Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Virus Pengganggu

Kututup telingaku perlahan. Besok aku akan mengahadapi UTS, aku harus belajar. Aku benar-benar tidak bisa konsentrasi mendengar suara musik yang mengalun dari ruang tengah. Gila! Mama dan Sofia adik perempuanku terjangkit virus. Sofia sengaja menyetel volume tinggi sambil berjoged ria.


Aku seperti orang asing di rumah ini. Mama, Sofia, mereka, ah! Aku sulit menjelaskannya. Aku sama sekali tidak mengerti bahasa mereka. Mereka seperti alien yang masuk ke bumi, merusak tatanan bahasa yang kuketahui.


Kuambil buku-buku untuk materi UTSku besok. Aku harus keluar dari sini sebelum virus itu menyebar ke dalam diriku.


Kubuka pintu kamar.

Annyeong haseyo! Oppa mau ke mana?”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Pementasan

Layar terbuka, penonton bertepuk tangan gembira. Hari ini pementasan TK Bunga Bangsa digelar. Semua orang tua bersorak melihat anaknya berdiri memainkan drama.


Seorang anak dengan kostum rumput memandang ke arah penonton. Matanya menelusuri satu persatu orang tua yang hadir. Dia menunduk, kemana Ayahnya? Harusnya, Ayahnya datang karena hanya Ayahnya yang dia punya.


Pertunjukkan selesai. Si anak terisak.


“Mia!” teriak seorang dari seberang.

“Maafkan Ayah ya?”

Mia berlari ke arah Ayahnya.

“Ayah, pementasan tadi jelek! Untung Ayah tidak datang.”

“Benarkah?”

“Iya, Yah!”

“Ini boneka untuk Mia.”

Mia memeluk Ayahnya. Ayahnya tahu Mia berbohong karena dia mengintip penampilan Mia dengan mata berkaca-kaca.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata


Siklus Hidup

“Ya ampun! Baru juga lima menit dipakaiin baju, kok sudah ngompol lagi! Jadi bayi lagi ini!” teriak suster  padaku.


Aku menelan ludah. Aku kembali kesiklus semula seperti bayi yang tak berdosa. Sayangnya, aku bukan bayi. Bahkan bayi yang kubesarkan dengan sepenuh hati tega meninggalkanku disini. Usiaku senja, tak mengerti apa-apa. Entah masih adakah cinta disana? Di hati anak-anakku?


“Ibu? Sudah makan?” tanya seorang suster lain.

Aku menggeleng.

“Ibu makan ya? Tempat baru, adaptasi dengan hal-hal baru memang tidak mudah. Maafkan suster tadi. Saya akan merawat Ibu karena saya tidak punya ibu.”


Cairan hangat menetes di sudut matanya dan aku memeluknya.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata