Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Ala Call Center

Liburan paling mengesankan? Hem, menurut kalian, liburan paling mengesankan itu yang mana? Bagaimana? dimana? :uhuk Kalau bagiku sih, selama aku masih bisa libur, tidak harus jauh, masih bisa bernafas dan berkumpul dengan keluarga adalah liburan yang paling menyenangkan [jaranglibur-mode on :uhuk]

Bicara mengesankan, hal ini bisa diambil dua jenis. Pertama mengesankan karena menyenangkan dan semua indah sesuai rencana. Kedua, mengesankan karena tak terlupa, misalnya ada yang tidak masuk dalam rencana tapi malah terjadi.

Aku pikir, tadinya aku akan terus menyembunyikannya. Tapi, rasanya kalau ditulis, lucu juga apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

2009 Juni-Juli, liburan kenaikan sekolah

Ditahun itu, aku baru patah hati dan mau move on. Aku pikir, sudah cukup kesedihan dan pemberontakan yang terjadi saat liburan tahun baru 2009. Dibulan Juni, aku memutuskan untuk move on dari ex-boyfriend yang entahlah :hiks . Beginilah, ababil 17 tahun yang baru tahu rasanya patah hati :uhuk

Saat itu, aku memutuskan untuk pergi ke Pati, ke rumah mb' ku. Memang setelah mb' ku menikah, aku menyempatkan diri, paling tidak sekali dalam setahun aku pergi ke sana. Sayang, beberapa tahun setelah lulus, aku malah tidak bisa kesana karena banyak pekerjaan.

Back to topik.

Kali ini aku masih diantar kakak plus adikku. Kami bertiga naik bus Indonesia jam lima pagi dan sampai di Pati sekitar setengah delapan. Seperti biasa, kakak nelfon orang rumahnya mb' biar nanti bisa jemput.

Hari pertama. Kebetulan aku punya tugas untuk berburu tempat wisata karena aku tidak ikut rekreasi bersama teman-teman seangkatan. Yah wes, si mas ngajakin ke Pantai Kartini Rembang. Sempat aneh juga sih, kirain Pantai Kartini di Jepara doang,  tidak tahunya di Rembang juga ada. Mungkin sih untuk mengenang RA Kartini yang juga meninggal di Rembang.

Sampai dilokasi, ada bangunan gede disamping pintu masuk. Kata mb' itu perpustakaan. Bangunannya rada mirip gereja :uhuk . Suasan pantainya adem, tapi menurutku tidak terlalu luas. Hiburannya, hem kebanyakan untuk anak-anak. Ada bebek yang dikolam, kereta-keretanan [sempet naik juga sama si Lala, tapi buru-buru turun karena dia nangis :uhuk] . Sayang waktu itu airnya pasang plus ombaknya gede, jadi tidak bisa nyemplung :uhuk

Oh iya, sau hal yang berbeda dari Pantai Kartini Rembang yaitu ada jangkar gede banget


Waktu aku kesana, jangkarnya masih ditengah laut. Tapi kalau sekarang udah dipindahin ke taman. Katanya sih biar pengunjung bisa lihat dengan jelas. Kalau dibanding Pantai Kartini Jepara, jelas bedalah wong disana ada kura-kura gede yang dulu kata Mama Laurent minta dimandiin :uhuk


Jadi aku juga sempat wawancara gitu sama petugas disana. Wes dah, berasa kaya wartawan aja :uhuk . Dulu sih sempat beberapa yang tak catat, sekalian juga minta tanda tangan beliau buat bukti. Cuma sayang sungguh sayang. Aku tidak mengambil foto sama sekali wong waktu itu ndak punya HP kamera :uhukEh, tugasku gimana? hihihi :smile

Apakah liburan ini berakhir? Tentu saja tidak wong yang lebih penting malah nyangkut dimari :uhuk

Ala Call Center. Jadi setelah sehari dari Pantai Kartini Rembang, tugas call centerku berlanjut. Jauh-jauh pergi ke Pati eh masih saja dikejar sms dan telfon dari teman yang mau curhat. Lalu apa yang ku lakukan? Ya jelas, aku menerima semua keluh kesah mereka.

Jadi, ceritanya sahabatku lagi pusing galau karena backstreetnya nyaris kebongkar sama ex-boyfriendku. Jadi, aku ngurusi tiga orang satu masalah. Sahabatku, pacar sahabatku dan ex-boyfriendku, mantappp :uhuk Sebenarnya rada males, tapi ada pepatah bilang, dimana bumi dipijak disitu masalah dijunjung :uhuk , bikin galau :smile

Ya begitulah, aku menghabiskan waktu liburan Ala Call Center . Dengerin masalah yang tidak ada habisnya. Apa ini seru? Tentu saja :uhuk . Dibulan itu aku benar-benar belajar untuk menjadi lebih dewasa, belajar untuk move on dan memahami bahwa inilah cinta. Penderitaannya berakhir setelah kita menikah hihi :smile #tambahngaco

Setelah seminggu, akhirnya aku pulang. Oh ya, yang paling asyik tuh pulangnya aku sendirian soalnya kakak sama adik dah balik duluan. Pulang dengan bis Indonesia dari jam lima sore dan sampai di Jepara jam delapan malam. Ini pertama kalinya kepulanganku yang seorang diri.

