memilih untuk tidak pacaran meski mereka pacaran. Why?










Begitulah cinta, sering kali kita harus memilih diantara berbagai macam pilihan. Kita harus memilih untuk berkorban demi kesetiaan cinta. Dalam hal ini, keputusan yang paling bijak adalah mengakhiri hubungan yang tak jelas demi sebuah hubungan yang halal yang diridhoi oleh-Nya.










Mereka tentu baik-baik saja tanpa adanya hubungan yang mungkin akan membawa mereka pada hal-hal yang tidak sesuai dengan agama. Pada akhirnya, selangkah menuju perjalanan indah kini terukir sudah. Segera mereka akan mengucap janji SETIA karena-Nya. Menikah, bukan akhir tapi awal menuju kehidupan yang lebih dewasa.









Lalu, romantisme hubungan mereka itu ada dimana? Entahlah aku juga tak tahu karena aku tak sempat megintip chattingan mereka :uhuk . Toh aku sendiri tak tahu definisi romantis itu seperti apa. Apa mereka saling kirim bunga? Menurutku tidak. Apa mereka bertemu lalu jalan bersama? Tentu saja tidak karena Om John baru dua kali ke rumah Mb' Enny. Mereka berbagi pekerjaan bersama. Saling membantu dalam mendesign sebuah template blog yang kece. Bukankah itu romantis? :smile . Om John, dengan ke-gantlelan-nya rela jauh-jauh dari Surabaya ke Purwokerto untuk mewujudkan niatan suci. Bukankah itu keren??? :hepi








Setiap pengorbanan yang kita lakukan, pasti akan menuai hasil sesuai kerja keras kita. Tak ada yang tak mungkin jika cinta sudah bicara. Yah, semua karena cinta, cinta yang membawa kita menuju ridho-Nya. 







Bila cinta menggugah rasa


Begitu indah mengukir hatiku


Menyentuh jiwaku


Hapuskan semua gelisah






Duhai cintaku duhai pujaanku


Datang padaku tetap di sampingku


Kuingin hidupku


Selalu dalam peluknya






Terang saja aku menantinya


Terang saja aku mendambanya


Terang saja aku merindunya


Karena dia karena dia begitu indah





~Padi - Begitu Indah






Happy Wedding buat Om John dan Mb' Enny. Jangan berantem gara-gara design undangannya yah :uhuk. Kita warga dumay turut bahagia. Bahagia untuk kalian bukan hanya hari ini tapi selamanya :smile








Kisah ini diikutsertakan pada 3 Years Of Blogging Giveaway oleh Penghuni 60


Lagi Semedi


Sebenarnya kemarin aku tuh di rumah tapi yah begitulah. Asyik-asyikan semedi buat nambah berat badan :uhuk . Bisa dipastikan apa yang aku kerjakan mulai dari makan, tidur, ngemong Sinta, ngemil, jajan pokoknya kegiatan bermalas-malasan ria :smile 


Sebenarnya ini memang amat sangat tak patut karena itu artinya selama aku libur aku tidak produktif sama sekali. Tulisan tak ada yang terbuat, ide cerpen ngambang di udara sama sekali belum tersalurkan :shy . Mau ke warnet males ditambah lagi paket internetanku hampir habis. Ternyata, tanpa internet dan tanpa balas sms   aku masih hidup hohoh :uhuk


Januari telah berlalu dengan segala pesona dan kedahsyatannya. Saatnya kita buka lembar baru menuju febuari yang penuh cinta :uhuk . Semoga bulan ini dan bulan-bulan selanjutnya aku makin produktif. Meski cerpen januari tidak terlalu banyak, semoga apa yang aku tulis bisa bermanfaat, amin :smile


Hem, Febuari bulan penuh cinta. Posting cerita cinta aja kali ya hihihi. Semoga aku bisa Bewe. Maaf buat yang sudah komentar, aku belum Bewe balik . Happy Blogging :hai 

Ciderella's Stepsister

Rasanya seperti mimpi saat aku berdiri di bawah pohon dekat patung Winter Sonata. Nami Island, tadinya aku pikir aku tidak akan pernah kesini. Tapi nyatanya? Aku disini, yah aku disini. Semua itu karena ehem Mimi. Kau tahu siapa Mimi? Dia itu makhluk yang diciptakan Tuhan seperti Ciderella dan aku Stepsisternya.


