Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Mozaik Kinanti


Mozaik Kinanti milik Mb' Ririe ku terima pada tangggal 12 Desember 2012. Buku dengan tebal satu senti ini berisi berjuta-juta pesan di dalamnya. Ingat, ini bukan Satu Senti Kebahagiaan Kisahku karena kata-kata itu miliki Mb' Maya  Si Cinderella dengan Kemilau Cahaya Emasnya.


Mozaik Kinanti terdiri dari tiga resep yang ciamik. Three In One antara artikel, puisi, dan cerpen  yang patut untuk diteladani. Mb' Ririe dengan padat, lugas dan jelas menyampaikan apa-apa yang diamatinya. Kadang orang berfikir bahwa hal itu tidak penting. Tapi, ketika Mb' Ririe yang melihatnya, semua terasa terbuka. 


Bayangkan saja, senang, puas, bahagia bisa dijadikan diagram yang keren. Ada juga cerita saat mati lampu. Kalau aku sendiri, saat mati lampu enaknya tidur, tapi Mb' Ririe malah mengamati lilin dan jadilah artikel (Seperti) Lilin dan Pohon kelapa. Oh iya, apa benar bau singkong itu pertanda ada makhluk halus? Wah.... Dulu berarti di rumahku banyak makhluk halus dong? :uhuk Secara dulu aku anak singkong, tiap hari ngolah singkong buat "Tela-tela" :uhuk


Puisinya, tsaah jangan ditanya, aku tidak mengerti artinya :peace . Yang jelas, puisinya keren-keren. Puisiku mah tidak ada apa-apanya :smile . Cerpennya juga keren dan tidak Happy Ending. Ada cerpennya yang buat aku jingkrak: uhuk .  

Syam meraih tanganku, menggenggamnya dengan erat. "Kita akan lalui bersama-sama Ras,"

Bukan menyuruh, tapi menjalani, melewati bersama-sama, romantiskan? :uhuk . Ovelall aku suka.


Ada beberapa cerita Mb' Ririe yang membuatku hampir menangis. Kebesaran hati seorang Ririe Khayan saat menuliskan e-mail untuk adiknya. Seorang wanita tegar dan hebat. Aku sendiri malu. Aku 21 tahun terkadang masih terlalu egois. Mb' Ririe dengan cerita kehidupannya membuatku tersadar. Kita memang mendambakannya, mengharap dia teman hidup kita akan segera datang. Hidup diantara banyak pilihan. Menikah bukan hanya semata untuk mengganti status, tapi lebih. Dimana kita bisa berkolaborasi dengan segala perbedaaan yang ada.


Thanks Mb' Ririe buat bukunya. Banyak kisah menjadi kumpulan kepingan mozaik yang indah penuh makna.  Ada saatnya kita tertawa, menangis, dan marah. Tapi pada akhirnya, kita layak dan patut bersyukur atas apa yang terjadi. Setiap sesuatu pasti ada pilihan dan kita harus memilih diantara pilihan tersebut. Disetiap kepingan kisah selalu ada pelajaran di dalamnya.

Biarlah hidup sewajarnya mengalir dan aku pun bersenyawa dalam alur sejarahku ~ Ririe Khayan

Mengungkap Misteri di Balik Layar

Misteri di balik layar merupakan cerbung yang dikarang oleh Pak Dhe Cholik. Tema cerbung ini adalah masalah kriminil, meskipun banyak juga yang mengira bahwa ini kisah pewayangan.


Cerita ini dimulai dengan pertunjukkan wayang orang dimana ada adegan peperangan antara Cakil dan Arjuna. Seperti dalam pewayangan Jawa, dalam perang ini bisa ditebak, Cakil akan mati karena kerisnya sendiri. Semua orang jelas bertepuk tangan karena menganggap pertunjukkan itu sangat berhasil. Tapi setelah layar di buka, jreng jreng jreng. Mudhoiso pemeran Cakil tewas saat perang melawan Rikmo sang Arjuna.   


