Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Surga Hati

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

"Aini nggak mau ngaji, Yah," ucap Aini dengan polosnya.

Farhan yang sedang memeriksa buku mengaji Aini terdiam. Dipandangnya putri empat tahunnya yang asyik membolak-balik buku.

"Kenapa nggak mau ngaji? Katanya Aini mau jadi Qori'ah?"

"Buat apa ngaji, Yah? Aini nggak bakal masuk surga juga."

Farhan menelan ludah. Kenapa putrinya bisa berpikiran seperti itu? Kalau sudah begini, Farhan jadi sentimentil, rindu akan nasihat mendiang istrinya yang meninggal saat melahirkan Aini.

Farhan mendekati putrinya, mengelus pelan kepalanya.

"Aini, dengan melakukan kebaikan kita bisa masuk surga. Ngaji itu termasuk kebaikan lho!"

"Masa sih, Yah? Kata Nunu anak Ustadzah Wulan, surga itu ada di rumahnya di telapak kaki ibunya. Aini kan nggak punya Ibu, jadi rumah kita nggak ada surganya. Ibu kenapa pergi, Yah? Aini kan jadi nggak bisa masuk surga. Apa di telapak kaki Ayah ada surganya?"

Farhan ingin menangis dan tertawa bersamaan saat Aini melihat telapak kakinya.

"Yah, surganya di sebelah mana sih?"

"Aini, surga nggak ada di situ. Sini deh Ayah tunjukin!"

Aini buru-buru duduk dipangkuan Farhan, memandang Ayahnya penuh minat.

"Surga itu tempat yang tenang dan indah. Kita bisa buat surga sendiri di sini, di hati kita, " Farhan menunjuk dada Aini,

"Dengan berbuat baik, hati kita jadi tenang. Ibu juga sering berbuat baik, makanya Ibu masuk surga di rumah akhirat sana."

Aini mengerjapkan matanya lalu tersenyum.

"Jadi Aini bisa masuk surga? Asik Aini bisa masuk surga!"

Aini turun dari pangkuan Farhan melompat-lompat kesenangan. Farhan mengelus dada, putrinya semakin pintar ternyata.

"Yah, kalau surga itu di hati, kita masuknya dari mana?"

***

#Cermat @PenerbitMizan

Di Balik Poster MFF Idol 2

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

MMF Idol telah memasuki season 2. Dalam perhelatan kali ini saya tidak ikut. Kenapa? Lagi hiatus ngefiksi saja, waktu itu :uhuk.

MFF Idol 2 ini sistemnya rangking. Ada kelas dengan guru-guru yang berbeda. Yang jelas, dibanding season 1, season 2 lebih susah dan lumayan menguras otak dengan berbagai macam pelajaran.

Peran saya di MFF Idol 2 ini cuma sebagai penggembira. Sukanya komen gaje waktu show dan juga ngevote untuk menyelamatkan The Flasher.

Seperti di season pertama, season kali ini saya juga membuat poster. Sayang cuma dua poster, satu poster The Flasher dan satu lagi poster Grand Final.

Saya sangat berterima kasih pada Allah dan juga Luluk yang meminjamkan laptop untuk ngedit :uhuk. Terus terang saya lumayan bekerja ekstra karena ngeditnya tanpa mouse.

Saya pikir, saya tidak akan bisa mengedit tanpa mouse. Ternyata apa yang dipikir tidak sejalan dengan kenyataan. Saya bisa :uhuk. Meski tertatih, sehari saya bisa mengerjakan satu poster. Bukan 24 jam full, kan saya nyambi ini itu. Bisa dibilang 4-5 jam lah.

 


Intinya, selamat buat yang jadi juara kelas. Yang belum juara, kalian harus tetap berkarya. Hanya poster itu yang bisa saya berikan. Semoga kalian terus terkenang.

Jangan bilang tidak bisa. Cobalah dan kamu akan menemukan jawabannya :smile :hai.

#FFRabu - Gadis Korek Api

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Gadis menggenggam tangannya kuat-kuat. Dia memasang wajah datar seolah apa yang didengarnya bukanlah sesuatu yang penting. Ratna berkoar tentang pesta ulang tahun ke-17 nya. Penyanyi terkenal diundang. Dia juga membangun rumah lilin untuk menyempurnakan pestanya.


"Ini untukmu. Maaf baru ngasih. Jangan lupa nanti malam jam 7 ya!"


Gadis menatap undangan Ratna sambil meraba saku seragamnya. Korek api lusuh miliknya tinggal satu batang.


Tepat jam 7 malam Gadis berdiri di depan rumah Lilin Ratna. Dia sudah meminta banyak hal untuk menyamai Ratna. Sambil memejamkan mata, Gadis menyalakan korek terakhirnya.


Gadis meninggalkan rumah itu dengan senyum lega. Di belakangnya asap mengepul lalu api menyala.