Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

J, I Will Come Back

"Bulan depan ku akan melamarmu"

Pulang ke kotamu 
Ada setangkup haru dalam rindu

Beringin kembar masih kokoh berdiri. Suasana ramai mengingatkanku padamu. Kamu, seseorang yang selalu  berdebat denganku. Seseorang yang tak mau kalah. Kini aku merindukannya.

Masih seperti dulu 
Tiap sudut menyapaku bersahabat 
Penuh selaksa makna

Semua masih sama, kecuali aku tanpamu. Entah apa yang ku rasa saat itu. Seharusnya saat Merapi 'Menyapa', aku orang yang akan selalu menyemangatimu. Aku, orang yang slalu menghawatirkan keadaanmu.

Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama 
Suasana jogja

Tadinya aku ingin menikmati kotamu. Tentu saja itu kulakukan bersama dirimu seorang. Suasana Jogja yang mempesona. Aku dan kamu, kita "Masangin" melewati beringin kembar bersama. Ah ... Itu hanya keinginanku bukan keinginanmu. Mungkin kamu akan menolaknya. Ya, karena kamu memang tak pernah sependapat denganku.


Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima 
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

Dua tahun berlalu. Harusnya dengan mudah aku bisa melupakanmu atau paling tidak aku hanya mengenang sedikit tentang dirimu. Tapi, entah rasa apa yang mengganjal dihatiku. Apa kamu juga merasakannya?


Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri 
Ditelan deru kotamu

Ketika kamu berkata padaku,

"Buang semua hasratmu
Belum pasti dia untukmu
Jangan ada air mata
Untuk lelaki yang belum pasti untukmu"

Aku tahu, kamu tak sekejam itu. Kamu tak membenciku. Semua yang kamu lakukan itu demi kebaikanku. Meski pahit dan getir yang kini kita rasakan.

"Bulan depan ku akan melamarmu"

Walau kini kau tlah tiada, tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Sayang, pernyataan itu bukan kamu tunjukkan padaku. Bolehkah aku pulang ke kotamu? Apa aku mampu berjabat tangan dengan belahan jiwamu? Aku bukan orang yang hebat. Aku hanya aku. Mungkin kataku mampu. Tapi, kata bukanlah bukti unggulnya perasaanku.




Notes :
Sedikit merapat, berusaha untuk membuat FF heheh :uhuk
Thanks a lot to Kla Project & Ungu :hepi

Selamat Ulang Tahun Adikku

Bismillahirrahmaanirrahiim

Tak ada kata yang bisa ku ucap
Tak ada kado yang bisa ku berikan
Hanya sebuah SMS selamat ulang tahun
Untukmu, adikku

Aku tak mengerti
Aku tak sadar
Ternyata, waktu begitu cepat berlalu
Ternyata kau sudah besar

Aku masih ingat betul saat kau lahir
Usiaku masih empat tahun
Saat tahu kau akan hadir didunia ini
Pagi itu aku tersenyum


Kau itu lucu
Menggemaskan saat masih kecil
Itu dulu
Kini hari tlah berganti

16 tahun kini usiamu
Aku berharap kau bisa menjadi anak yang baik
Untuk Bu e' Bapak dan 
Untuk dirimu sendiri

Selamat Ulang Tahun Adikku :uhuk



Note : Satu-satunya foto yang ngga terlalu Alay :uhuk




Hero Itu Ada Didirimu

13 September 2012
01.30 WIB

"Kamu berani kan Ji?" Tanya atasanku
"Berani Pak," Jawabku mantap, tapi kemudian meragu

Beliau pun pergi meninggalkanku setelah menyuruhku bersiap-siap.
Aku berfikir ulang, Ya Rabb? Apa aku berani? Apa aku harus bilang lagi, aku takut Pak. Rasanya itu, kegalauan berkecamuk dalam hati.

Aku, bukan sesosok gadis yang takut akan kegelapan. Aku suka tidur dalam keadaan gelap, aku biasa berjalan di belakang rumah saat gelap. Kalau dibanding kedua kakak perempuanku, keberanian mereka pasti kalah jauh dengan keberanianku. Aku takut pada Tuhan, aku takut jika kedua orang tuaku marah dan aku takut akan perasaanku sendiri. Lalu kali ini, apa aku berani, melewati hutan sendiri? Jika keluar rumahku sendiri, tentu aku masih berani karena lampu disepanjang jalan tak mati. Tapi ini? Hutan, tak ada lampu, tak ada penerangan, hanya ada banyangan. Bayangan ketakutanku sendiri.

There's a hero
If you look inside your heart
You don't have to be afraid
Of what you are
There's an answer
If you reach into your soul
And the sorrow that you know
Will melt away

Magrib
Istri atasanku pergi untuk menjaga ibunya di Puskesmas Kecamatan. Aku diberi amanat untuk mengontrol mesin agar air bisa cepat diproses. Bekerja ditempat pengisian air minum memang jauh dari bayanganku. Tapi toh kenyataanya ini yang sedang ku jalani.

