Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Give Away. Show all posts
Showing posts with label Give Away. Show all posts

Taman Baca Wono Lestari

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Punya timbunan buku tapi nggak sempat baca? Sumbangin aja!!!
Taman Baca Masyarakat Wono Lestari terletak di desa Wonorejo RT 01 Jepara, Jateng. Didirikan oleh Mbak Hannak sekitar tiga tahun lalu. Sayangnya, saya yang kelewat katrok, nggak gaul, baru tahu Taman Baca ini sebulan belakangan. Letak  RT 01 ini memang tidak di depan jalan raya. Saya sendiri hanya lewat saat ke apotek. Saya yang warga RT 10 kalau tidak tahu ya wajar #BelaDiri.
Awal Taman Baca ini dibuat sebenarnya hanya iseng, menyediakan bacaan untuk Ibu-Ibu yang anaknya bersekolah di PAUDnya Mbak Hannak. Setelah beberapa lama, akhirnya ada anak yang berkunjung untuk membaca. Rata-rata yang datang usia SD. Di desa saya, pagi sampai siang sekolah SD. Siang sampai sore, biasanya sekolah TPQ atau Diniyah. Jadi, kalau hari sekolah, jarang yang datang, paling sore hari. Taman Baca akan ramai saat liburan sekolah.
Saya akui, Taman Baca ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan taman baca lain yang pernah saya lihat jejaknya di internet. Di sana hanya ada satu almari besar dengan beberapa rak yang tidak penuh. Ruangannya juga seadanya, tanpa meja atau kursi. Mbak Hannak bercerita bahwa beliau masih sedikit susah dalam memanagement Taman Bacanya. Beliau hanya ibu rumah tangga sekaligus guru PAUD yang kadang juga punya kesibukan lain. Misalnya sekolah di hari Minggu. Taman baca ini hanya beliau yang merawat. Jika beliau tidak di rumah dan ada anak yang baca, kadang mereka belum bisa merawat buku tersebut. Banyak yang berserak di lantai atau malah hilang halamannya. Jujur, ketakutan seperti ini yang menjadi salah satu hambatan saya saat ingin mendirikan Taman Baca.
Saya belum bisa memanagement banyak hal, terutama keikhlasan. Saya masih sayang, eman, kalau ada yang meminjam buku milik saya. Saya bertanya-tanya, bisakah mereka merawatnya? Bisakah mereka tidak meminjamkannya pada orang lain atau menghilangkannya?
Tapi Mbak Hannak lain. Dia hanya ingin berbagi. Dia ingin banyak orang suka membaca, berilmu. Dia ingin membantu masyarakat terutama desa kami untuk menjadi orang yang lebih baik.
Sebelum ini, saya ingin sekali membuat perpustakaan pribadi. Tapi kini, saya ingin mendirikan Taman Baca. Bukan untuk saya, tapi untuk orang-orang disekitar saya. Kapan terealisasi? Entahlah! Untuk saat ini, saya hanya mampu memberikan buku yang saya punya. Ketika ada teman yang ingin berbagi buku lewat saya, saya pun bersedia membantu menyalurkannya.
Banyak hal yang ingin Mbak Hannak lakukan untuk meramaikan Taman Baca ini. Tapi untuk sekarang, beliau ingin punya almari kaca yang bisa di taruh di depan rumah dan tidak terkena hujan. Jadi, buku-bukunya bisa diletakkan di sana sehingga mereka tidak sungkan membaca karena raknya tidak di dalam rumah. Beliau juga ingin menyediakan meja dan kursi untuk membaca. Semoga, setelah ini keinginan beliau tercapai. Dan saya, hanya bisa membantu lewat doa.
Saya percaya, seberapa kecil pun kebaikan yang kita lakukan, mereka akan kembali pada diri kita. Mungkin saat ini Taman Baca ini belum berarti apa-apa. Tapi saya yakin, dari sini kelak akan ada pemimpin bangsa.




Jadi, sudahkah kalian rajin membaca? Karena dengan membaca, kita akan menjelajah isi dunia.

Tulisan ini diikutsertakan pada: Monilando's Giveaway : Spread The Good Story

Jendela Rumah Jiah Pindah Alamat

Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Judulnya kok nggak banget ya? Ho iya, kepanjangan, hehehe. Pernah lihat Jendela Rumah Jiah yang lama? Susah komen? Template pasaran? Itu dulu. Sekarang mah cantik, kaya yang punya, hehehe.
Jadi, blog buku saya sekarang pindah ke blogspot. Dulu di Mywapblog dan yang di sana sudah saya non aktifkan. Kenapa pindah? Alasannya supaya yang mau komen gampang dan saya sendiri tidak keteteran kalau mau blog walking. Saya baru sadar, punya blog banyak, beda tempat pembuatan itu makan hati. Lari ke blogspot lah, Wordpress, Mywapblog, cantik guling-guling. Sekarang mah enak. Walaupun ngereview masih jarang, tapi kan dikenal orang, ehehe.

Dari kecil, saya memang sudah suka buku. Punya buku sendiri? Nggak juga. Bapak nggak pernah beliin buku cerita. Seringnya dulu pinjam di Perpustakaan sekolah. Jujur, paling suka buku cerita daripada buku pelajaran. Pinjam pun kalau betulan kepepet karena ada tugas, hahahay.
Waktu MTsN, saya mulai rajin ke Perpus itu kelas VIII. Secara letaknya di depan kelas. Bacanya? Tetep buku cerita. Waktu itu yang paling banyak sastra lama, model Siti Nurbaya, seangkatan HAMKA gitu deh. Novel terbaru? Nggak ada!!! Itu novel sastra saja kalau kovernya masih bagus, baru, disimpan di Multimedia. Padahal, nongkrong di Multimedia itu harom. Kita hanya bisa ke sana kalau pelajaran. Alhamdulillah selama MTsN, saya berhasil menghabiskan beberapa kartu perpus dan dikenal penjaga perpus. Bangga? Tidak!!! Wong sayanya lupa buku apa yang pernah dibaca.
Masuk MAN, saya masih doyan nongkrong di perpus. Bacanya? Waktu itu agak meningkat. Saya sudah mau baca nonfiksi, buku motivasi gitu. Baca ceritanya? Tetep masih jadi prioritas, haha. Kalau lagi bosan dengerin pelajaran, ya diem-diem baca novel yang ditaruh di laci. Ketahuan? Alhamdulillah sekarang ini baru saya bongkar #SungkemPakBuGuru. Walaupun perpustakaan lumayan jauh dari kelas, saya rela jalan ke sana. Enaknya kalau telat masuk, nggak dapat omelan karena di tangan ada buku pinjaman. Selama di MAN ini, dua kali penghargaan diadakan, dua kali juga saya menyabet sebagai salah satu peminjam terbanyak. Hapat hadiah? Ho oh, buku juga.
Setelah lulus, saya kerja. Karena punya buku cuma 1-2 biji, sayanya jarang sekali baca. Sampai akhirnya saya ngeblog, ikutan GA dan dapat hadiah buku. Seneng? Banget!!! Waktu itu tahun 2011. Pertama kali ikut GA, kenal orang, pertama kali nerima paketan, hahaha. Yang ngasih namanya Mas Amri, blognya Man and The Moon. Sayang beliaunya hiatus lamaaaa.
Gara-gara ngeblog inilah buku saya jadi banyak. Hasil mengais dari GA tentunya. Bukunya macem-macem. Novel, fiksi, nonfiksi, cerita anak, motivasi, komik, banyak lah jenisnya. Mau nggak mau saya jadi tergerak untuk membaca lagi. Sayangnya, sampai hari ini belum kelar-kelar habisin semua buku. Gilanya, kalau ada pameran buku, diskonan, saya kepincut, beli satu dua biji. Untuk e-book, kadang saya baca juga. Tapi porsinya sangat sedikit. Saya lebih nyaman baca buku di tangan sih. Natap layar untuk baca itu kadang cape.
Dulu waktu saya masih suka ke perpus daerah, saya juga pinjam buku di sana. Kadang suka kalap mau pinjam banyak. Sayang, pinjaman dibatasi 2 picis untuk dua minggu. Sekarang karena kerja, saya tidak bisa ke sana. Padahal kartu anggotanya baru diperbarui beberapa bulan yang lalu.
Ji, ngapain kamu koar-koar di sini? Kenapa nggak langsung di Jendela Rumah Jiah?
Jendela Rumah Jiah tuh khusus bahas buku. Kalau curhat kaya gini, bisa kena semprit saya. Tuuu di pojokan blog saya anggota apa, BBI!!! #Gaya. Jadi, kalau mau tahu buku apa saja yang saya baca, silakan tengok ke sana. Syukur-syukur ninggalin komentar. Kalau mau, follow blognya, hihihi.
Baca buku itu habisin waktu. Nggak ada kerjaan yang lain, Ji?
Baca emang habisin banyak waktu sih. Halah! Situ baca status facebook, twitter, kan juga habisin waktu. Lha kok tiap saat masih dilakuin? Manfaatnya apa coba?
Kalau saya baca dan review karena nambah pengetahuan. Wujud terima kasih karena dikasih buku sama orang. Pengingat karya orang. Dan yang terakhir untuk catatan pribadi saat saya punya perpustakaan nanti.
Waktu dulu saya nulis Jendela Rumah Jiah lama, saya bilang ingin punya perpustakaan pribadi. Dan di tulisan ini, Jendela Rumah Jiah PindahAlamat, saya ingin punya Taman Baca, bukan untuk saya, tapi untuk orang lain. Mau tahu latar belakang dari cita-cita saya punya Taman Baca? Tunggu di post saya selanjutnya.