Sttt ... Seperti dalam awang-awangku tentang sebuah cerita bahwa aku akan bertemu seseorang ketika di bis. See, malam itu terwujud :uhuk. Tapi cuma kenalan doang heheh :uhuk


Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway "Cerita di bawah Langit" 

Tidak Ada Yang Sulit

Bu Suhartini, guru bahasa Inggrisku yang paling berrr. Banyak yang bilang, beliau itu guru yang ngga asik. Hem, setiap kepala memang mempunyai otak dan penilaian yang berbeda. Tapi menurutku, beliau itu asik :uhuk

Masuk MAN dengan bahasa Inggris yang jongkok, membuatku sedikit was-was. Meski nilai UAN Bahasa Inggris lumayan, tapi tetep aja ngrasa grogi kalau disuruh ngomong bahasa Ingggris. Sampai saat ini pun, sebenarnya bahasa Inggrisku masih teramat sangat kurang bagus.

Bu Suhartini itu, guru berkaca mata dengan jilbab besar. Soal mengajar, beliau lebih kearah tegas dan menyenangkan meskipun kata banyak murid beliau itu terkesan galak. Kalau ditanya, kenapa aku menyukainya? It's so simple coz aku ingin bisa berbahasa Inggris. Bisa dibilang, jika kamu ingin bisa pelajaran, maka kamu harus mencintai gurunya :smile

Pernah suatu hari buku bahasa Inggrisku ketinggalan dirumah. Langsung saja ditengah perjalanan aku balik untuk mengambil tu buku dan endingnya aku telat. Dengan sedikit ngendap-ngendap karena ngga ada guru piket, aku langsung cabut masuk kelas. Beh, ternyata Bu Suhartini sudah duduk manis didalam kelas. Waktu aku masuk, beliau bertanya mana surat ijin masuknya? Dengan polos [masih kelas x] aku bilang guru piketnya ngga ada. Langsung saja aku disuruh balik badan buat minta tuh surat. Akhirnya aku bisa ikut pelajarannya deh heheh :uhuk

Sebenarnya, beliau itu sangat baik sama muridnya. Bagi murid yang rajin mengerjakan PR atau tugas-tugas lain, jelas nilai ngga usah ditanya. Bagi yang bandel, beliau ngasih hukuman menghafalkan kosa kata bahasa Inggris beserta artinya, apa ngga keren tuh? Disamping kita belajar untuk disiplin, kita juga bisa memaksa diri untuk menghafal kosa kata. Toh kosa kata yang dihafal bebas terserah kita sendiri.

Beliau juga memberikan kemudahan untuk berkonsultasi saat tes. Jika kita diberikan tugas, kita bisa memperlihatkannya dulu lalu beliau membantu memperbaiki vocabulary bahasa Inggris yang kita gunakan. Ibarat skripsi, beliau itu pembimbing yang oke punya.

Meski terlihat serius, beliau itu humoris juga. Kadang beliau menyelingi pelajaran dengan sedikit cerita lucu sehingga kita ngga spaneng. Beliau juga pernah menyarankan kalau kita ingin marah, sebaiknya menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jawa Krama Inggil biar lebih keren. Bahasa Inggris yang dulu terlihat sebagai momok, ternyata mengasyikkan juga saat beliau mengajar. 

Aku juga masih ingat saat beberapa anak diminta untuk les termasuk aku. Disana kami harus memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris. Tiba giliranku dan aku menceritakan hobiku, write, example poem, cerpen ... Dengan bahasanya yang lucu nan lembut, beliau mengingatkan not cerpen but short story. Wah, jadi malu sendiri aku :shy

Bahasa Inggris itu menyenangkan, kata beliau mencoba memberi mantra. Walaupun kami anak desa, beliau berusaha membuat kami muridnya menyukai bahasa Inggris. Ya, meskipun memang ngga terlalu baik berbahasa Inggris, tentunya beliau berharap kami tahu bahasa Inggris. Tidak ada yang sulit jika kita mau belajar. Bukan hanya bahasa Inggris, tapi semua pelajaran hidup yang ada. 

