Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.
Showing posts with label Doa. Show all posts
Showing posts with label Doa. Show all posts

Terima Kasih

Bismillaahirrahmaanirrahiiim....

Alhamdulillahirabbil 'aalamin, sampai hari ini aku masih hidup :smile . Terima kasih kepada Allah, Rosul, keluarga, Bapak, Bu e dan semua teman yang dekat maupun tidak karena selalu baik dan ya kalian luar biasa :hepi . 


Maaf karena kemarin aku menjadi gadis yang manja dan keras kepala. Kehebatan dan kepercayaan diri yang dulu dibanggakan nyungsep dan akhirnya aku sadar, aku tak ada apa-apanya dibanding kuasa Tuhan. Perencanaannya, hari ini ke kota, ke toko buku beli novel, buku seperti X atau Benang Merah. Yah, bagaimanapun aku ingin memegang novel yang real, beli sendiri. Semua harus tertunda seperti kemarin karena aku harus istirahat di rumah dan praktis tidak ke mana-mana. Dan ya, kemarin sampai hari ini mau tak mau aku kerja karena ijin sakitnya sudah lumayan lama :uhuk .


Tak ada yang harus ditangisi, toh Insya Allah masih diberi umur. Doaku di hari spesial ini, semoga aku lebih dewasa, lebih baik dan lebih baik lagi :smile . Bagaimanapun aku harus bertahan mencapai sebuah kemenangan. Doaku lagi, semoga Allah memberikan kesempatan untuk menjalani hidup tidak dengan rutinitas harian. Aku ingin bebas dan menemukan sesuatu yang berbeda. Semoga saja :smile .

Untuk Nama yang [Tak] Kusebut dalam Doa

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Dear Zaujy


Hai kau di sana, apa kabar? Aku di sini baik-baik saja. Ada yang berbeda? Kau tahu, ini memang sedikit berbeda Zaujy. Kau masih ingat surat awal tahun 2014 yang kutulis untukmu di diaryku? Tentang keinginanku menuliskan surat untukmu di blogku. Kalau boleh jujur, sebenarnya sudah lama aku ingin menulis khusus tentangmu. Tapi, rasanya lebih baik aku menulis suratku untukmu di diaryku :smile .


Dan kenapa kali ini aku menulis di sini? Aku pikir, tidak ada salahnya sekali lagi aku menulis ini secara publik. Siapa tahu kau membacanya sehingga dengan segera bisa menemuiku.


Kau ingat kapan aku mulai memanggilmu Zaujy? Awal tahun 2011, aku menyebutmu Zaujy yang artinya suamiku. Aku memulai semuanya, memulai untuk mencintaimu, hanya membuka hati untukmu. Entah sudah berapa surat yang kutulis untuk mendekatkan diri denganmu. Dan walaupun sampai sekarang kita belum bertemu, aku tetap akan menulis surat untukmu sampai kapan pun.


Kemarin aku berhayal tentangmu. Ah! Aku memang terlalu sering berhayal bertemu denganmu. Tapi aku percaya, pertemuan kita nanti akan jauh lebih indah dan tak terduga. 


Aku berhayal tentang pernikahan kita. Setelah kau mengijabqobulku, malam pertama kita menjadi suami istri kau memberiku sebuah kado buku. Kau bilang, salah satu tulisan didalamnya membuatmu terkesan. Aku membukanya dan menemukan buku berjudul Benang Merah. Dengan polosnya aku bertanya, tulisan mana yang kamu suka? Kau menunjuk tulisan berjudul Dear Zauji. Aku tertawa, tapi kau tak mengerti. Hei! Itu suratku untukumu. Lalu kita sama-sama tertawa karena kau memang tak tahu nama penaku.


Kau tahu, Allah memang mentakdirkan setiap sesuatu secara berpasang-pasang. Lalu kenapa sampai hari ini kita belum bertemu juga? Apa ada yang salah? Tentu saja tidak ada. Ini bukan tentang jodoh di tangan Tuhan, tapi jodoh itu di tangan kita. Kita yang lebih tahu kapan kita akan bertemu.


Allah akan mempertemukan kita kalau kita sudah siap. Bukan hanya siap lahir, tapi batin juga. Bagaimana kita menjadi lebih dewasa dari biasanya. Bagaimana kesiapan kita untuk berkomitmen dengan janji pernikahan yang bukan sekedar perjanjian biasa. Perjanjian dunia akhirat.


