Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Idul Adha Kemarin

Bismillahirrahmaanirrahim....


Dari sebulan yang lalu, alhamdulillah kerjaan makin banyak :uhuk . Pulang pun cuma numpang tidur, pagi balik kerja lagi dan lagi. Resiko bos pergi jadi ya gitu deh.


Kemarin, 14 Oktober ribet sendiri pulang kota. Naik bis jam setengah lima sore sama temen, terus sampai di rumah jam lima lebih. Setelah main di kali, buka puasa, main sama keponakan, shopping terus nganterin anak perawan orang di malam takbiran. 


15 Oktober 2013, nyindir adek yang lagi ultah ke 17. Ngga ada kado spesial sih yang penting doa yang ihlas kan ya? #Kedip2Unyu :shy . 


Jam 06.00 ke masjid. Pulang dari masjid main sama keponakan #lagi. Lihat prosesi penyembelihan kambing tetangga terus tidur :uhuk . Ngga usah protes kalau aku jadi sleeping beauty :uhuk . Baru progam penggemukan dan ternyata ngga gemuk-gemuk :smile .


Cuma gitu doang? 


Ya ngga lah. Siang-siang nyate. Makan bareng sama keluarga besar. Terus jam 14.30 jalan-jalan ke Gong Perdamaian Dunia di desa Plajan :uhuk . Sample pict biar ngga php :uhuk .





Eh, ceritanya kapan-kapan lagi ya :uhuk . Lagi serius mantengin MFF IDOL: ELIMINATION SHOW - EPISODE 1 di group Monday Flashfiction hihih :uhuk . See you yaaa :hepi

Benci

Source
Panas membara dalam dada
Ingin kusiram tapi percuma
Rasa cinta sepertinya sudah tak ada diantara kita
Tak perlu dilanjutkan
Rasa ini hanya membunuh kita
Kita yang sudah tak sejalan, yang selalu berlainan
Redam amarah
Hilangkan gusar
Kita usaikan saja semua
Tak ada lagi dilema
Cukup sampai di sini saja


Notes :
Geje ngetwit #Kumis @warung_blogger huehehhe :uhuk

Serius Dikit Kakak

Aku, sudah lama sekali tidak serius dengan hidupku :smile , #Bohong . Dulu jaman sekolah, ketika aku serius banget, temanku ngomel.


"Ji, hidup jangan terlalu serius, ntar cepet tua! Biar semua mengalir apa adanya."


Setelah itu, aku jadinya sedikit cuek bebek. Semua kubiarkan mengalir apa adanya. Tapi, ternyata hidup tidak melulu seperti itu. Sudah saatnya untuk berfikir lebih serius. Errr~ Serius dengan hidup, dengan hati :smile .


Sudah terlalu lama aku menutup diri, berusaha meyakinkan semua orang bahwa aku baik-baik saja. Kenyataannya, aku memang baik :smile . Bisa menceritakan semua yang terjadi dengan hidupku dengan dia, itu sudah luar biasa meskipun sampai detik ini belum melihat wujud aslinya.





Salwa, salah satu muridku, serius banget dia :uhuk

Sudah terlalu telat mungkin diusiaku yang 21 tahun ini. Aku harus serius dengan semua yang akan kulakuan. Tapi ya, kadang juga pengen sekali-kali ngebanyol, koplakin diri sendiri untuk hiburan :uhuk .


Yang paling penting saat ini, aku serius belajar matematika lagi :uhuk . Malu dong sama Salwa, muridku kalau aku ngga bisa ngerjain soal SD nya :smile .

Katanya, "Serius dikit Kakak!"

Berani Cerita #30 : Lelaki Itu


Hatiku gusar tak menentu. Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, tapi lelaki itu belum juga datang. Kursi di peron stasiun masih kosong. Kemana dia? Aku menatap sekitar, semua orang sudah lalu lalang keluar masuk kereta dan lelaki itu, aku tak menemukannya. 


Apa dia sudah pergi meninggalkanku? Ah! Tidak mungkin!


Aku kembali mengamati sekitar sesekali melihat bangku peron yang masih kosong. Kamu kemana?


“Hai!”

Aku tersentak, dia datang.

“Aku bangun telat. Kereta ke Jogja belum tiba?”

“Tentu saja belum. Mungkin sebentar lagi.”


Aku menatapnya dalam diam. Dia duduk di bangku sambil membuka agenda coklat yang selalu dibawanya. 


“Hai! Keretanya datang!” teriakku histeris.

“Benar!” jawabnya antusias.


Dia berdiri dengan senyumannya. Matanya bergerak ke sana kemari mencari-cari dan terus mencari. Semua penumpang lalu lalang keluar kereta. Semua berdesakan sampai-sampai aku tertabrak dan nyaris jatuh diantara puluhan penumpang.


“Bagaimana?” tanyaku ketika melihat lelaki itu muram.

“Tidak ada. Dia belum kembali,”

Kutepuk bahu kanannya.

“Mungkin besok. Ya, besok dia akan kembali.” Lanjutnya bersemangat.

Ganbatte!

“Hei! Kau tahu dari mana kosakata itu?”

“TV. Iklannya bagus!”

“Oh iya. Pisang gorengmu aku borong. Ini uangnya. Terimakasih ya?”

“Sama-sama.”

Aku berlari. Emak!!! Pisangku habis! Horeee!!!

Suara

Aku adalah orang yang hobi missed call tapi paling takut untuk nerima telfon asing :uhuk . Ngga ada yang lebih mengesankan dari kegejean yang kulakukan :wek . Banyak hal yang membuatku sedikit takut untuk menerima telfon diantaranya karena suaraku yang kece :uhuk .


Errr~ Ini bukan gosip, tapi sebenarnya aku juga penasaran dengan suaraku sendiri. Memang kalau di telfon suaraku seperti apa sih? Nah! Aku juga ngga tahu :uhuk .


Dulu sih, ada yang betah telfonan pagi buta sampe satu jam lebih. Sudah mirip kuntilanak gitu deh. Tapi sekarang aku sudah taubat, ciyus :smile . Kalau ada yang nelfon pagi dan bukan orang penting, tinggalin dan kembali molor :mabok .


Kata temenku, aku itu punya kepribadian ganda [Emang, ngga perlu diragukan soal itu]. Katanya, kalau di kantor lagi nerima telfon, suaraku manis banget :uhuk ngga kaya detik biasanya yang suka ngomel ngga jelas :smile . Saking manisnya, pernah aku nerima telfon orang nanya tentang iklan SMS yang kami kirim. Endingnya apa coba? "Ntar malem, aku tunggu di hotel X." katanya dengan suara mesum.


Hoaaa~ Masa suaraku kaya perempuan penggoda? :omg . Pengen tak sambit pedang deh yaaaa :jiah . 


Ini suara asli, ngga pake operasi pita suara. Semoga sih HPku yang opname cepet balik ke pelukan terus aku bisa ngrekam suaraku waktu lagi nelfon, huahhaha :uhuk .


Ini sih suara asliku. Tapi yang lebih penting adalah mendengarkan suara hati diri sendiri karena sering kali suara hati itu begitu jujur. Jangan terlalu percaya dengan suara-suara yang hanya mengingatkan akan kenikmatan yang ngga jelas. Mungkin itu hanya tipuan :smile .