Sampai jumpa!!!


SanWa Comeback Giveaway

Priscess Dija di Yellow Life

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Mungkin saya norak, mungkin saya ndeso #Benar, mungkin saya tidak punya pekerjaan #SemogaLekasDapatPanggilan karena saya akan menulis sedikit cerita tentang Dija. Sayang, hati saya yang sedikit waras selalu protes dengan apa yang saya tulis :jiah.


Ji, kamu waras kan? Tidak salah minum obat waktu perjalanan? Obat mata malah kamu minum?


Maaf mengecewakan. Beginilah saya. Kapan saya terlihat waras?


Kamu ikutan membahas Dija, padahal follower twitter bukan, instagram malah tidak punya. Kenapa harus Dija? #SakitHati


Ini blog saya, kenapa situ repot kalau saya bahas Dija? Dija itu cantik #FYI :luph


Tolong yakinkan, please? Ini Dija yang yellow itu?


Betul. Saat masih bayi saja dia sudah dicekokin dengan baju kuning. Tantenya maniak warna kuning.


Oh my God :omg, Ji! Fix kamu butuh ke psikeater. Bisa-bisanya kamu menodai Sisi Lain dengan menulis tentang dia? Jangan-jangan kamu gila karena tidak mampu membeli novel 145K nya. Kasihan sekali kamu :hiks :hwa.


Eee ini Dija, Khadijah Putri Nur Aini, Baby Dija, Call me Little Dija. Makanya jangan sotoy, dasar!!! Sini mendekat, kenalan....


Princess Dija adalah Snow White masa kini. Kalau Snow White jaman dahulu tidur di peti kaca, datang pangeran dan menutup kisah dengan happy ending, justru Princess Dija yang mungil tidur di peti kaca (Inkubator) dan terbangun untuk memulai hidupnya.


Hidup Princess Dija seperti putri kerajaan pada umumnya, walaupun Ibu Ratu tidak mendampingi tumbuh kembangnya karena telah berpulang kehadapan-Nya. Princess Dija selalu bahagia dengan keluarga besarnya. Ada Tante Elsa dan lainnya, Raja, Ibu Suri, dan yang terpenting adalah tiga pangeran tampan yang akan selalu melindungi Princess Dija. Jika sudah besar nanti, ketiga pangeran inilah yang siap menjadi pagar berduri untuk melindungi hati Princess Dija yang suci dari Pangeran-Pangeran negeri seberang.

Oh iya, Princess Dija itu seorang putri yang sangat aktif. Dia suka menyanyi dan menari. Pernah Princess Dija menari balet, dengan gaun merah muda yang cantik. Dia adalah putri yang feminim, suka memakai rok, dress dan juga aksesoris serta jepit-jepit rambut yang lucu. Rambutnya panjang, hitam, lurus. Saat rambut hitamnya digerai dan tertiup angin, jangankan manusia, burung dan makhluk lainnya pun tergoda. Ya karena she is beautiful.

Walaupun terlihat kalem dengan baletnya, Princess Dija ini penggemar CJR. Mungkin saat masuk SD nanti dia akan kursus menari hip hop ala Iqbal CJR. Ya siapa tahu bisa duet nari. Iya kan, Princess?

Dan bagian terpenting dari cerita Princess Dija adalah hari ini 23 Maret 2015 dia berulang tahun yang ke-5. Yah lima tahun lalu Dija mungil dengan berat 1,8 Kg kini telah tumbuh menjadi gadis cantik dan ceria.

Tetaplah menjadi Princess Dija yang baik hati, cantik hatinya, ceria walau badai kerinduan dan cobaan menghadang. Di sini, di luar sana, Princess Dija tidak sendiri.

Ya walaupun Tante Putri Tidur (Memang hobi tidur) ini mengenal Princess Dija hanya lewat dunia maya, yakinlah bahwa kamu itu putri yang membawa kebahagiaan untuk banyak orang. Lewat fotomu yang lucu, cerita hidupmu, dan kehadiranmu dalam Yellow Life tantemu.

Dija, jadi diri sendiri ya. Sampai berjumpa saat dewasa :hai.

Dan hatiku, berbaik sangkalah kamu. Karena apa yang kamu sangkakan, itulah yang akan terjadi :smile.

Sumber Gambar: Call me Little Dija

Benda (Tak) Penting Saat Jalan




Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Traveling, jalan-jalan, siapa sih yang tidak suka? Saya yang ndeso dan tidak hafal jalan ini senang sekali kalau ada yang ngajakin jalan-jalan. Ho iya! Saya sebenarnya masih punya hutang post cerita jalan-jalan saya satu tahun lalu ke Jogja. Di sini saya tidak cerita itu, tapi cerita barang bawaan saya :uhuk.

Jujur, saya ini orangnya rempong kalau mau jalan. Ada saja benda kurang penting yang mau dibawa. Jauh lebih mudah sebenarnya kalau jalannya pakai motor, semriwing dan tidak bikin mabok. Paling kaki semutan pinggang pegel :uhuk.

Ada 3 benda wajib yang nongkrong di tas saat saya jalan. Di sini jalannya agak jauh ya, ke luar kota Jepara plus naiknya bukan motor.

1. Obat-Obatan

 
Sakit? Oh No! Tidak ada seorang pun yang mau sakit, maunya sehat terus. Obat yang saya bawa biasanya obat mual, obat sakit kepala. Alasannya sih karena saya mabok :uhuk. Obat itu biasanya membuat ngantuk. Jadinya mending tidur daripada mual, muntah :smile. Mungkin kalau saya kecelakaan #Amit2 #SemogaSelamat, saya tidak tahu urutan kejadiannya wong saya lebih banyak tidur :uhuk.




Kresek ini buat bungkus kepala saya :jiah. Bukan ding :wek. Sudah minum obat tapi masih mual? Siapin kresek! Kali saja ada batu akik yang nyumpet tenggorokan :uhuk. Selain persiapan untuk mual, kresek juga bisa digunakan untuk menyimpan sandal atau apapun.

3. Minum

Minum ini semacam fardu 'ain. Makanan tak ada, tidak masalah yang penting minuman ada. Jaga-jaga saja wong saya juga khawatir kalau dikasih minuman sama orang. Yang lebih penting itu hemat. Jujur saja, minuman di tempat wisata itu harganya lebih. Waktu ke Bali dengan gajenya saya bawa minum 1 liter lebih. Padahal di bus travel sudah diberi minum, mampir ke rumah makan juga. Waktu ke Jogja hampir bawa 2 liter. Kakak saya yang ngomel hingga akhirnya saya kurangi 1 liter. Saya memang doyan minum. Kadang saya pikir, kenapa tidak sekalian bawa galon ya? Ini saya mau jalan-jalan apa pindah rumah?