Harusnya, dimana-mana cerita Ciderella itu adalah seorang yang teraniaya. Tapi dalam kehidupan real, justru aku stepsisternya yang teraniaya :hwa . Kau tahu? Ini benar-benar kisah dramatis yang sangat mengaharukan :hwa . Seorang Nay teraniaya oleh Mimi si Cinderella.


Aku seorang Nay, kalah populer sama Mimi. Aku sadar betul, aku memang terlalu banyak kekurangan. Bahkan untuk membiasakan diri berkata aku-kamu aku harus privat sama Mimi. Mau bagaimana lagi? Aku memang terlahir dari tanah Betawi yang kental dengan bahasanya, sedangkan Mimi lahir dari tanah Jambi tapi blasteran Inggris. Wajarlah kalau bahasa Mimi lebih bagus ketimbang bahasaku.


Kau pernah nonton film india Dil Hai Tumhara? Iya disana ada Nimmi, 11-12 dengan Mimi kakak Shalu yang selalu baik hati. Mimi selalu bangga jika film itu diputar berulang-ulang. Rasanya aku ingin muntah tiap kali Mimi memuji dirinya sendiri. Kalau sudah setres begitu, biasanya aku ikut lari ngejar layangan putus, itu pun kalau ada.


Yah, sekarang aku di Korea itu semua karena Mimi. Mimi yang teramat ‘baik hati’ mengajakku masuk salah satu Universitas di Korea. Awalnya aku menolak lantaran bahasa Koreaku yang masih teramat kacau. Tapi, Tya sahabatku memotivasi agar aku menyetujui tawaran Mimi. Apalagi disana ada sosok Hyun Bin :luph . Aku benar-benar tergila-gila dengannya.


Kau tahu Hyun Bin kan? Kata Tya, dia masih ada hubungan saudara dengan Hyun Bin  Coba bayangkan jika aku bertemu dengannya, satu universitas, satu kelas waaa~ Pasti sangat menyenangkan :smile


Hari ini pun, di Nami Island aku sedang menunggu Hyun Bin.  Tya, 'Bu Pos' yang baik hati mengabarkan bahwa Hyun Bin ingin bertemu denganku. Aku jadi malu sendiri :shy , jangan-jangan Tya benar mengadu bahwa aku menaruh perhatian padanya :uhuk


“Hai Nay,sudah lama menunggu?”
“Ah Oppa,”

~Back song~

Sekian lama
Aku menunggu
Untuk kedatangganmu


“Ah tidak, aku baru saja disini,” jawabku sedikit berbohong
“Baguslah, aku kira kamu sudah lama disini,”
“Yah kalopun lame, gue pun rela Bin nungguin lu, ups” Aku menutup mulutku yang keceplosan menggunakan bahasa Betawi.
“Kamu bicara apa Nay? Apa itu termasuk bahasa Alay ciyus miapah yang kemarin dibicarakan oleh Lee Seung Gi?”
“Ah bukan, itu tadi bahasa Betawi asli Indonesia. Harap maklum ya Bin, aku tuh masih sedikit sulit kalau bicara menggunakan bahasa Korea seperti ini,”

Hyun Bin hanya tersenyum mendengar pengakuan polosku. Sebenarnya aku malu jika terus keceplosan menggunakan logat Betawi saat berbicara dengannya. Mau bagaimana lagi? Aku benar grogi dan jika sudah seperti ini, semua logat asliku keluar tanpa permisi :uhuk


"Nay, aku ingin bicara serius,"
"Bicara saja, aku siap mendengarkannya,"