Inspektur Suzana pun dengan sigap membuka tabir misteri kematian Si Cakil. Dengan segala lika-liku, Pak Dhe berhasil membawa para pembacanya menemukan kepingan-kepingan puzzle di dalamnya. Seperti dalam sinetron, ada sebab akibat dalam sebuah kematian. Ada terbunuh, pembunuh, kaki tangan, dan lainnya. Semuanya terhubung hingga penemuan titik terang pada episode ke tujuh. 


Oh iya, Pak Dhe juga membuat GA untuk Mengungkap Misteri di Balik Layar sesuai kreasi masing-masing. Aku sendiri sudah mengikutinya dan membiarkan misteri itu tak terungkap :uhuk . Untuk pertama kalinya aku  menulis fiksi menggunakan dialog bahasa Jawa :uhuk .


Untuk membuat fiksi Misteri di balik layar, aku juga menyempatkan diri membaca profil Cakil. Meskipun aku asli Jawa, tapi soal pewayangan aku minus :uhuk [Padahal minusnya banyak :shy] . Oh iya, aku jadi tahu kalau Cakil itu anaknya Arjuna, ngga nyangka banget deh. Aku ngga mau punya anak tiri Cakil, soalnya aku naksir Arjuna :smile . Whateverlah soal siapa Cakil. Agama pun tidak ada yang menyarankan untuk balas dendam. Yang ada kita saling memaafkan. Pertanyaannya, Arjuna itu tahu tidak kalau Cakil itu anaknya???


Jadi, siapa yang belum ikutan Mengungkap Misteri di Balik Layar??? Yuk ikutan, Deadline tanggal 20 januari lho. Ayo tunjukkan kreasimu :smile

Giveaway Senangnya Hatiku : Mendapat Hadiah

Rasa senang itu sebenarnya simpel. Seperti halnya saat kita diberi hadiah. Mau hadiah itu murah, atau pun mahal yang namanya dikasih tetap saja kita senang. Ini bukan lantaran kita #MukaGratisan, tapi ini bisa jadi makna bahwa kita mendapat penghargaan :uhuk


Senangnya hatiku juga terjadi pada malam takbir idul fitri Agustus 2012 lalu. Waktu tahun 2011, aku menulis Pawai Obor menceritakan kegiatanku di malam takbiran.


Nah, di tahun 2012, kegiatannya beda lagi. Malam takbiran aku tidak mengawasi keponakanku lagi :smile . Aku sudah tanya sama Irfan keponakanku, "Fan, mau ditemenin tidak?" dia jawab, "Tidak usah mb', ada temannya banyak,"


Yah weslah, aku santai saja. Beginilah hidup yang masih single, tidak punya acara keluar untuk ikut bertakbiran ria. Paling bantu mengantar zakat fitrah kepada mereka yang berhak :smile . 


Baiklah, karena tugas sudah selesai, mari acara kita tutup :uhuk . Ah sebentar, aku hawatir juga sama si Irfan yang sudah jalan mengikuti Pawai Obor . Seperti Ibunya yang juga hawatir takut-takut kalau dia ngantuk, akhirnya aku berniat menjemputnya. Langsung saja cabut naik motor menuju TKP, Jalan Raya.


Terlihat suasana begitu ramai penuh lalu lalang motor. Untuk peserta Pawai Obor 2012 sendiri sudah memasuki rute untuk balik ke Balai Desa, tempat dimana pengundian hadiah berlangsung. Jadi, sudah sekitar 2-3 tahun, setiap acara Pawai Obor selesai akan diadakan undian kupon. Kupon diberikan kepada peserta Pawai Obor atau pun orang tua dari anak-anak yang mengikuti. Ah iya, aku menculik Irfan dipinggir jalan soalnya dia mengaku pegal. Wes dong, para peserta lain jalan kaki pakai obor bambu, kita orang kabur pakai motor :uhuk

Sesampainya di Balai Desa, suasana sudah cukup ramai. Aku sama Irfan bertengger di atas motor sambil menunggu peserta yang lain. Irfan sendiri sudah memegang satu kupon undian. Dari pada ngaggur, aku juga minta kupon sama temenku yang jadi panitia, dikasih satu. Lha, si Irfan juga minta kupon lagi sama si mb' lain  di kasih dua, mikirnya itu buat aku juga :uhuk . Jadi total kuponku + kupon Irfan ada 4 biji. Padahal harusnya tiap kepala itu 1 kupon :uhuk