Setelah ditinggal pergi Istri atasanku, lama sekali. Tapi air tak kunjung jadi, malah mesin tambah mengaung karena air dalam bak besar belum cukup untuk mengisi dan terpaksa aku mematikannya. Menunggu waktu, menunggu air bisa terisi saat jam 00.00 nanti.

21.00 WIB
Aku pamit tidur, bersiap memasang alarm saat tengah malam nanti. Entah, mata ini enggan terpejam, aku tak bisa tidur. SMS jawaban dari Mb' Maya muncul di layar HP ku, ya tadi aku mengirimkan SMS setelah membaca blognya tentang "Penulis Tamu".  Ku baca sekilas, aku belum sempat mengirim balasan karena aku harus bisa tidur saat itu juga.

00.08
Aku terbangun mendengar bunyi alarm yang kupasang. Enggan, ya aku masih sangat ngantuk. Tapi, amanah itu membuatku tersadar, aku harus mengecek air dalam bak besar.

Air sudah cukup, mesin ku hidupkan. Aku juga mencoba sedikit cara yang biasa dilakukan untuk memancing air agar segera naik ke pralon. Lama ... Mesin malah tambah mengaung-ngaung membuatku panik. Aku mengirimkan SMS pada Istri atasanku untuk bertanya apa yang harus kulakukan.

Aku terus berusaha, mencoba berbagai cara agar si mesin hidup sewajarnya. Bajuku basah karena air, dingin menusuk. Rasanya aku ingin segera masuk ke kamar untuk mengambil selimut yang bisa menghangatkan tubuhku.

Tidak ada perubahan setelah banyak menit telah ku habiskan. Hingga, pertanyaan besar itu muncul.


"Kamu berani kan Ji?" Tanya atasanku
"Berani Pak," Jawabku mantap
"Nanti jangan lewat hutan sononan, lewat hutan jati saja jauh lebih aman. Sekarang bersiaplah, aku yakin kamu bisa. Jadilah wanita pemberani,"

Aku masih terpaku, gamang dalam hati. Semua telah ku jawab, aku tak mungkin menelan lagi kata-kata yang telah keluar dari bibirku. Aku bersiap, mengambil jaket, dompet, helm untuk berjuang melewati pagi yang sangat menghantui.

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

Aku menghidupkan motor dan mulai melajukannya. hatiku terus berdzikir menyebut asma-Nya. Aku terus berusaha mensugestikan diri bahwa semua akan baik-baik saja, tidak akan terjadi sesuatu diluar kendaliku. Ya, aku berhasil melewati kuburan yang menjadi momok di desa tempat tinggalku sekarang ini.

It's a long road
When you face the world alone
No one reaches out a hand
For you to hold
You can find love
If you search within yourself
And the emptiness you felt
Will disappear

Aku melaju dengan santai. Aku tak mau salah jalan hingga terperosok dalam lubang. Udara masuk kepori-pori tanganku, dingin. Kakiku juga, aku lupa membawa kaos kaki dan hanya mengenakan sandal jepit merahku.

Aku memutar masalalu ketika pertama kali aku mengendarai motor sendiri di desa ini. Saat itu belum jam sembilan malam, tentunya masih ada orang yang akan lewat dihutan yang berpenghuni ini. Waktu itu aku berhasil melewati setiap ketakutanku. Lalu sekarang ini bagaimana?




Potret hutan yang kulewati saat pagi-siang hari

Aku masih terus berkomat-kamit sendiri meminta perlindungan-Nya. Aku berhasil keluar dari hutan dan menuju Puskesmas kecamatan untuk bertukar posisi dengan Istri atasanku.

02.00
Aku berhasil sampai di Puskesmas. Penjaga Puskesmas sedikit heran dengan kedatanganku. Aku segera berjalan menuju ruang perawatan. Ya, semuanya telah berakhir ... 

Aku, hanyalah aku. Gadis yang selalu dihawatirkan oleh kedua orang tuanya. Aku, seseorang yang tidak diijinkan jika harus bepergian jauh sendirian sekalipun itu siang hari. Aku, tak pernah tahu, bahaya apa yang akan terjadi. Tapi sekarang, aku ingin menjadi gadis yang lebih baik, menjadi seseorang yang jauh lebih berani. 

Apa ini arti sebuah kepahlawanan? Aku bukan pahlawan yang harus datang bertukar tempat dengan Istri Atasanku untuk mengatur kembali mesin airnya. Aku hanyalah aku, aku yang biasa saja. Terimakasi ya Rabb, Kau telah memberikan perlindungan dan keberanian padaku.

Lord knows
Dreams are hard to follow
But don't let anyone
Tear them away
Hold on
There will be tomorrow
In time
You'll find the way

Paling tidak aku bisa menghilangkan ketakutanku. Aku menjadi pahlawan untuk diriku sendiri. Setiap orang pasti punya ketakutan tersendiri tapi sebenarnya dia juga punya jiwa kesatria yang kadang timbul tenggelam didalam hatinya. Bukankah untuk menjadi pahlawan orang lain, kita harus bisa menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri?

Tulisan ini diikutsertakan pada Lovely Little Garden's First Give Away 

Thanks a lot to : Hero - Mariah Carey