Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Ruang Hati

Aku benci Yudha suamiku. Dia seseorang yang telah mempermalukanku dua tahun yang lalu. Aku benci dia, tapi kini dia malah jadi suamiku. Ayah, apa yang telah kau lakukan padaku? Kenapa wasiatmu sebelum tutup usia adalah sebuah perjodohan? Ini tak adil untukku.

"Dinda, mau ku antar pulang?" Ucap Yudha suamiku
"Ngga usah, aku bisa pulang sendiri," Jawabku ketus

Dia diam lalu berjalan masuk rumah Ibu untuk mengambilkan barangku. Aku benci saat-saat ini dimana kita (aku-Yudha) bersama di rumah Ibu di Semarang. Ibu tak tahu apa yang terjadi antara aku dan Yudha saat di Yogjakarta. Yang Ibu tahu, kami melanjutkan study disana, tinggal serumah dan rukun sejahtera. Itu semua bohong, aku dan Yuda hanya berakting saja dihadapannya.

Kami tidak tinggal satu rumah. Aku yang menyuruh Yudha kos ditempat lain dan membiarkanku sendiri di rumah impian yang dirancang ayah untuk kami. Aku sengaja membiarkan semuanya seperti mauku. Menyuruh Yudha membisu agar tidak ada orang yang tahu bahwa kami sudah menikah. Yudha tak pernah menyentuhku, kecuali saat kami berakting didepan Ibu.

Aku benci suamiku, entahlah hanya itu yang ada difikiranku. Perjodohan ini seperti sebuah bencana dalam kehidupannku. Yudha, kenapa kau tak menceraikanku saja? Sudah satu tahun kita terikat tanpa arti apa-apa. Lalu kenapa kau masih bertahan dengan semua perilakuku? Aku membencimu berbalik arah seperti dua tahun yang lalu.

Yudha memegang erat tanganku dihadapan Ibu dan aku tak bisa menolaknya. Kami berpamitan untuk kembali ke Yogjakarta. Mobil pun melaju meninggalkan Ibu jauh menyusuri langit biru. Didalam mobil, Yudha terlihat santai seperti tak pernah terjadi apa-apa. Mungkin dia memang sudah terbiasa dengan sikap egoisku. Yudha aku membencimu.

Ruang hatiku gelap, aku terpaku membisu. Aku mulai lelah dengan semuanya. Lalu kenapa aku tak menceraikannya saja? Kenapa aku yang harus menunggu dia menceraikanku. Mataku berat, aku ingin terlelap. Aku masih memegangi cincin yang melingkar dijariku, cincin yang Yudha berikan sesaat setelah akad nikah. Kenapa aku tak bisa membuangnya?

"Aku mencintaimu,"

Aku terpaku sejenak. Apa yang dia katakan? Ah mungkin aku salah dengar.

"Aku ngantuk dan ingin tidur. Jangan membangunkanku sebelum sampai di Jogja," Ucapku

Aku menutup mata, aku lelah. Pasti aku memang salah. Ruang hati Yudha kan beku,mana mungkin dia mengucapkan kata cinta? Itu mustahil. Dalamnya laut bisa diukur, tapi ruang hati, berapa lebarnya? Siapa juga yang tahu isi hatimu?

*****
NB : Hanya fiksi,jangan dipercaya :D

45 comments

Mas Huda said...

Kami tidak tinggal satu rumah. Aku yang menyuruh Yudha kos ditempat lain dan membiarkanku sendiri di rumah impian yang dirancang ayah untuk kami. Aku sengaja membiarkan semuanya seperti mauku. Menyuruh Yudha membisu agar tidak ada orang yang tahu bahwa kita sudah menikah. Yudha tak pernah menyentuhku, kecuali saat kami berakting didepan Ibu.

kayaknya ada yang perlu diedit deh..... "kita" nya

he he :)

Si Belo said...

wewww...gemesssss... kenapa cuma sampe sini, woiiiiii mba Jiaaaaahh lanjut dong ceritanya :D

paling sebbel kalo ngambang gini ceritanyaa.. arrrghhh #bantingmonitor...hahahaa

Bunda sylaa said...

kirain beneran nih ceritanya,,,,

femalebox said...

sepertinya cerpen2 nya jia harus segera dibukukan

Unknown said...

aduh...ceritanya nanggung banget ne mbak...
napa gak sampai selesai???

