Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Pencitraan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Halo apa kabar??? Tidak terasa sekarang sudah Oktober saja. Hem, bulan September niatnya ngisi blog. Tapi eh ternyata sayanya sok sibuk.

Sibuk apa hayo?

September lalu saya 'nyebar' undangan nikah. Nikahnya teman maksudnya. Nemenin doang :hiks. Tenang-tenang, masih ada hajatan di rumah. Gede? Iya dong! :hepi

Lamaran ya, Ji?

#NundukMalu :shy. Ah khusnudzon sayanya. Bukan lamaran tapi Khitanan keponakan :uhuk. Satu Oktober sampe beberapa hari kedepan juga sibuk. Sodara pada nikah. Tahu kan kalau bulan Dzulhijjah itu bulan haji dan nikah?!

Saya sih ngakunya sibuk. Kerja pagi pulang malam. Itu hanya pencitraan. Padahal lagi main game atau baca cerita. Hah, nikmatnya hidup ini! Hehehe

Saya korup dong???

Tidak juga wong dibolehin sama yang punya. Disediain TV pula. Jadi saat Cinta di Musim Cerry tayang, sayanya nonton juga, hihihi :smile. Tapi kalau lagi ramai, tetep saya kudu ngerjain apa yang harus dikerjain. I Love this job :luph.



Kalau kalian, suka pekerjaan yang bagaimana?

Selamat Idul Adha, Ya

Bismillaahirrahmaanirrahiim....



Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H, ya!!!

Saya baru bersih-bersih nih, heheh. Bersih-bersih rumah, blog, banyak deh. Idul Adha tahun ini sepi. Entah untuk besok. Tapi weekend nanti di rumah saya ramai kok, hahay.

Tahun ini saya tidak ikut solat Ied. Biasa perempuan. Tapi alhamdulillahnya tanggal 1-6 Dzul Hijjah saya bisa puasa. Solat dan khutbahnya, err saya nggak tahu tadi pagi bahas apa.

Mungkin kita sudah bosan dengan khutbah yang menceritakan tentang Nabi Ibrahim yang mau menyembelih Nabi Ismail. Padahal kalau diminta cerita secara detail, kita mungkin tidak bisa.

Saya sempat lihat di TV tentang bagaimana jama'ah saat khutbah. Ada yang ngantuk, ada yang ngobrol, ada yang baca, ada yang mungkin dengar musik, dll. Tahun-tahun lalu saya sering melihat itu ketika di masjid. Seeloknya sih kita mendengarkan. Kalaupun tak bisa ya kita diam, jangan ngobrol mulu. Untuk khutbah jum'at, kalau kita bilang 'Hus' atau ngingetin orang agar tidak bicara saat khutbah, kita malah nggak dapat pahala. Sayang banget kan ya.

Intinya sih, sudah cukup kita berkorban perasaan saat Idul Adha. Saatnya kita semangat menyongsong hari yang lebih baik. Selamat Idul Adha!!!!

Prompt #87: Lara Hati

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Bisakah kau berhenti?" pinta Mulut.

Tangan tak peduli. Dia tetap memainkan nada-nada menyayat hati.

"Hai, Kaki! Bisakah kau mengantarku pergi? Aku sudah jenuh di sini!" perintah Mulut penuh emosi.

Kaki masih diam di tempatnya, melipat tanpa daya.

"Dan kau Mata! Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Aku tak melihatmu. Aku memandang Gitar. Dia yang menemani hari-hari kita. Kini kita menua bersamanya."

Gitar dan Tangan beradu, berduet memainkan lagu rindu.

"Kalian memuakkan! Aku akan minta bantuan Otak. Lihat saja, kalian akan dapat pelajaran!"

"Bahkan Otak telah mati atas ucapanmu, Mulut!" teriak Telinga.

"Pedang yang kau tancapkan benar-benar menusuk Hati. Kini dia telah mati!"

Mulut membisu. Senar Gitar beradu. Lagu lara kini menyesakkan dada.

***

Notes:
Saya norak pakai judul itu, hwa :hwa. Fiksi surealis itu nggak mudah #Ngik. Setidaknya saya mencoba :smile.

Prompt #87: The Old Guitarist | Monday FlashFiction