Semua peserta sudah datang, setelah pembukaan de el el, pengundian pun dimulai dengan hadiah yang bernilai biasa. Satu dua tiga, belum dapat. Ambil nomor lagi hingga akhirnya nomor yang Irfan pegang dipanggil. Langsung saja aku menyuruh Irfan lari sambil aku sendiri berteriak "Ada" :uhuk . Kenapa "Ada"? Karena itu menandakan bahwa kupon itu ada pemiliknya. Pemiliknya tidak pulang :smile . Ketika ku kocok hadiahnya, terdengar biasa saja :uhuk . Tapi lihatlah mata si Irfan, pancaran kegembiraan ada disana :smile 


Hadiah masih banyak beuh :uhuk . Sempat juga lihat adikku naik ke balai desa karena nomor undiannya juga dipanggil. Ups nomor yang aku pegang juga di panggil :uhuk . Aku maju sambil cengar-cengir. Sempat ngomong sama orang yang berdiri disampingku yang tak kira panitia.

"Ya Allah, udah gede gini kok dapet juga"

Ealah, tidak di respon. Mungkin dia menganggap aku juga masih bocah kali ya :uhuk . Ternyata dia itu bukan panitia, tapi sama-sama pemilik nomor undian yang beruntung :shy . Aku dapat sebotol sirup wakakaka.  Lumayanlah buat sajian idul fitri ckckck :hepi


Pemanggilan undian masih terus bergulir. Kami semua peserta menunggu untuk hadiah doorprize. Masih dengan intro yang panjang kali lebar, panitia masih ngoceh aja :uhuk . Ucapan terimakasih, salam perpisahan, sampai jumpa di Pawai Obor tahun depan dan bla-bla-bla . Kabarnya doorprize yang diberikan ada dua. Doorprize pertama sebuah HP Nokia lupa seri berapa :uhuk . Doorprize kedua adalah sebuah dispenser. Aku sih berharap bisa dapet HP #Maruk :uhuk . Kali aja doaku terkabul :hepi . Mari kita menundukkan kepala, berdag-dig-dug ria menunggu keberuntungan, hihihi 


Panitia mulai membacakan satu persatu nomor yang beruntung mendapatkan doorprize kedua. Nomor XXXXX aku lupa :uhuk yang jelas itu nomor yang Irfan pegang. Langsung saja adikku yang tak suruh maju buat ngambil tuh dispenser wekekek :uhuk . See, kita punya banyak keberuntungan :smile

Aku pulang dengan riwehnya gara-gara pakai rok. Motor bagian depan sudah tak isi dispenser, di belakang ada Irfan, bawa hadiahnya sendiri, sirup dan dua obor bambu. Mandek depan rumah sambil bunyiin klakson keras dan teriak. 

"Bu e help me, dapat hadiah banyak,"

Saking senengannya, Irfan sampai tidak tidur. Pancaran kegembiraan di matanya terlihat berbinar-binar. Jadi sebenarnya siapa yang senang mendapat hadiah? Semua orang tentu bahagia mendapatkan hadiah sebagai wujud penghargaan atas apa yang kita lakukan. Saat melihat Irfan senang dengan hadiahnya, seolah melihat diriku sendiri saat TK. Aku mendapatkan hadiah sebatang kapur warna dari Bu Guru karena mendapat rangking. Sebuah kapur, awal dari mana aku menulis. Rasanya senang bukan main. Sebuah kapur warna yang sekarang tidak ada harganya.

Source
Walau pun bukan barang yang mahal dan kesannya tidak berharga, tetap saja hadiah itu sangat membahagiakan.   Bahagia itu sederhana, tidak perlu uang, tahta, mahkota. Dengan melihat dia tersenyum, tertawa tanpa beban, bukankah itu sangat membahagiakan dan menyenangkan? Masihkah Kau Menyimpannya? Aku masih menyimpan kenangannya :smile

Tulisan ini diikutsetakan pada Giveaway Senangnya Hatiku