Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label ODHA. Show all posts
Showing posts with label ODHA. Show all posts

[BeraniCerita #32] Stigma

“Kapan terakhir kali mengajak Nina si bungsu main ke taman? Kapan terakhir kali Mama memasak buat orang rumah? Kapan terakhir kali Mama pergi jalan-jalan bersama kami?”


Bu Layla diam saja mendengar Ryan mencerca semua yang sudah tidak pernah dilakukan lagi olehnya. Untuk mengalihkan perhatian, Bu Layla pura-pura berbicara dengan Sofi di depan televisi sambil tidur-tiduran.


Senyum di wajah Bu Layla dalam segala kebohongannya. Beban hidupnya terlalu berat, itu yang terlihat. Seorang istri yang mengurusi suami hingga meninggal. Tiga orang anaknya, Ryan, Sofi, dan si bungsu Nina tak pernah tahu apa-apa. Ya, karena Bu Layla tak mau membagi bebannya.


Ada kesedihan yang mendalam, luka yang menganga akibat dari peninggalan suaminya. Bu Layla hanya perempuan biasa, dunia liar pun tak pernah sedikit pun dikenalnya. Tapi kenapa Tuhan seolah menumpahkan kutukan dari tindakan buruk suaminya pada dirinya?


"Ma? Jawab aku?" kata Ryan marah.


Bu Layla hanya menatap Ryan. Anak laki-laki tujuh belas tahun itu replika suaminya. Rasanya ingin marah. Pada siapa?


Tanggul air mata yang ditahan pecah. Bu Layla tak kuasa menahan tangisnya.


"Ryan, Sofi dan Nina dengarkan mama. Apapun yang terjadi nanti, mama tetap mama yang selalu menyayangi dan mencintai kalian. Mama hanya takut, jika orang lain tahu tentang penyakit mama, mereka akan menjauhi kalian. Kalian ingat bagaimana keluarga papa merasa begitu jijik kepada mama? Bagaimana mereka menyimpan tangan tak mau bersalaman? Itu pukulan berat bagi mama. Mama tidak ingin itu terjadi dengan kalian terutama Nina. Mama dan Nina janji akan berobat. Mama mau hidup untuk kalian. Mama dan Nina odha." jelas Bu Layla terisak.


Dirangkulnya Ryan, Sofi dan si bungsu Nina. Mereka menangis bersama, tanpa mengerti apa yang ditangisi. Semua telah terjadi, tak perlu ada tangis kesedihan lagi.




Notes :
Wuih~ Akhirnya bisa ikut Berani Cerita lagi :uhuk . Meskipun sedang bertarung di MFF Idol kudu tetep semangat!!! Oh iya, FF ini terinspirasi dari kisah yang kutonton di Mata Najwa.

Mari Peluk ODHA

ODHA? Siapa dia? Pok Odah di Sitkom OB bukan? Tentu saja bukan.

Dulu, aku sama sekali tidak tahu siapa itu ODHA. Dalam pelajaran sekolah sendiri, seingatku tidak pernah ada kata ODHA muncul. Sampai akhirnya, pada peringatan HIV AIDS pada tanggal 1 Desember beberapa tahun yang lalu, baru deh aku tahu siapa ODHA.

Peringatan HIV AIDS pada tanggal 1 Desember memang sudah lama ku ketahui. Pelajaran tentang HIV AIDS sendiri sudah sering muncul di mata pelajaran biologi. HIV (Human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh menjadi lebah dan sangat rentan terhadap serangan penyakit. Sedangkan AIDS sendiri merupakan nama penyakit yang diakibatkan oleh virus HIV. Jadi, kalau ada yang bilang HIV dan AIDS itu sama mereka itu kurang tepat. 

Pernah juga dalam diskusi pelajaran biologi temanku menyuruhku bertanya.

"Ji, HIV itu bisa menyerang ayam ngga? Secara ya, ayam itu kan suka gonta-ganti pasangan"
"Hah, mengada sekali kau Yub. HIV Human immunodeficiency virus namanya aja Human,manusia. Jadi yang diserang ya manusialah, masa ayam?" Jawabku

Ya begitulah. Kalau kita telisik, sebenarnya masih banyak juga lho yang tidak tahu apa itu HIV apa itu AIDS. Boleh deh disurvey heheh :uhuk . Oh iya, lalu ODHA itu siapa? ODHA adalah sebutan bagi orang yang terjangkit HIV.