Anak Rantau said...

Dalamnya hati hanya kita dan Tuhan yang tahu hehehe....

Jiah Al Jafara said...

udah, heheheh...
makasih ^^

Jiah Al Jafara said...

hahahah~
jangan marah"....
sabar aja mb' Nay :D

Jiah Al Jafara said...

heheheh~
ngga lah mb' :D

Jiah Al Jafara said...

heheheh
tersanjung aq :D

Jiah Al Jafara said...

hahahah~
biarin aja :D

Jiah Al Jafara said...

hehehe
bener bangettt :D

Unknown said...

Dari ruang hati yang paling dalam,kutunggu lagi lanjutan ceritamu Bu Nona.
Nice share thanks ya,happy blogging.

Ely Meyer said...

ternyata cerita fiksi ya ? :)

Jiah Al Jafara said...

hohoho :D

Jiah Al Jafara said...

iya mb' ely :D

Si Galau said...

kubaca sungguh2 --"
tnyata dongeng ==

RanggaGoBloG said...

rame banget template blognya mbak... hehehe... trus ini background posting kok jadi putih ya..?? apa inetku yg salah...??? tambah silau hehehe

Jiah Al Jafara said...

hahahah~
maap :D

Jiah Al Jafara said...

yg rame yg asyik, tapi backgrond postinganku transparan bukan putih :D

RanggaGoBloG said...

cerpennya enteng.. tapi penuh makna... aku suka yang seperti ini,,,

RanggaGoBloG said...

ya deh... yang penting penulisnya nyaman :D

Si Galau said...

tapi keren lo mbak :D

sampek bsa menjiwai gitu :D

SoleildeLamer said...

aku mencintaimu...
Apa kamu bilang?
Aku mencintaimu... tapi aku bohong.
--___--
*jaditeringatsalahsatuadegandinovelku* <<< adegan yang ga so so sweet banget

Dunia Feby Andriawan said...

Ah seneng bgt buat penasaran. Ceritanya selalu sepenggal2 dan menggantung.. Arrrrrrgghh..

Follow G+ Pages R10 said...

aku cinta jiah .. sungguh

#sedang gombal

kenapa aku merasa endingnya Dinda akan menyesal.... eh si Yudha ga dibikin mati lagi kan.... :(

Mr.Randy said...

siapa yudha?keterlaluan #taunya cuma fiksi ketipu dehh aduuhhh

mimi RaDiAl said...

hadeuh...kirain beneran heheh
ayo lanjutin lagi dong...pgn tau endingnya :)

Alaika Abdullah said...

keren ceritanya, aku yakin akan bersambung nih... ditunggu lanjutannya yaaa

Unknown said...

cerbung. . .
cerita nih bung wkwkwkwkwkwkwk :D
keren

Tirta Darmantio said...

aihh si mbk ceritanya nanggung :)follow blog nya dulu ah :)

Nurmayanti Zain said...

aku percayaaaa ini bukan fiksi :p hihihi
jiaaahhh
dapat award nih dariku :) diterima ya
--lihat juga pengumuman pemenang giveaway kemilau cahaya emas~
http://www.nurmayantizain.com/2012/02/pemenang-giveaway.html

Jiah Al Jafara said...

hohoho~
iya kah??? :D

Jiah Al Jafara said...

wah~

tak bayangin, eh emang so sweet :D

Jiah Al Jafara said...

hahahah~
ketularan ujangggg :D

Jiah Al Jafara said...

huahahahah~

ngga mempan gombalnya :D

em rahasia dong ^^

Jiah Al Jafara said...

ckckckc~

jgn marah yah :D

Jiah Al Jafara said...

heheh~

iya mb' :D,, tunggu

Jiah Al Jafara said...

hohoho~

yuk mari lanjut :D

Jiah Al Jafara said...

agagag~

nanti disambung sendiri :D

Jiah Al Jafara said...

yg nanggung yg keren :D

Jiah Al Jafara said...

ahahah~
kalo bukan fiksi trus apa mb' :D
aku terima dengan senang hati awardnyaaaa ^^

femalebox said...

coba jia bukukan, ditawarin ke penerbit

abitalita said...

Subhanallah cerita dengan rangkaian kata indah penuh makna...trims ya mbak

Anonymous said...

Lnjut donk.. pnsran..