Saya tahu bawaan saya tidak elit sama sekali, cenderung tidak penting bagi orang lain. Lha di sini siapa yang jalan? Siapa yang butuh? Saya kan? Bukan situ :wek

Sebagai seseorang yang suka jalan tapi kondisinya mabok perjalanan, saya kan harus prepare. Saya harus bisa mandiri, jaga diri dan sebisa mungkin tidak merepotkan orang lain.

Kalau jalannya sama keluarga, ada yang mijetin tengkuk. Lha kalau jalan sendiri di kendaraan umum? Semua urusan saya tanggung sendiri. Meskipun maboknya tidak sering-sering banget. Minyak angin tidak bawa? Tidak. Saya kalau jalan dan bau minyak angin malah tambah mual :uhuk.

Bagi saya, tidak penting berapa harga atau tidak elitnya benda yang saya bawa. Yang penting benda itu saya butuhkan dan bisa menyelamatkan saya saat perjalanan jauh.

"1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan"


Pada Akhirnya

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Bagi saya, ketika kita ngefans dengan seseorang berarti kita telah mencintainya dalam arti yang berbeda. Apa kalian juga merasakannya?

Saya tahu Dude Harlino ketika dia bermain dalam sinetron Di Sini Ada Setan. Dude memerankan sosok Niko cowok bertopi kain yang menurut saya terlihat sangat keren. Dibanding artis lain, sosok Dude telah menyedot perhatian saya yang ketika itu masih SD menuju MTs.

Waktu berlalu, Dude masih terus ada di hati saya. Ketika bermain dalam sinetron Cincin, sosok Levi yang diperankan Dude semakin membuat saya jatuh cinta. Potongan rambut berponinya kok ya terlihat manis di mata saya. Mungkin saya buta, tapi siapa juga yang peduli. Saya hanya anak bau kencur dan melihat sosok Dude sebagai pria idaman.

Saya bukanlah fans fanatik. Saya tidak punya poster di sana sini. Saya mencintainya dengan cara saya.

Foto dari google yang saya simpan di Diary

Ketika dia sering bermain dengan artis A, B atau C, kadang saya sebel. Kalau aktrisnya si A yang tidak saya sukai, saya tidak akan menonton sinetronnya. Itu semacam pantangan :uhuk.

Seiring waktu, suatu hari saya ngobrol dengan teman di kelas XII MAN. Namanya Ana. Usut punya usut, dia juga suka Dude. Saya sering berantem tidak jelas untuk memperebutkan Dude yang bahkan tidak tahu kita siapa :hwa :hiks. Tapi hal itu tidak menyurutkan kami untuk berhenti berdebat tentang siapa yang pantas dengan Dude.

Di mata saya, semakin bertambah usia Dude, dia semakin dewasa dan auranya semakin WOW. Dulu ketika ada yang mendekati saya dan usianya terpaut jauh, saya balik kanan. Tapi seandainya orang itu Dude, saya tidak akan menolak walau kenyataannya kami terpaut jauh.

Jujur ketika Dude akhirnya menikah, saya... :hiks :hwa. Saya tidak masalah dia menikah dengan Allysa, menurut saya istrinya lebih baik dari pacar-pacarnya yang dulu. Hanya saja sebagai wanita saya, yah kalian mungkin bisa merasakan.

Membahas cinta pertama itu seolah mengulik masa lalu. Semakin terus dibahas, saya khawatir saya gagal move on. Setahun ini saya sudah belajar untuk ngefans dengan artis lain :smile.

Dari sini saya mau berterima kasih untuk teman-teman dunia maya saya yang sudah repot-repot memberi semangat ketika Dude menikah. Ini jawaban saya untuk setahun yang telah berlalu. Terima kasih karena Dude menjadikan kita teman. Mbak Sari, Mak Ade dan banyak teman lainnya yang hampir membuat partai anti patah hati.

Apa sekarang saya masih ngefans dengan Dude? Jawabannya tidak. Kenapa?

Pada akhirnya, sebagai seorang wanita saya sadar diri. Dulu ketika mengandai-andai jadi istrinya Dude, saya tidak bisa membayangkan Dude dipegang aktris lain. Saya cemburu. Dan sekarang ketika Dude punya istri, bagaimana perasaan Allysa kalau Dude dipegang-pegang? Apa dia rela wajah suaminya di dalam foto ditium-tium orang lain?

Sekarang saya harus belajar untuk ngefans dengan orang yang nanti halal bagi saya :uhuk. Memang seharusnya saya move on kan?

Oh iya, gara-gara Dude, saya punya kode rahasia dengan teman-teman saya. Kalau saya menghubungi mereka dengan nomor baru dan mereka tanya siapa saya, saya jawab 'Mantannya Dude'. Dan mereka pasti tahu siapa saya :uhuk, Mantan fans :wek.

Ini kisah cinta pertama ala saya. Bagaimana denganmu? :hai


Artikel ini diikut sertakan  dalam "My First Love Giveaway" Aprint Story

Mimpi Tak Seberapa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Saya punya banyak sekali mimpi -karena terlalu banyak tidur. Tidak muluk-muluk seperti jadi presiden atau artis papan tripleks :uhuk. Contoh mimpi kecil saya adalah ingin mengamen di bus bersama seseorang :hepi. Aneh? Saya mau ngamen bukan ngemis #Catat. Mimpi-mimpi saya, suka-suka saya kan?


Di post ini, saya tidak membahas mimpi saya yang itu. Belum ada patner yang mau diajak ngamen :uhuk.


Semenjak kenal dunia maya, alhamdulillah saya punya banyak teman di dunia lain. Dunia maya maksudnya. Satu dua kali saya kopdar dengan mereka. Agak sering saya kopdar teman blogger yang satu kota.


Saya punya mimpi bisa kopdar dengan semua teman dunia maya. Salah satu dari mereka adalah Mbak Nesya. Saya kenal dekat dengan dia diakhir 2012. Kenapa Mbak Nesya seolah jadi prioritas?


Bagi saya, dia adalah sahabat gila saya. Sahabat bagi otak saya yang tak seberapa. Dan dia selalu menghantui pikiran bahkan melayang-layang dalam mimpi saya. Tak penting dia menganggap saya apa. Bagi saya, ketika dia bilang dia percaya pada saya, maka sebisa mungkin saya akan menjaga kepercayaannya. Dia adalah perempuan hebat yang pernah saya kenal.


Saya pernah bilang pada dia bahwa kami akan bertemu saat kami sama-sama sukses. Saya tidak mau beretemu kalau kami masih sama-sama gembel. Kalau bertemu dengan teman yang lain, mungkin modalnya uang. Tapi bertemu dia, saya harus bisa membuktikan bahwa saya juga bisa sukses seperti dia, minimal satu buku solo di mana namanya juga tercantum dalam ucapan terima kasih.


Mimpi ini sebenarnya cambuk bagi diri saya sendiri. Saya yang sering putus asa kenapa saya tidak bisa menulis padahal banyak sekali ide-ide yang ada di otak saya.


Untuk itu, dengan niat yang banyak, bismillah saya mulai menggoyang jempol untuk menulis. Apapun yang terjadi, draft yang satu ini harus selesai. Walaupun jempol saya kriting karena mengetik di HP, saya akan berusaha menuntaskan draft yang saya buat. Sampai saat ini, draft kasar yang saya buat ada di part 12 menuju klimaks.


Saya berdoa semoga usaha yang saya lakukan dipermudah oleh-Nya sehingga saya tidak malu ketika waktu mempertemukan kami. Kami bisa mengobrol secara real dan tetap bisa menjadi sahabat gila sampai nanti.


Inilah mimpi kecil saya. Bagaimana dengan mimpimu? 


