Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #33: Ujung Jalan

"Ojek!" panggilku pada anak kecil yang menjajakan payungnya. 


Dia berhenti di tengah jalan sementara hujan semakin deras. Aku sedikit kesal, apa yang dia fikirkan? Kenapa dia tidak menghampiriku? Kuhampiri dirinya seraya menerjang hujan yang kian deras.


Aku memegang payungnya bertepatan dengan seorang perempuan yang datang dari arah yang berbeda denganku. Sejenak kami bertatapan kemudian tersenyum memaklumi.


"Yang ngasih bayaran gedhe, dia yang boleh ngojek!" celetuk si anak ojek payung.


Kuraba saku celanaku. Lembaran Ngurah Rai satu-satunya kuserahkan pada anak itu sebelum perempuan di depanku mengambil sesuatu dari dalam tasnya.


"Ke arah mana? Kita bisa jalan satu payung berdua."


Dia tersenyum dan menunjuk arah yang sama denganku. Tuhan Maha Baik.


Kami berjalan beriringan, satu payung di tengah deras hujan. Si anak ojek payung mengekor di belakang kami dengan jas hujannya, aku tak peduli. Yang terpenting adalah rasa yang tiba-tiba merayap di relung hati. Ini pertama kalinya dan rasanya luar biasa. Aku meliriknya, dia menunduk pipinya bersemu merah. Dalam kesunyian kami seolah bicara dengan bahasa yang tak jelas definisinya.  Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal. Bagaimana bisa hanya dengan diam, perempuan di sampingku ini mampu meluluhkan hatiku?

Credit
Di ujung jalan dia menghentikan langkah, aku mengikutinya.


"Terimakasih." ucap perempuan itu.

Aku menatapnya. Mata coklatnya, suaranya membuatku gila.

"Terimakasih atas tumpangan payungnya. Rumahku di situ, mari mampir. Suamiku pasti senang bisa berkenalan denganmu."


Aku tertawa getir. Bodohnya!

***

MFF

Ibu, Cinta Tanpa Akhir

Bismillahirrahmaaanirrahiim....

SELAMAT HARI IBU DAN CALON IBU :smile

Hari ini aku nggak akan mengungkapkan terimakasihku pada Bu e. Bosen dong pastinya mondar mandir bewe isinya terimakasih kepada Ibu, khusus IBU. Toh untuk berterimakasih nggak perlu nunggu hari ibu, kan? :Smile . Santai, aku sudah sering kok nulis tentan Bu e :uhuk .


Jadi ceritanya begini, awal Desember 2013 sebelum aku balik ke hutan, aku sempat nonton TV acara Hitam Putih. Aku nggak akan bahas hostnya ya apalagi menyangkut acara tinju. No! Waktu itu, bintang tamunya Denada sama seorang ibu muda, aku lupa namanyanya. Ditag judulnya itu ditulisakan, IBU MENYUSUI 25 BAYI. Aku langsung wow gitu. Anaknya ada 25 biji? Kalau orang kampung mah biasa, lha ini ibu muda!?


Aku sendiri adalah anak ASI. Bu e menyusui kelima anaknya dengan ASI tanpa bantuan susu formula. Sampai usia segede gajah ini, aku malah nggak terlalu suka minum susu :uhuk . Sama seperti Bu e, kedua mbakku, Mbak Santi dan Mbak Ita juga menyusui anaknya hanya dengan ASI. Cuma bedanya, anak-anak mereka masih mau minum susu lain :smile .


Dari hasil baca-baca di sana-sini dan pelajaran jaman sekolah, manfaat ASI itu banyak banget, baik untuk ibu maupun anaknya sendiri. Bagi anak sendiri diantaranya, dapat meningkatkan daya imun, IQ lebih tinggi, gizinya sangat bagus untuk nutrisi anak, dll. Untuk Ibu, bisa mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, mengurangi resiko osteoporosis dan juga bisa jadi KB alami. Ini hanya sebatas pengetahuanku ya, kalau ada yang mau nambahi silakan. Maklum, aku belum pernah menyusui, lha nikah aja belum :uhuk .


Nah! Begitu banyaknya manfaat ASI sampai si Ibu muda ini mau menyusui 25 anak. Gimana ceritanya coba?


Aku kira, Ibu ini memang punya 25 anak kandung, tapi ternyata tidak. Ibu ini memberikan ASI yang sudah diperahnya untuk anak orang lain. Ada dokter yang datang, katanya Ibu ini luar biasa. Tepuk tangan meriah, semua orang bangga. 


Pertanyaan, Ibu ini agamanya apa ya? 


