Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Melihat Gerhana Matahari Cincin: Seperti Pisang

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kamu berani melihat gerhana? Di mana dan pakai apa?

Tanggal 26 Desember kemarin, daerah Indonesia bisa melihat Gerhana Matahari Cincin. Hal ini tentu disambut dengan antusiasme tinggi. Apa saya juga? Sebenarnya saya lupa tentang gerhana ini. Waktu ikut ngaji dan Imamnya mengingatkan bahwa akan ada solat gerhana matahari ba'da dzuhur, baru saya searching tentang ini.


Pagi hari yang biasanya mendung, matahari agak terik. Keponakan mulai main-main, tapi saya ingatkan supaya tidak melihat ke matahari karena akan terjadi gerhana. Ketika adzan dzuhur berkumandang, Saya tidak ada niat ikut solat gerhana di mushola karena biasanya yang khutbah itu lama banget ngomongnya dan muter-muter.

Freepik

Setelah adzan selesai, saya mulai penasaran karena rasanya kurang puas hanya lihat live streaming. Mau cari kaca mata, enggak punya. Lalu teringat ketika Gerhana Matahari Total beberapa tahun lalu, ada yang pakai foto rontgen dan saya punya. Sebenarnya yang disarankan ya pakai kacamata berfilter. Meski begitu, akhirnya kami melihatnya!

Saya, para Keponakan, Ibu, Mbak, akhirnya bisa melihat gerhana matahari cincin meski hanya parsial. Saya hanya membolehkan mereka melihat beberapa menit, tidak terus-terusan. Saya juga mengajak keponakan buat solat gerhana matahari. Lalu dia pun merasa aneh karena solatnya memang sedikit berbeda. Dua rokaat, setelah ruku' dan bangun dari ruku', kita membaca Alfatihah dan surat lain, baru ruku' kedua.

Kalau dulu saya percaya bahwa gerhana itu bikin buta bahkan sampai ketakukan saat lihat gerhana bulan, kepada ponakan, saya tidak mengatakan itu. Saya juga tidak bilang tentang Buto Ijo yang makan bulan. Anak zaman sekarang mana ada yang percaya begituan?

Saya hanya menjelaskan sekilas bahwa gerhana terjadi saat bulan berada di satu titik dengan matahari dan bumi. Saya perlihatkan juga videonya, lalu rotasi bumi, revolusi bulan dan bumi. Alhamdulillahnya mereka cukup paham, meski akhirnya banyak pertanyaan yang mereka ajukan. Sebelumnya untuk memastikan bahwa mereka melihat gerhananya, saya minta mereka menggambar. Kata Azzam keponakan saya yang berusia 5 tahun, gerhananya Seperti Pisang, hahaha.

Freepik

Jadi si Azzam ini memang baru bisa menggambarkan sesuatu dengan apa yang dia lihat di sekitar. Bentuk sabit itu menurutnya seperti pisang. It is okey, berarti dia betulan melihat itu. Lalu dia mulai bertanya tentang kiamat dan sebagainya #Waduh, hahaha. Yang lain juga mulai bertanya apakah gerhana ini ada saat akhir tahun dan natal. Dan mari kita belajar lagi supaya bisa memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka yang kritis.

Akhir tahun, masa liburan sekolah sudah mau usai. Meski tidak jalan-jalan ke tempat istimewa, paling tidak Keponakan-keponakan saya dapat pengetahuan baru tentang Gerhana Matahari. Karena tinggal di desa, saya yakin tidak banyak yang menyaksikan, tapi mereka bisa berkesempatan melihat.

Jika tahun depan berkesempatan melihat gerhana matahari lagi, semoga bisa jauh lebih aman dengan pakai kacamata khusus atau dengan ember air bahkan teleskop. Semoga saja!

Ini juga jadi catatan terakhir Jiah My Id di 2019 ini. Semoga tahun depan lebih semangat ngeblognya. Sampai jumpa. Happy blogging!

