Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Bapak

Aku sudah sering kali menuliskan sesosok Bu e disini. Bu e, wanita yang hebat, lebih hebat dari siapa pun. Kali ini, aku ingin menulis tentang Bapakku. Seorang lelaki yang hebat dan tangguh. Dulu, Bapak adalah orang yang cukup keras. Dengan kumisnya yang tebal, Bapak cukup terlihat garang. Sauranya keras dan juga lantang. Sering kali Bapak marah saat anak-anaknya bertengkar. Tapi aku selalu percaya, dibalik kegarangannya Bapak adalah sosok penyayang.

Ketika Aku Pergi dari Rumah, entah mengapa sosok Bapak ah yang paling ku rindukan. Bapak sedikit keras kepala, aku juga. Kami sering beradu argument dalam berbagai hal. Dulu jaman aku masih labil, sering kali ingin marah gara-gara kalah omong sama Bapak. Yah beginilah kalau dua orang keras kepala sedang beradu.

Bu e, Bapak adalah orang tua yang hebat. Bapak selalu bekerja keras untuk keluarga. Bapak selalu berperinsip bahwa anak-anaknya harus berpendidikan lebih baik darinya. Semua anak Bapak harus lulus pendidikan minimal. Pendidikan minimal disini bukan wajib belajar sembilan tahun, melainkan minimal untuk bisa masuk kuliah. Empat dari lima anak Bapak yang hidup semua telah lulus MAN. Kini tinggal adikku yang masih duduk dibangku MAN kelas X. Bagaimanapun caranya, tak peduli hutang atau telat membayar, yang penting anaknya bisa sekolah.

Sekarang, Bapak sudah tidak muda. Bapak tidak sekeras dulu lagi. Bapak jauh lebih friendly. Mungkin, semakin tua seseorang, maka sikap bijaksananya akan semakin kuat. Oh iya, yang lebih keren lagi adalah  sudah tiga tahun ini Bapak berhenti merokok.

Kalau ditanya ungkapan cinta apa yang bisa ku berikan kepada Bapak  jujur aku tidak tahu. Bapak bukan sosok pecinta puisi. Bapak bukan orang yang suka basa-basi. Kalau iya ya iya, kalau tidak maka tidak. Yah, ini memang bukan hari Bapak  Tapi toh kapan pun kita bisa menyampaikan terimakasih untuk Bapak kita. Meskipun dia jarang di rumah, bukankah dia bekerja untuk kita? Untuk memberikan nafkah anak istrinya?

Bapak, aku tau kau tak sehebat Habibi
Yang bisa jadi presiden dan menciptakan pesawat terbang
Aku tahu, kau tak seganteng Jet Li
Yang jadi aktor musuh pun ditendang
Kau hanyalah Bapak
Bapakku yang ku banggakan
Bapak, terimakasih atas semua pengorbananmu
Terimakasih atas semua kasih sayangmu
Terimakasih atas cintamu

Maaf, sampai hari ini aku masih merepotkanmu
Dengan kekuatan doa darimu, aku percaya
Semua akan indah pada waktunya


Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba “Ungkapkanlah Cintamu”

11 comments

Tarry Kitty said...

Bapakku juga orang yang keras,mungkin sama ama bapaknya Jiah....
kalau aq salah beliau tak segan2 memukul pantatku dengan sandal. Dulu aq selalu beranggapan kalau bapak kejam, padahal aq yang keterlaluan nakalnya :)

jasa riview produk said...

Ga akan habis ngomongin orang tua, apalagi trntang cinta beliau yach :d

Lidya Fitrian said...

aku juga dekat dengan sosok bapak :)

The Last Malay Girl said...

teringat juga bapakku.
menahan haru....
ah, aq rindu...
T.T

mimi RaDiAl said...

heh,,ini ungkapan cintanya buat bapak gara2 ikutan GA, ?? ga ikhlas nih, bapaaaaaaaak !!!

Penghuni 60 said...

meskipun aku cowok, tp jujur aku lbh dekatnya sama ibu ketimbang sama bapak. jd ketika aku dihadapkan dgn suasana saat berdua dgn bapak, lbh byk diamnya aku.. tp aku syg bgt sama bpk, pernah aku meneteskan air mata saat melihat kondisi terakhir bpk wkt sakit.

Bukan Obat Kuat :) said...

Jadi kangen almarhum abah.... T_T

Rumah Al Banna said...

Jangan Lupa untuk SELALU mendoakan Kedua Orang Tua Kita ^_^

ahmadi said...

bapakku orang yang sabar, doa yang terbaik aja buat kedua orang tua kita.
amin.

kakaakin said...

Bapak, yang selalu terucap dalam do'a... Minimal 5x sehari :)

win3 said...

setiap anak perempuan akan selalu mengidolakan bapaknya,..