Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Aksesoris dan Tas Cantik

Aksesoris, wanita mana sih yang ngga tahu? Kamu-kamu dan kamu suka? Kalau aku sih iya :smile .


Waktu masih sekolah MAN, aku sering sekali beli aksesoris wanita seperti gelang-gelangan kayu, monel, gelang tali atau apapun deh yang kelihatan lucu. Percaya atau ngga, aku beberapa kali makai bebarengan di tangan kanan dan kiri. Wuih, udah kaya orang jualan aja hehehe. Tapi, aku fine-fine aja kalau dilihatin sama teman-teman lain. Ah, suka-suka aku dong ya?


Selain gelang, aku juga suka beli cincin-cincinan. Tapi untuk yang ini, aku ngga makai bebarengan tapi gantian. Ngga lucu kalau semua jariku isinya cincin. Bisa nyaingin Tesi pelawak dong ya! Biar pun aku pengen populer, aku ngga mau juga sampai mirip-miripin gitu hihihi.


Setelah lulus MAN, entah kenapa aku jadi agak malas pakai aksesoris yang mentereng-mentereng ngerempong abis. Aku lebih suka yang simple tapi tetap elegan saat dipadupadankan dengan pakaian atau gamis yang kukenakan.


Rasanya memang kelihatan terbatas kalau kita berpakaian panjang. Tapi, setelah aku browsing disana sini, ternyata ada juga kok aksesoris yang tetap ciamik walau pun pakaiannya tertutup. Misalnya aja aksesoris yang ada di laku.com.


Selain manis dipakai, di laku.com juga menawarkan aksesoris berkualitas yang murah meriah dan cocok buat kantongku yang cekak. Sebagai wanita, kita bebas dong bereksperimen dengan padanan aksesoris cantik yang bisa kita dapatkan di laku.com


Untuk menambah keeleganan, aku juga butuh yang namanya tas. Tas wanita yang nyaman dipakai yang bisa bervariasi jenisnya, berkualitas tapi tetap murah. Ya ya ya, selalu ingin yang terbaik kalau bicara tas. 


Bagaimana pun, aku suka sekali mengisi tas dengan keperluan pribadi dan buku-buku yang bisa aku baca. Nah, disini nih aku juga belajar untuk memadupadankan antara pakaian, aksesoris dan tas yang cantik tapi tetap muat untuk dimasukin apa aja. Bisa jadi semacam kantong Doraemon gitu deh.

Kalau kamu sendiri, aksesoris wanita dan tas wanita apa yang kamu gunakan untuk menunjang penampilanmu?

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 8

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan kepikiran untuk mengajukan perpustakaan desa kepada Pak Lurah. Why?


Aku memang suka perpustakaan, aku suka buku dan aku menikmati setiap moment yang aku lakukan di perpustakaan. Banyak hal dan ilmu yang bisa aku dapatkan dari sana. Beruntung sih, saat dulu sekolah perpustakaannya lumayan lengkap.


Setelah ngeblog, aku ingin juga membuat perpustakaan pribadi. Hey, sebenarnya bukan saat ngeblog juga tapi ketika masih sekolah aku sudah berpikiran seperti itu. Aku mengumpulkan buku-bukuku ketika sekolah, semua soal-soal tes mau pun ujian masih aku simpan di kardus. Semua itu rencananya akan aku taruh di perpustakaan pribadiku nanti setelah menikah.


Semakin sering beraktivitas di dunia maya dan melihat betapa banyak pemuda yang peduli dengan anak-anak Indonesia yang kekurangan buku, aku jadi semakin berkeinginan untuk membuat perpustakaan. Tapi kali ini bukan pribadi tapi umum.


Selain alasan itu, ada juga alasan lain untuk mengajukan perpustakaan desa. Desa tempatku kerja yang bukan desa kelahiranku termasuk desa terpencil karena dikelilingin hutan. Nah, suatu ketika aku mampir di balai desanya dan melihat ada perpustakaan disana. Selain itu, perpustakaan keliling juga singgah di salah satu SD desa yang berakridetasi A. Wah, semakin iri saja aku. kenapa desaku ngga kaya gitu ya?


Akhirnya, dengan berbagai diskusi yang kuajukan dengan beberapa orang, aku memantapkan hati untuk mengurus ini kepada Pak Lurah. Sebelum melanjutkan itu semua, aku mencari artikel-artikel contoh betapa banyak pemuda cinta akan buku dan peduli dengan anak-anak lain yang kekurangan buku. Sebut saja salah satu kegiatan yang terkenal itu Blogger Hibah Sejuta Buku.


Satu kali pertemuan dengan Bu Lurah, ternyata gayung bersambut dengan baik. Yang lebih kerennya, ternyata dari pihak Pak Lurah telah membuat perpustakaan desa yang kupikir belum ada. Kondisi perpustakaannya memang belum punya gedung sendiri. Kata Bu Lurah, Insya Allah tahun ini akan di bangun gedungnya. Intinya sih dari pihak sana sedang mengumpulkan buku-buku dan persiapan untuk sosialisasi tentang betapa pentingnya membaca bukan hanya untuk anak-anak tapi untuk semua orang.


Aku selalu percaya, setiap perbuatan baik pasti mendapat ridho-Nya. Alhamdulillah, ternyata aku menang kuis berhadiah buku yang harus disumbangkan kepada taman baca. Tanggal 22 mei kemarin bukunya sampai dan Insya Allah besok akan kuserahkan langsung kepada Pak Lurah di balai desa.


