Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Hari Itu Saat Bertemu denganmu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Hari Itu Saat Bertemu denganmu, kita memegang satu buku yang sama. Sejenak kita terdiam, lalu tersenyum segan. Kita keukeh bahwa buku itu adalah incaran kita. Kubilang, kau yang berhak. Lalu kau jawab, aku yang berhak. Kita sama-sama keras kepala dan memutuskan meninggalkan buku itu untuk meminum kopi bersama.


Kita mengobrol apa saja, buku, penulis, hidup dan juga langit. Kita sangat berbeda, tapi kita tetap bicara apa adanya. Kita menghabiskan waktu lama, bersama, dan mungkin saat itu kita sadar. Kita nyaman dengan satu sama lain.

Waktu berlalu, kita semakin dekat, terikat. Tak ada hari tanpa adanya kita. Kita, satu yang tak terpisahkan. Lalu bagaimana akhirnya? Apa kita bahagia?

Apa kalian percaya cerita di atas?

Saya pernah menulis itu sebagai bagian dari fiksi. Saya pribadi berharap itu adalah kisah pertemuan saya dengan si dia. Mungkin memang saya bertemu dia di keramaian, memegang buku, sama-sama tak tahu. Kami menghadap arah yang sama tapi tak bicara karena kami masih orang asing. Tapi saya percaya, di masa lalu, sebenarnya kami betul pernah bertemu. Hanya saja mungkin akhirnya saat ini kami baru berkenalan.

Apa akhirnya?

Belum ada. Tunggulah kami berjumpa kembali. Semoga segera....

#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge @kampusfiksi

3 comments

Anisa AE said...

Kukira itu kisah nyata. Berasa kaya betulan mengalami. ^_^

Prima Hapsari said...

Penasaran sama kelanjutannya.

Esti Sulistyawan said...

Romance ya? :0