Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

#8MingguNgeblog 8 : Komunitas Teater

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Aku suka sastra, aku suka nyanyi dan terasa aneh karena dari orang tuaku bukanlah orang yang berbau seniman atau pecinta seni. Coba lihat Kevin Aprilio yang ayahnnya Adi MS dan ibunya Memes yang suka dunia musik. Semuanya menurun pada anaknya. Lha aku dari mana coba?


Masuk MAN, aku tertarik untuk ikut ekskul teater, namanya Teater Nandur. Pertama memang sedikit aneh karena pendapat beberapa gelintir orang yang mengatakan anak teater itu rada kurang genap. I don’t care, aku belum mencobanya baru memberikan penilaiannya.


Setelah bergabung dengan Teater, ternyata sangat-sangat mengasyikkan. Disini aku bisa menjadi apa yang aku mau. Ya, aku bisa memerankan apa saja yang sebenarnya bukan aku. Ya, aku menjadi aktris untuk diriku sendiri.


Dari teater juga aku belajar bahwa sebenarnya aku lebih cocok untuk menjadi pemain belakang yang ingin mensukseskan pertunjukkan. Apa aku melakukannya? Tentu saja iya. Aku suka posisi ini, aku menikmatinya.


Harapan pun tinggal harapan. Setelah lulus sekolah, aku belum lagi ikut komunitas seni apapun. Harapannya, aku ingin sekali ikut komunitas teater. Dari komunitas ini, aku berharap bisa terus belajar seni teatrikal di dalamnya.


Komunitas Teater, mungkin pertemuannya nanti ngga setiap hari seperti sekolah, paling ngga seminggu sekali bolehlah. Di komunitas teater ini kita bisa belajar banyak tentang dunia akting. Kita bisa berbagi tentang bagaimana akting yang baik, apa saja yang perlu kita pelajari misalnya mimik muka, teknik vokal serta pengambilan nafas yang baik sehingga menghasilkan suara yang keras tapi ngga menyiksa pita suara.


Setelah kita belajar banyak hal dikominitas teater ini, mungkin kita akan mengadakan pertunjukkan untuk amal bagi mereka yang membutuhkan. Kita bisa mengajukan undangan atau bantuan kepada artis-artis yang lebih dahulu bergelut dengan dunia teater seperti Butet Kartarajasa, Slamet Raharjo, Sujiwo Tejo, Lula Amaria, Happy Salma dan masih banyak lagi.  


Andai saja di Jepara ada ya, aku akan mengikutinya jika aku ngga sibuk. Hey, apa mungkin di Jepara sudah ada tapi akunya aja yang ngga tahu? Entahlah, may be yes may be no.


Teater, kadang memang dianggap ngga terlalu wah dibanding seni lain. Tapi aku sendiri merasakan betapa ngga gampangnya berakting dalam teater. Akting di teater ngga kaya akting pemain sinetron yang dikit-dikit cut, lalu baca naskah lagi. Di teater kita harus full akting, menjiwai semua yang kita perankan. Ngga ada yang namanya cut lalu tiba-tiba bilang lupa naskah. Nothing. Cobalah bermain teater dan kamu akan merasakan sensasinya.


No body perfec begitu juga komunitas. Harapannya, dalam komunitas teater, orangnya ngga hanya pintar akting untuk membohongi masyarakat, tapi untuk memperjuangkan mereka yang butuh bantuan. Lewat gerak dan akting mereka menyuarakan sosial yang ada di masyarakat.


Bukankah di bumi ini kita hidup di panggung sandiwara? Kita berakting sesuai skenario yang digariskan oleh-Nya. Intinya, kita di dunia ini berusaha menampilkan sebuah panggung atraksi terbaik dalam hidup kita, menutup cela yang jelek untuk dipertanggungjawabkan nanti di akhirat.


Masihkah kalian berakting untuk membohongi diri sendiri? Yuk mari kita bersosialisasi dengan orang lain, belajar berbagi dengan manusia lain. Kita makhluk sosial, kita butuh hidup dengan orang lain. Kita butuh yang namanya komunitas untuk menyambungkan kegemaran kita dan memberikan wadah kreatifitas dalam diri kita. Apa pun aktivitasmu dan bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan minat kalian tapi tetap mengedepankan hal-hal positif. Bagaimana dengan komunitasmu?

#8MingguNgeblog 8 : Monday Flashfiction

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan


Komunitas, apa sih komunitas itu? Menurutku, komunitas itu kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan, misalnya berasal dari daerah yang sama, memiliki hobi yang sama, punya makanan favorit yang sama, pokoknya yang serba sama deh.


