Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #87: Lara Hati

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Bisakah kau berhenti?" pinta Mulut.

Tangan tak peduli. Dia tetap memainkan nada-nada menyayat hati.

"Hai, Kaki! Bisakah kau mengantarku pergi? Aku sudah jenuh di sini!" perintah Mulut penuh emosi.

Kaki masih diam di tempatnya, melipat tanpa daya.

"Dan kau Mata! Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Aku tak melihatmu. Aku memandang Gitar. Dia yang menemani hari-hari kita. Kini kita menua bersamanya."

Gitar dan Tangan beradu, berduet memainkan lagu rindu.

"Kalian memuakkan! Aku akan minta bantuan Otak. Lihat saja, kalian akan dapat pelajaran!"

"Bahkan Otak telah mati atas ucapanmu, Mulut!" teriak Telinga.

"Pedang yang kau tancapkan benar-benar menusuk Hati. Kini dia telah mati!"

Mulut membisu. Senar Gitar beradu. Lagu lara kini menyesakkan dada.

***

Notes:
Saya norak pakai judul itu, hwa :hwa. Fiksi surealis itu nggak mudah #Ngik. Setidaknya saya mencoba :smile.

Prompt #87: The Old Guitarist | Monday FlashFiction

7 comments

ahliah citra said...

Ngakak baca notesnya, Mba

Ninda said...

lara hati itu judul lagu jadul bukan sik hehe

ISPA said...

galau

Fazri said...

Kerana mulut penuh "bisa"
bisa membuat seluruh raga binasa :)

Unknown said...

Nice try, Jiah.. :)

Ila Rizky said...

Surealis ya. Baru tahu. Rada sulit dipahami di awal hehe

Idah Ceris said...

Jiah, coba dengerin lagunya Laluna, deh. Yg Lara Hati. Ntar mulut bisa goyang2. Ngga hanya badan. :D