Bu Suhartini, guru bahasa Inggrisku yang paling berrr. Banyak yang bilang, beliau itu guru yang ngga asik. Hem, setiap kepala memang mempunyai otak dan penilaian yang berbeda. Tapi menurutku, beliau itu asik :uhuk
Masuk MAN dengan bahasa Inggris yang jongkok, membuatku sedikit was-was. Meski nilai UAN Bahasa Inggris lumayan, tapi tetep aja ngrasa grogi kalau disuruh ngomong bahasa Ingggris. Sampai saat ini pun, sebenarnya bahasa Inggrisku masih teramat sangat kurang bagus.
Bu Suhartini itu, guru berkaca mata dengan jilbab besar. Soal mengajar, beliau lebih kearah tegas dan menyenangkan meskipun kata banyak murid beliau itu terkesan galak. Kalau ditanya, kenapa aku menyukainya? It's so simple coz aku ingin bisa berbahasa Inggris. Bisa dibilang, jika kamu ingin bisa pelajaran, maka kamu harus mencintai gurunya :smile
Pernah suatu hari buku bahasa Inggrisku ketinggalan dirumah. Langsung saja ditengah perjalanan aku balik untuk mengambil tu buku dan endingnya aku telat. Dengan sedikit ngendap-ngendap karena ngga ada guru piket, aku langsung cabut masuk kelas. Beh, ternyata Bu Suhartini sudah duduk manis didalam kelas. Waktu aku masuk, beliau bertanya mana surat ijin masuknya? Dengan polos [masih kelas x] aku bilang guru piketnya ngga ada. Langsung saja aku disuruh balik badan buat minta tuh surat. Akhirnya aku bisa ikut pelajarannya deh heheh :uhuk
Sebenarnya, beliau itu sangat baik sama muridnya. Bagi murid yang rajin mengerjakan PR atau tugas-tugas lain, jelas nilai ngga usah ditanya. Bagi yang bandel, beliau ngasih hukuman menghafalkan kosa kata bahasa Inggris beserta artinya, apa ngga keren tuh? Disamping kita belajar untuk disiplin, kita juga bisa memaksa diri untuk menghafal kosa kata. Toh kosa kata yang dihafal bebas terserah kita sendiri.
Beliau juga memberikan kemudahan untuk berkonsultasi saat tes. Jika kita diberikan tugas, kita bisa memperlihatkannya dulu lalu beliau membantu memperbaiki vocabulary bahasa Inggris yang kita gunakan. Ibarat skripsi, beliau itu pembimbing yang oke punya.
Meski terlihat serius, beliau itu humoris juga. Kadang beliau menyelingi pelajaran dengan sedikit cerita lucu sehingga kita ngga spaneng. Beliau juga pernah menyarankan kalau kita ingin marah, sebaiknya menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jawa Krama Inggil biar lebih keren. Bahasa Inggris yang dulu terlihat sebagai momok, ternyata mengasyikkan juga saat beliau mengajar.
Aku juga masih ingat saat beberapa anak diminta untuk les termasuk aku. Disana kami harus memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris. Tiba giliranku dan aku menceritakan hobiku, write, example poem, cerpen ... Dengan bahasanya yang lucu nan lembut, beliau mengingatkan not cerpen but short story. Wah, jadi malu sendiri aku :shy
Bahasa Inggris itu menyenangkan, kata beliau mencoba memberi mantra. Walaupun kami anak desa, beliau berusaha membuat kami muridnya menyukai bahasa Inggris. Ya, meskipun memang ngga terlalu baik berbahasa Inggris, tentunya beliau berharap kami tahu bahasa Inggris. Tidak ada yang sulit jika kita mau belajar. Bukan hanya bahasa Inggris, tapi semua pelajaran hidup yang ada.
Mungkin hanya ucapan terimakasih dan tulisan ini yang bisa ku berikan untuk beliau. Maaf Bu, aku masih belum mahir berbahasa Inggris dengan baik. Sampai saat ini pun aku masih belum berani memposting tulisan berbahasa Inggris karyaku sendiri. Terimakasih ya Bu, atas semua jasamu padaku :smile