“Postingan ini diikutsertakan dalam #evrinaspGiveaway: Wujudkan Impian Mu”

How Could You

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kau datang sekejap membawa harapan
Lalu kau pergi meninggalkan diriku
Kini kutenggelam dalamtangisku
Bagaimana ku relakan yang tak jadi milikku

You're the one who show me what's love
Then take it all away (ooh baby)
You're the one who's assemble my broken heart
Then break it all over again (break it all over again)(oooh)
(Your smile) gives me life, then it kills me
(Your eyes) show me hope, then they tear me
Your love flies me high away, then in throws me back down hardly
How could you make me say
I love you (How could you make me say I love you)
I love you (How could you)

Kini ku mengerti cinta takkan bisa dipaksa (Ku tetap menanti dirimu)
Ku tak peduli kata mereka asal kau milikku
Bagaimana ku relakan yang tak jadi milikku

You're the one who show me what's love
Then take it all away (ooh baby)
You're the one who's assemble my broken heart
Then break it all over again (yeah, yeah)
(Your smile) gives me life, then it kills me
(Your eyes) show me hope, then they tear me
Your love flies me high away
Then in throws me back down hardly
How could you make me say ..
I love you ..

You wrote me poems ("you're the queen of my heart" yeah right)
You said you love me but I know that's all a lie you said,
You, to me, are like the glove is to the hand
How could you break my heart? ..

You're the one who show me what's love
Then take it all away (oooh)
You're the one who's assemble my broken heart
Then break it all over again
Your smile gives me life, then it kills me
Your eyes show me hope, then they tear me
Your love flies me high away
Then in throws me back down hardly
How could you make me say (I love you)
Not this time, you won't make myself say (I love you)
And now's the time I realize all those days
I don't love you
(How could you make me say I love you)
(How could you)

Kau datang sekejap membawa harapan
Lalu kau pergi meninggalkan diriku

How Could You - Kamasean

Aku lagi suka banget sama lagu ini. Rasanya itu kaya lagi curhat, padahal setiap nemu lagu baru aku juga ngomongin hal yang sama. Lagu ini gue banget!!! :uhuk


Kamasean itu pemenang kedua Indonesian Idol 2012. Aku masih ingat waktu itu Bu e malah yang getol nonton Idol soalnya posisi aku kerja di tempat baru dan nggak di rumah. Nonton Idol mah kadang-kadang aja :smile .


Awal ngeh lagu ini itu waktu baca Novel X Kenangan yang Berpulangnya Mbak +Annesya Devania . Waktu itu belum download dan baru seminggunan ini mau download tuh lagu karena penasaran. Setelah aku baca liriknya, OMG! :omg . Ini lagu Novel X Kenangan yang Berpulang banget deh, serius! :peace .


Aku tanya dong sama Mbak Nessya tentang apa hubungan lagu ini sama novelnya. Ternyata ide novelnya muncul dulu baru tuh lagu nongol. Aku curiganya sih yang ciptain ngefans sama Mbak Nessya :jiah .


Ngomong-ngomong Novel X Kenangan yang Berpulang, sebenarnya aku berjanji untuk move on nggak mau nulis atau bahas novel ini lagi. Kenapa? Karena aku sudah terlalu sering nulis X dan kawanannya sampai Gagal Move On.


Dan daripada aku nggak move on-move on, lebih baik aku kasih info GIVEAWAY NOVEL “X: Kenangan yang Berpulang”. Catet ya!!! :smile . Silakan ke TKP sono. De el 5 Mei 2014.


Udah gitu aja sih :uhuk . See you again!!! HappyBlogging

Gandewa Asmara

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Diriku dan khayalan
dalam kenyataan
Kini kualami satu masa indah
dalam tidurku
Kita pun bermesraan
Saling mengikat janji
Seolah diriku dan kamu
bagai sepasang kekasih

Virzha mengerjap-ngerjapkan matanya. Sinar matahari dari balik jendela kamar membuatnya terbangun dari mimpi basahnya. Alisnya berkerut, berpikir keras mengingat-ingat kembali mimpinya. Tersadar, dia baru saja bangun dari mimpi basah dan itu gila.


Seulas senyum tersungging dari bibirnya antara aneh tapi kagum. Dia belum pernah mimpi seperti itu dengan seorang gadis apalagi gadis itu adalah Ellyane. Ellyane gadis yang selalu marah-marah padanya. Ellyane yang selalu menjadi musuh di kelasnya. 


Kenapa malah Ellyane, bukan Ratna gadis yang jelas-jelas diincarnya? Kenapa Virzha harus mimpi berlarian di tengah hujan untuk mengejar Ellyane? Kenapa Ellyane tersenyum padanya saat akhirya mereka berdiri di tengah hujan dengan pakaian yang basah? Kenapa mereka berpegangan tangan seperti sepasang kekasih? Pertanyaan itu terus bergelayut di kepala Virzha. Bagaimana bisa?  Virzha menepuk jidatnya tak percaya. Dia pasti sudah gila.

***

Ellyane menundukkan kepala dalam-dalam saat berpapasan dengan Virzha di kantin sekolah sementara Virzha sendiri tak hentinya menatap Ellyane dengan perasaan aneh. Ellyane tersenyum geli kemudian menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. 


Semalam Ellyane mimpi berlarian di tengah hujan dengan Virzha. Virzha musuhnya, bukan Virzha yang lain karena memang tak ada laki-laki yang berani mengganggunya selain Virzha. Dalam mimpinya Virzha memegang tangannya erat seperti sebuah janji yang tak terucap. Mereka saling bertatapan, tersenyum, dan kemudian Virzha mendekatkan wajahnya pada Ellyane. Di tengah derasnya hujan dan ketidakmampuan Ellyane menahan dingin, Ellyane memejamkan mata, merasakan hawa panas seperti sengatan listrik yang menjalar ke tubuhnya akibat genggaman tangan Virzha. Hembusan napas Virzha begitu dekat dengan wajahnya hingga Ellyane menggigit bibirnya dan terbangun karena sakit di bibirnya. Sial!


Mungkinkah dirimu cinta kepadaku
Seperti mimpi-mimpi yang s'lalu datang dalam tidurku
Inikah kenyataan atau bunga
tidurku
Seolah diriku dan kamu bagai sepasang kekasih

Bagaimana bisa kau hadir di mimpiku
Padahal tak sedetik pun kurindu dirimu


Aku menatap Virzha kemudian Ellyane. Aku tersenyum geli melihat tingkah lucu mereka. Yang satu menunduk dalam dan tersenyum geli, sementara yang lain menatap dengan perasaan aneh dan bertanya-tanya. Bagaimana bisa mereka mimpi hal yang sama?


Dan kita berjumpa dalam mimpi
Kau pun merasakan itu
Mungkinkah ini takdirnya


Aku membolak-balikkan agenda di tanganku. Mereka sudah pantas mendapat perasaan lebih di usia mereka yang ketujuh belas. Sudah saatnya meleburkan kebencian yang mereka bangun dan menggantinya dengan benih indah yang lain. Benih yang membuat perasaan menjadi lebih hangat, lebih indah.


Kututup agenda tebalku dan berdiri. Kukepakkan kedua sayapku. Kuambil panah dan busurku. Saatnya memanahkan cinta.

Cupid vector
Credit

Giveaway Hujan Daun-daun

Thanks for:
The Groove - Khayalan

Diam itu [Bukan] Emas

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Pernah dengar apa itu Pesantren? Pernah
Pernah tinggal di sana? Pernah
Ada sesuatu yang tidak kamu lupakan saat di sana? Ada, banyak :smile .


Versi saya jaman sekolah itu, kalau tinggal di Pesantren kita akan mendapat dua hal. Satu bisa nggaji. Dua bisa sekolah. Jadi ngaji sambil sekolah, bukan sekolah sambil ngaji.


Saya pernah sekali pindah pesantren. Saya nakal? Tidak sih, cuma saya punya pemikiran yang rada absurd saja :uhuk .


Setelah Kyai Ponpes Roudhotul Muta'allimin Bawu Jepara (Ponpes pertama saya) wafat, Ponpes jadi berbeda. Terlebih di tahun terakhir saya duduk di MTs, hampir semua teman seangkatan Boyong aka pulang ke rumah. Kalau saya bertahan di sana, kemungkinan besar saya akan jadi senior dan saya tidak mau itu terjadi. Jadi, dengan alasan absurd atas nama tidak mau jadi senior, saya pindah ke Ponpes Roudhotul Hikmah (Masih di Bawu Jepara juga) di tahun ke dua saya duduk di bangku MAN.