Kali ini aku mau mengenalkan Monday Flashfiction sebuah grup di Facebook. Nah lho, ini kan bahas komunitas, tapi kenapa jadi grup ya? Bagiku, Monday Flashfiction atau MFF itu tergolong komunitas. Kenapa Komunitas? Karena di dalam grup ini memiliki kesamaan visi dan misi tentang dunia sastra terutama flashfiction.


Flashfiction, apa itu flashfiction? Flashfiksi adalah cerita kilat, singkat, padat maksimal 500 kata tetap mengedepankan masalah yang ada tapi memiliki ending yang nyentil, melintir dari bayangan pembaca.


Awal aku kenal flashfiction itu saat aku berburu tentang lomba atau giveaway. Nah kebetulan di facebook aku nemu giveaway yang disana minta untuk nulis flashfiction. Nah lho? Aku sama sekali ngga tahu tentang flashfiction.


Kalau biasanya aku ikut giveaway cuma nulis surat, puisi atau cerita pengalaman, ini aku malah tertantang buat nulis fiksi model flash. Akhirnya aku langsung berburu dan cari tahu apa itu flashfiction. Aku mencoba belajar sesuatu yang baru yang ngga pernah kupelajari di sekolah.


Dari sini aku belajar tentang membuat fiksi kilat yang berakhir cetar membahana badai. Jujur ini bukan hal mudah, makanya aku sampai jatuh bangun bingung gimana caranya buat ending yang jleb. Beberapa kali setelah itu, aku mencoba lagi untuk ikut lomba yang berbau flashfiction.


Dulu sempat ada 15 hari buat FF, tapi aku ngga ikut. Aku masih bingung dan kurang pede mengingat waktu on lineku yang bertubrukan dengan waktu pemberian tema. Yang ku kenal pesertanya itu kebanyakan pemilik wordpress. Disana ada Mbak Orin, Mbak Neeque, Mbak Amela. Itu peserta yang ku ingat, tapi toh sebenarnya banyak juga yang minat kaya Mbak Denok Habibi.


Setelah itu, ada juga giveaway dari Mbak Inge yang mengajukan tiga judul untuk membuat flashfiksi. Dari situ, aku kenal banyak peserta seperti Kakaakin, Ari Tunsa, Puteri Amirilis. Flash fiksi yang mereka buat cukup cetar membahana dan menang lho :uhuk .


Dari situ semua, aku belajar tentang flashfiction. Semakin lama, kalau ada lomba atau giveaway flash fiksi aku mencoba untuk ikut. Seperti saat louncing Berani Cerita atau event postcardfiction valentine dari Kampung Fiksi.


Ketika nyari judul di Berani Cerita, aku menemukan Prompt. Apa itu prompt? Aku sendiri ngga tahu. Langsung saja aku menuju TKP tempatnya Mbak Red Carra. Kebetulan aku baru saja mengenalnya diakhir 2012 lewat twitter. Sempat mentionan sama Mbak Carra untuk join ke grup FB Monday Flashfiction. Akhirnya aku diterima dan bergabung di dalamnya.


Di grup yang lain, ngga ada model prompt-prompt man macam ini. Jujur, saat diterima di grup ini aku merasa tersanjung dan merasa kecil. Dari sini aku mengenal banyak orang yang sama-sama menyukai flashfiction dan mau belajar di dalamnya. Tak peduli laki-laki perempuan, tua muda semua bisa belajar disini.


Setiap senin, kita selalu disuguhi satu tema untuk belajar membuat flashfiction. Di hari rabu, kita akan mengadakan games fiksi mini. Lalu jum’at kita akan belajar tentang kebahasaan dimana kita akan disodori pengetahuan bahasa sesuai EYD.


Monday Fiction, sebuah komunitas yang komplit, menurutku. Selain hal-hal yang kusebutkan diatas, beberapa kali juga MFF ngadain kuis untuk semua anggota yang mau ikut. Adakalanya juga kita bersharing ria berbagi ide atau apa pun pandangan kita tentang dunia fiksi. 


Di MFF sendiri toh ngga melulu anggotanya berkewajiban untuk ikut prompt. Adminnya sendiri memberikan kebebasan untuk ikut atau ngga. Selain prompt tiap minggu, MFF juga bekerja sama dengan Berani Cerita dan Lampu Bohlam. Aih, disini kita ngga akan bosen deh. Apa lagi kalu emak-emak sudah kumpul, pasti ada aja sesuatu yang dibahas. Dari MFF, aku tahu bahwa ternyata aku bisa nulis fiksi. Fiksi yang ku buat pun semakin terarah ke arah mana genrenya. Thankyou so much.


