Credit |
Berkas-berkas itu menumpuk di depan meja Rino. Mana mungkin semua pegawainya tidak berhasil menagih hutang nasabahnya yang sudah enam bulan menunggak tagihan Bank untuk usaha Parfum? Haruskah dia sendiri, managernya yang mengurusi hal sepele semacam ini? Hanya Parfum, kenapa harus dia sendiri?
Tak perlu waktu lama, Rino akhirnya sampai di rumah bergaya Jawa kuno yang cukup besar. Halamannya luas dengan beberapa pohon beringin. Tampaknya rumah ini adalah rumah turun-temurun.
Tok, tok! Rino mengetuk pintu.
Tak lama pintu dibuka. Rino terkejut melihat sosok yang berada di hadapannya.
“Putri Mahkota!”
“Ha?”
“Aku sudah lama mencarimu. Kenapa kamu bisa terdampar di rumah tua ini? Katakan padaku, siapa yang telah menculikmu?”
“Sinting!”
“Aku sinting karenamu. Mari pulang denganku. Raja dan Ratu sangat merindukanmu,”
“Drama Queen!”
“Kok Queen? King, tapi kamu suka kan?”
“Ge er!”
“Risa, aku rindu saat kita sama-sama main drama waktu kecil dulu,”
“Aku tidak sama sekali Rin,”
“Kenapa?”
“Masa aku jadi King dan kamu Queen?”
“Hahaha,”
“Jadi, ada perlu apa? Kok bisa sampai disini?”
“Ah iya anu, wangi ini seperti tidak asing?”
“Suamiku, parfum suamiku,”
“Siapa sayang?” ucap seseorang dari belakang pintu rumah Risa
Pintu terbuka, mata Rino terbelalak, tubuhnya melemah mendapati kenyataan yang ada. Risa benar tidak sendiri. Laki-laki berpostur tinggi besar nan tampan itu ternyata suami Risa. Rino tak mungkin lagi melanjutkan hubungannya. Laki-laki itu yang kemarin malam menjamahi tubuhnya.
221
Diropel sama MFF :uhuk
Ketahuan banget ngga ada ide :smile