Dan setelah di sana dengan segala perbedaan, ternyata saya yang junior malah menjadi senior dalam hal usia. Maunya menghindar ternyata ketiban juga. Harusnya saya meluruskan niat.


Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Dengan segala perbedaan di ponpes pertama, saya harus beradaptasi dengan tiga orang santri lain. Dikit amat Ji? Iya, ponpes ke dua memang banyak santri putranya daripada santri putrinya. Dan beradaptasi dengan tiga biji orang saja ternyata lumayan susah. Bohong kalau selama saya di sana tidak pernah bertengkar dengan mereka. Bahkan dengan Inayah, teman sekamar, saya juga sering berselisih pendapat. Kadang saya pikir mereka sungkan karena usia saya yang lebih tua beberapa bulan dari mereka meskipun kami satu angkatan beda sekolah.


Awal tahun 2010 menjadi awal yang sedikit buruk bagi saya. Tahun itu kami akan menghadapi ujian akhir sekolah dan berpisah menuju jalan masing-masing. Saya benar-benar setres dengan ujian itu. Ada masalah dipemikiran dan lainnya membuat semuanya kacau. Saya berusaha fokus belajar, menjadi serius dan itu bukan saya.


Saya menjadi makhluk Tuhan yang pendiam, penyendiri, tidak mau diganggu, anti bising dan fokus belajar. Sedang teman saya yang lain mereka santai, tidak terlalu pusing dan mereka masih bisa tertawa. Sedikit keributan terkadang membuat saya marah pada mereka. Ini benar-benar bukan saya. Diam yang katanya emas ternyata tak berarti apa-apa. Saya merasa terasing, dikucilkan dan jujur saya setres lahir batin.


Di satu titik, saya seolah mengulang masa lalu. Di pesantren yang dulu saya pernah didiamkan teman sekamar tanpa tahu kesalahan apa yang saya perbuat. Saya minta maaf kepada mereka, tapi seolah mereka tak peduli. Dan pada saat itu juga saya langsung menemui teman-teman, meminta maaf kepada mereka. Ini murni kesalahan saya, keegoisan saya. Saya menangis, mereka juga. Dan yang jauh lebih penting dari semua adalah kelegaan hati saya. Saya merasa bebas, damai dengan hati, perasaan dan juga teman-teman saya.


Diam itu emas, tapi tidak selamanya. Kadang kala lebih baik kita diam dalam suatu masalah, tapi ada banyak masalah yang harus kita selesaikan dengan bicara. Di dunia ini kita tidak hidup sendiri, ada orang lain juga. Perbedaan dalam pertemanan itu biasa. Yah karena Tuhan pun menciptakan kita berbeda-beda tapi dalam satu titik kita bisa menjadi satu.


Dan pada saat perpisahan itu tiba, ada rasa manis yang pantas dikenang dan ada rasa pahit yang harus dilupakan.


Sampai saat ini saya masih berhubungan baik dengan Inayah meskipun jarang SMS/telfon seperti dulu. Saya sibuk dengan pekerjaan dan dia sibuk mengurus anak dan suaminya. Untuk teman lain, jujur saya kehilangan kontak karena rumah mereka cukup jauh dari jangkauan saya.


Saat Idul Fitri tiba, saya menyempatkan diri untuk datang ke ponpes-ponpes saya dulu. Rindu? Jelas. Rindu akan suasana ngaji dan kebersamaannya. Ilmu saya masih belum seberapa saya masih ingin belajar. Tapi toh hidup harus tetap berjalan kan? Masih banyak hal yang perlu saya lakukan dikehidupan nyata, realita dan tentunya bukan di pesantren saja.

logotrilogipesantren
Credit

“Tulisan ini diikutsertakan pada Trilogi Giveaway ‘Action for Pesantren’ bersama Ruang Sederhana”

Nama dalam Ijab Qobulmu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Saya adalah makhluk Tuhan yang  jarang nyampah status karena kalau pun saya nyetatus, jarang yang komentar :uhuk . Tapi kali ini, saya mau ngorek sedikit tentang dua status yang saya buat di bulan Maret ini :smile .

"Dan stelah kmarin nyanyi lagu duetnya Ariel Tatum n Ari Lasso, baru keinget kalo ada legenda dg tokoh bernama Ken Arok n Ken Dedes. Kalo drakor Heartstring, ada Lee Shin n Lee Gyu Won. Jadi, adakah teori yang menyebutkan tentang larangan menggunakan nama depan yang sama dalam sebuah cerita?
15 Maret pukul 10:52"


Latar belakang dari status ini adalah ketika saya baca review sebuah novel dan menemukan sesuatu yang lucu. Si periview bilang, sebaiknya kalau buat nama tokoh jangan menggunakan huruf yang sama seperti Amela dan Arga. Katanya bikin bingung. Si penulis yang katanya editor ngasih teori aneh. Masa nama tokoh aja diributin? Saya sih fine-fine aja ya baca novel dengan nama tokoh yang hampir sama. Yang ingin saya tanyakan, mana sih teori yang disebutkan itu?



Toh pada kenyataannya, Ariel Tatun duet sama Ari Lasso. Ken Arok menikahi Ken Dedes. Anang nikah sama Ashanti. Lalu ada Arie Untung sama Venita Arie. Jadi apa sih yang salah dengan nama yang sama? Satu komentar teman saya,


"Devania Annesya Rennie Candradewi di atas adalah contoh status gagal move on


Maksudnya saya disuruh move on nutup kasus dan pembahasan review itu :uhuk . Iyah saya depresi bahas tuh review sampai nulis e-mail panjang kali lebar hihih :uhuk . Ya sudahlah :smile .

"Besok Dude nikah. Saya nyiapin tali, Jeng @mentionsari nyiapin apa?
@jiahjava on Twitter · 21 Maret pukul 20:08"


Ini status sedang naik daun :uhuk . Saya niat pakai banget mau move on ya dengan nggak nulis Dude dan pernikahannya. Tapi, ya lucu juga sih status ini. Status yang saya tulis merupakan kiriman dari twitter karena saya sedang memention @mentionsari yang -juga- patah hati? karena Dude.


Inti dari status ini adalah saya pengen move on dari Dude dan ternyata banyak yang komentar. Saya juga dapat kiriman "Yang tabah ya" di dinding FB maupun mentionan di twitter. Kenapa saya milih tali? Mau gantung diri? Yo enggak lah. Life is beautiful you know!!! Iseng biar kelihatan dramatis huahahha :uhuk .


Kenapa sih Dude milih Alyssa? Padahal usia saya dan dia jauh lebih muda saya :uhuk . Cantiknya ya cantikan Alyssa tapi saya ini anaknya Bu e yang paling cantik kalau di rumah. Err karena kedua kakak perempuan saya sudah punya rumah sendiri :wek :uhuk .


"Rosalina Susanti Saya yg gak suka2 amat sama Dude aja pengen nyakar2 tembok liat ekspresi mereka selepas akad "

Saya ngikik bener baca komentar Mbak Rosa. Dia sirik banget wekeke.


Jodoh, rejeki, mati itu Tuhan yang nentuin. Tapi toh kita kudu berusaha mencari yang terbaik bukan hanya menunggu. Dude tuh diusia 33 tahun akhirnya menemukan tambatan hati setelah berita bla bla bla itu. Habis ini poster Dude di buku diary, saya copot aja kali ya :uhuk . Move on!!!


Inti dari kenapa Dude menikah sama Alyssa ya karena kita memang beda standar. Dan yang paling mendasar adalah karena kita beda keyakinan, itu aja sih :smile .

Happy to marry for Dude and Allisha. I'm Happy for you :smile :hiks :hwa


Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp

Yuk Fiksian Bareng Kampung Fiksi

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Ehem, jadi begini ceritanya. Dari sejak, sejak kapan ya? :uhuk akhir tahun 2011 aku tuh seneng baca-baca fiksi di internet. Waktu itu nggak sengaja nemu Kampung Fiksi.  Namanya juga kampung fiksi ya isinya cerita fiksi. Selain itu, banyak juga semacam materi dan tips-tips tentang menulis. Sejauh aku baca, cukup menarik walaupun waktu itu aku belum banyak nulis fiksi.


