Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Tidak Naik Kelas

Tidak naik kelas itu rasanya, biasa aja sih :uhuk . Sebagai manusia normal, jelas rasa malu itu ada. Aku malu pada diriku, temanku dan juga pelatihku. 


Aku memang bukan murid yang baik. Selama sekolah, aku juga pernah dikeluarkan dari kelas karena tidak membawa buku pelajaran. Aku juga pernah berdiri di depan kelas gara-gara tidak hafal conversation, mukhadatsah atau tidak hafal hadis dan Alqur'an yang diajarkan. Soal Alqur'an, biasanya aku membuat alibi bahwa aku sedang haid :uhuk , tapi beneran haid sih :smile . Meskipun sering remidi atau berdiri di depan kelas, tetap saja guruku menaikkanku. Mungkin beliau sudah bosan sama badgirl sepertiku :uhuk .


Kali ini, untuk pertama kalinya aku memutuskan untuk tidak naik kelas. Kenapa aku? Harusnya yang memutuskan itu pelatihku bukan? Hihihi. Intinya sih, yang paling tahu aku adalah aku bukan pelatihku :hepi .


Aku sadar diri, absennya diriku beberapa bulan dan tidak pernah latihan sendiri membuatku blank, lupa materi-materi yang dipelajari. Yang patut diketahui adalah aku bukanlah putri raja. Life must go on, dengan tanpa aku pelajaran tetap berlanjut. Dengan kata lain, aku ketinggalan banyak pelajaran dan rada susah buat ngejar :hwa . Harusnya, saat aku absen latihan, aku bisa belajar sendiri macam anak kuliyahan begitu. Toh modul aku sudah punya. Tapi ya itu, modul tipis pun aku tidak khatam. Memahaminya itu lho yang bikin ngantuk. Mending baca novel kayanya :uhuk . Selain karena alasan yang ku sebutkan, nyatanya aku malah kepincut buat FF, ikutan Giveaway, kontes dan sebagainya. Wes pokoknya pelajaran itu tidak masuk sama sekali.


Akhirnya, aku meyakinkan diriku, lebih baik aku tidak naik kelas daripada ikut ujian tapi pemahaman setengah-setengah. Ilmu kok setengah-setengah, bisa bahaya buat diri sendiri apalagi orang lain. Ketika pelatihku bertanya, yah itulah jawabanku. Beliau sendiri sudah tahu sih tentang alasan absenku dari latihan. Bagusnya, beliau malah kasih jempol :uhuk . Katanya bagus, mau komitmen dengan dirinya sendiri :uhuk .


Sebenarnya, walaupun kita tidak bertatap muka dengan guru kita, toh kita bisa belajar sendiri. Bukankah ibu dari ilmu adalah pengulangan? Ilmu juga bisa kita ikat dengan tulisan dan mencatatnya. Intinya sih, aku tidak mau menyesal gara-gara sok-sokan ikut ujian tapi tidak paham materi-materi yang sudah dipelajari. Mending aku tidak naik kelas aja deh :uhuk . Kalau kalian pilih mana?

10 comments

beli buku online said...

perasaan dulu waktu jaman saya ya dik.... kalo ada yg ga naik kelas itu yaa biasa aja, namanya juga belum lulus ya diem dlu.. ga tau sejak kapan, naik kelas itu jadi semacam aib...
tapi salut buat adik, yg penting itu semangat belajarnya dan pemahaman belajarnya... itu yg penting, top bgt deh :)

SoleildeLamer said...

ga naik kelas opo seh? kelas kepenulisan yah?

ESSIP said...

seperti iklan Jiah.. "dan terus..dan terus..dan terus"

Iska said...

saat aku SD, aku tidak pernah naik kelas
karena kelasnya cuma di tingkat 1 doang LOL

Noorma Fitriana M. Zain said...

pancen pinter koe rek

Admin said...

pemikiran yang hebat dan brani mengakui batas kemampuan.. sulit dan jarang menemukan yang bisa berpikir seperti ini di zaman yang menggila ini kakakaka

Ririe said...

wahhh, jd membuat saya membuka raport SD doeloe karena saya termasuk murid yang kala itu [kelas 1 SD] tremasuk yg 'ghembira saat tau gak naik kelas #tutup muka

Helda said...

Semangaaaaatt ^_^

SoleildeLamer said...

kau ini yg jelas dong ga naik kelas apa disebutin. kasian tuh yg komen2 dipikirnya kau ga naik kelas akademis... #ceples

Lidya Fitrian said...

tidak naik kelas belum tentu tidak pintar ya :)