Dan saat ini, aku tahu dan kita sama-sama tahu bahwa kita sedang mempersiapkan diri kita menjadi yang terbaik. Aku tahu kau hebat, kau kuat lebih dariku yang mungkin kata orang aku begitu keras seperti baja. Yang perlu kamu tahu, aku tidak mau menjadi besi atau baja. Aku mau jadi magnet dengan segala yang aku punya untuk menarik magnet yang ada didirimu.


Ketika kita bertemu nanti, kau tak perlu menjadi sempurna karena aku pun sama tak sempurnanya. Cukup menjadi kau yang biasa, kau yang sederhana karena aku mencintaimu dengan sederhana. Ini bukan surat merayu, ya kau tahu bahwa aku tak pandai merayu sama sepertimu.


Ini suratku untukmu, untuk nama yang tak kusebut dalam doa. Jangan salahkan aku Zaujy jika aku tak pernah menyebut namamu. Ini bukan karena aku tak mencintaimu atau hatiku berpaling. Ini karena aku memang tak tahu namamu. Apalah arti sebuah nama? Toh setiap aku berdoa selalu memantapkan hati untukmu, Zaujy. Yang terpenting, saat ijab qobul nanti, kau menyebutkan namaku dengan benar. Dan jika kau masih ngeyel minta disebut dalam doaku, untuk kesekian kalinya aku bertanya, siapa namamu?


Istrimu
Jiah~

http://jarilentikyangmenari.blogspot.com/2013/12/ga-kusebut-namamu-dalam-ijab-dan-qabul.html
GA Kusebut Namamu dalam Ijab dan Qobul

Gagal Move On



Neodo, na cheoreom ireohke apeunji
Neodo, na cheoreom nunmul na neunji
Neodo, haru jongil ireohke
Chueoke saneunji, oh kkok na cheoreom

Sebenarnya, aku orangnya geje, jaim ngga mau orang lain tahu apa yang kurasa. Tapi kali ini, aku harus mengakui satu hal. Aku gagal move on :hwa .


Rasanya, sakit seperti ini kali ya. Semua gara-gara X. Mau ngisi galon aja ingat. Mau makan, ingat. Mau apa aja, X ini selalu mengahantui. Pokoknya, X ini lebih suka gentayangan dalam otakku ketimbang, Miss Kunti yang tinggal di kuburan depan rumah :hiks .


Aduh! Beh! Sakit hati aku :hwa . Ini temanku, Mbak Annesya memberikan dampak yang luar biasa dengan cerita X nya. Masa, seorang aku gagal move on dari Andra - Ariel cerbung X? :omg . Sudah baca cerita lain, tapi mereka berdua gentayangan di mana-mana. Pada hal sudah Say Goodbye to X.


Trus, aku harus bagaimana?


Aku sudah nulis review cerbungnya. Aku sudah nulis FF curhatan berjudul Andra. Mungkin tinggal berdoa, Ya Allah, satukan Andra – Ariel. Ijinkan orang lain turut membaca cerita complicated mereka dalam sebuah novel, amin.

Lebaran Ketupat Lagi

Ketemu lagi sama si ketupat yang sayangnya aku lupa cara membuatnya :hiks . No problemlah :uhuk .


Seperti tahun 2012 kemarin di mana aku secara tersirat telah di booking kakak untuk diajak jualan di pantai saat lebaran ketupat yang jatuh pada hari ke delapan lebaran idul fitri. Biasanya sih kakak jualan sama istrinya, mbakku. Berhubung punya anak kecil si Sinta yang usianya baru 14 bulan, jadi aku deh yang ikut jualan.


Aku berangkat pukul 9 pagi dan kakak lebih dulu berangkat untuk menyiapkan lapak. Akunya masih rada pegel soalnya malam sebelumnya juga jualan di acara hajatan. Well berangkat jam segitu cukup macet.

Aku berjualan di pantai sekembu. Bukan pantai terkenal seperti pantai Kartini atau Pantai Tirta Samudra Bandengan. Tapi sejauh aku berjualan di sana, lumayan ramai kok ditambah lagi gratis tanpa pemungutan tiket masuk. 


Sebelum pergi ke sana, aku menyiapkan dua buku yang kubawa dan makan serta beberapa keperluan lain seperti charger dan headset. Mengingat tahun 2012 kemarin aku sempat tiduran saat siang, aku pikir nanti bisa baca buku atau nulis outline cerpen. Tapi nyatanya, tidak. Alhamdulillah rame :smile .


Ini dia hasil jepretanku. Biasa belagak jadi fotografer amatiran :uhuk .