Sesuatu itu memang ngga pernah ada yang sempurna. Tapi paling ngga, di MFF telah menjanjikan sebuah komunitas pecinta FF yang hangat dan berkeluarga. Terimakasih buat semua anggota, mak admin yang keren-keren. I love you full sama kalian. Terimakasih karena mau menerimaku untuk menjadi bagian dari keluarga besar MFF. Maaf karena sering absen sharing. Jujur I’m falling in love whit you.

Tampil Cantik dan Percaya Diri

Sebagai seorang wanita, aku sendiri perlu yang namanya tampil cantik dan percaya diri. Untuk menampilkan itu semua, selain cantik dari dalam, aku juga selalu ingin cantik di luar. Masalah yang terjadi adalah, Jepara itu kota pesisir yang lumayan panas. Jadi, sinar matahari yang sampai di kulit itu, ya lumayan bikin kulit kering dan kelihatan belang dibagian sisi yang tidak tertutup.


Kondisinya, meskipun aku memang jarang kerja di luar ruangan, tetap saja kulitku terasa kering dan butuh yang namanya nutrisi. Kadang pas lagi tugas di luar, wah! Kulitku langsung kaget terkena sinar matahari.


Aku sendiri sudah membantunya dengan menggunakan beberapa hand and body lotion. Yah, dari sejak SD, aku memang sudah terbiasa menggunakannya. Tapi ya itu, beberapa kali ganti merk karena kurang pas saja dengan kulitku.


Tak jarang, aku menggunakan hand & body lotion Marina mulai dari Marina yang kemasannya pink kecil itu, marina natural sampai marina uv white milk. Semuanya memang menutrisi kulit, tapi berhubung bumi ini makin ekstrim, aku juga butuh perlindungan lebih. 


Akhirnya, Marina mengeluarkan produk baru Marina UV White extra SPF 15 dengan yogurt dan vitamin B3 & E. Dalam komposisinya, Marina UV White extra SPF 15 mengandung whitening & protection yang optimal melindungi diri dari 94% sinar UV. Hey, apa sih sinar UV itu?



Sinar UV itu sinar matahari yang dibagi menjadi tiga kelompok. UVA sendiri sinarnya dapat menembus kulit dan jangka waktunya lebih lama untuk menimbulkan kerusakan seperti kerutan/penuaan dini, dan membuat kulit menjadi hitam. Sementara Sinar UVB, sekitar 15 menit saja dapat memicu pembentukan vitamin D. Tapi, jika paparan sinarnya terlalu lama, dapat menyebabkan kulit terbakar dan dapat pula meningkatkan kanker kulit. Terakhir, sinar UVC yang sanagt berbahaya dan merusak kulit. Tapi, tenang saja, karena sinar ini ditahan oleh ozon sehingga tidak sampai ke bumi. (informasitips.com/sun-protecting.factor-spf-pada-tabir-surya-sunscreen-untuk-melindungi-kulit)


Nah, dalam Marina terbaru ini, SPF (Sun Protection Factor) 15 ini berfungsi sebagai UVB protection yang melindungi diri dari paparan sinar matahari. Yang perlu diketahui, SPF 15 ini berarti 15 X 10 menit, melindungi 150 menit dari sinar UVB. Sementara PA+ (Protection grade of UV A) sendiri berfungsi sebagi UVA yang membantu menghambat proses penggelapan kulit. Sedangkan biowhitening complex dari yogurt dan vitamin B3 yang kaya akan nutrisi, bekerja membantu mencerahkan warna kulit sehingga tampak lebih putih merata.


Wohaa.... Kalau kandungannya bejibun kaya gini, untuk memperoleh kulit putih tidak akan mustahil. Pastinya dengan menggunakan Marina kulit kita akan mendapatkan perlindungan optimal setiap hari. Kalau begini jadinya, kita tetap bisa tampil cantik dan percaya diri.


Karena aku sendiri sudah membuktikan hasiat keren dari Marina UV White extra SPF 15, akhirnya aku rekomendasiin juga tuh hand and body lotion buat Kakak laki-lakiku. Tidak ada larangan kan ya kalau cowok juga pakai hand and body lotion? Kulit mereka juga butuh perlindungan lho.



Untuk Kakakku yang gemar sekali berpanas-panasan main bola, aku sodorin deh Marina biar kulitnya tetap terlindungi dari terpaan sinar matahari. Aku juga ngasih tahu betapa pentingnya SPF 15 untuk mengoptimalkan perlindungan kulitnya setiap hari.


Sebagai orang yang hidup di daerah tropis, baik laki-laki mau pun perempuan berhak dan wajib untuk tetap menjaga kesehatan kulitnya. Jaga dan rawat kulitmu. Mari tampilkan kulit yang tampak putih merata dan terlindungi. Kita pun bisa tampil cantik dan percaya diri kapan pun itu. Jadi, sudahkah kamu menggunakan Marina UV White extra SPF 15 mu?