Ya Allah, Hyun Bin Oppa mau mengutarakan perasaannya padaku :smile


“Begini Nay, aku tahu kamu punya perasaan khusus untukku dan aku pun begitu...”
“Jadi kamu juga suka aku?” potongku
“Iya begitulah,”
“Ya Allah... Enyak Babeh, Hyun Bin jadi pacar gue ini mah,”
“Nay? Kamu bicara apalagi?
“Ah tidak apa-apa, ini cuma ekspresi kegembiraan” :smile
“Aku suka kamu sebagai adik Nay soalnya aku dan Mimi sudah jadian,”
“Apa?” :omg
“Mimi belum memberitahukannya? Mungkin dia butuh waktu yang tepat untuk menjelaskan semua ini,”
“Oppa tidak salah pilih? Kenapa harus Mimi?”
“Harusnya kamu senang dong Nay karena aku jadian sama Mimi. Mimi itu gadis yang hebat,”
“Masalahnye, gue kagak rela sama sekali lu jadian sama Mimi. Sakit hati gua ini” :hwa
“Kamu bicara apalagi Nay?”
“Ah bukan apa-apa,”
“Bayangkan Nay, Mimi rela menolak cinta Taeyang, Jung Young Hwa, Micky Yoochun, Lee Min Ho, Shahrukh Khan, Rio Dewanto yang katanya ganteng semena-mena cuma demi aku. Yang lebih heboh lagi Nay, Mimi juga naik tower Universitas sambil berkata ‘Hyun Bin Oppa, Sarang Haeyo’ so sweet banget kan Nay?” :luph



“Ah so sweet apanye? Norak itu mah,”
“Ah kamu itu Nay, kenapa selalu logat itu yang kamu keluarkan?”
“Lho? Memangnya kenapa? Masalah buat kamu?”
“Ya jelaslah Nay. Ini perbedaan terbesar antara kamu dan Mimi. Aku itu sering kali bingung jika bahasa planetmu keluar tanpa henti, beda sekali dengan Mimi. Bahasanya sangat bisa dimengerti dan yang pasti dia selalu bisa membuatku tersenyum,” :smile
“Ah, emang dasar lu berdua ‘Freak Cople’”
“Nay lihat, itu Mimi dan Tya sudah datang,”


Aku menoleh melihat kearah yang ditunjukkan Hyun Bin Oppa. Benar, disana ada Mimi, Tya dan pacarnya. Wah~ nyesek banget ini mah :hiks . Perlahan mereka mendekat. Cerita romantis, Kissing Under Cherry Blossom :calm is nothing  :waduh


“Oppa, Nay buat kacau tidak?” ucap Mimi
“Tidak, dia jadi adik yang baik kok,”

Apa-apaan mereka ini? Pamer kemesraan? Tya hanya nyengir sambil mengisyaratkan kata maaf :peace

“Oppa, kakiku pegal nih,” rengek Mimi
“Duduklah, biar aku pijitin kakimu,” jawab Hyun Bin malu-malu

Perlahan Mimi duduk dan Hyun Bin pun membuka sepatu Mimi. OMG :omg Mimi mamerin kaos kaki yang bergambar Hyun Bin. Haduh-haduh, bener-bener nyesek hatiku ini :hiks


Aku berjalan menjauh dari mereka. Tak tahulah rasanya hati ini seperti apa. Kenapa harus Mimi yang jadi Cinderellanya? Kenapa bukan aku? Ah sudahlah, mungkin Hyun Bin memang bukan jodohku tapi jodohnya Mimi :etc


Note :
Cerita ini hanyalah fiktif dan rekayasa belaka. Bila ada nama tempat yang sama itu adalah unsur kesengajaan dari penulisnya :wek . Cerita fiktif kacau ini aku hadiahkan buat Mimi Arie seorang :uhuk . Maaf ya Mi, aku ngga bisa ngasih apa-apa dihari ulang tahunmu :smile . Maaf juga buat nama-nama yang tercantum yang sudah tak  jadiin kambing shaun hihihi :peace
Oh iya, fotonya itu ngambil dari FB sama blognya Mimi. Kalau mau, cari sendiri yah :wek

Maulid Nabi

Bismillahirrahmaanirrahiim.....

