"Yudi! Kok masih di rumah?" tanya Rina tetanggaku.
"Emang kenapa Mbak?"
"Ngga ke Pantai Kartini? Ada kapal terbalik!"
Aku berlari menyambar helm dan kunci motorku. Aku menghubungi Dibah tapi nihil. Astaga Dibah! Apa kau baik-baik saja?
***
"Kita 20 kali lebih nonton Titanic. Masih mau nonton juga?"
"Gimana ya Beb, aku suka. Kapalnya itu, indah banget. Kok bisa ya besi segede itu ngapung-ngapung di laut? Menakjubkan!"
Credit |
"Ada teori fisika yang digunakan"
"Ah kamu. Besok kita ke Karimunjawa ya? Kita naik kapal terus praktekin adegan Titanic itu ya?"
"Males!"
"Kenapa?"
"Males aja!"
"Jahat!"
"Emang!"
"Hih!!!"
***
Dibah, di mana?
Pantai
Mau naik kapal?
Iya. Tapi ongkos ke Karimunjawa melonjak. Ramai Larung Kerbau, wisatawan membludak
Aku bilang apa
Emang kamu bilang apa?
Males
Tapi aku dah di pantai Kartini mau naik kapal penyeberangan ke Pulau Panjang. Bye!
Dibah, bawa pelampung bebek. Kamu ngga bisa renang :D
Dibah
Dibah
Tidak ada balasan.
***
Melewati ratusan orang di pintu masuk, akhirnya aku berhasil menerobosnya. Aku harus memastikan Dibah baik-baik saja. Aku terus menghubunginya. Kumaki diriku sendiri yang membiarkannya pergi.
Semua orang tumpah ruah di pinggir pantai. Aku melihat ke arah pantai yang lalu lalang kapal entah untuk mengevakuasi korban atau apa. Ya Tuhan, jaga Dibah. Jangan ambil dia dariku. Lebih dari satu jam aku mencarinya seperti orang gila.
Credit |
"Beb!"
Aku berbalik, Dibah.
"Hai!" ucapnya lagi.
Aku memeluknya erat. Terimakasih Tuhan.
"Bodoh!"
Dia melepaskan pelukanku.
"Kau yang bodoh."
"Jelek! Ke mana saja?"
"Kau yang jelek. Aku nurutin apa katamu."
"Kataku?"
"Aku nyari pelampung bebek tau. Gila! Ngga ada yang mau nyewain!"
"Kenapa tidak balas SMSku?"
"Batreku habis." ucapnya memperlihatkan giginya yang rata.
Aku menariknya ke dalam pelukanku.
"Gadis bodoh! Pelampung itu untuk bayi. Tetaplah jadi Dibah bodoh yang selalu kucintai."
***
MFF
Notes:
Dibah merupakan salah satu korban meninggal dari tragedi terbaliknya kapal di Jepara pada tanggal 15 Agustus kemarin. Aku ngga kenal dia, tapi dia merupakan adik kelas tetanggaku dan tetangga teman kerjaku. Bukan aku ngga prihatin atas korban meninggal dengan menghadirkan ending bahagia. Aku menceritakannya di post kemarin. Hanya saja, yang namanya rasa itu menular. Semua orang merespon dengan kesedihan atas kejadian itu. Aku fikir, sebagian orang lain juga merasa lega karena mendapati keluarganya selamat termasuk aku. Kakakku juga ikut naik kapal ke Pulau Panjang. Ada was-was tapi ternyata dia baik-baik saja karena dia naik kapal yang berbeda. Mari kita berdoa untuk mereka para korban dan keluarganya, amin.
UPDATE :
FF ini terpilih di MFF bok :hepi . Bagusan yah judulnya diganti Mencari Dibah :smile