Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Secangkir kopi, dan Bayangmu

Senin,
Kau datang dengan senyum yang indah. Aku menyambutmu dengan cinta dan secangkir kopi hangat buatan tanganku. Aku sadar, aku tidak pandai meracik kopi karena aku memang tak suka kopi. Tapi menurutmu, kopiku itu selalu enak.

"Hem, Aura... Bau kopi buatanmu sedap, pasti enak," Ucapmu memuji

"Ah sayang, kau itu selalu membuatku malu,"

Kau tersenyum, menikmati secangkir kopi hangat yang kusiapkan itu. Aku memandangmu, memperhatikan setiap kerutan yang ada di dahimu. Rafa, kenapa kau selalu membuatku terpesona? Kenapa aku jatuh cinta padamu? Rafa, kau ....

"Aura, apakah nanti setiap hari kau akan membuatkan kopi untukku?"

"Tentu saja sayang, aku akan selalu membuatkannya untukmu. Menikmati waktu senja berdua, hanya kita. Bukankah hanya itu yang bisa ku lakukan untuk memperlihatkan rasa cintaku?"

"Tidakkah kau ingin mencari laki-laki yang lain?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak peduli apapun yang terjadi. Aku hanya ingin kamu, titik,"

Rafa memelukku dengan erat dan aku pun membalasnya. Aku tak ingin dia pergi dari hatiku, hanya itu yang ku mau, tidak lebih.

*****

Selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu dan minggu aku selalu membuatkan secangkir kopi untukmu. Tapi, kau tak datang yang ada hanya bayangmu. Aku mulai hawatir, ada apa denganmu?

Tiba saat mengerti
Jerit suara hati
Yang letih meski mencoba
Melagukan, rasa yang ada

Dua minggu. Aku masih menunggumu dengan secangkir kopi dan bayangmu. Aku rindu belaianmu, aku rindu pelukanmu Rafa ....

Mohon tinggal sejenak
Lupakanlah waktu
Temani air mataku
Teteskan lara
Merajut asa
Menjalin mimpi
Endapkan sepi-sepi

Tiga minggu. Masih dengan secangkir kopi dan bayangmu yang selalu temani hari-hariku. Rafa, apakah disana kau tak merindukanku? Aku disini sepi, merindukan kehangatanmu.

Cintakan membawamu
Kembali disini
Menuai rindu membasuh perih

Satu bulan, secangkir kopi dan bayangmu menghiasi setiap senjaku. Aku selalu percaya, cinta kita akan membawamu kembali kedalam pelukku. Meleburkan segala kerinduanku serta mengobati perih hatiku tanpamu.

Bawa serta dirimu
Dirimu yang dulu
Mencintaiku apa adanya

Aku ingin melihatmu. Rafa datanglah ... Sudah tiga bulan aku menunggu. Aku selalu membuatkan secangkir kopi untukmu. Tidakkah kau merindukanku? Kemana dirimu yang dulu mencintaiku?

Saat dusta mengalir
Jujurkanlah hati
Kenangan batin jiwamu
Kenangan cinta
Seperti dulu saat bersama
Tak ada keraguan

Aku sadar, aku memang salah. Tapi Rafa, aku mencintaimu. Tak bisakah kau sedikit membagi cinta untukku? Aku hanya meminta sedikit, tidak lebih. Aku sadar betul, kau bukan milikku yang utuh. Kau harus membagi cinta antara aku dan dirinya.

Di senja berbalut gerimis ini, aku masih setia menantimu. Selalu saja ada secangkir kopi dan bayangmu yang selalu menemaniku. Perlahan-lahan, sesosok laki-laki berjalan tepat didepan kursiku. Rafa, aku tau itu dirimu, laki-laki yang beberapa waktu lalu menemani malam indahku.

"Mama...." Ucap gadis yang berada dibelakangmu

Aku hanya bisa tersenyum getir. Bukan aku tak senang melihatmu, tapi ...

"Mama baik-baik aja kan? Dila sama mas Rafa udah lama ngga kesini,"

"Mama baik-baik aja sayang, ayo cepat masuk udara dingin. Oh ya, mama akan buatkan kopi untukmu dan suamimu,"

Dila tersenyum senang saat memelukku. Dila .... Maafkan mamamu ini.



NB : Lagi-lagi cuma fiksi, dari pada di draf terus, mending di posting :D

Thanks a lot buat lagu Cintakan Membawamu Kembali

20 comments

Shine Fikri said...

jadi ini ceritanya mertua selingkuh sama menantu, gitu ya mba? ending yg mengejutkan, ckckck :D

kakaakin said...

Hiiiii... Si mamah, main mata...
Keren euy ceritanya... :D

Unknown said...

ku maafin deh ma.. hihi

Si Galau said...

:D
endingna mah gak mudah ketebak :D

Tabah said...

kaya cerita film. . . . aku pernah liat film yang ceritanya kayak gini deh. . . .

Prince Melben said...

keren banget ceritana,...

RanggaGoBloG said...

wew?? aku yg salah baca atau??

Bunda Kaifa said...

Mba' Jiah...emang tdk ada habisnya tuk nulis kisah..keren euy...

Kopiah Putih said...

Cinta segitiga ya?
Repot memang..

fiksdi, tapi seakan nyata..

Niar Ningrum said...

keren mbak jiaahh....................
lanjutkan lagi mbak bikin fiksi2 nya :D

Si Belo said...

Hah? agak shock baca endingnyaa...
woww..kereeenn... :)pengen banget bisa nulis cerpeennn...tulung aku mbaaaaaaaaaa

Andy said...

kaya kamu cocok deh jadi penulis naskah sinetron di PH2 soalnya setiap bait itu punya karakter yg disukai sama orang indonesia

Ninda said...

aku suka dengar yang versinya mike

R10 said...

wheew jiah makin nakal nih..... endingnya betul tuh si mama selingkuh sama mantunya?

Mas Huda said...

jelb pake banget..... keren euy

Dihas Enrico said...

oh tidak banget....
:P

BagiBagiBlog said...

Waw.. Ceritanya begitu menggetarkan Jiwa!!!
Hewhewhew...
Awalnya begitu menggoda.. akhirnya mengezutkan!!!!
Waah.. kayaknya Mbak berbakat banget kalo bikin cerpen ginian,, apalagi dipadukan ma lirik lagu yang nyambung ma ceritanya gitu... SALUT!!!

HP Yitno said...

Terus berkarya sob. Fiksi sobat bagus. Sebuah cinta segi tiga nih ceritanya.

Unknown said...

ana pesen kopi satu yah. . .mocachino plus es :D

Anonymous said...

rasa rindu si kekasih gelap tersampaikan dengan baik, tapi rasanya terlalu banyak pengulangan pada saat lirik lagu muncul. ada baiknya diceritakan juga awal mula kisah perselingkuhan ini. ;)