Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

BeraniCerita #11 : Kembalinya Cincin Ibu

Source
Aku melihat Ibu tampak gelisah. Berulang kali Ibu mondar mandir tak menentu.

"Ibu cari apa?" tanyaku buka suara.

"Noofa lihat cincin Ibu tidak? Cincin yang ada di laci itu?"

"Noofa tidak lihat Bu. Memangnya itu cincin apa?"

"Itu cincin pernikahan Ibu sayang. Ibu fikir, nanti Noofa bisa memakainya."

"Noofa masih 17 tahun Bu. Noofa tidak berhak memakainya."

Ibu hanya tersenyum sambil berlalu dari hadapanku.

***

Aku terbangun saat tengah malam. Tumben sekali lampu ruang tamu masih menyala. Apa Ayah belum pulang? Tapi motornya sudah terparkir di garasi. Aku berjalan menuju ruang makan yang masih gelap. Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki semakin mendekat. Harusnya aku santai saja, tapi aku malah bersembunyi di kolong meja. Tap! Lampu menyala.

"Apa ini Yah?" suara ibu terdengar kaget.

"Selamat ulang tahun sayang."

"Ih Ayah apa-apaan ini? Pakai sayang segala. Ibu kan malu."

"Tidak apa-apa sayang. Noofa paling sudah tidur, jadi kita aman. Kita sudah lama kan tidak bermesraan seperti ini? Candle light dinner."

"Bukannya kita sudah tua? Apa masih pantas ada adegan seperti ini?"

"Memang yang romantisan itu hanya milik kaula muda? Semakin kita tua, kita akan semakin bijak. Hari kita yang semakin tua, bertambah usia, uban bukan alasan untuk tidak saling mengungkapkan cinta."

"Ah Ayah ini."

"Sayang, jadilah bidadari surgaku!"

"Ayah! Pakai nyodorin cincin segala. Itu kan cincin Ibu! Kok bisa sama Ayah?"

"Ayah yang ambil. Boleh Ayah pasangin di jari Ibu?"

"Iya."

"Lho? Kok tidak muat?"

"Makanya Ibu copot. Cincin ini sudah terlalu sempit di jari Ibu. Ibu kan tambah melar Yah."

"Biar pun melar, Ayah tetap sayang sama Ibu."

Cup! Seperti suara kecupan. Ya Tuhan! Kapan drama romantis ini bersambung? Aku lelah jongkok di kolong meja.



Notes :

FF ini selain untuk misi Berani Cerita dan Lampu Bohlam #11 - Tua, juga ku tulis untuk Mbak Noorma yang hari ini sedang berulang tahun. Pantas saja sih kemarin nagih cerpen :uhuk . Biar pun ngga banyak kata kaya Ciderella's Stepsister dan Valentin Untuk Nay, aku harap ini bisa gantiin sementara tuh cerpen yang aku janjiin dulu :uhuk . Intinya sih, selamat ulang tahun Mbak :luph . Kapan kita ketemu lagi? :uhuk

13 comments

Alifian Roses said...

Berani bercerita, Keren...

Susindra said...

Cerita mini yg keren.

Nathalia Diana Pitaloka said...

pake acara ngumpet d kolong meja sgala sih heuheu..

mohamad rivai said...

asikkkk.
ayahnya romantis.
tapi sayang nggak pernah ngajak si ibu olahraga :D

rahmah said...

suka ceritanya :)

Anonymous said...

Kisah manis kesekian dari sebuah tantangan berani cerita. Nice story ^^

Anonymous said...

Tema yang manis-manis betebaran di tantangan kali ini :">

Anonymous said...

Manteeeppp.. :D

Keren jiah!

Orin said...

qiqiqi...selamat pegel di kolong meja yaaa :P

eksak said...

Bhahaha, awas tikus! :-D

Ria Rochma said...

Tutup muka ah,

ranny said...

wakakakkakakak semoga gag ada kecoak n tikus di sekitar meja :D

Latree said...

Jiah, I love you! tulisanmu selalu ceria, suka bacanya :)