Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Gagal

Hatiku senang bukan main. Hari ini aku kencan. Rina, cewek yang sudah tiga bulan pedekate denganku akhirnya member sinyal. Senangnya. Kali ini aku menunggu Rina di gang dekat pasar. Ah! itu dia.


“Dit, sudah lama nunggunya?”

“Nggak. Baru juga sampai. Jalan yuk!”


Aku dan Rina baru beberapa meter berjalan terhenti karena seorang bertubuh kekar di depanku. Lengannya bertato. Ototnya menonjol. Rina berdiri di belakangku seperti ketakutan.

“Permisi, boleh lewat, Om?”

“Berani bayar berapa?” tanyanya tegas.

“Aku masih SMP, Om. Nggak punya duit.”

“Kalau nggak punya duit, nggak usah pacaran. Belajar saja di rumah.”

“Tapi, Om…,”

“Rina! Ayo pulang! Belajar saja!”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Notes :
Hiks :hiks . Nggak ada ide sama sekali dengan kata Tato :etc

4 comments

Pinky Kawaii said...

ganbatte kakak!

Anonymous said...

Yg terakhir bilang ayo pulang ,belajar saja,itu siapa? Ibuny Rina?pacarnya?apa preman bertato?hehe

BlogS Of Hariyanto said...

ujian pertama hadir melalui om bertatto..eh itu om atau bapaknya ya....ceritanya keren luabiasa :-)

hima-rain said...

mantaaaap jiah
suka kata terakhirnya
yuk pulang belajar fufufu