Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Seminar Nasional Spirit Kartini

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Siapa yang tidak tahu Kartini? Bagaimana bisa seorang Kartini yang sudah meninggal masih bisa terus diingat semangat juangnya?


Saya tahu ini sudah sangat telat dan nggak up to date banget. Bulan Mei dan membahas Seminar Nasional Spirit Kartini, dalam Membangun Bangsa yang Mandiri, Kreatif dan Berkarakter yang saya ikuti pada tanggal 16 April 2016 lalu bertempat di Pendopo Kabupaten Jepara. Seminar ini masih dalam rangkaian Festival Kartini tahun 2016.

Untuk pertama kalinya saya bisa mengikuti seminar secara resmi. Saya bukan siapa-siapa dan bisa mendapat undangan ini rasanya luar biasa. Terima kasih banyak buat Pak Hadi, Mbak Rida dan teman-teman semua.

Undangan untuk blogger
Pada hari itu, Jepara heboh karena kedatangan 4 Menteri yaitu Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti, Ketua IWAPI Ir. Anita Prihapsari, MBA, pejabat-pejabat eselon I & II Provinsi Jawa Tengah, dan Dian Sastrowardoyo serta sutradara Hanung Bramantyo. Di undangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan, Ph. D harusnya jadi pembicara juga. Karena satu dan lainanya, beliau datang pada siang-sore pada Pencanangan Gerakan Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Marjinal.

Acara dimulai dengan sambutan-sambutan kece dari Pak Bupati, Istri PakGub sebagai wakilnya dan juga Bu Yohana. Dari Bu Yohana, kesetaraan gender itu penting. Perempuan itu harus mandiri, kreatif, dan inovatif. Ibu yang pendidikan dan mental yang baik akan melahirkan generasi yang jauh lebih baik. Menyelamatkan satu perempuan sama dengan menyelamatkan bangsa.


Dari pemateri Ibu Anita Prihapsari, kesuksesan seorang perempuan dilihat dari 3 faktor yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatannya. Intinya kita wanita lebih baik punya usaha mandiri. Dan Bu Anita bersama anggota IWAPI ini mengadakan pelatihan usaha di desa-desa guna menumbuhkan calon pengusaha sesuai potensi dan keahliannya.


Dari Mbak Dian Sastro, ngingetin bahwa wanita hebat itu ya bisa ngurus anak dan juga masih bisa berkarya. Oh jangan lupa, wanita juga harus bisa jadi teman diskusi suaminya.

Dari Mas Hanung, lelaki itu butuh tempat untuk pulang, nyaman. Na di sinilah dibutuhkan Istri yang bukan hanya macak, masak, manak. Istri kudu bisa diajak sharing. Sebagai wanita kudu upgred, punya wawasan luas.

Ini spirit Kartininya di mana ya?

Dari pemikiran beliau yang luar biasa lah. Kartini selain sebagai penulis, beliau juga pengukir, pelukis, pembatik dan karyana sampai internasional. Dari jaman dahulu lho Kartini jual barang ke luar negeri. Selain itu, Kartini merupakan pionir pendidikan dan sekolah SMK.

Itu semua yang terlihat baiknya. Padahal mah Kartini hidupnya nggak semudah itu. Bayangin aja, umur 4 tahun kena tipus tapi sama Ibunya nggak boleh ditemani bobok. Ibunya yang orang biasa harus manggil dia Raden dan pakai bahasa kromo. Dipingit bertahun-tahun dan banyak hal yang sebenarnya ingin beliau lakukan tapi terhalang budaya yang menyesakkan dada.

Foto kiriman Jiah Al Jafara (@jiahjava) pada

Jadi ya, wanita jaman sekarang harusnya lebih banyak bersyukur. Kita bisa bebas berekspresi, menyuarakan apa yang kita inginkan. Tentunya kita harus upgred banyak hal, pendidikan, mental, wawasan, dan banyak lainnya. Apapun yang dilakukan dan dipikirkan seorang Ibu, akan sangat berpengaruh pada anak-anaknya.

Foto kiriman Jiah Al Jafara (@jiahjava) pada

Semoga kita bisa meneruskan dan mengisi apa yang diperjuangkan Kartini. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi?

Sampai jumpa. Happy Blogging!

15 comments

lianny hendrawati said...

Sekarang sudah banyak Kartini modern dengan prestasi-prestasi membanggakan.

Tarry KittyHolic said...

Wah pasti terharu dan bangga ya bisa menjadi bagian dari acara keren gitu :)

Tira Soekardi said...

asyiknya bisa keacara ini ya mbak

Jiah Al Jafara said...

Iyap, betol bgt mak lianny, mreka byk idenya

Jiah Al Jafara said...

Kudu guling2 mbak 😂😂😂

Jiah Al Jafara said...

Banget, sampe gak bs tidur 😂😂😂

Kopiah Putih said...

Saya sepakat dengan ketiga faktor ini, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Tiga faktor ini yang akan mengantarkan perempuan untuk sukses. Meski tak semuanya sih..

Keren, salam hangat dari Bondowoso..

Adriana Dian said...

Waaaaah acaranya bagus sekali ya Mak.. Beruntung sekali bisa dapet undangannya langsung.. Hehe. Kartini memang wanita hebat dan luar biasa ya Mak.. Makasi sharingnya yaaa

Ade Anita said...

Ooo..aku baru tau bhw ibunya harus manggil dia Raden

Jiah Al Jafara said...

Iya soalnya Ibu kandungnya bkn darah biru, Mak

Jiah Al Jafara said...

Banget deh. Seneng bs ikut acara ini

Jiah Al Jafara said...

Dukungan jg perlu sih 😀

April Hamsa said...

"wanita hebat itu ya bisa ngurus anak dan juga masih bisa berkarya" ---> setuju banget mbak :D

Mugniar said...

Saya pengen komen untuk yang ini, Jiah:

Dari Mas Hanung, lelaki itu butuh tempat untuk pulang, nyaman. Na di sinilah dibutuhkan Istri yang bukan hanya macak, masak, manak. Istri kudu bisa diajak sharing. Sebagai wanita kudu upgred, punya wawasan luas.

Nah, yang sering dilupakan oleh para suami adalah, tugas suami juga, lho untuk upgrade istrinya. Jangan cuma nuntut istri bisa diajak sharing dan diskusi :D

Alhamdulillah, saya merasakan sekali, suami saya memang kerap meng-upgrade saya tanpa saya sadari saat berlangsung. Saya baru menyadarinya setelah beberapa lama. Namun saya juga punya keinginan untuk upgrade diri. :)

Mugniar said...

Seingat saya, di filmnya Kartini yang Yenny Rachman min itu (film tempo dulu), memang ibunya manggil dia "raden", Mbak Ade, Jiah.