Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #8: Kendi

"Sari, kamu liat kendi yang biasa di almari?"
"Kendi? Kendi merah motif bunga-bunga itu?"
"Iya, kamu liat?"
"Mana ku tau Mas, wong Mas jarang ngijinin aku buka almarinya,"
"Wah, gaswat ini mah, masa bisa hilang gitu kendinya?"
"Ngga tau lah Mas,"

Aku mendengus kesal melihat kelakuan Mas Dudi laki-laki yang menikahiku enam bulan yang lalu. Sikapnya kian hari kian berubah beda saat bulan pertama pernikahan kami. Kami menikah karena perjodohan. Kau tahu bagaimana rasanya menikah tanpa diawali rasa cinta? Apalagi tiga hari ini Mas Dudi tidak bisa tidur gara-gara kendinya hilang. Hello? Kendi gitu lho. Cuma gara-gara kendi dia sampai kelimpungan. Jangan-jangan....

***

Aku menggauk-garuk tanah di belakang rumah dengan pacul milik Mas Dudi tempat dimana aku menguburkan kendi sialan itu. Aku yakin, pasti ada yang tidak beres dengan kendi itu. Jangan-jangan, itu kendi buat jampi-jampi aku biar mau nikah sama Mas Dudi. Ya Allah.... Atau jangan-jangan kendi itu kendi ajaib ada jin cantik hingga Mas Dudi tidak mau kehilangannya, ya Rabb.

Aha, akhirnya nongol juga tuh kendi. Aku harus mencoba menggosoknya. Sok gosok-gosok cling. Nothing. Aku harus mencoba lagi, sok gosok-gosok, bulll....

Aku terjungkal, kaget dengan kepulan asap yang datang tiba-tiba.

"Uhuk-uhuk, heh jin dimana kau?"
"Sari? Ngapain kamu disini?"
"He? Mas Dudi, jinnya mana?"
"Jin? Jin apa?"
"Jin dalam kendi. Tadi ada asap ngepul lho Mas,"
"Oh, itu mah asap kompor minyak tanah. Tadi aku mau buatin nasi goreng buat kamu, eh malah meleduk tuh kompor. Eh, itu kendi Mas kan. Alhamdulillah, sini"
"Ngga. Aku ngga bakal ngasih ni kendi,"
"Apa-apaan kamu itu, sini kendinya,"
"Ngga!"

Tarik ulur memperjuangkan si kendi. Mas Dudi tetep keukeh ngga mau lepasin begitu juga aku.

Pyar....

Kendi antik itu pecah.

"Tuh kan, jadi pecah kendinya, kamu sih,"
"Tunggu, apa ini?"
"Eh itu, anu..."



"Tadinya itu kendi mau aku bongkar waktu ulang tahun pernikahan kita. Eh malah sekarang sudah pecah," ucap Mas Dudi malu-malu sambil memunguti kertas dari dalam kendi.

317 Kata

MFF

Berani Cerita #05 : Ketakutan

Sepertinya suasana malam ini tidak begitu bersahabat bagi Riana. Angin yang dingin membuat dia memaki dirinya sendiri kenapa lupa membawa jaketnya yang tertinggal di mobil. Lorong yang tidak terlalu terang karena beberapa lampu mulai dimatikan. Dan kenapa tidak ada orang bersliweran? Padahal masih jam 8 malam.

“Nah, sebentar lagi sudah sampai di kamar Sinta.” Riana mencoba menghibur diri sendiri karena dirinya masih merinding. Cepat-cepat langkahnya diayun, sampai akhirnya dia berhenti tiba-tiba saat melihat sebuah tempat tidur dorong melaju cepat ke arahnya.


“Au…. Hati-hati dong Sus,” Ucap Riana yang sempat terjatuh saat tertabrak .

Suster yang membawa tempat tidur dorong itu tak menyaut. Diam, hening.  Riana makin begidik dan bangun lalu berjalan sambil mengumpat. Ketika dia menengok ke belakang, wajah Suster itu terlihat pucat. Riana lari tunggang langgang karena ketakutan. Riana mencoba bersembunyi di balik kursi dengan tangan gemetar.

Tap, semua lampu hidup dan ...

“CUT”
“Riana, ekspresinya mana?” teriak sutradara

Lampu Bohlam #5 - Pulang

Pulang?
Yap hari jum'at kemarin aku pulang :uhuk . Ada acara apa? Ngga ada sih, cuma pengen pulang aja :smile . Sebagai gadis perantauan *tsah~ kaya ngerantau jauh aja :uhuk *, sebenarnya senin sore 25 Maret kemarin aku sudah pulang karena selasa ngurusin E-KTP *mau ganti status :uhuk , status KTP lama ke E-KTP :etc *

Pulang itu, memang sesuatu. Sekarang sih pulangnya masih ke rumah orang tua. Hem, ngomong-ngomong, kapan yah aku pulang ke hatimu? Iya, ke hatimu itu zaujy yang masih melalang buana tak tahu rimbanya :smile

Kemana kemana kemana
Ku harus mencari kemana
Jodohku tercinta
Tak tahu rimbanya
Belum pernah datang ke rumah
:luph

Ya, ya, ya....
Mungkin dia masih mengejar mimpinya. Intinya sih, dalam doa aku selalu meminta agar dia baik-baik saja dimanapun dia berada :smile

Selama pulang kemarin itu, hem ada beberapa pekerjaan yang aku lakukan. Sayangnya sih di ending malah bikin galau *CariAlasanKarenaNggaBikinFF*

Yah, semoga aku bisa segera menemukan jalan biar data-dataku selamat, aminnnn :smile

Lampu Bohlam #5 - Pulang