Akhir tahun 2011 menuju awal 2012 aku ikut jadi Nekaders di J50Knya Kampung Fiksi. Rasanya itu luar biasa walaupun pada akhirnya aku gagal untuk menyelesaikan ceritaku itu. Aku mengerjakan cerita dengan judul Bukan Mawar Putih dan sinopsis gejenya ini. Nasibnya tuh cerita gimana? Ya masih ngedraft :uhuk . So sibuk sayanya #Alasan :smile .


Walaupun aku sampai sekarang belum menyelesaikan cerita itu, tapi aku terus belajar untuk membuat cerita fiksi. Salah satu hal lain yang aku ikuti di Kampung Fiksi itu nulis Post Card Fiction. Post card fiction pertamaku berjudul Dear Suamiku yang ternyata masuk berapa besar gitu. 50 besar kalau nggak salah :uhuk . Walaupun nggak menang tetep nggak kapok dan aku ikut lagi nulis post card edisi valentine.


Post card valentine ini unik karena kita kudu kirim post card itu ke salah satu admin Kampung Fiksi, Mbak Ria Tumimomor. Ini juga pengelaman pertamaku yang sama sekali belum pernah kirim post card :uhuk . Dan yaaa aku bikin sendiri tuh kartu, huahaha :uhuk . Menang? Ya belum hihih. Tapi intinya sih menyenangkan :smile .


Terakahir, aku ikut yang namanya #writingprojectFF Kampung Fiksi yang merupakan progam terbaru Kampung Fiksi. FF pertama yang kukerjakan berjudul Refleksi Masa Lalu. Menang? Belum. Serius deh! Penasaran setengah hidup, kenapa belum pernah boyong apa-apa dari Kampung Fiksi?


Ah baiklah. Walaupun nggak menang, bolos J50K tahun 2013 dan 2014, aku tetep ngefans sama Kampung Fiksi. Dari sini aku banyak belajar tentang fiksi. Biar kata novelku belum ada yang cetak, tetep kalau ada acara di Kampung Fiksi aku akan berusaha ikut :uhuk .


Yah, begitulah pengalaman gejeku bersama Kampung Fiksi. Semoga di Ulang Tahunnya yang 3 makin jaya dan makin sukses, amin. Buat kamu, kamu, kamu yang suka ngefiksi, yuk fiksian bareng Kampung Fiksi :smile





"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."

Berhemat Air

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Aku masih ingat tentang aku yang jadi Miss Pelit Sok Elit. Yap! Dulu aku pelitnya luar biasa kalau soal contek mencontek. Lalu sekarang? Karena aku belum sekolah lagi, aku nggak pernah ngasih contekan lagi kok, ciyus :peace :uhuk .


Ngomongin pelit, sering kali orang yang berhemat dianggap pelit. Aku ini orangnya hemat kalau soal internet *Bohong :uhuk . Aku hemat itu babakan or tentang apaan ya? Sebagai calon Menteri Keuangan, aku harus belajar tentang berhemat dalam segala hal uang, makanan, semuanya termasuk air.


Kita tahu, air merupakan kebutuhan pokok setiap makhluk. Kita bisa bertahan beberapa hari nggak makan, tapi untuk nggak minum, siapa juga yang tahan? Bahkan sebagian tubuh kita merupakan cairan, catat! Catatan tentang berhemat air sendiri sudah aku amalkan sejak lulus SD. Bapak Kiaiku tuh pesan agar kita selalu hemat air. Mandi itu nggak perlu air banyak yang penting bersih, secukupnya sajalah.


Penghematan air juga terjadi saat aku nyuci baju. Karena aku nyuci pakai tangan, air bilasan bisa dimanfaatkan untuk nyiram lantai rumahku yang masih tanah. Oh iya, jangan sekali-kali nyiramin air sabun ke tumbuhan! Bisa mati :hwa . Kalau di hutan tempat tinggalku sekarang, air bekas cuci baju aku siram ke halaman yang tandus dan kering banget. 


Aku pernah ngerasain betapa susahnya nyari air bersih. Sekitar tahun 2011, sumur di rumah yang biasanya anti kering ternyata ikut kering. Aku kalau mau mandi minta air Mbah samping rumah. Ngambilnya juga ngangkatin satu-satu pakai ember. Kalau mau nyuci, aku biasanya pergi ke kali di belakang rumah. Untungnya jalan ke kali udah bagus jadi bisa dilewati pakai motor. Jangan kira nyuci di kali pakai motor gampang. Aku yang amatir naik motor pernah nyungsep di kali pas subuh-subuh beberapa hari sebelum lebaran Idul Fitri tahun 2011. Lagi-lagi semua itu demi nyuci dengan air.   


Intinya sih walaupun sekarang hujan dan air berlimpah bahkan ada yang sampai kena banjir kaya aku kemarin pas kebanjiran, bukan alasan untuk membuang-buang air. Kita bisa nyimpan air hujan untuk mandi atau untuk nyuci piring dan baju. Nah untuk bilas baru deh kita pakai air bersih. Hemat kan? :smile .


Kalau mau tips penghematan air yang keren, sok nonton Go Dok Mi di Flower Boy Next Door. Episode awal dia ngasih tips berhemat air, ciyus deh :uhuk . 


Baiklah. Saatnya kita selalu belajar berhemat. Kalau bukan dari sekarang, kapan lagi? :smile .


“Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Irit tapi Bukan Pelit yang diadakan oleh Kakaakin”

Untuk Nama yang [Tak] Kusebut dalam Doa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Dear Zaujy


Hai kau di sana, apa kabar? Aku di sini baik-baik saja. Ada yang berbeda? Kau tahu, ini memang sedikit berbeda Zaujy. Kau masih ingat surat awal tahun 2014 yang kutulis untukmu di diaryku? Tentang keinginanku menuliskan surat untukmu di blogku. Kalau boleh jujur, sebenarnya sudah lama aku ingin menulis khusus tentangmu. Tapi, rasanya lebih baik aku menulis suratku untukmu di diaryku :smile .


Dan kenapa kali ini aku menulis di sini? Aku pikir, tidak ada salahnya sekali lagi aku menulis ini secara publik. Siapa tahu kau membacanya sehingga dengan segera bisa menemuiku.


Kau ingat kapan aku mulai memanggilmu Zaujy? Awal tahun 2011, aku menyebutmu Zaujy yang artinya suamiku. Aku memulai semuanya, memulai untuk mencintaimu, hanya membuka hati untukmu. Entah sudah berapa surat yang kutulis untuk mendekatkan diri denganmu. Dan walaupun sampai sekarang kita belum bertemu, aku tetap akan menulis surat untukmu sampai kapan pun.


Kemarin aku berhayal tentangmu. Ah! Aku memang terlalu sering berhayal bertemu denganmu. Tapi aku percaya, pertemuan kita nanti akan jauh lebih indah dan tak terduga. 


Aku berhayal tentang pernikahan kita. Setelah kau mengijabqobulku, malam pertama kita menjadi suami istri kau memberiku sebuah kado buku. Kau bilang, salah satu tulisan didalamnya membuatmu terkesan. Aku membukanya dan menemukan buku berjudul Benang Merah. Dengan polosnya aku bertanya, tulisan mana yang kamu suka? Kau menunjuk tulisan berjudul Dear Zauji. Aku tertawa, tapi kau tak mengerti. Hei! Itu suratku untukumu. Lalu kita sama-sama tertawa karena kau memang tak tahu nama penaku.


Kau tahu, Allah memang mentakdirkan setiap sesuatu secara berpasang-pasang. Lalu kenapa sampai hari ini kita belum bertemu juga? Apa ada yang salah? Tentu saja tidak ada. Ini bukan tentang jodoh di tangan Tuhan, tapi jodoh itu di tangan kita. Kita yang lebih tahu kapan kita akan bertemu.