Hari ini tepat tanggal 12 Rabiul Awwal tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Apa yang istimewa? Biasanya juga kita merayakan ulang tahun, kenapa saat Nabi kita lahir kita tidak turut bergembira? . Kalau aku sendiri, biasanya ikut membaca albarjanji di mushola, solawat yang banyak. Tiap hari pun kita bisa bersolawat tanpa menunggu maulid nabi :smile 


Dulu pas jaman MTsN, di "Penjara Suci" sering diadakan lomba untuk memperingati kelahiran Nabi. Lombanya macam-macam, ada pidato, tartil Al-Qur'an, Qiroah, baca albarjanji, pokoknya terbebas dari acara ngaji kitab :smile . Semua jelas berantusias meski hadiahnya tidak mewah-mewah amat :uhuk


Di tahun terakhir aku duduk di bangku MTsN, seperti tahun sebelumnya kami penghuni diwajibkan untuk ikut menjadi peserta. Yang terparah adalah lomba drama dan setiap kamar wajib ikut. Parahnya lagi, kamarku tidak ada makhluk dewasa, ababil semua. Aku tidak tahu harus drama apa, pokoknya maju aja biar tidak kena sangsi :uhuk [Ketika ini aku sama sekali belum kenal Teater] . Ngakak juga kalau ingat drama ancur itu :uhuk


Menang? Tidak :uhuk . Tapi yang bikin kaget waktu aku dapat nomor tiga lomba tartil Al-Qur'an. Kayaknya jurinya pada syok waktu dengar aku ngaji :uhuk makanya dikasih hadiah :smile. Hadianya apa??? Bukan barang mahal, hanya sebuah rongsokan setrika buat lucu-lucuan heheh :uhuk . Selain itu ada jajannya juga sih, mie instan, agar-agar, permen, tapi menyenangkan juga bisa dapat hadiah :uhuk . Itu pertama kali dan terakhir kalinya aku mendapat hadiah saat lomba Maulid Nabi.


Maulid Nabi dengan segala kegembiraannya. Ini bukan masalah bid'ah atau bagaimana ya. Toh apa yang kita lakukan itu bermanfaat tidak lebay. Kita membaca solawat memuji beliau. Tidak ada yang salah kan???

Air Mata Emak

Kemarin, ada yang wawancara lagi di kantor. Seperti biasa aku yang menyiapkan segala keperluan mulai dari lembar tes dan kawanannya. Kali ini aku tidak terlalu tahu siapa orangnya soalnya bosy rada ujuk-ujuk bilangnya. Pagi hari sudah nyiapin ini itu dan tepat jam delapan pagi tuh orang datang [on time banget, kesan pertama yang baik :uhuk]

Ketika melihat orangnya, hem kayaknya kenal deh :uhuk . Ini bukan ajang SKSD yah, tapi memang mukanya familiar banget. Baiklah, dimulai dengan kenalan dan ku tanya siapa namanya. Tuu kan.... bener, namanya tidak asing. Sebut saja namanya Masao, itu nama panggilannya dulu [Gila ya? Aku tahu banget :uhuk ]. Dia itu kakak kelasku, pernah juga satu tempat ngaji. Dia jelas lupa siapa aku. Kayaknya memori laki-laki itu kurang bagus ya? :uhuk . Tidak juga sih, mungkin aku saja yang hobi memperhatikan sekitar sampai tidak sadar bahwa aku hafal nama-nama mereka baik laki-laki maupun perempuan. Mungkin aku memang berbakat jadi Stalker Keren :uhuk


Setelah menjawab tes dan aku mengoreksi jawabannya, hem nilainya lumayan. Jadilah hasilnya itu aku serahkan pada Bosy. Dengan pembicaraan, pengenalan, de el el akhirnya dia diterima kerja. Kata Bosy, kalau dia kesini cepat lebih baik. 


