Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label FF100Kata. Show all posts
Showing posts with label FF100Kata. Show all posts

Kopi Pahit

Aneh, secangkir kopi hangat mengepul di atas meja. Biasanya Una Chan membuatkanku secangkir teh. Kenapa hari ini kopi? Mungkinkah Una Chan sudah memahami diriku yang sangat menggilai kopi?

Credit

Kuteguk kopi itu. Ah! Pahitnya luar biasa. Biasanya aku memberikan satu sendok gula dalam cangkirku. Ya, setidaknya ini lebih baik karena Una Chan mau membuatkanku.

“Enak?” tanya Una Chan mengagetkanku.

Not too bad. Terimakasih ya?”

“Sama-sama. Usui Kun, segera habiskan! Setelah ini kencan.”

Aku tersedak. Una Chan mengajakku kencan? Aku tersenyum, kuhabiskan secangkir kopiku.

“Ampasnya jangan diminum!”

Why?

“Untuk masker. Aku harus tampil cantik di depan Yuki Kun saat kencan nanti.”


Sial!

Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Cerita Sebelumnya : Bintang Kesebelas

Keperawanan

Kututup telingaku saat mendengar suara jerit anak tetanggaku yang baru lulus SD kemarin. Nilainya ujiannya bagus, kata ibunya. Setiap sekolah pasti mau menerimanya, tidak ada yang mau menolak. Tapi hari ini dia pulang dari tes dengan wajah begitu kusut, air mata kering masih menempel di pipinya. Kakaknya yang juga satu SMP tempat si anak mendaftar bingung menjelaskan masalah apa yang menimpa adiknya.


“Mama! Aku nggak boleh ikut tes Ma! Aku nggak bisa masuk sekolah Kakak!” 

“Siapa sih gurunya? Biar Mama labrak nanti. Emang sayangku ini tes apa?”

“Tes keperawanan Ma. Aku kan nggak perawan!”

“Kamu kan laki-laki, nak.” jelas Mamanya.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Bintang Kesebelas

“Yuki Kun!!!”

Aku gelagapan mendengar teriakan itu. Una Chan datang di saat yang tidak tepat. Una Chan terengah-engah membanting teropong miliknya di depan mejaku.

“Sejak kapan sepuluh bintang paling terang di jagad raya berubah jadi sebelas?”

“Sejak…,”

“Aku sudah mengamatinya berbulan-bulan dan mengerjakan teori perbintangan. Kau datang dan merusak teori tanpa permisi.”

“Tenanglah! Akan kutunjukkan bintang itu.”

Kumatikan lampu dan menghidupkan proyektor. Sirius, Canopus, Rigil Kentaurus, Arcturus, Vega, Capella, Rigel, Procyon, Achernar, Betelgeuse semua bintang bermunculan. Kuhidupkan lilin untuk penerangan.

“Mana yang kesebelas?”

“Bintangnya ada di depanku. Bahkan kesepuluh bintang itu kalah terang darinya.”


Aku tertawa, pipi Una Chan merona.

Credit
Bintang kesebelas ini :smile

Diikutsertakan dalam #FF100Kata sekaligus menjawab tantangan Mbak Una Chan :uhuk