HIV AIDS sendiri termasuk golongan penyakit sedikit sulit diidentifikasi lebih awal. Kenapa? Setahuku karena gejala yang timbul itu terjadi beberapa tahun setelah terinfeksi virus tersebut. Lalu bagaimana sih HIV itu bisa menular?

One : Lewat Cairan Darah
Disini maksudnya bukan berarti kita tidak boleh transfusi darah. Hanya saja, kita harus berhati-hati dengan jarum yang digunakan. Makanya setiap transfusi darah, atau setiap menyuntik orang, dokter selalu mengganti jarum suntik dan mensterilkannya. Yang hobi tato, tindik sembarangan, ngedrug, pokoknya yang pake suntik-suntikkkan gitu patut waspada. Baiknya sih kalian tidak tindik-tindikan gitu.

Sebenarnya ada juga yang lebih ngeri ketika sampah rumah sakit malah dijual bebas. Pernah tahukan suntik-suntikan anak yang dijual murah? Menurut reportase, suntikan itu sampah rumah sakit yang dijual terselubung. Coba bayangkan jika suntuikan itu bekas orang yang terinfeksi virus berbahaya. Hiii seremmm :hih

Eh, Itu cairan darah lho ya, bukan air liur :uhuk .Dipikir TBC menular lewat air liur.

Two : Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina
Kalau ini, karena sex bebas, bergonta-ganti pasangan atau tidak pakai pengaman saat berhubungan. Makanya, jadi manusia itu yang setia. Masak kalah sama buaya yang setia sampai mati :uhuk . Kalah juga loe sama nyamuk jantan yang habis kawin langsung mati :omg

Three : Kehamilan Seorang Wanita yang Terkena HIV
Ini mungkin akibat sex bebas itu kali ya. Ibu yang terjangkit HIV sangat memungkinkan menurunkan penyakitnya kepada bayinya. Nah, disinilah ODHA akhirnya terlahir. Sebenarnyaibu hamil yang terkena HIV tidak selamanya menghasilkan bayi yang terkena HIV juga.

Masih ingatkan rumus genetika perkawinan? Tidak semua buah dalam satu pohon itu manis. Pasti ada yang asam atau sedikit asam. ODHA tidak bersalah, dia juga berhak untuk sehat. Dia juga punya hak yang sama seperti kita warga Indonesia.

Gejala-gejala yang timbul jika terjangkit HIV antara lain :


  • Rasa Lelah Berkepanjangan
  • Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan
  • Berat badan turun secara menyolok
  • Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas
  • Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
  • Sering demam (lebih dari 38 derajat Celcius) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
  • Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
Menurut informasi Karang Taruna Jepara, sepanjang tahun 2010 - 2012 sudah ada 12 ibu hamil yang terjangkit HIV. Dalam hal ini, aku sebenarnya sedikit tahu. Tentang apa? Tentang tempat yang dijadikan tindakan seperti itu. Sebenarnya sayang banget sih. Tapi apalah daya, hidung belang ada dimana-mana.
ODHA, mereka sama seperti kita. Mereka mungkin malu dan kita yang harus memeluknya. Mari peluk ODHA, kita harus berbagi banyak dengan mereka. Tidak ada jamannya diskriminasi, tidak ada perbedaan karena mereka juga makhluk Tuhan.

Sebagai blogger, tentunya aku ingin suatu saat mengajak pemuda-pemudi Jepara khususnya turun kejalan untuk ikut peduli kepada ODHA. Bukan hanya saat tanggal 1 Desember, tapi kapan saja saat kita bisa melakukannya. Sebagai anak muda dan warga masyarakat, aku juga ingin sesekali mengunjungi mereka. Berbagi tawa dengan mereka, mendengar cerita mereka, aku ingin melakukannya.

Selayaknya, kita sebagai masyarakat harus ikut memberikan penyuluhan tentang apa itu HIV, AIDS, ODHA dan bagaimana cara kita memperlakukan mereka. Meski saat ini vaksin untuk HIV masih dicari dan diteliti, setidaknya kita memang harus berhati-hati. Bukan untuk mengucilkan ODHA, tapi kita bisa berbagi pada mereka. Hidup ini indah jika kita saling berbagi. Berbagi itu indah. Saling mengingatkan tentang kesehatan juga indah. Kita berhak sehat, dan ODHA juga.


Refrensi :
Tong Ilmu
Kabupaten Jepara
Pita Merah