Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Proyek Monumental Tahun 2014: JMSHYT

Jadi ceritanya begini *PasangMukaManis :smile . Beberapa waktu yang lalu, aku sempat ngobrol geje sama teman. Intinya, dia membangkitkan kenangan-kenangan terhadap seseorang ciyeee :uhuk . Ternyata, menengok post-post yang ada di blog Sisi Lain itu, beberapa cerita tentang dia :uhuk . Jadi malu akunya :shy . Kalau begini ceritanya, beneran gagal move on :hiks .


Dengan kekuatan hati, aku move on!!! :hore


Maka dari itu, aku membuat yang sebuah judul yang kusingkat jadi #JMSHYT. Kayanya panjang banget ya Ji? Ya biarin dong :smile . Itu singkatan apaan sih? Ada deh :uhuk .


Lanjut? Okey.


Jadi, JMSHYT ini tentang seorang aku yang jatuh cinta pada sebuah kota yang belum pernah dikunjungi. Lau lanjut hingga-hingga ..., ya pokoknya gitu deh :uhuk . Ini cuplikan twit yang kubuat. Semacam outline lah.


Rindu kamu itu terlarang. Fine, aku bisa melupakanmu, tapi itu hanya sesaat. Merindumu adalah suatu dosa. Merindukan milik orang lain. Aku wanita, dia juga. Ketika nurani bicara, perasaan malu menghampiri. Kamu miliknya. Lalu, aku harus bagaimana? Aku bukan siapa-siapmu lagi. Itu salahku. Ketakutan hingga melepasmu. Melepasmu menurutku adalah hal terbaik yang bisa kulakukan. Tentang hubungan yang tak jelas masa depannya. Aku salah. Aku mencintaimu tanpa alasan. #JMSHYT

jiah al jafara ‏@jiahjava 26 Okt


Nah! Akhirnya, aku memutuskan bahwa JMSHYT ini menjadi salah satu dari 100 mimpiku. Selain itu, JMSHYT ini akan menjadi proyek monumental tahun 2014 ku. Kayanya aku lebay banget ya? :uhuk .



Pertanyaan yang mungkin timbul. Kenapa harus JMSHYT di tahun 2014 Ji? Padahal kamu punya banyak outline yang masuk dalam 100 mimpi besarmu.


JMSHYT ini banyak hal yang menyangkut tentang hidupku yang harus benar-benar tuntas sebelum deadline 2015, ciyeee :uhuk . Intinya sih, aku harus menuntaskan dua hal yang berhubungan dengan JMSHYT. Pertama, aku harus ke kota itu untuk mencari tahu kenapa aku menyukainya. Kedua, aku mencari jawaban tentang dia :wek .


Di tahun 2014 nanti, aku akan menyelesaikan kontrak kerjaku. Sebelum pertengahan tahun aku mungkin bisa free, bisa keluar dari hutan dan siap untuk mengerjakan JMSHYT. Dari JMSHYT ini jelas akan menimbulkan banyak benang merah untuk 100 mimpiku yang lain. Di tahun 2014, aku bisa lebih serius memikirkan kehidupanku.


Terus kamu nulisnya di mana Ji? 
Di mana aja bisa akunya. Bahkan di tissue pun tidak masalah. 


Bagaimana dengan orang tua? Bapak, Bu e, keluargamu?
Keluargaku tahu aku menulis, entah menulis apa, pokoknya tahu saja aku punya blog. Selama aku tidak menulis yang aneh-aneh, yang mengandung unsur SARA misalnya, mereka akan tetap mendukung. Intinya, mereka selalu berdoa yang terbaik untukku.


Bagaimana dengan penerbitnya?
Untuk menerbitkan indie, mungkin bisa saja saat ada rejeki. Tapi sungguh, aku masih banyak belajar. Kekacauan EYD ku masih sangat parah. Jika tidak sampai terbit, intinya aku bisa menuliskannya. Mungkin akan tampil di Sisi Lain :smile .

Credit

Semoga Allah masih memberikan waktu untuk menuntaskan JMSHYT sehingga aku bisa melanjutkan 100 mimpiku yang lain tanpa ada beban pikiran, amin :smile .


Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan:Proyek Monumental Tahun 2014

Demi Ellisha

“Kalau gini udah mirip?”

Aku memandang Reno teman sekamarku dari ujung kaki sampai ujung rambut.

“Sebelas dua belas sama vocalisnya The Purple.”

“Mantap! Kalau gini, si Ellisha pasti mau sama aku. Mukaku, dandananku udah mirip banget.” katanya memuji.

“Jadi, semua demi Ellisha?”

“Pastilah! Dia ngefans banget sama cowok itu. Ya udah, aku pergi dulu ketemu Ellisha. Bye!”

***

Aku menatap layar monitor laptopku terhenti ketika Reno memanggilku.

“Bin, internet kamu nyambung nggak? Pinjemlah. Mau browsingan bentar.”

Reno mengambil alih, mengetik alamat google. Dia mengetik kata kunci Lee Min Ho.

Credit
“Sejak kapan kamu suka Korea?”


“Sekarang Ellisha ngefans sama cowok ini.”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Gagal

Hatiku senang bukan main. Hari ini aku kencan. Rina, cewek yang sudah tiga bulan pedekate denganku akhirnya member sinyal. Senangnya. Kali ini aku menunggu Rina di gang dekat pasar. Ah! itu dia.


“Dit, sudah lama nunggunya?”

“Nggak. Baru juga sampai. Jalan yuk!”


Aku dan Rina baru beberapa meter berjalan terhenti karena seorang bertubuh kekar di depanku. Lengannya bertato. Ototnya menonjol. Rina berdiri di belakangku seperti ketakutan.

“Permisi, boleh lewat, Om?”

“Berani bayar berapa?” tanyanya tegas.

“Aku masih SMP, Om. Nggak punya duit.”

“Kalau nggak punya duit, nggak usah pacaran. Belajar saja di rumah.”

“Tapi, Om…,”

“Rina! Ayo pulang! Belajar saja!”


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Notes :
Hiks :hiks . Nggak ada ide sama sekali dengan kata Tato :etc