See, dia baru saja diterima dan aku sudah jadi ledekannya Bosy. Ah, maksudnya mungkin bukan untuk meledek, mungkin hanya buat lucu-lucuan, semacam gurauan gitulah. Tapi menurutku, itu sama sekali tidak lucu, garing tahu. Bisa jadi akunya saja yang tidak selera dengan humornya Bosy. Pantas saja aku terkenal Pahit, Asam, wong kalau dikantor jarang ngomong dan jarang senyum :uhuk


Oh iya, jadi hari berikutnya dia datang pada siang hari untuk tanda tangan kontrak de el el. Seperti biasa, ortunya juga datang untuk mengetahui, ini lho tempat kerja anaknya, kerjanya gini, gini, gitu. Kesan pertama liat Emaknya, beda banget sama Bu e. Emaknya banyak omong beuh :uhuk suaranya juga keras. Sedangkan bapaknya cenderung pendiam :etc


Jadi ceritanya dia masuk masa transisi dan adaptasi selama tiga hari sebelum resmi jadi karyawan. Selama dua hari, seperti biasa akunya tetap cuek bebek tidak banyak omong. Sementara Bosy mengeluarkan banyak kata-kata gurauan yang menurutku tidak lucu :uhuk [Ya Rabb, hatiku keras amat ya? :hiks] . Dia, juga tidak banyak ngomong, biasa saja sih :uhuk 


Hari ketiga, pagi banget ortunya datang. Tidak tahu ngomong apa yang jelas emaknya nangis :hwa . What Happen coba? Bukannya dia anak lelaki? Bukannya dia sudah dewasa? Bukannya dia S1? Bukannya dia juga pernah nginep waktu jaman ngaji? Bukannya .... Ah entahlah, aku tak tahu alasannya. Pokoknya Air Mata Emak memang mustajab :smile


Kata Emaknya, Emaknya hawatir, emaknya tak tega jauh dari anaknya. Emaknya sudah mencoba melupakan, tapi tidak bisa. Harusnya Emaknya bukan melupakan, tapi mendoakan. Wah, sangat berbeda dengan Bu e :smile . Intinya sih, si Masao ini belum diridhoi Emaknya buat kerja di kantor. Pokoknya tidak boleh jauh dari Emaknya. 


Beda banget ya sama Bu e ku. Semenjak lulus sekolah dan mulai kerja, aku biasanya menyampaikan apa-apa yang aku lakukan di tempat kerja, meski tidak semuanya sih :uhuk . Kalau aku punya keinginan A, B, C pokoknya yang butuh untuk didiskusikan, aku ya langsung bilang. Biasanya dari pihak Bu e atau Bapak tidak ada yang melarang atau mengiyakan. Bapak dan Bu e cuma memberikan gambaran sesuai pengetahuan mereka. Jadi gambarannya misalnya aku pilih ini, jadinya ini. Kalau pilih itu jadinya itu. Maklumlah, Bapak Bu e bukan orang berpendidikan tinggi. Semua dikembalikan padaku karena aku yang menjalani. Mereka Cuma bisa mendoakan yang terbaik untukku.


Air mata Bu e, mungkin mengalir saat aku juga menangis. Bu e turut sedih jika aku sedih. Makanya sebisa mungkin jika lagi down, aku tidak bilang sama Bu e. Paling beralih sama Mb’ Ita atau siapa sajalah yang menurutku bisa membantu :uhuk [Tempat penitipan air mata :uhuk] . Bu e selalu menguatkan jika aku manyun malas untuk balik kerja. Pokoknya Bu e Bapak TOP lah buatku. Sejauh ini, keduanya fine-fine aja tuh membiarkan anak perempuan yang tinggal satu-satunya jauh dari rumah. Jika sudah di rumah [tentunya seperti waktu jaman aku masih sekolah] tak ada pekerjaan berat yang ku lakukan. Sebenarnya bukan air mata Emak yang mustajab, tapi doa orang tualah yang mustajab. Bukankah ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua kita?