17 comments

ginanelwan said...

Di Jakarta, gerhana matahari cincin tidak terlalu terlihat jelas. Cuman memang pas ada peristiwa itu langit emang warnanya beda

nurul rahma said...

Waaahh, seruuu ya bisa lihat gerhana
Waktu itu aku udah siap2, ehhh ternyata mendadak ada urusan pentiiing :D
Duh, batal deh sholat gerhana

Riawani Elyta said...

kemaren pas gerhana matahari cincin, anak saya sempat merekam beberapa menit. trus di paving blok banyak banget bayangan cincin

YSalma said...

Di rumah, anak saya juga menunggu momen mengamati Gerhana Matahari Cincin ini, sayangnya di tempat saya tidak begitu terlihat.
Fenomena alam yg harus disampaikan pada anak2 sesuai dengan fakta yg sebenarnya ya.

Nefertite said...

Pengalaman seru tuh bisa saksikan gerhana.
Padahal kemarin aku pas di luar, belum ngeuh ada gerhana, eh ternyata keren ya.

Mechta said...

Wah..aku terlewat nih tidak sempat melihat pas gerhananya. Hanya melihat video2 yhdi Twitter saja. Oh ternyata seperti pisang y Dek? Haha.. gemas euy..

Lita Chan Lai said...

Pas gerhana, aku lagi dalam perjalanan , jadi ga sempat lihat apalagi secara langsung mantau pergerakan gerhana. Palingan dapat info dr Sosmed ttg gerhana cincin api kemarin.

Arda Sitepu said...

Iya nih mbak, kemarin aku lihat gerhana matahari ini, kalau dilihat langsung memang agak kelihatan bentuknya.

Yuni Handono said...

Aku lupa tidak lihat gerhana matahari cincin karena keasyikan jalan ke The Keranjang Bali yang lagi ramai-ramainya. Pasti seru ya mbak bisa lihat GMC terlebih bisa mengabadikan momen langka. Hahahaha lucu deh kalau mtaharinya mirip pisang....semoga tahun baru membawa semangat untuk kita semua ya mbak menjadi pribadi yang makin baik...aamiin.

Lidya Fitrian said...

Kalau kata Alvin mataharinya Kaya sabit hehehe. Dia pulang sholat gerhana lihatnya, aku di dalam rumah malah ga keluar buat lihat

Shyntako said...

Dulu pas yang gerhana itu juga saya pake rontgen mba, cuma karena katanya gak disarankan dan harus pake kacamata khusus saya ga berani kasih liat ke anakku pdhl jarang2 yaaa

Rini Novita Sari said...

senengnya bisa melihat fenomena alam yg jarang terjadi ini secara langsung.. dari surabaya gak nampak apa2 sih kak kmren, hehe

Ida said...

Aku ga sempat lihat mba..malah jd lupa juga sih krn lg ga sholat terus jg mending cuacanya...

Uniek Kaswarganti said...

Pas gerhana matahari kemarin aku liatnya lewat hape, kuvideoin. Tapi koq lensanya ga bisa nangkep bayangan hitamnya yaa... Bermenit-menit ya tetap lingkaran bulat matahari dengan cincin gelap di bagian luar.

Indah Nuria Savitri said...

Pasti seru yaaa mba melihat fenomena alam yang tidak terjadi setiap saat.. terakhir aku melihatnya di NYC

Herva Yulyanti said...

Berhubung aku kerja dan lagi banyak kerjaan plus di kantor ga adain solat gerhana jadi absen deh hahaha..anakku aja solat di mesjid dekat rumah pas gerhana matahari

Eka Mustika Sari said...

Kebetulan kota kami termasuk yang dapat gerhana matahari cincin yang sempurna jadi saya dan anak-anak bisa melihat keseruannya langsung bersama tim astronomi yang datang ke kota kami