Allah akan mempertemukan kita kalau kita sudah siap. Bukan hanya siap lahir, tapi batin juga. Bagaimana kita menjadi lebih dewasa dari biasanya. Bagaimana kesiapan kita untuk berkomitmen dengan janji pernikahan yang bukan sekedar perjanjian biasa. Perjanjian dunia akhirat.


Dan saat ini, aku tahu dan kita sama-sama tahu bahwa kita sedang mempersiapkan diri kita menjadi yang terbaik. Aku tahu kau hebat, kau kuat lebih dariku yang mungkin kata orang aku begitu keras seperti baja. Yang perlu kamu tahu, aku tidak mau menjadi besi atau baja. Aku mau jadi magnet dengan segala yang aku punya untuk menarik magnet yang ada didirimu.


Ketika kita bertemu nanti, kau tak perlu menjadi sempurna karena aku pun sama tak sempurnanya. Cukup menjadi kau yang biasa, kau yang sederhana karena aku mencintaimu dengan sederhana. Ini bukan surat merayu, ya kau tahu bahwa aku tak pandai merayu sama sepertimu.


Ini suratku untukmu, untuk nama yang tak kusebut dalam doa. Jangan salahkan aku Zaujy jika aku tak pernah menyebut namamu. Ini bukan karena aku tak mencintaimu atau hatiku berpaling. Ini karena aku memang tak tahu namamu. Apalah arti sebuah nama? Toh setiap aku berdoa selalu memantapkan hati untukmu, Zaujy. Yang terpenting, saat ijab qobul nanti, kau menyebutkan namaku dengan benar. Dan jika kau masih ngeyel minta disebut dalam doaku, untuk kesekian kalinya aku bertanya, siapa namamu?


Istrimu
Jiah~

http://jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/12/ga-kusebut-namamu-dalam-ijab-dan-qabul.html
GA Kusebut Namamu dalam Ijab dan Qobul

Bukan Sekedar Perjanjian

Bismillaahirrahmaanirrahim....


Sampai aku menulis ini, aku belum pernah membayangkan bisa sampai sejauh ini. Yah, sejauh usia yang hampir menginjak 22 tahun dan aku masih sendiri. Dulu aku fikir setelah MAN aku akan menikah muda karena dua kakak perempuanku menikah muda, kurang dari dua puluh tahun. Jadi ibu rumah tangga, mengurusi anak dan menyempatkan diri untuk kuliah. Nyatanya, aku belum mengalaminya sama sekali. Aku masih sendiri.


Apa aku sedih? Buat apa sedih? Aku percaya, setiap makhluk diciptakan berpasang-pasangan :smile .


Setiap kali pulang ke rumah, Bu e selalu bertanya. Jangan lama-lama untuk segera menikah, katanya. Mungkin ada rasa hawatir melihatku yang tidak pernah dikunjungi lelaki sekedar untuk dolan. Mungkin ada kehawatiran dan mengira aku trauma atas kegagalan masa lalu. Tapi sungguh bukan karena itu aku masih sendiri.


Dulu ketika temanku bertanya aku mencari lelaki seperti apa, aku menjawab hanya laki-laki yang bisa membuatku 'Klik'. Klik dalam artian banyak hal. Apa sampai sekarang masih sama? Tentu saja tidak. Setiap orang pasti punya kriteria apa tentang calon yang dicari, begitu juga denganku.


Aku menuliskan kriteriaku dalam buku diaryku dan aku sering membacanya seperti sebuah doa dan mantra. Aku tidak peduli bagaimana pendapat orang jika mereka tahu kriteria seperti apa yang aku tulis. Itu hakku, dan aku yakin Allah masih mau menerima doaku :smile .


Aku selalu meyakinkan Bu e dan ya diriku sendiri karena menikah bukan hanya sekedar menikah, mengganti status tapi lebih makanya aku masih mencari yang terbaik. Menikah bukan hanya sekedar perjanjian aku dan kamu tapi lebih pada perjanjian dunia akhirat, perjanjian yang kuat.


Dan ya karena bagiku menikah itu seperti berbisnis membangun sebuah usaha. Ada visi misi, ada kontrak sehidup semati, ada komitmen dan yang jelas ada patner hidup yang saling menguatkan, saling percaya, saling menerima, dan terbuka untuk memajukan usaha bersama dunia dan akhirat.


Untuk hasil terbaik, aku tidak bisa menurunkan kriteria apapun tentang pasangan hidupku nanti. Dan karena aku mau yang terbaik, maka aku juga berusaha menjadi yang terbaik dengan menempa banyak hal sebelum akhirnya membangun mahligai bersama.

Kemarin aku bisa berlibur ke Bali dengan kerja kerasku sendiri. Aku masih punya banyak mimpi untuk singgah di luar negeri. Dan jika aku menikah denganmu nanti, kau bisa membawaku ke mana?

Untuk saat ini, aku ingin sebuah jawaban itu dari seorang lelaki. Terserah dia mau menjawab apa dan bagaimana. Bagiku, jawaban ini adalah sebuah tiket menuju interview selanjutnya, ke mana kita akan melangkah.




"Tulisan ini disertakan dalam Giveaway Novel Perjanjian yang Kuat"

Perempuan Pintar

Kenapa perempuan seperti Laila Lopes yang hitam memenangkan Miss Universe 2011?

Karena cantik, jelas. Toh cantik itu tidak memiliki standar tertentu seperti kulit harus putih, tinggi harus di atas 160 centi meter. Cantik tidak seperti itu. Cantik itu relatif, tinggal siapa yang mendefinisikannya. Apa dia menang hanya karena cantik? Tentu saja tidak. Leila Lopes itu pintar, makanya dia bisa dianugerahi gelas Miss Universe :smile .


Perempuan itu makhluk yang luar biasa. Perempuan bisa jadi apa saja walau bukan bidangnya. Bukan bidangku, tapi mereka tetap luar biasa saat menjadi Wonder Woman untuk keluarga.


Perempuan itu tidak melulu soal bagaimana dia mendapat nilai matematika sempurna, bahasa yang luar biasa, ilmu pengetahuan yang tidak ada matinya. Adakalanya mereka harus bisa mengaji, mengajari anak-anaknya.


Perempuan itu, paling tidak dia bisa membedakan mana merica mana ketumbar. Mana kunci mana kencur. Mana tepung beras mana tepung terigu. 


Perempuan smart itu ketika dia bisa menempatkan dirinya di mana saja seperti air. Nggak punya kepribadian dong? Kepribadian tetap ada, hanya saja dia bisa gampang beradaptasi di mana saja.


Kenapa aku merasa smart? Diusiaku yang 21 tahun lebih ini aku belajar banyak hal yang mungkin teman-teman sekolahku dulu tidak pernah merasakannya.


Dulu aku pikir, aku adalah makhluk teraneh di dunia. Ketika temanku asyik bereksperimen, aku harus mengaji. Ketika temanku mempunyai uang saku lebih bahkan mereka tidak sungkan untuk terus meminta, aku berpikir seribu kali untuk SMS rumah bahwa aku butuh uang. Aku harus rela tidak jajan demi menyisihkan uang untuk fotocopy materi pelajaran atau pergi ke warnet mencari bahan-bahan tugas makalah. Aku sekertaris kelas yang dianaktirikan wali kelas karena tidak punya HP :hwa . Maka dari itu tidak pernah malu kalau nilainya di bawah standar dan harus remidi :uhuk .


Aku merasa smart meskipun tidak menjadi ranking satu di kelas, tapi aku mampu melewati semua itu sampai mendapatkan kelulusan MAN. Aku bisa fotocopy dan menyelesaikan tugas dengan modal uang jajanku sendiri. Setidaknya walaupun saat itu aku belum punya FB seperti temanku, aku bisa belajar dengan tenang, damai sentausa tanpa gangguang status yang tidak jelas.


Aku smart karena walaupun belum kuliah seperti temanku, aku sudah pernah ikut kelas kuliah :uhuk . Karena belum kuliah, aku belajar banyak tentang kehidupan, tentang dunia kerja yang ternyata kejamnya luar biasa.