Intinya sih, ada bagusnya kemarin aku tidak ngomong banyak sama si Masao. Bagus karena aku tidak bilang aku adik kelasnya, aku tidak bilang kalau kakakku juga pasti mengenalnya, bagus karena bosy tidak tahu semuanya :uhuk . Lha wong tidak tahu aja aku sudah jadi bulan-bulanan sambil bilang,


“Ji, sudahlah jangan di pikir, cowok masih banyak,”
“Ji, itu kan masih ada ini, yang dia lupakan saja?”


Hello? Itu tidak lucu sama sekali. Siapa juga yang mikirin. Huh, sejauh ini aku masih bisa menahan gurauan yang tidak lucu itu. Paling kalau malas, aku cuma diam bagai batu :uhuk . Kayaknya lebih lucu postingan Mimi Ari, Mb’ Erry dengan gorden dan kulkasnya, Kambingnya Mb’ Una dan blogger-blogger lain deh, hehehe :smile

Mozaik Kinanti


Mozaik Kinanti milik Mb' Ririe ku terima pada tangggal 12 Desember 2012. Buku dengan tebal satu senti ini berisi berjuta-juta pesan di dalamnya. Ingat, ini bukan Satu Senti Kebahagiaan Kisahku karena kata-kata itu miliki Mb' Maya  Si Cinderella dengan Kemilau Cahaya Emasnya.


Mozaik Kinanti terdiri dari tiga resep yang ciamik. Three In One antara artikel, puisi, dan cerpen  yang patut untuk diteladani. Mb' Ririe dengan padat, lugas dan jelas menyampaikan apa-apa yang diamatinya. Kadang orang berfikir bahwa hal itu tidak penting. Tapi, ketika Mb' Ririe yang melihatnya, semua terasa terbuka. 


Bayangkan saja, senang, puas, bahagia bisa dijadikan diagram yang keren. Ada juga cerita saat mati lampu. Kalau aku sendiri, saat mati lampu enaknya tidur, tapi Mb' Ririe malah mengamati lilin dan jadilah artikel (Seperti) Lilin dan Pohon kelapa. Oh iya, apa benar bau singkong itu pertanda ada makhluk halus? Wah.... Dulu berarti di rumahku banyak makhluk halus dong? :uhuk Secara dulu aku anak singkong, tiap hari ngolah singkong buat "Tela-tela" :uhuk


Puisinya, tsaah jangan ditanya, aku tidak mengerti artinya :peace . Yang jelas, puisinya keren-keren. Puisiku mah tidak ada apa-apanya :smile . Cerpennya juga keren dan tidak Happy Ending. Ada cerpennya yang buat aku jingkrak: uhuk .  

Syam meraih tanganku, menggenggamnya dengan erat. "Kita akan lalui bersama-sama Ras,"

Bukan menyuruh, tapi menjalani, melewati bersama-sama, romantiskan? :uhuk . Ovelall aku suka.


Ada beberapa cerita Mb' Ririe yang membuatku hampir menangis. Kebesaran hati seorang Ririe Khayan saat menuliskan e-mail untuk adiknya. Seorang wanita tegar dan hebat. Aku sendiri malu. Aku 21 tahun terkadang masih terlalu egois. Mb' Ririe dengan cerita kehidupannya membuatku tersadar. Kita memang mendambakannya, mengharap dia teman hidup kita akan segera datang. Hidup diantara banyak pilihan. Menikah bukan hanya semata untuk mengganti status, tapi lebih. Dimana kita bisa berkolaborasi dengan segala perbedaaan yang ada.


Thanks Mb' Ririe buat bukunya. Banyak kisah menjadi kumpulan kepingan mozaik yang indah penuh makna.  Ada saatnya kita tertawa, menangis, dan marah. Tapi pada akhirnya, kita layak dan patut bersyukur atas apa yang terjadi. Setiap sesuatu pasti ada pilihan dan kita harus memilih diantara pilihan tersebut. Disetiap kepingan kisah selalu ada pelajaran di dalamnya.

Biarlah hidup sewajarnya mengalir dan aku pun bersenyawa dalam alur sejarahku ~ Ririe Khayan