Mungkin hanya ucapan terimakasih dan tulisan ini yang bisa ku berikan untuk beliau. Maaf Bu, aku masih belum mahir berbahasa Inggris dengan baik. Sampai saat ini pun aku masih belum berani memposting tulisan berbahasa Inggris karyaku sendiri. Terimakasih ya Bu, atas semua jasamu padaku :smile

Dariku Untuk Mereka

Bismillahirrahmaanirrahiim

Kadang aku merasa iri dengan temanku. Kenapa Allah menganugerahi dia kepintaran, kekuatan besar yang belum mampu mensejajarkan diriku dengannya. Dia gadis manis yang selalu terlihat tegar dan penuh kecerdasan. Tapi semua lenyap tatkala aku menyadari ternyata aku lebih beruntung daripada dirinya. Aku masih memiliki orang tua yang lengkap, sedangkan dia baru saja kehilangan ayah tercintanya. Yah, dia sekarang menjadi yatim.

Dari dulu aku sering kali mempunyai teman dekat seorang yatim, piatu, maupun yatim piatu. Setahuku, anak yatim memang sedikit nakal. Kenapa begitu? Karena anak yatim memang tidak boleh dimarahi. Kita tidak boleh menghardiknya (Bisa tergolong pendusta agama - Al Ma'un : 2) harusnya kita memeluknya, menyayanginya.

Nah, inilah yang beberapa tahun yang lalu sedikit menggalaukan hatiku. Kenapa? Saat masih sekolah, Ex-Boyfriendku seorang yatim. Aku jadi susah sendiri jika ingin marah karena sikapnya. Bahkan teman sekamar dan sahabat laki-lakiku juga yatim. Ketika itu, rasanya sulit hidup dipenuhi yatim.

Siapakah yatim itu?
Yatim berasal dari Bahasa Arab yang berarti kehilangan (kematian) ayahnya. Jadi, yatim adalah anak yang ditinggal mati ayahnya sedangkan piatu adalah anak yang ditinggal mati ibunya. Mereka yang disebut anak yatim-piatu adalah anak yang usianya kurang lebih dibawah 12 tahun. Bisa juga dihitung ketika mereka belum baligh.

"Barang siapa yang mengikutsertakan anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya sehingga mencukupinya, maka ia pasti masuk surga" HR. Abu Ya'la dan Tabrani - Shohih At Targhib, Al Albaniy :2543

Lalu, apa yang kulakukan saat mereka didekatku?
Tetangga dekat rumahku memiliki dua yatim disatu keluarga, satu laki-laki (6 TH) dan satu perempuan (4 TH). Anak yatim laki-laki itu sudah ditinggal ayahnya kira-kira tiga tahun yang lalu sedangkan adik perempuannya ditinggal ayahnya baru 6 bulan ini. Otomatis, dalam satu keluarga ada dua janda yang harus memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Terhitung sejak aku bekerja dua tahun ini, Bu e selalu mengingatkanku tentang bersedekah kepada mereka. Bukan dengan paksaan, tapi dengan sadar diri alhamdulillah aku menyisihkan sebagian uangku untuk mereka. Memang tidak seberapa, tapi aku terus berusaha kontinyu bukan saat ini saja, tapi selama aku masih bisa berbagi dengan mereka. 

Manfaatnya apa? Bukankah nanti uang kita akan habis?
Bagiku, uang bisa dicari karena Allah Maha Kaya dan aku tidak perlu menghawatirkan itu. Aku harus mengakui, rasanya begitu damai saat kita bisa memberi. Dariku untuk mereka memang tak seberapa, yang penting aku berusaha mengembalikan hak mereka. Bukankah rizki yang kita miliki sebagian juga milik mereka?

Kenapa kamu mau berbagi? Bukankah ada pemerintah yang juga menanggung mereka?
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara (UUD 1945 pasal 34 ayat 1)
Mereka bukan fakir miskin, mereka juga bukan anak terlantar karena kita sebagai saudara sesama muslim yang harus menanggung keberadaan mereka. Meskipun dibulan tertentu selalu diakan sedekah massal untuk yatama, tetap saja kita harus berbagi dengan mereka kapan pun juga.

Aku hanya membayangkan, bagaimana jika aku diposisi mereka? Posisi seperti nabi Muhammad yang saat belum lahir telah menjadi yatim dan ketika berumur 6 tahun menjadi piatu. Aku tak bisa membayangkan betapa hancurnya hati mereka. Bagaimana jika itu terjadi dengan keluargaku? Atau mungkin anak-anakku nanti?

Sampai saat ini Allah masih memberiku waktu untuk mengelus kepala mereka. Semoga saja sampai nanti aku masih diberi kesempatan untuk berbagi dengan mereka. Aku tak ingin apa-apa. Hanya sebuah doa, semoga Allah selalu menjaga mereka, agar saat dewasa nanti mereka tahu, mereka tidak sendiri dan mereka juga mau berbagi.


Artikel ini diikutsertakan pada Giveaway : Cinta Untuk Anak Yatim Oleh Achoey El Haris