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga yakin aku bisa memikirkan hal seperti ini. Rasanya dulu aku terlalu egois hanya memikirkan diriku sendiri. Lalu sekarang, kenapa aku ngga berbagi dengan orang lain? Menularkan kepada banyak orang betapa penting membaca.


Sekarang ini, tugasku adalah ikut membantu mencari donatur atau siapa pun yang mau menyumbang buku untuk perpustakaan desaku. Jika waktuku sudah longgar, aku juga ingin ikut Bu Lurah mensosialisasikan kepada rakyat desa. Ya, negara yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil dan aku ingin memulainya dariku kemudian desa kelahiranku. Kalau ngga sekarang, kapan lagi aku memajukan desaku?


Kalau aku ngga ngeblog, aku mungkin akan menjadi pemuda yang hanya menyusahkan masyarakat, egois dan tak tahu diri. Saatnya kita berubah untuk menjadi lebih baik, menjadi manusia kaya arti dan bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana dengan dirimu? Sudahkah kamu berbagi untuk desamu? Apa harus jadi blogger dulu? Tentu saja ngga. Andainya pun aku bukan blogger, paling ngga aku akan berusaha untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk desaku :smile .

#8MingguNgeblog 7 : Andai Aku Tidak Ngeblog 7

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh


Andai aku ngga ngeblog, ada banyak hal yang ngga mungkin aku dapatkan. Dulu aku jarang sekali ikut organisasi. Jujur, aku memang sedikit sudah untuk bersosialisasi dengan orang lain. Aku lebih suka menyendiri nyempil dimana gitu biar ngga kelihatan sama orang :shy .


Kalau aku ngga ngeblog, aku ngga akan bisa gabung di grup keren-keren seperti Warung Blogger (WeBe), Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) dan Monday Flashfiction (MFF).


Hay, apa itu Warung Blogger?
Warung Blogger adalah grup terbuka yang sudah cukup tenar di dunia blogsphere. Grup ini diprakarsai oleh Uncle Lozz dan beberapa teman lain. Aku sendiri baru bergabung setelah beberapa kali teman blogger ngomongin WeBe. Kalau tepatnya aku lupa, mungkin sekitar setahun yang lalu.


Sekarang WeBe sudah punya akun twitter yang ngga kalah gahulnya sama Webe Facebook. Selain itu, WeBe juga punya blog sendiri yang diurus oleh adminnya. Webe sendiri menurutku gup yang hangat. Adminnya ramah nan baik. Ya, walaupun aku jarang nongkrong disana, tapi aku suka baca-baca apa yang masuk di grup WeBe. Kalau mau tahu lebih lanjut tentang Webe, kalian yang belum gabung bisa gabung ke Webe.


Selain member WeBe, aku juga menjadi salah satu member KEB. KEB sendiri grup khusus wanita yang diprakrsai oleh Mbak Mira Syahid. Aku memang baru beberapa bulan bergabung dengan KEB. Tapi sebelum bergabung, aku sering mencuri baca tentang KEB. Bulan kemarin KEB berhasil menyelenggarakan Srikandi Blogger dengan kemeriahan yang seru. 


Selain Webe dan KEB, aku juga menjadi member Monday Flashfiction. Hey, apa itu Monday Flashfiction?


Monday Flashfiction merupakan grup khusus pecinta flash fiction dan orang-orang yang memang ingin belajar untuk menulis fiksi. Aku bergabung disana pada bulan febuari 2013 lalu. Berbeda dengan Webe dan KEB, di MFF ini setiap senin selalu ada prompt baru yang menantang.


Andai aku ngga ngeblog, aku ngga akan bisa bergabung dengan grup kelas keren seperti diatas. Bagusnya lagi, semakin aku sering berinteraksi disana, maka semakin banyak orang yang aku kenal. Teman dunia mayaku semakin bertambah. Yang keren lagi, ternyata banyak dari mereka orang Indonesia tapi tinggal di luar negeri dengan alasan yang bervariasi.


Andai aku ngga ngeblog dan ngga bergabung di grup-grup ini, tentu saja cadangan kosa kata yang aku punya akan semakin menipis. Dalam banyak hal, grup MFF misalnya mengajarkan banyak hal tentang bagaimana menulis flash fiksi itu. Bagaimana kita belajar tentang ketatabahasaan yang baik dan benar sesuai EYD.


Di WeBe sendiri, grup ini menawarkan keramahan dan kehangatan sebagai tempat nongkrong yang asyik. Kebanyakan dari sini muncul para pecinta kopi yang berhasil menyuguhkan rasa kopi yang ciamik. Tapi, meskipun aku ngga suka kopi tetap saja aku mau bergabung disana :uhuk .


KEB, kumpulan emak-emak yang keren abis dan banyak menorehkan prestasi di dunia maya mau pun dunia nyata. Semuanya mengajarkan kebaikan dan bisa ditularkan kepada wanita lain. Dari sini aku bisa menemukan banyak wanita hebat yang patut diacungi jempol.


Andai aku ngga ngeblog, aku tidak akan menemukan orang-orang hebat, wanita hebat dengan karya fantastik yang membuat orang lain iri. Bukan iri yang jelek, tapi iri untuk bisa ikut menjadi seseorang yang baik, berarti dan bermanfaat untuk orang lain. Jadi, kalau aku ngga ngeblog....