Sedikit menyinggung SARA, tapi ini mengingatkanku akan pelajaran fiqih jaman sekolah tentang Mahram Nikah atau orang-orang yang haram dinikahi. Kalau aku jelasin di sini, jadi bahas fiqih :smile . Salah satu mahram nikah adalah anak yang satu susuan. Dalam artian ini, bisa jadi susu langsung atau pakai sedotan, *eh maksudnya ASI perah.


Nah, apakah Ibu ini tahu siapa-siapa yang menerima ASInya? Kalau tahu ya alhamdulillah, kalau nggak ya gawat bin bingung. Kita tidak pernah tahu hari depan, apakah nanti suatu saat anak-anak hasil susuan ASI ibu itu jatuh cinta atau tidak. Kan mereka saudara, satu susuan. Terus ibunya si anak yang di kasih ASI, kok biasa aja ya anaknya nyusu orang lain? Aku yang belum paham persusuan seorang ibu atau gimana ya? :etc


Maka dari itu, aku sendiri sebagai wanita calon ibu akan lebih hati-hati tentang ASI. Aku nggak mau asal-asalan ngasih ASI ke anak orang lain. Bagaimana ya? Aku bukan tipe orang yang mengahalangi orang lain untuk jatuh cinta. Aku nggak mau anak yang aku kandung tiba-tiba membatalkan pernikahan karena baru tahu fakta bahwa calon pengantinnya ternyata satu susuan. Ini sangat kejammmmm!!!! *DramaBangetDeh :uhuk .


Terimakasih buat Bu e yang udah ngasih aku ASInya selama dua tahun. Aku ingat Bu e pernah cerita waktu aku disapih, malam-malam pasti nyari camilan. Sekarang malam-malam udah jarang nyemil lho Bu e. 


Habis ini, ada yang mau berbagi ASI? Walaupun manfaatnya banyak, coba dipikir lagi deh :smile .


Selamat Hari Ibu dan Calon Ibu :lope

Rumah, Istana Terindah

Setelah menikah nanti, aku sangat-sangat berniat memiliki rumah sendiri :uhuk . Aku sudah membayangkan ini itu tentang rumah bersama suami dan anak-anakku nanti. Tukang ngayal banget ya aku ini? :uhuk


Kedua kakak perempuanku, Mbak Santi dan Mbak Ita sudah punya rumah sendiri. Bukan rumah berkelas di kota-kota tapi rumah biasa yang nyaman untuk dihuni. Rumah memang istana terindah. Dari rumah semua bermula. Makanya kita berusaha membuat suasana nyaman, damai sentosa.


Beberapa bulan yang lalu sempat iseng tanya sama Kakak ipar tentang jumlah uang yang dikeluarkan ketika bangun rumah. Bila dihitung ternyata nilainya luar biasa gedhe. Dari beli batu, pasir, bata, semen, besi dan perlengkapan lain yang aku tak terlalu paham. Itu aja dipotong tanah yang tidak beli, kayu potong sendiri plus Kakak Iparku sendiri yang jadi tukangnya.


Setelah dipikir-pikir, saat ada orang yang jual rumah seharga milyaran itu mungkin untungnya sedikit jika dihitung rinci, rinci banget deh. Apalagi kalau rumahnya didaerah perumahan atau ditempat strategis seperti puncak. Pasti harganya memang sangat waw!


Awal Desember kemarin, aku dapat e-mail dari seseorang yang belum aku kenal. Namanya Pak Labib, beliau sedang jual rumah di derah Sukmajaya, Kota Depok.


Setelah aku lihat, rumahnya lumayan cuma uangku aja yang lumanyun hihihi :uhuk ditambah lagi aku domisili di Jepara Jawa Tengah :uhuk .


Rumahnya tingkat dua, kamar tidur ada tujuh, kamar mandinya tiga. Ada bagasi dan carport dan ada teras depan dan belakang. Sumber air dari sumur, sudah pakai penampung. Jarak ke jalan raya Tole Iskandar kurang lebih 250 meter. Dekat rumah sakit HGA, Alfamart, BCA, BRI, dll. Sarana transportasi umum sangat banyak (M04 jurusan Depok Timur - Pasar Minggu, D06 jurusan Terminal Depok - Simpangan, dll). Harga yang ditawarkan 1,4 M.


Minat? Call/SMS
0817-9919-624 (Pak Labib)
Cek di sini juga


Apapun pilihan kalian, bagiku Rumah, Istana Terindah. Tidak peduli berapa harga rumah tersebut, dari bahan apa mereka dibuat, asal ketika membuat dan menghuninya dengan penuh cinta, semua tak akan ada masalah :smile .