Aku belajar bagaimana tidak mudahnya mendapat rupiah sehingga harus hemat dan tidak membelanjakan uang yang aku dapat untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, yang bukan kebutuhan mendesak. Ini bukan karena aku pelit, tapi dari sini aku harus belajar menanage keuangan untuk pelajaran saat aku sudah berumah tangga nanti.


Dari tempat kerja, aku bisa memposisikan diriku sebagai apa saja. Aku bisa angkat junjung galon, aku bisa mencuci, mengisi bahkan mengirimkan galon. Kejam? Tentu saja tidak. Selain untuk olah raga, dari sini lagi-lagi belajar untuk mandiri. Tidak semua pekerjaan berat itu urusan laki-laki. Jika suatu saat nanti aku berumahtangga dan suamiku tidak di rumah ketika air minum habis, bukankah aku tetap harus membeli air untuk kebutuhan minum? Aku tidak perlu menunggu sampai mati dengan dalih egoism bahwa pekerjaan berat itu tugas lelaki.


Dari banyak hal aku belajar untuk menjadi perempuan yang smart, tidak hanya pintar dalam teori pelajaran, tapi harus pintar juga dalam banyak hal yang menyangkut kehidupan. Termasuk pintar berakting *Eh :uhuk .


Yah, aku bisa ngaji dan mengajari anak-anakku untuk mengaji. Aku bisa membedakan bumbu-bumbu dapur, jenis tepung dan aku juga sedikit bisa memasak.


Aku berusaha menempatkan diriku di mana saja. Aku sedang belajar untuk jadi anak, istri, ibu, teman dan sahabat yang baik. Tidak mudah memang beradaptasi dalam banyak hal, banyak bidang yang mungkin sama sekali belum pernah kita lakukan. Bukankah perempuan pintar tidak pernah mengeluh untuk selalu belajar dan belajar?


Dunia butuh orang pintar dalam ilmu pengetahuan, tapi jangan lupa, dunia juga butuh orang pintar dalam memanage segala hal. Apa artinya kamu pintar dalam matematika tapi tidak pintar bergaul dalam masyarakat? Apa artinya kamu pintar berbahasa asing tapi tidak bisa menjaga apa-apa yang keluar dari lidahmu?


Menjadi pintar itu mudah. Kuncinya adalah belajar banyak hal. Kita bisa belajar dari kesalahan misalnya. Dari kesalahan kita belajar bagaimana meminta maaf dan berterimakasih.


Ah iya. Aku juga membaca dalam beberapa artikel bahwa pengusaha itu memperistri perempuan yang tidak hanya bermodal kecantikan, tapi juga kepintaran dalam banyak hal.


Mantra hebat untuk diri sendiri :

Jadilah perempuan yang pintar, maka dunia akan takluk kepadamu :uhuk



Dibanding perempuan lain, aku tak sehebat perempuan itu, yang bisa apa saja tanpa mengeluh. Paling tidak aku berusaha menjadi perempuan yang baik, perempuan yang pintar yang bisa dibanggakan. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diriku sendiri.


“Wanita itu tiang Negara, bila dia (wanita) baik, maka baiklah negara itu. Tetapi bila wanita itu rusak maka rusaklah negara itu.”


Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel

Prompt #32: Sinar Matanya

Kian mengaduk-ngaduk makanannya. Sejak tadi, belum satu sendok pun masuk ke dalam mulutnya.

“Riana hamil, aku harus menikahinya.” Kian membuka suara seolah mengerti keadaan sekitarnya.

“Kamu tidak akan pernah menikah dengan Riana.”

Dia menatapku tak mengerti. Mata kami saling memandang. Semenit kemudian Kian tahu apa yang tersirat di mataku. Mata biru lautnya mengiba, aku tak memperdulikannya. 

***

Bayi lelaki itu merangkak mendekatiku. Dia berhenti di beberapa langkah dari tempatku berdiri. Pandangan kami beradu. Kurasakan kedua matanya seperti sebilah pedang yang mengoyak-ngoyak pikiranku dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan.



“Sayang, lihat! Sepertinya bayi ini menyukaimu.” Riana bersorak menggamit lenganku.

“Benarkah?”

“Sungguh. Dari tadi aku memperhatikannya. Sejak pertama kali kita masuk, dia selalu menatapmu. Kita ambil dia saja ya!?”

“Kita lihat dulu bayi yang lain. Panti asuhan ini punya banyak bayi manis.”

Kutarik tangan Riana menjauhi bayi lelaki itu. Mata bayi itu masih mengawasiku. Aku menarik napas sejenak atas pertemuan tak terduga ini. Aku sudah mati-matian menjauhkannya dari Riana saat dia baru lahir. Tapi kini, bayi itu seolah tahu bahwa Riana adalah ibunya. Sinar mata itu menunjukkan segalanya. Sinar mata biru laut milik Kian, ayahnya yang juga kekasihku yang kubunuh sebelum menikahi Riana, yang kini menjadi istriku.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam “Birthday Giveaway “When I See You Again” di blog: http://itshoesand.wordpress.com “

MFF

Selamat Ulang Tahun Anging Mammiri

Bismillaahirrahmaanirrahiim….

Dari kemarin cerita tentang liburan :smile . Kali ini kelanjutan ceritanya diskip dulu soalnya mau tabur bunga buat Anging Mammiri :hore . Hei! Ada apa pula dengan Anging Mammiri? Kenapa sok penting sampai cerita liburannya tergeser?


Jadi, Anging Mammiri sedang berulang tahun yang ketujuh. Yang punya anak, bisa bayangin kan betapa gejenya usia tujuh tahun. Kalau aku sendiri saat berumur tujuh tahun itu jaman krisis moneter.  Padahal nggak ngerti tuh krisis moneter itu apa.


Anging Mammiri merupakan komunitas blogger Makassar Sulawesi Selatan. Lho Ji, kamu kan orang Jepara Jawa Tengah, kok bisa tahu Anging Mammiri Paccarita?


Yaelah, hari gini dunia maya bisa ngakses ke mana saja tahu :smile . Bahkan ya aku ngefans sama Mbak Maya Kemilau Cahaya Emas yang kebetulan orang Makassar :smile . Jadi intinya sama yang berbau Makassar aku suka :uhuk .


Awal kenal Anging Mammiri itu waktu AM ngadain 8 Minggu Ngeblog. Berkat colekkan Mbak Mugniar, akhirnya aku ikut menjadi salah satu pesertanya :uhuk . Setelah melewati 8 Minggu Ngeblog, amazingnya aku menjadi salah satu pemenang. Intinya ya, Anging Mammiri merupakan pendukung terbesar hingga akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di Pulau Dewata :smile .


Selama ngintip-ngintip di Anging Mammiri, aku seneng banget. Bukan karena menang ya, tapi karena anggota komunitasnya yang baik punya. Aku kan bukan orang Makassar, tapi mereka tetap terbuka, bijak kepada semua blogger yang menjadi peserta 8 MingguNgeblog. Mereka tidak pilih-pilih, pokoknya adil gitu deh.


Selamat ulang tahun buat Anging Mammiri. Semakin berjaya diusia tujuh tahun dan tambah sukses di tahun-tahun berikutnya. Bagiku, seorang blogger biasa yang seadanya, bisa mengenal orang-orang luar pulau, bisa menjadi bagian komunitas ini meskipun tidak terlalu aktif itu luar biasa.


Terima kasih buat Kak Rara atas voucer travelingnya, Daeng Ipul yang juga luar biasa menghadapi penolakan ketika pengumuman 8 MingguNgeblog, dan Kak Made ketua baru AM (Salam kenal :hai ) dan semua anggota AM yang luar biasa.



Tetap semangat berkarya ya AM. Aku toh belum sehebat AM yang bisa bertahan ngeblog sampai tujuh tahun. Ditunggu kegiatan lain seperti 8 Minggu Ngeblog lagi biar tetap semangat mengisi blognya :uhuk . Selamat ulang tahun :hore . Doaku, semoga aku bisa ke Makassar amin *eh :smile .

Lomba Blog 7ThnAM
Credit
Lomba Blog #7ThnAM “Kesan dan pesanku untuk Anging Mammiri”