Layang-layang


Perahu Nelayan untuk menyeberang ke Pulau Panjang Jepara

Dua muda-mudi


Berlibur bersama keluarga














Barang-barang pengunjung

Sampah

Lapak Kakakku

Siang hari ketika ada yang tanya, mbak ada kapal yang tenggelam? Aku jawab ngga ada, kalau kemarin ada. Ya, beberapa waktu yang lalu memang ada kejadian itu tanpa korban jiwa. 


Siang berganti sore berulang ada yang mempertanyakan tentang kapal tenggelam dan ternyata benar ada. Aku kaget :shock . Kok masih banyak kapal yang wira wiri ambil penumpang tapi ngga desas desus atau something?


Hari itu tertanggal 15 Agustus 2013 ada sebuah kapal yang tenggelam. Kabar terakhir dengan pencarian beberapa hari mendapatkan 16 korban meninggal dan 35 orang lebih dalam perawatan. Ada yang kritis ada yang ringan. Tua muda semua ada yang menjadi korban.


Banyak spekulasi tentang kejadian ini. Ada yang bilang nahkodanya mabuk, kapal kelebihan muatan dan masih banyak lagi. Aku sendiri selain browsing tentang ini juga dapat info dari kakakku yang kebetulan naik kapal juga ke pulau panjang tapi bukan kapal yang tenggelam itu.


Beberapa korban ada yang dari luar Jepara. Kok bisa?


Jepara, saat lebaran ketupat sangat terkenal sampai ke luar kota. Ada acara namanya Larung Kerbau dan jelas hal itu menarik para wisatawan domestik. Aku saja yang jualan tidak di pantai terkenal mendapat pembeli dari daerah Semarang, Kudus, Purworejo dan beberapa daerah lain. I think, mereka penasaran.


Hanya Allah Yang Maha Tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi saat itu.


Kita tidak bisa seenak udel mengambil spekulasi menyalahkan ini itu. Setelah beberapa hari kejadian itu, aku jadi berfikir, kenapa nelayan yang memakai perahunya di pantai sekembu tidak woro-woro kalau ada kapal tenggelam? Mungkin ini jawabannya.


Mereka menggunakan kapal itu untuk mengais rejeki yang adanya setahun sekali. Tidak setiap hari orang mau menyeberang lewat pantai kecil itu. Bukankah menjadi hal yang sangat menggiurkan jika kapal mampu memuat 20 orang lebih dengan ongkos lima ribu perkepala? Jika mereka woro-woro tentang kapal yang tenggelam, orang yang mau naik tentu saja akan takut, mengurungkan niat. Bagi yang bisa berenang, mungkin akan sangat penasaran. Tapi kan itu tidak banyak.


Aku sendiri cuma bisa berdoa untuk arwah mereka yang menjadi korban meninggal. Untuk keluarga mereka semoga melapangkan hatinya dan yang dirwat segera sembuh, amin.


Aku berdoa semoga masih bisa bertemu ramadhan lagi, bertemu idul fitri lagi. Kalau mungkin jualan lagi, semoga tidak ada kejadian buruk seperti itu lagi, amin.

Agustus Dinanti

Bismillahirrahmaanirrahim....


Tak hentinya aku berucap syukur atas semua keajaiban yang terjadi padaku. Ramadhan barokah, aku yakin itu. Setiap ramadhan menyisakan banyak cerita yang tak terlupa dalam hidupku. Agustus dinanti, aku pikir begitu. Pasti akan ada banyak penantian, cerita yang pasti akan mengejutkan.


Harapan dan doa, aku bisa berjalan setapak demi setapak untuk merealisasikan mimpi-mimpiku. Mimpi yang tak sempurna memang, tapi aku percaya aku pasti bisa.


Ramadhan memasuki akhir. Rasanya begitu menyedihkan mengingat dosa-dosa yang masih menumpuk. Ya Rabb, ampunilah kami....


Mungkin dari ini akan banyak yang kulewatkan. Aku ingin membaca Alqur'an, buku-bukuku yang sudah menumpuk di almari. Rasanya berdosa sangat membiarkan mereka disana tanpa belaian tanganku. Semoga....

Doaku

Bismillahirrahmaanirrahim….


Sudah lama sekali aku tidak menulis fiksi. Kangen? Jelas. Rasanya tanganku begitu gatal ingin segera menyelesaikan, menuangkan semua isi otak dan ide-ide yang bermunculan. Kenyataan yang ada, aku harus lebih bersabar lagi untuk mematangkan semuanya. Semua butuh proses begitu juga dengan jalannya sebuah fiksi.


Doaku, semoga aku bisa melewati masa percobaan tiga bulan ini, amin ya Rabbal'alamin